BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakte ristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ketundan 2. Secara geografis SD Negeri Ketundan 2 ini terletak di Desa Krembyungan Desa Ketundan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang. Letak SD Negeri Ketundan 2 kurang setrategis berada dibawah gunung merbabu. Cuaca di SD Negeri Ketundan 2 sangat dingin sehingga guru-guru saat mengajar tidak pernah lepas jaket. Jalan untuk menuju SD Negeri Ketundan 2 kurang bagus dengan jalan yang berkelok-kelok dan kondisi jalan yang kurang baik dengan jalan berbatu dan berlubang. Siswa disekolah ini mayoritas anak petani dari desa-desa dilingkungan sekitar sekolah. Jarak terjawuh yang ditempuh siswa dari rumah kesekolah 3-4 km. Siswa pergi kesekolah dengan berjalan kaki karena tidak ada angkot disekitar sekolah tersebut. Pada Tahun 2013/2014 tenaga pengajar SD Negeri Ketundan 2 terdiri dari 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 1 guru agama, 1 guru penjaskes dan 1 satu penjaga sekolah. Bangunan yang ada di SD Negeri Ketundan 2 yaitu 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 7 ruang kelas, 1 ruang kelas TK, tempat parkir, kantin, kamar mandi guru dan siswa. SD Negeri Ketundan 2 juga memiliki halaman yang luas yang digunakan untuk sarana kegiatan pembelajaran penjaskes. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Ketundan 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Siswa kelas 4 berjumlah 20 orang, 10 siswa laki- laki dan 10 siswa perempuan. Ada satu siswa yang suka membolos, satu siswa yang tidak naik kelas pada tahun pelajaran 2012/2013. Karakteristik siswa kelas 4 SD Negeri Ketundan 2 cenderung diam/kurang aktif dalam mengikuti pembelajran. 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas penelitian ini adalah model problem solving learning. Langkah- langkah pembelajaran model problem solving learning yaitu memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa, mengorganisas ikan 13
siswa
untuk
mandiri,
membantu
investigasi
mandiri
dan
kelompok,
mengembangkan dan mempersentasikan hasil, menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah. Sedangkan Variabel terikat penelitian ini adalah hasil belajar matematika. Hasil belajar diperoleh diakhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan dalam menyelesaikan dan memahami pembelajaran yang diajarkan. 3.2.2 Definisi Operasional Variabel penelitian tindakan kelas perlu didefinisikan karena untuk memberikan makna terhadap variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik dengan Model Problem Solving Learning pada Siswa Kelas 4 SDNegeriKetundan 2 Kec. Pakis Kab Magelang Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014, maka pengertian dari judul dapat diartikan sebagai berikut: Problem Solving Learning adalah suatu cara mengajar yang dilakukan dengan melatih para peserta didik menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan sendiri atau bersama-sama. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika dengan Kompetensi Dasar menjelaskan arti pecahan dan urutannya yang diambil dengan menggunakan tes tertulis berbentuk pilihan ganda 3.3 Rencana Tindakan Prosedur penelitian tindakan kelas oleh peneliti yaitu: a) Melakukan surve terhadap kegiatan pembelajaran dikelas. Teknik yang digunakan berupa pengamatan (observasi) dan wawancara. b) Mengidentifikasi masalah dari hasil observasi dan wawancara untuk dipecahkan. c) Merumuskan masalah yang teridentifikasi secara rinci dan jelas. d) Melakukan pengkajian teoritis tentang pendekekatan pembelajan pembelajaran matematika realistik dengan model problem solving learning dalam pembelajaran matematika. e) Menyusun dan merumuskan metodelogi penelitian tindakan kelas. f) Implementasi langkahlangkah pembelajaran yang telah disusun. g) Melihat hasil tindakan secara menyeluruh yang diakhiri oleh evaluasi secara menyeluruh.
14
Adapun langkah- langkah pelaksanaan penelitian tidakan kelas dilakukan melalui empat tahap yaitu: 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) pengamatan/observasi, dan 4) refleksi secara jelas langkah-langkah tersebut dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini :
Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan & Pengamatan
Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan & Pengamatan
? Gambar 1 Model PTK Suharsim Arikunto (2010:16) Penjelasan secara garis besar masing- masing langkah diuraikan sebagai berikut: Tahap Perencanaan dilakukan berdasarkan identifikasi pada tahap sebelumnya untuk menghasilkan pemecahan masalah yang akan dilakukan pada tahap selanjutnya. Dalam tahap ini membuat perencanaan sebagai berikut: 1) Mempelajari indikator pembelajaran matematika kelas 4 semester II yang akan dilakukan tindakan. 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai model pembelajaran yang digunakan. 3) Menyiapka n alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran matematika. 4) Menyiapkan lembar observasi kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. 5) Menyiapkan soal evaluasi.
