BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian diambil oleh peneliti dalam penyusunan skripsi adalah pada salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang sumber energy yaitu PT Indika Energy Tbk,. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan membandingkan proses pengadaan barang dan jasa yang di laksanakan antara proses konvensional dengan proses e-procurement. Pemilihan lokasi ini hanya di lokasi head office Jakarta. Penelitian ini di lakukan dengan membandingkan proses pengadaan barang dan jasa pada tahun 2014 (konvensional) dengan periode tahun 2015 (ERP - SAP).
3.2 Desain Penelitian Berdasarkan tujuan dan bentuk permasalahan dari penelitian ini, maka penelitian merupakan: 1. Deskriptif Kuantitatif Menurut Sujarweni (2014:11) metode deskriptif adalah Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel, baik satu variabel atau
lebih
perbandingan
sifatnya dengan
independen variabel
tanpa yang
membuat lain.
hubungan
Variabel
tersebut
maupun dapat
menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Selanjutnya dalam penelitian ini menggunakan jenis
29 http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
penelitian kuantitatif, Menurut Sujarweni (2014:6) penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Pendekatan kuantitatif memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu di dalam kehidupan manusia yang dinamakannya sebagai variabel. Dalam pendekatan kuantitatif hakekat hubungan diantara variabel-variabel dianalisis dengan menggunakan teori yang obyektif. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan variabel yang berdiri sendiri dan data yang diperoleh berupa angka-angka yang kemudian di analisis menggunakan statistik. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner. 2. Penelitian Kausal Desain penelitian kausal digunakan untuk membuktikan hubungan antara sebab dan akibat dari beberapa variabel kemudian dikembangkan suatu bentuk model penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan.
3.3 Definisi dan Operasional Variabel Definisi operasional adalah definisi yang diperlukan untuk mengukur dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan serta, sedangkan variable penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono (2010). Definisi operasional dan variable ini adalah evaluasi perbandingan proses pengadaan barang dan jasa konvensional dengan proses pengadaan barang dan jasa secara e procurement. 1. Sistem Pengadaan Barang Sistem pengadaan barang dan jasa yang dilakukan di PT Indika Energy selama ini dengan cara konvensional setelah perusahaan semakin berkembang dan sudah menjadi sebuah perusahaan induk dengan beberapa anak perusahaan, sehingga diperlukan proses pengadaan yang real time, maka dilakukan implementasi sistem e-procurement a. Pengadaan secara konvensional. Merupakan segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan khususnya bagian procurement guna mendapatkan barang dan jasa yang tepat, cepat dengan biaya yang minimal, pada pelaksanaannya ditemukan banyak kendala. b. Pengadaan secara e-procurement Proses pengadaan yang secara sistem dengan menggunakan software, proses pengadaan yang terintegrasi dari mulai proses perencanaan permintaan barang dan jasa sampai dengan proses pembayaran atau yang sering di sebut procure to pay. 2. Cost Reduction (penghematan), yaitu melakukan pembelian barang dan jasa yang cepat, tepat, dan hemat, serta bisa menurunkan biaya operisional dalam proses tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
3. Caiptal Reduction (memimalkan tingkat investai), merupakan strategi yang ditujukan untuk meminimalisasikan tingkat investai didalam strategi logistik, strategi ini dapat menghasilkan biaya variabel yang lebih tinggi dari pada strategi yang membutuhkan level yang lebih tinggi untuk investai, tetapi pada saat pengambilan investai diharapkan dapat meningkat. 4. Service Improvement (perbaikan proses), strategi proses yang harus selalu diperbaiki dan produktif untuk dijalankan perusahaan agar bisa dilaksanakan dengan efisien. Tabel 3.1 Operasional Variabel Variable
