BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian merupakan objek dari kegiatan penelitian, sedangkan waktu penelitian menunjukkan berlangsungnya kegiatan penelitian tersebut. Menurut Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar dinyatakan bahwa “tempat dan waktu penelitian bermanfaat untuk membatasi daerah dan waktu dari variabel-varibel yang diteliti” (2004: 42) .Karena itulah maka penelitian ini juga menetapkan tempat dan waktu penelitian. 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian yang dijadikan objek memperoleh data yang berguna untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian ini adalah SMK Batik 1 di Kota Surakarta. Peneliti mengambil lokasi di Kota Surakarta, dengan alasan sebagai berikut : a. Terdapat fenomena tentang masalah penelitian. b. Tersedia data yang sesuai dengan permasalahan penelitian. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan setelah usulan penelitian disetujui oleh dosen pembimbing skripsi, dan setelah mendapat ijin dari pihak yang berwenang. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari 2015 sampai bulan April 2016. Adapun jadwal kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian Keterangan
Feb
2015 Mar Apr ... Des
X Judul XXX XX Proposal XX Perijinan Pengumpulan Data Analisis Data Penyusunan laporan Pertanggung jawaban
Jan
2016 Feb Mar
Apr
XXX XXXX XXXX XXXX XXX
24
25
B. Rancangan / DesainPenelitian Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar (2004: 42) mengemukakan bahwa “Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai
langkah-langkah
sistematis”.Dari
pendapat
tersebut,
dapat
disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara atau kerja yang digunakan untuk menguji kebenaran dengan menggunakan teknik dan alat tertentu guna mencapai tujuan. Ada beberapa macam metode yang digunakan dalam penelitian, tergantung dari sifat penelitiannya. Riduwan (2008: 49) mengemukakan bahwa “metode penelitian dapat berbentuk: metode penelitian survey, expost facto, eksperimen, naturalistik, policy research, action research, evaluasi, dan sejarah”. Dari berbagai macam jenis penelitian tersebut, sesuai dengan masalah dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian survey. Disebutkan oleh Kerlinger dalam Riduwan (2008: 49) bahwa “Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antara variabel sosiologis maupun psikologis”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka penelitian ini dilakukan pada populasi tertentu dengan mengambil sampel sebagai sumber data.Selanjutnya, penelitian dimaksudkan untuk menganalisis kejadian-kejadian yang sifatnya relatif sesuai dengan keadaan objek penelitian, mendistribusi data yang diperoleh, dan mencari hubungan antara variabel dalam penelitian.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 108) mengatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Saifudin Azwar (2004: 77) menyebutkan bahwa “populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian”. Sedangkan Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar (2004: 43) menyatakan bahwa “populasi ialah semua
26
nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas”.Berdasarkan beberapa pengertian tentang populasi tersebut, semuanya menunjuk pada satu sasaran yang menjadi pusat perhatian dari penelitian, yang hendak diukur variabilitasnya. Sehubungan dengan populasi penelitian, penelitian ini memiliki subjek penelitian yaitu peserta didik.Populasi penelitian meliputi seluruh peserta didik di SMK Batik 1 Surakarta yang terdiri dari 4 Jurusan. Adapun keadaan populasi penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.1. Keadaan Populasi Penelitian KELAS X
PROGRAM KEAHLIAN Akuntansi – 1 Akuntansi – 2 Adm. Perkantoran – 1 Adm. Perkantoran – 2 Pemasaran Teknik Komputer Dan Jaringan-1 Teknik Komputer Dan Jaringan-2