15
Pada tahapan pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melaksanakan proses pembelajaran yang telah direncanakan pada tahap perencanaan. Rincian dalam tahapan ini meliputi: 1) Guru menerapkan model pembelajaran problem solving learning dalam pembelajaran matematika sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu dengan membagi siswa secara kelompok. 2) Guru membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) kepada masing- masing kelompok. Setelah siswa bersama kelompoknya berdiskusi memecahkan persoalan pada LKS (Lembar Kerja Siswa Tahap Observasi dilakukan secara cermat atas semua penerapan tindakan pembelajaran yang dilakukan. Observasi dilakukan dengan pencatatan atau rekaman yang memudahkan peneliti mempunyai laporan tindakan seperti : 1) Melakukan observasi aktivitas guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model problem solving learning. 2) Melakukan observasi terhadap kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika. 3) Mengetahui apakah penerapan model problem solving learning yang d ilakukan dalam pembelajaran dapat mengatasi permasalahan yang ada. Tahap Evaluasi dilakukan evaluasi mengenai hal- hal yang sudah dilakukan, seberapa efektif perubahan tersebut, kendala, pendorong perubahan dan langkah perbaikan. Dari penarikan kesimpulan tersebut dapat diketahui apakah penelitian ini berhasil atau tidak dan menjadi tolak ukur perencanaan siklus 2. 3.3.1 Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 70 menit atau (2 X 35) menit. Kegiatan yang dilakukan disiklus I merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada pra siklus atau kondisi awal. 3.3.1.1 Perencanaan Pada tahap perencanaan dilakukan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan model problem solving learning. Kompetensi Dasar yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah yang disusun tiga kali pertemuan dan masing- masing
16
pertemuan dua jam pelajaran dengan waktu 70 menit kegiatan awal 10 menit, kegiatan inti terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi (EEK) selama 45 menit, kegiatan akhir selama 15 menit dan dilaksanakan dalam satu minggu. Peneliti mengkonsultasikan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan guru kelas 4 tentang rencana tindakan yang akan dilakukan dalam pembelajaran matematika yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2014. Selanjutnya guru memberikan koreksi/masukan tentang tindakan yang akan dilakukan dalam pembelajaran matematika dengan Kompetensi Dasar menjelaskan arti pecahan dan urutannya. Rencana pelaksanaan pembelajaran diperbaiki dan dikonsultasikan kembali dengan guru kelas 4 setelah itu guru mempelajari sintak tindakan problem solving learning yang akan digunakan dalam pembelajaran matematika dengan Kompetensi Dasar menjelaskan arti pecahan dan urutannya dengan tujuan agar semua sintak terlaksana dan hasil belajar matematika dapat meningkat. Rencana pelaksanaan pembelajaran telah mendapat persetujuan dari guru kelas 4. Langkah selanjutnya yaitu menyusun lembar kerja siswa, alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran matematika seperti blok pecahan, membuat lembar observasi guru dan siswa. Lembar kerja siswa ini berupa lingkaran berisi soal, kartu yang berisi soal, kartu acak yang berisi soal menggurutkan pecahan dari yang terkecil keterbesar dan sebaliknya dari terbesar keterkecil sehingga membentuk kata “ONE” dan ikat kepala yang berisi soal pecahan senilai. 3.3.1.2 Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan ini dilakukan dengan melakukan pembelajaran sesuai dengan tahap perencanaan yaitu dalam satu siklus ada tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu 70 menit atau (2 X 35) menit, sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Langkah kegiatan pembelajaran siklus 1 pada setiap pertemuan adalah sebagai berikut: Pada pertemuan pertama Kompetensi Dasar yang diajarkan adalah menjelaskan arti pecahan dan urutannya dengan indikator menyatakan pecahan dalam gambar dan pecahan sebagai operasi pembagian. Pada pertemuan pertama kegiatan diawal dengan berdoa bersama-sama kemudian dilanjutkan persensi kehadiran siswa dan mempersiapkan siswa untuk
17
belajar. Guru melakukan apresepsi dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan menjelaskan secara umum masalah yang inggin dipecahkan. Pada kegiatan inti terdiri dari tahap eksplorasi dan elaborasi. Pada tahap eksplorasi terdiri dari langkah sebagai berikut: 1) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang pecahan menggunakan gambar. 2) Guru memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang masalah pecahan. 3) siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok. Dalam membagi kelompok berdasarkan heterogenitas. Siswa
yang pandai disebar kedalam kelompok
yang berbeda.