Sub Variabel
Indikator Cost Reduction
Sistem Pengadaan Barang dan
Konvensional
Jasa
Capital Reduction
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Biaya yang dibutuhkan dalam proses pengadaan barang dan jasa yang memakan waktu Proses pengadaan barang dan jasa harus mengikuti semua proses-proses ada Efektivitas sistem pengendalian produksi tidak menjamin peningkatan mutu dan biaya Memerlukan waktu yang diperlukan untuk negosiasi harga Negosiasi tarif angkutan menggunakan sistem manual Waktu mencari alat pengangkut memakan waktu Investasi untuk pengadaan Aset Membutuhkan baiya besar dalam proses nya Tidak dapat menghilangkan beberapa bagian dan departemen yang kurang memberikan nilai tambah
33
Variable
Sub Variabel
Indikator
Service Improvement
Cost Reduction
E-procurement
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tidak dapat memperpendek atau mengeliminasi lini produksi Proses pengadaan barang dan jasa tidak dapat dilakukan setiap waktu Tidak terjaminnya kualitas proses kerja sehingga dapat timbul kesalahan Tidak dapat meminimalisir harga dalam proses pengadaan barang dan jasa Bisnis proses dalam pengadaan barang dan jasa Kurang Transparan Bisnis proses dalam pengadaan barang dan jasa kurang akuntabel Proses pembelian dan konfirmasi sangat cepat tanpa menunggu Pengiriman tidak dapat dimonitor setiap waktu dalam hal pengiriman secara ekspres Pembayaran hanya dilakukan dengan debit card maupun cash Pembelian dapat dilakukan hanya dilokasi penjualan Biaya yang dibutuhkan dalam proses pengadaan barang dan jasa tidak membutuhkan waktu yang lama Dapat menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak perlu Efektivitas sistem pengendalian produksi untuk meningkatkan mutu dan biaya Tidak memerlukan waktu yang diperlukan untuk
34
Variable
Sub Variabel
Indikator
Capital Reduction
Service Improvement
http://digilib.mercubuana.ac.id/
negosiasi harga pengadaan Negosiasi tarif angkutan dilakukan dengan online Mengurangi waktu mencari alat pengangkut dengan sistem online Investasi untuk pengadaan Aset Tidak membutuhkan biaya yang banyak Menghilangkan beberapa bagian dan departemen yang kurang memberikan nilai tambah Memperpendek atau mengeliminasi lini produksi Proses pengadaan barang dan jasa dapat dilakukan setiap waktu sepanjang hari, minggu, bulan Dapat meningkatkan kualitas proses kerja sehingga dapat mengurangi kesalahan Harga dalam proses pengadaan barang dan jasa relatif lebih murah Bisnis proses dalam pengadaan barang dan jasa Transparant Bisnis proses dalam pengadaan barang dan jasa akuntabel Proses pembelian dan konfirmasi sangat cepat Pengiriman dapat dimonitor setiap waktu dalam hal pengiriman secara ekspres Pembayaran juga dapat dilakukan dengan credit card melalui cara yang sama Pembelian dapat dilakukan dari mana saja asal ada komputer dan hubungan internet
35
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Pengertian populasi menurut Sujarweni (2014:65) adalah Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan dibagian pengadaan barang dan jasa yang bekerja di anak perusahaan atau bisnis unit dari PT Indika Energy Tbk, yaitu yang bekerja divisi Procurement yang sudah bekerja di atas 3 tahun, dan sudah mengalami dari proses pengadaan barang dan jasa baik secara proses konvensional maupun dengan yang sakarang dengan menggunakan e-procurement. 2. Sampel Pengertian sampel menurut Sujarweni (2014:65) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling adalah Teknik penentuan sampel dengan pertimabngan atau kriteria-kriteria tertentu (Sujarweni, 2014:72). Dengan pertimbangan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana dalam penelitian ini jumlah sampel yang ditentukan oleh peneliti adalah 50 responden karyawan yang bertugas di divisi procurement dari 5 (lima) bisnis unit PT
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
Indika Energy Tbk, masing-masing 10 (sepuluh) karyawan yang bertugas di divisi procurement, dengan teknik sampling purposive sampling.