JUMLAH XI Akuntansi – 1 Akuntansi – 2 Adm. Perkantoran – 1 Adm. Perkantoran – 2 Pemasaran Teknik Komputer Dan Jaringan-1 Teknik Komputer Dan Jaringan-2 JUMLAH XII Akuntansi – 1 Akuntansi – 2 Adm. Perkantoran – 1 Adm. Perkantoran – 2 Pemasaran Teknik Komputer Dan Jaringan-1 Teknik Komputer Dan Jaringan-2 JUMLAH JUMLAH TOTAL
L 2 3
4 27 29 65 2 3 2 2 1 18 15 43 3
1 13 18 35
P 34 31 42 42 29 11 9 198 33 31 38 39 33 9 16 199 31 37 41 41 27 17 12 206
Jml 36 34 42 42 33 38 38 263 35 34 40 41 34 27 31 242 34 37 41 41 28 30 30 241 746
27
2. Sampel Suharsimi Arikunto(2002: 104) mengemukakan bahwa “Sampel adalah sebagian wakil populasi yang diteliti”. Sampel yang diambil harus representatif, yakni mewakili populasi dalam arti semua ciri-ciri atau karakteristik yang ada pada populasi tercermin pada sampel. Oleh karena itu dalam menentukan sampel harus mengikuti teknik-teknik yang ditentukan. Dalam menentukan jumlah sampel, harus dilakukan dengan teknik tertentu agar dapat mewakili populasinya. Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 120) :“Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika seluruh subyeknya besar dapat diambil antar 10-15% atau 2025% atau lebih”. Sementara itu Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar (2004: 47) mengemukakan bahwa “besar sampel harus dihitung berdasarkan teknik-teknik tertentu agar kesimpulan yang berlaku untuk populasi dapat dipertanggung jawabkan”. Karena itulah, maka dalam penelitian ini juga dilakukan pengambilan sampel. Dalam menetapkan besarnya anggota sampel, maka beberapa pertimbangan sebagaimana dikemukakan oleh Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar (2004: 48) yaitu: (1) Praktis, (2) ketepatan, (3) nonrespon, dan (4) analisis data”. Sesuai dengan pertimbangan tersebut, maka dalam penelitian ini juga menetapkan sampel dengan teknik tertentu. Sehubungan
dengan
besarnya
populasi
dan
pertimbangan-
pertimbangan sebagaimana pendapat di atas, maka penetapan sampel dalam penelitian inidengan mengambil 10% dari populasi dengan perhitungan sebagai berikut : 10/100 x 746 = 74,6 yang dibulatkan menjadi100 Penetapan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa dengan sampel sebanyak 100 responden sudah cukup banyak, disesuaikan juga dengan kemampuan peneliti dalam mengumpulkan data penelitian.
28
D. Teknik Pengambilan Sampel Sehubungan dengan keadaan populasi di atas, maka perlu dilakukan pengambilan sampel yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan peneliti.Untuk itu dalam penelitian ini menetapkan teknik pengambilan dengan sistem quota proportional stratified random sampling, yaitu pengambilan sampel secara kuota dan bertingkat dari setiap populasi secara proporsional yang diambil atau ditentukan secara acak/random. Populasi dikelompokkan menjadi tiga tingkat yaitu kelas X, XI, dan XII. Selanjutnya, untuk masing-masing kelas diambil secara proporsional yang dihitung berdasarkan jumlah sampel yang diambil dengan perhitungan sebagai berikut: 100/ 746 x 100% = 13,4% Dengan demikian, proporsi untuk masing-masing kelas sebesar 13,4% dari jumlah siswa, sehingga masing-masing kelas secara proporsional dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2. Jumlah Sampel Penelitian JUMLAH POPULASI 13,4% 263 X 13,4/100 x 263 242 XI 13,4/100 x 242 241 XII 13,4/100 x 241 746 JUMLAH TOTAL JUMLAH SAMPEL DIBULATKAN KELAS
JUMLAH SAMPEL 35,24 32,42 32,29 99,95 100
Setelah diketahui jumlah sampel proporsional, pengambilan sampel dilakukan secara acak/random. Pengambilan sampel secara random dilakukan dengan mengundi masing-masing kelas yaitu kelas X, XI, dan XIIberdasarkan pada jurusan. Dari hasil pengundian diketahui secara berturut-turut untuk kelas X, XI, dan XII hasil undian yang keluar adalah jurusan akutansi, akuntansi, dan pemasaran. Selanjutnya, pengambilan sampel dilakukan dengan memberikan no urut kepada seluruh calon responden sesuai dengan kelas dan jurusannya dan
29
diundi sebanyak jumlah sampel yang sudah ditetapkan secara proporsional.Siswa yang mendapatkan no urut sesuai dengan hasil undian ditetapkan sebagai sampel.