Dasar
pengelompokan tersebut adalah nilai Ulangan Semester I.Pada kegiatan elaborasi terdiri dari langkah sebagai berikut: 1) Perwakilan kelompok maju kedepan mengambil I lingkaran. Siswa kembali kekelompok masing- masing untuk berdiskusi memecahkan masalah. 2) Guru sebagai fasilitator dalam jalannya diskusi dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa yang mengalami kesulitan. 3) dengan panduan guru, masing- masing kelompok mempersentasikan hasil kerja kelompoknya dan memecahkan masalah hasil diskusi kelompok. 4) Guru memberikan riword kepada siswa yang hasil kerjanya bagus. Sebagai kegiatan akhir, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan tentang apa yang telah mereka lakukan dan pelajari, siswa kemudian mengumpulkan hasil kerja kelompok, guru memberikan kesempatan kepada siswa apabila ada hal-hal yang kurang jelas, guru menutup pembelajaran dengan salam. Pada pertemuan kedua Kompetensi Dasar yang diajarkan adalah menjelaskan arti pecahan dan urutannya dengan indikator
membandingkan
pecahan berpenyebut sama dan mengurutkan pecahan berpenyebut sama. Kegiatan diawali dengan berdoa bersama-sama kemudian dilanjutkan persensi kehadiran siswa dan mempersiapkan siswa untuk belajar.
Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran dan menjelaskan secara umum pecahan yang inggin dipecahkan. Pada kegiatan inti terdiri dari tahap eksplorasi dan elaborasi. Pada tahap eksplorasi terdiri dari langkah sebagai berikut: 1) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang tanda pembanding. 2) siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan tentang masalah pecahan. 3) siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok. Dalam
18
membagi kelompok berdasarkan heterogenitas. Siswa yang pandai disebar kedalam kelompok yang berbeda. Dasar pengelompokan tersebut adalah nilai Ulangan Semester I. Pada kegiatan elaborasi terdiri dari langkah sebagai berikut: 1) Perwakilan kelompok maju kedepan mengambil 1 set kartu dan 1 kartu acak. Siswa kembali kekelompok masing- masing untuk berdiskusi memecahkan masalah. 2) Guru sebagai fasilitator dalam jalannya diskusi dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa yang mengalami kesulitan. 3) Dengan panduan
guru,
masing- masing
kelompok
mempersentasikan
hasil kerja
kelompoknya dan memecahkan masalah hasil diskusi kelompok. 4) guru memberikan riword kepada siswa yang hasil kerjanya bagus. Sebagai kegiatan akhir, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan tentang apa yang telah mereka lakukan dan pelajari, siswa kemudian mengumpulkan hasil kerja kelompok, guru memberikan kesempatan kepada siswa apabila ada hal-hal yang kurang jelas, guru menutup pembelajaran dengan salam. Pada pertemuan ketiga Kompetensi Dasar yang diajarkan adalah menjelaskan arti pecahan dan urutannya dengan indikator menentukan pecahan senilai. Kegiatan diawali dengan berdoa bersama-sama kemudian dilanjutkan persensi kehadiran siswa dan mempersiapkan siswa untuk belajar.
Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran dan menjelaskan secara umum pecahan yang inggin dipecahkan. Pada kegiatan inti terdiri dari tahap eksplorasi dan elaborasi. Pada tahap eksplorasi terdiri dari langkah sebagai berikut: 1) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi pecahan. 2) Guru meminta siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang masalah pecahan. 3) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok secara hetrogen. Kegiatan elaborasi terdiri dari 1) Guru meminta perwakilan kelompok maju kedepan untuk mengambil ikat kepala yang berisi pecahan senilai. Siswa kembali kekelompok berdiskusi untuk memecahkan masalah. 2) Guru membantu siswa untuk mengidentifikasi tugasit dengan permasalahannya. 3) Guru mengamati jalannya diskusi s iswa dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa yang mengalami kesulitan. 4) perwakilan
19
dari kelompok maju kedepan kelas menyampaikan hasil diskusi. 5) Guru memberikan reword kepada siswa yang hasil kerjanya bagus. 6) Siswa bersama guru memecahkan masalah hasil diskusi kelompok. 7) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal evaluasi. Sebagai kegiatan akhir, guru bersama siswa mengoreksi soal evaluasi, guru meminta hasil kerja siswa, guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya, siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pelajaran yang telah dilakukan dan guru menutup pembelajaran dengan salam. 3.3.1.3 Observasi observasi peneliti sebagai observer yang melakukan observasi pada saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran dengan model problem solving learning. Observasi difokuskan pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini menggunakan lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa dan dokumentasi menggunakan foto. Observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran serta untuk mengetahui seberapa besar pembelajaran matematika menghasilkan perubahan pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika menggunakan model problem solving learning pada kompetensi Dasar menjelaskan arti pecahan dan urutannya. 3.3.1.4Refleksi Refleksidilakukandilakukanuntukmemahamidanmemaknaisegalasesuatu yang berkaitandengan proses danhasil yang diperolehakibattindakan yang dilakukanpadasiklus
I.
Padatahapinidilakukananalisisterhadaptemuan-temuan
yang berkaitandenganhambatandankekurangan yang dijumpaiselamasiklus I dalampenggunaan model pembelajaranproblem solving learning. Kekurangan pada siklus I akan diperbaiki pada siklus 2. 3.3.2 Pelaksanaan Siklus 2 Pelaksanaan kegiatan pada siklus 2 akan dilaksanakan sama seperti pada siklus I. Siklus 2 merupakan perbaikan dari kekurangan yang dilakukan pada siklus I.
20
3.3.2.1 Perencanaan Perancanaan pada siklus 2 ini RPP terlebih dahulu dikonsultasikan dengan guru kelas 4 tentang rencana tindakan yang akan dilakukan dalam pembelajaran matematika Selanjutnya guru memberikan koreksi/masukan tentang tindakan yang akan dilakukan dalam pembelajaran Kompetensi Dasar yang diajarkan adalah
menjelaskan arti pecahan dan
urutannya.
RPP
diperbaiki dan
dikonsultasikan kembali dengan guru kelas 4 setelah itu guru mempelajari sintak tindakan problem solving learning yang akan digunakan dalam pembelajaran matematika agar semua sintak terlaksana dan hasil belajar matematika dapat meningkat. Peneliti menyusun lembar kerja siswayang berbentuk ikan dengan tujuan agar siswa termotivasi dalam menyelesaikan soal, membuat lembar observasi guru dan siswa, membuat lembar evaluasi untuk mendapat data hasil belajar siswa. 3.3.2.2 Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan ini dilakukan dengan melakukan pembelajaran sesuai dengan tahap perencanaan yaitu dalam satu ada tiga kali pertemuan yang masing- masing 2 X 35 menit, sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Tindakan siklus II langkah kegiatan pembelajaran setiap pertemuan adalah sebagai berikut: Pada pertemuan pertama materi yang diajarkan adalah Kompetensi Dasar yang diajarkan adalah menjelaskan arti pecahan dan urutannya dengan indikator menyatakan pecahan dalam gambar dan pecahan sebagai operasi pembagian. Pertemuan kedua dilaksanakan tanggal 8 April 2014 dengan alokasi waktu 70 menit atau (2 x 35 menit). Kegiatan diawal dengan berdoa bersama-sama kemudian dilanjutkan persensi kehadiran siswa dan mempersiapkan siswa untuk belajar.
Guru
melakukan apresepsi dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan menjelaskan secara umum masalah yang inggin dipecahkan. Pada kegiatan inti terdiri dari tahap eksplorasi dan elaborasi. Pada tahap eksplorasi terdiri dari langkah sebagai berikut: 1) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang pecahan menggunakan gambar. 2) Guru memberi kesempatan siswa
21
untuk mengajukan pertanyaan tentang masalah pecahan. 3) siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok. Dalam membagi kelompok berdasarkan heterogenitas. Siswa
yang pandai disebar kedalam kelompok
yang berbeda.