3.5 Teknik Pengumpulan Data. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara survey, dan penyebaran kuesioner untuk mendapatkan data primer yang erat hubungannya dengan masalah yang akan dibahas. Penelitian lapangan ini dilakukan dengan cara: 1. Kuesioner atau Angket (Questionairre) Menurut
Sujarweni
(2014:75)
Kuesioner
merupakan
teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada para responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan instrumen pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari para responden. Dalam pembagian kuesioner ini dilakukan dengan cara menyebarkan exemplar kuesioner, dimana responden menjawab pertanyaan yang telah disusun dalam bentuk pertanyaan berskala dengan menggunakan skala likert (1–5). Namun untuk menghindarkan keragu-raguan didalam pengisian kuesioner, maka skala dibuat (1–5). Untuk pertanyaan berskala, setiap pertanyaan berisi lima pilihan jawaban, yang diberi nilai sebagai berikut : - Tertinggi 5 untuk responden yang menjawab sangat setuju - 4 untuk responden yang menjawab setuju. - 3 untuk responden yang menjawab kurang setuju. - 2 untuk responden menjawab tidak setuju.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
- 1 untuk responden menjawab sangat tidak setuju. 2. Observasi Menurut Sujarweni (2014:32) Observasi merupakan suatu kegiatan mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menyajikan gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu. 3. Penelitian kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan melalui studi kepustakaan atau studi literatur dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelah literatur berupa bukubuku (text book), peraturan perundang-undangan, majalah, surat kabar, artikel, situs web dan penelitian-penelitian sebelumnya yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti. Studi kepustakaan ini bertujuan untuk memperoleh sebanyak mungkin teori yang diharapkan akan dapat menunjang data yang dikumpulkan dan pengolahannya lebih lanjut dalam penelitian ini.
3.6 Metode Analisi Data Dalam analisis data pertama-tama dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrument-instrumen penelitian, hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang dipakai adalah data yang baik. Selanjutnya dilakukan transformasi data, hal ini dilakukan untuk mengkonversi skala kuesioner yang semula berskala ordinal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
menjadi interval. Pengolahan data selanjutnya adalah pengujian dengan asumsi, hal ini untuk menguji kelayakan yang dihasilkan. 1.
Uji Validitas Menurut Priyatno (2011:42) Uji validitas item digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuesioner atau skala, apakah itemitem kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur, atau bisa melakukan penilaian langsung dengan metode korelasi Pearson atau metode corrected item-total correlation. Pada uji validitas di penelitian ini menggunakan corrected item-total correlation, menurut Priyatno (2011:60)
Metode
corrected
item-total
correlation
dengan
cara
mengkorelasikan masing-masing skor total item dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi (estimasi nilai lebih tinggi dengan sebenarnya). Langkah dalam menguji validitas : a. Menentukan hipotesis. H0 = Skor butir berkorelasi positif dengan skor faktor. H1 = Skor butir tidak berkorelasi positif dengan skor faktor. b. Menentukan nilai rtabel. Dari rtabel untuk df = jumlah kasus (n) - 2, dengan tingkat signifikansi 5%. (dapat dilihat pada lampiran). c. Mencari rhasil. Melalui program SPSS 23.00 for Windows rhasil untuk tiap item (variabel) bisa dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
2.
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Metode uji reliabilitas yang sering digunakan adalah Cronbach Alpha. Untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliable atau tidak, bisa digunakan batasan tertentu seperti 0,6. Reliabilitas apabila kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik Priyatno (2011:69). Langkah dalam menguji reliabilitas : a. Menentukan hipotesis. H0 =
Skor butir berkorelasi positif dengan komposit faktornya.
H1 =
Skor butir tidak berkorelasi positif dengan komposit faktornya.
b. Membandingkan cronbach alpha dengan 0,60 c. Mencari rhasil Disini rhasil adalah Cronbach Alpha (terletak di akhir output pada program SPSS 18.0 for Windows). d. Mengambil keputusan. Dasar pengambilan keputusan : 1) Jika ralpha positif atau ralpha > 0,60, maka butir atau variabel tersebut reliabel. 2) Jika ralpha tidak positif atau ralpha < 0,60 maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
3. Uji Paired Sample t Test Menurut Sujarweni (2015:100) Uji t Paired digunakan untuk menentukan ada tidaknya perbedaan rata-rata dua sample bebas. Dua sample yang dimaksud adalah sample yang sama namun mempunyai dua data. 1) Merumuskan Hipotesis H0 : artinya tidak terdapat perbedaan Ha : artinya terdapat perbedaan 2) Menentukan tingkat signifikansi, tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 0,05. 3) Kriteria Uji t Paired 1) Jika Sig > 0.05 maka H0 diterima. 2) Jika Sig < 0.05 maka H0 ditolak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/