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Nama variabel Kepuasan adalah perasaan puas atau tidak puas sebagai hasil dari kegiatan membandingkan antara persepsi terhadap kinerja/pelayanan dengan harapannya Kualitas pelayanan diartikan sebagai sejauhmana pelayanan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dalam memberikan kepuasan kepada para peserta didik dalam proses pembelajaran yang terdiri dari 5 dimensiservqual
Indikator Pengukuran 1. Layanan konsultasi dan informasi 2. Kecepatan dalam memberikan tanggapan, profesionalisme dan pengetahuan karyawan 3. Kesungguhan dalam menanggapi keluhan pelanggan 4. Peralatan maupun penampilan karyawan. 1. Reliability a. Pelayanan dilakukan dengan baik b. Memberikan informasi yang akurat c. Tepat waktu dalam memberikan pelayanan d. Pengelola dapat dipercaya 2. Responsiveness a. Cepat dalam memberikan pelayanan b. Guru dan karyawan tanggap c. Cepat dan tepat dalam memenuhi permintaan d. Cepat dan tepat dalam memberikan pelayanan 3. Assurance a. Profesionalisme dan pengetahuan yang luas dari guru dan karyawan b. Karyawan sopan dan ramah c. Siswa merasa aman dalam melakukan perjanjian dengan guru dankaryawan 4. Empathy a. Memberikan perhatian personal terhadap keluhan dan permasalahan b. Pengelola bersungguh-sungguh c. Kemudahan dalam melakukan komunikasi d. Kemudahan dalam memperoleh informasi 5. Tangibles a. Lokasi dan tata letak bangunan penunjang b. Memiliki sarana dan prasarana yang cukup modern c. Penampilan guru dankaryawan yang menarik d. Lingkungan yang bersih dan rapi
30
E. Pengumpulan Data Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian atau juga membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan berdasarkan kajian teori. Untuk dapat menjawab pertanyaan atau membuktikan hipotesis, diperlukan data dari objek penelitian. Sebagaimana dikemukakan oleh Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar (2004: 54) bahwa “untuk menguji bahwa hipotesis diterima atau ditolak perlu dibuktikan kebenarannya dengan data yang ada di lapangan”. Data yang diperlukan dalam pengujian hipotesis tentunya dikumpulkan dengan caracara tertentu. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar (2004: 54) bahwa “data dikumpulkan dengan teknik tertentu”. Karena itulah maka dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data dengan teknik tertentu sesuai dengan jenis-jenis pengumpulan data. Ada beberapa teknik pengumpulan data.Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar (2004: 54) mengemukanan bahwa “teknik pengumpulan data terdiri atas (1) observasi, (2) wawancara (3) angket, dan (4) dokumentasi”. Pendapat lain dikemukakan oleh Muhammad Idrus(2007: 126) bahwa teknik pengumpulan data terdiri dari “angket, wawancara, pengamatan, tes, dan dokumentasi”. Dari berbagai macam teknik pengumpulan data tersebut, sesuai dengan keperluan
penelitian maka penelitian ini
menggunakan
teknik
pengumpulan data yaitu angket dan dokumentasi. 1. Teknik Angket a. Pengertian Angket Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 140) mengemukakan bahwa “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atas hal-hal yang diketahui”. Jadi jelas bahwa teknik pengumpulan data dengan angket adalah pengumpulan data untuk menyelidiki suatu masalah dengan jalan mengedarkan daftar pertanyaan kepada responden untuk mendapatkan informasi keterangan, tanggapan atau hal yang diketahui secara tertulis.
31
b. Jenis-jenis Angket Suharsimi Arikunto (2002 :140-141) mengemukakan bahwa kuesionerdapat dibeda-bedakan atas beberapa jenis, tergantung pada sudut pandang. a. Dipandang daricara menjawabnya, ada: a) Kuesioner terbuka b) Kueioner tertutup b. Dipandang dari jawaban yang diberikan, ada: a) Kuesioner langsung b) Kuesioner tidak langsung c. Dipandang dari bentuknya, ada: a) Kuesioner pilihan ganda b) Kuesioner irisan c) Check list d) Rating scale Dalam penelitian ini angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket langsung tertutup dengan bentuk rating scale yaitu angket yang berupa daftar pertanyaan yang disediakan untuk responden agar mereka menjawab tentang dirinya sendiri, yang jawabannya sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih satu jawaban pada kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan, dari sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. c. Langkah-Langkah Menyusun Angket Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut: 1) Menetapkan tujuan pembuatan angket. 2) Menentukan aspek-aspek yang akan diukur. 3) Menyusun petunjuk pengisian angket. 4) Menyusun pertanyaan-peranyaan yang sesuai dengan indikatorindikator yang akan diteliti. 5) Mengadakan uji coba (try out)
32
6) Revisi angket Setelah angket diuji cobakan, maka hasilnya dijadikan dasar untuk revisi. Revisi dilakukan dengan cara menghilangkan atau mendrop item-item pertanyaan yanng tidak valid atau tidak reliabel. 7) Memperbanyak angket Angket yang telah direvisi dan telah diyakini valid dan reliabel, diperbanyak sesuai dengan jumlah responden yang dijadikan sampel. Angket siap untuk disebarkan kepada responden. 8) Langkah terakhir adalah menggunakan angket yang telah diperbanyak dan sudah mendapatkan umpan balik dari responden sebagai alat pengumpul data yang kemudian dianalisis. 2. Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi merupakan teknik pencarian data yang menelaah catatan atau dokumentasi sebagai sumber data. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2002: 234) mengatakan bahawa “Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya”. Jadi metode dokumentasi dalam penelitian ini merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh data yang berupa bahan tertulis, yaitu tentang jumlah siswadi SMK Batik 1 Surakarta.