Dasar
pengelompokan tersebut adalah nilai Ulangan Semester I.Pada kegiatan elaborasi terdiri dari langkah sebagai berikut: 1) Tiap kelompok bergantian maju satu persatu untuk memacing ikan yang ada dikolam, siswa kembali kekelompok masing- masing untuk berdiskusi memecahkan masalah. 2) Guru sebagai fasilitator dalam jalannya diskusi dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa yang mengalami kesulitan. 3) dengan panduan guru, masing- masing kelompok mempersentasikan hasil kerja kelompoknya dan memecahkan masalah hasil diskusi kelompok. 4) Guru memberikan riword kepada siswa yang hasil kerjanya bagus. Sebagai kegiatan akhir, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan tentang apa yang telah mereka lakukan dan pelajari. Siswa kemudian mengumpulkan hasil kerja kelompok. Guru memberikan kesempatan kepada siswa apabila ada hal- hal yang kurang jelas. Guru menutup pembelajaran dengan salam. Pada pertemuan kedua materi yang diajarkan adalah Kompetensi Dasar yang diajarkan adalah menjelaskan arti pecahan dan urutannya dengan indikator membandingkan pecahan
berpenyebut
sama
dan
mengurutkan pecahan
berpenyebut sama. Pertemuan kedua dilaksanakan tanggal 10 April 2014 dengan alokasi waktu 70 menit atau (2 x 35 menit). Kegiatan diawali dengan berdoa bersama-sama kemudian dilanjutkan persensi kehadiran siswa dan mempersiapkan siswa untuk belajar.
Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran dan menjelaskan secara umum pecahan yang inggin dipecahkan. Pada kegiatan inti terdiri dari tahap eksplorasi dan elaborasi. Pada tahap eksplorasi terdiri dari langkah sebagai berikut: 1) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang tanda pembanding. 2) siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan tentang masalah pecahan. 3) siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok. Dalam membagi kelompok berdasarkan heterogenitas. Siswa yang pandai disebar
22
kedalam kelompok yang berbeda. Dasar pengelompokan tersebut adalah nilai Ulangan Semester I. Pada kegiatan elaborasi terdiri dari langkah sebagai berikut: 1). Tiap kelompok bergantian maju satu persatu untuk memacing ikan yang ada dikolam,
siswa
kembali
kekelompok
masing- masing
untuk
berdiskusi
memecahkan masalah. 2) Guru sebagai fasilitator dalam jalannya diskusi dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa yang mengalami kesulitan. 3) Dengan panduan guru, masing- masing kelompok mempersentasikan hasil kerja kelompoknya dan memecahkan masalah hasil diskusi kelompok. 4) guru memberikan riword kepada siswa yang hasil kerjanya bagus. Sebagai kegiatan akhir, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan tentang apa yang telah mereka lakukan dan pelajari. Siswa kemudian mengumpulkan hasil kerja kelompok. Guru memberikan kesempatan kepada siswa apabila ada hal- hal yang kurang jelas. Guru menutup pembelajaran dengan salam. Pada pertemuan ketiga materi yang diajarkan adalah Kompetensi Dasar yang diajarkan adalah menjelaskan arti pecahan dan urutannya dengan indikator menentukan pecahan senilai. Pertemuan kedua dilaksanakan tanggal 12 April 2014 dengan alokasi waktu 70 menit atau (2 x 35 menit). Kegiatan diawali dengan berdoa bersama-sama kemudian dilanjutkan persensi kehadiran siswa dan mempersiapkan siswa untuk belajar.
Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran dan menjelaskan secara umum pecahan yang inggin dipecahkan. Pada kegiatan inti terdiri dari tahap eksplorasi dan elaborasi. Pada tahap eksplorasi terdiri dari langkah sebagai berikut: 1) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi pecahan. 2) Guru meminta siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang masalah pecahan. 3) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok secara hetrogen. Kegiatan elaborasi terdiri dari 1) Tiap kelompok bergantian maju satu persatu untuk memacing ikan yang ada dikolam, s iswa kembali kekelompok masing- masing untuk berdiskusi memecahkan masalah. 2) Guru membantu siswa untuk mengidentifikasi tugasit dengan permasalahannya. 3) Guru mengamati jalannya diskusi siswa dan menjawab pertanyaan yang
23
diajukan oleh siswa yang mengalami kesulitan. 4) perwakilan dari kelompok maju kedepan kelas menyampaikan hasil diskusi. 5) Guru memberikan reword kepada siswa yang hasil kerjanya bagus. 6) Siswa bersama guru memecahka n masalah hasil diskusi kelompok. 7) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal evaluasi. Sebagai kegiatan akhir, guru bersama siswa mengoreksi soal evaluasi, guru meminta hasil kerja siswa, guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya, siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pelajaran yang telah dilakukan dan guru menutup pembelajaran dengan salam. 3.3.2.3 Observasi Observasi peneliti melakukan pengamatan terhadap situasi selama guru kelas 4 melaksanakan pembelajaran di siklus 2 dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi keterlaksanaan kegiatan guru sesuai sintak pembelajaran dan lembar obsevasi kegiatan siswa serta kamera untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP. Observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran serta untuk mengetahui seberapa besar pembelajaran matematika menghasilkan perubahan pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika menggunakan model problem solving learning pada kompetensi Dasar menjelaskan arti pecahan dan urutannya. 3.3.2.4 Refleksi Refleksiditahap ini,dilakukan diskusi antara peneliti dengan guru kelas mengenai hasil pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran. Tujuan refleksi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang terjadi saat pembelajaran berlangsung. 3.4 Teknik dan Instrume n Pengumpulan Data 3.4.1
Teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan bentuk penelitian tindakan kelas dan sumber data yang
dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian 3.4.2Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data berupa lembar observasi dan soal evaluasi.
24
3.4.2.1 LembarObservasi Lembar observasi meliputi lembar keterlaksanaan sintak yang dilakukan guru dan lembar observasi kegiatan siswa. Berikut disajikan lembar penilaian kegiatan guru. Tabel. 2 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Kegiatan Guru SD Negeri Ketundan 2 Se mester II/2013-2014 Fase Pembelajaran dengan Aspek yang Diamati Penerapan Model PSL Memberikan orientasi tentang Guru membahas tentang tujuan permasalahannya kepada siswa pembelajaran mendiskripsikan dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan mengatasi masalah. Mengorganisasikan siswa untuk Guru membantu siswa untuk mandiri mendifinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang terkait dengan permasalahannya. Membantu investigasi mandiri dan Guru mendorong siswa untuk kelompok mendapatkan informasi yang tepat dan mencari penjelasan dan solusinya. Mengembangkan dan Guru membantu siswa dalam mempersentasikan hasil merencanakan dan menyiapkan hasil- hasil yang tepat untuk menyelesaikan masalah dan menyampaikan kepada orang lain. Menganalisis dan mengevaluasi Guru membantu siswa untuk proses mengatasi masalah melakukan refleksi terhadap masalah dan proses-proses yang mereka gunakan Aspek yang diamati dalam Tabel 2 merupakan penjabaran dari sintak pembelajaran dengan model problem solving learning.
25
3.4.2.2 ButirSoalTes Matematika Dalam membuat soal tes hasil belajar, berpedoman pada kisi-kisi soal yang sesuai dengan indikator yang akan dicapai. Soal tes hasil belajar akan disajikan dalam lampiran. Berikut adalah soal kisi-kisi tes hasil belajar siklus 1 dan siklus 2.
Tabel 3 Kisi-kisi Soal Tes Matematika Siswa kelas 4 SD Negeri Ketundan 2 Semester II/2013-2014 Siklus 1 Kompetensi Indikator Dasar 6.1 menjelaskan Kognitif arti pecahan dan Menyatakan pecahan urutannya. dalam gambar. Pecahan sebagai operasi pembagi. Membandingkan pecahan berpenyebut sama. Mengurutkan pecahan berpenyebut sama. Menentukan senilai.
pecahan
Jumlah Soal
No Soal
3
1,7,13.
8
2, 4, 11, 17, 20, 31, 34, 39. 3, 6, 9, 12, 15, 21, 25, 29, 38.
9
11
9
5, 10, 14, 19, 23, 24, 27, 30, 35, 36, 40. 8, 16, 18, 22, 26, 28, 32, 33, 37.
Dari Tabel 3 terdapat kisi-kisi hasil belajar matematika pada siklis I. Kompetensi Dasar menjelaskan arti pecahan dan urutannya. Indikator pertama menyatakan pecahan dalam gambar jumlah soal 3 terdapat pada no soal 1,7,13.Indikator kedua pecahan sebagai operasi pembagi jumlah soal 8 terdapat pada no soal 2, 4, 11, 17, 20, 31, 34, 39. Indikator ketiga membandingkan pecahan berpenyebut sama jumlah soal 9 terdapat pada no soal 3, 6, 9, 12, 15, 21, 25, 29, 38. Indikator keempat mengurutkan pecahan berpenyebut sama jumlah soal 11 terdapat pada no soal 5, 10, 14, 19, 23, 24, 27, 30, 35, 36, 40. Indikator kelima menentukan pecahan senilai jumlah soal 9 terdapat pada no soal 8, 16, 18, 22, 26,
26
28, 32, 33, 37. Jadi jumlah kisi-kisi soal pada siklus 1 40 soal yang akan diuji dikelas 5. Tabel 4 Kisi – kisi Soal Tes Matematika Siswa Kelas 4 SD Negeri Ketundan 2 Semester II/2013-2014 Siklus 2 Kompetensi Indikator Dasar 6.1 menjelaskan Kognitif arti pecahan dan Menyatakan pecahan urutannya. dalam gambar. Pecahan sebagai operasi pembagi. Membandingkan pecahan berpenyebut sama. Mengurutkan pecahan berpenyebut sama. Menentukan pecahan senilai.
Jumlah Soal
No Soal
3
1, 18, 40
5
3, 10, 17, 27, 30.
12
2, 5, 8, 12, , 16, 19, 21, 29, 31, 33, 35, 39 4, 9, 14, 23, 24, 26, 32, 37 6, 7, 11, 13, 15, 20, 22, 25, 28, 29, 34. 36, 38,
8 13
Dari Tabel 5 terdapat kisi-kisi hasil belajar matematika pada siklis I. Kompetensi Dasar menjelaskan arti pecahan dan urutannya. Indikator pertama menyatakan pecahan dalam gambar jumlah soal 3 terdapat pada no soal 1,18, 40. Indikator kedua pecahan sebagai operasi pembagi jumlah soal 5 terdapat pada no soal 3, 10, 17, 27, 30 . Indikator ketiga membandingkan pecahan berpenyebut sama jumlah soal 12 terdapat pada no soal 2, 5, 8, 12, , 16, 19, 21, 29, 31, 33, 35, 39. Indikator keempat mengurutkan pecahan berpenyebut sama jumlah soal 8terdapat pada no soal 4, 9, 14, 23, 24, 26, 32, 37. Indikator kelima menentukan pecahan senilai jumlah soal 13 terdapat pada no soal 6, 7, 11, 13, 15, 20, 22, 25, 28, 29, 34. 36, 38. Jadi jumlah kisi-kisi soal pada siklus 1 40 soal yang akan diuji dikelas 5.
27
3.4.3
Validitas danReabilitas Instrume n Sebelum soal tes dilakukan pada siswa kelas 4 SD Negeri Ketundan 2
sebagai subjek penelitian, terlebih dahulu soal tersebut diuji cobakan pada siswa kelas 5 MI Yaspi Kaponan untuk mendapatkan data sebagai bahan uji validitas dan reabilitas instrument. Pelaksanaan uji coba pada hari Selasa, 18 April 2014 jam 07.30-08.30 WIB. Uji coba soal dilakukan di kelas 5 MI Yaspi Kaponan dengan jumlah 31 siswa. 3.4.3.1 Validitas Instrumen Karena diperlukan validitas yang digunakan untuk mengukur tingkat kevalidan sebuah instrumen hendaknya semua data yang dikumpulkan dalam penelitian dapat
mengungkap apa yang sebenarnya diukur dan diteliti. Uji
validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 17.0. Kriteria validitas instrumen menurut S. Arikunto (2010:126) mengemukakan bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item total corelation > 0,2. Data mengenai Validitas Instrumen akan disajikan dalam lampiran. Berikut adalah rekap mengenai data Validitas Instrumen. Tabel 5 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Siswa Kelas 4 SD Negeri Ketundan 2 Semester II/2013-2014 Siklus 1 Indikator Menyatakan pecahan dalam gambar Pecahan sebagai operasi pembagi. Membandingkan pecahan berpenyebut sama . Mengurutkan pecahan sama.
Menentukan pecahan senilai.
No Soal 1,7,13
Valid 7
2, 4, 11, 17, 20, 31, 34, 39. 3, 6, 9, 12, 15, 21, 25, 29, 38. 5, 10, 14, 19, 23, 24, 27, 30, 35, 36, 40. 8, 16, 18, 22, 26, 28, 32, 33, 37.
28
Tidak Valid 1, 13
4, 11, 20, 31
2, 17, 34, 39
3, 6, 9, 12, 15, 25, 29,38 10, 14, 19, 23, 24,27, 30, 35, 36
21
8, 18, 22, 32, 33
16, 26, 28, 37
5, 40
Berdasarkan Tabel 5, indikator menyatakan pecahan dalam gambar jumlah soal ada 3, 1 soal valid dan 2 soal tidak valid. Indikator pecahan sebagai operasi pembagi ada 8 soal, 4 soal valid dan 4 soal tidak valid. Indikator membandingkan pecahan berpenyebut sama ada soal 9, 8 soal valid dan 1 soal tidak valid. Indikator mengurutkan pecahan sama ada 11 soal, 9 soal valid dan 2 soal tidak valid. Indikator menentukan pecahan senilai 9 soal, 5 soal valid dan 4 soal tida valid. Jadi total soal yang tidak valid ada 13 soal. Tabel 6 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Siswa Kelas 4 SD Negeri Ketundan 2 Semester II/2013-2014 Siklus 2 Indikator Menyatakan pecahan dalam gambar Pecahan sebagai operasi pembagi. Membandingkan pecahan berpenyebut sama . Mengurutkan pecahan sama. Menentukan pecahan senilai.
No Soal 1, 18, 40
Valid 18, 40
Tidak Valid 1
3, 17,21, 27, 30 2, 5, 8, 12, 16, 19, 26, 31, 33, 39 4,10, 11,14, 23, 24, 32, 37 6, 7, 9, 13, 15, 20, 22, 25, 28, 29, 34, 38,
3,27, 30
17, 21
12, 31, 33,
2, 5, 8, 16, 19, 26, 39
4,10, 11,14, 23, 24, 32, 37 24, 32, 37 6, 7, 9, 15, 20, 22, 25, 28, 29, 34, 38
13
Berdasarkan Tabel 6, indikator menyatakan pecahan dalam gambar jumlah soal ada 3, 2 soal valid dan 1 soal tidak valid. Indikator pecahan sebagai operasi pembagi ada 5 soal, 3 soal valid dan 2 soal tidak valid. Indikator membandingkan pecahan berpenyebut sama ada soal 10, 4 soal valid dan 7 soal tidak valid. Indikator mengurutkan pecahan sama ada 8 soal, 8 soal valid semua. Indikator menentukan pecahan senilai 12 soal, 12 soal valid dan 1 soal tidak valid. Jadi total soal yang tidak valid ada 11 soal.
29
3.4.3.2 ReliabilitasInstrumen Menurut Sujana (2009:16) reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilai. Artinya kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberi hasil yang relatif sama. Pada umumnya analisis reliabilitas suatu tes atau alat ukur lain menggunakan teknik korelasi seperti pada analisis validitas. Cronbach dalam Mardapi (2007:42) menyatakan bahwa keajegan instrumen dapat dinyatakan dengan menentukan koefisien alpha (α). Tes dapat diterima jika nilai koefisien alpha (α) > 0.7. penilaian koefisien alpha dapat digolongkan Untuk menguji instrumen memakai SPSS 17.0. dengan menggunakan cronbach’s Alpha.
Reliability Statistics Siklus 1
Cronbach's Alpha
N of Items
.876
24
Perhitungan reliabilitas dengan cronbach’s alpha sebesar 0,869. Sehingga reliabilitas masuk dalam kategori bagus. Berdasarkan hasil perhitungan maka instrumen dapat digunakan untuk penelitian. 3.5
Indikator Kinerja Indikator kinerja merupakan tolak ukur dalam menentukan keberhasilan
tindakan. Dalam penelitian ini yang menjadi indikator kinerja adala h jumlah siswa yang nilainya diatas KKM dapat mencapai
dari 20 siswa. Hal ini
disesuaikan dengan KKM mata pelajaran Matematika SD Negeri Ketundan 2 yang ditentukan untuk penelitian yaitu 70. 3.6
Teknik Analisis Data Penelitian yang dilakukan berbentuk Penelitian Tindakan Kelas.
Penelitian Tindakan Kelas berupa suatu tindakan untuk mengatasi permasalahan
30
terkait kegiatan pembelajaran dikelas dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan deskriptif komparatif. Deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil kondisi awal, setelah kegiatan pembelajaran pada siklus 1, dan setelah kegiatan pembelajaran siklus II untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Sedangkan deskriptif kualitatif yaitu hasil penelitian yang diuraikan secara deskriptif dan bersifat kualitatif artinya penelitian menggunakan kualitas tanpa mengukurnya dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolak ukur keberhasilannya.
31