F. Validasi Instrumen Penelitian Setelah angket disusun, angket tersebut perlu diuji cobakan untuk mengetahui letak kelemahan atau hal-hal yang akan menyulitkan responden dalam menjawab pertanyaan. Selain itu uji coba (try out) ini bertujan untuk mengetahui validitas
dan
reliabilitas
angket
tersebut.
Sutrisno
Hadi
(1999:
166)
mengemukakan sebagai berikut: Tujuan mengadakan try out : a. Untuk menghindari pertanyaan-pertanyan yang kurang jelas maksudnya b. Untuk menghindari penggunaan kata-kata yang terlalu asing, terlalu akademik, atau kata-kata yang menimbulkan kecurigaan.
33
c. Untuk memperbaiki pertanyaan-partanyaan yang biasanya dilewati, menimbulkan jawaban-jawaban yang dangkal. d. Untuk menambahkan item yang sangat perlu atau meniadakan itemitem yang dinyatakan tidak relevan dengan tujuan riset. Uji coba atau try out dari angket dilakukan pada anggota populasi di luar sampel penelitian. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket digunakan alat ukur sebagai berikut : 1. Validitas Suharsimi Arikunto (2002: 144) mengemukakan bahwa yang dimaksud “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen”. Dengan demikian suatu instrumen dikatakan sahih atau valid jika mempunyai validitas yang tinggi atau sebaliknya mampu mengukur atau mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Validitas dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara. Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 145) ada dua jenis validitas untuk instrument penelitian, yaitu “validitas logis dan validitas empiris”.Sebuah instrument dikatakan memiliki validitas logis apabila instrument tersebut secara analisis akal sudah sesuai dengan isi dan aspek yang diungkapkan. Instrument yang sudah sesuai dengan isi dikatakan sudah memiliki validitas isi sedangkan instrument yang sudah sesuai dengan aspek yang diukur dikatakan sudah memiliki validitas konstruksi. Menurut
Sugiyono(2009:
174),
instrument
yang
valid
harus
mempunyai “validitas internal dan eksternal”. Instrument yang mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam instrument secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur, validitas internal ini terdri dari dua macam validitas yakni validitas konstrak (Construct Validity) .Validitas konstrak disusun berdasarkan teori yang relevan.Sedangkan validitas isi (Content Validity), disusun berdasarkan rancangan atau program yang telah ada.Instrument yang dinyatakan mempunyai validitas eksternal bila kriteria di dalam instrument disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada.
34
Validitas yang diuji dalam penelitian ini adalah validitas konstrak dan validitas butir.Berdasarkan validitas konstrak dan validitas butir, untuk validitas konstrak angket diturunkan dari teori yang dituangkan dalam indikator-indikator dan selanjutnya menjadi kisi-kisi instrument.Untuk validitas butir, angket diujicobakan, kemudian hasil uji coba dianalisis. Adapun untuk validitas butir, dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment yaitu :
N XY ( X )( Y )
rxy
N X
2
( X ) 2 N Y 2 ( Y ) 2
(Suharsimi Arikunto,2002:146)
Keterangan : rxy
= Koefisien korelasi antara varibel x dan y
X
= Skor masing-masing item
Y
= Skor total
XY X Y N
2
2
= Jumlah perkalian = Jumlah kuadrat X = Jumlah kuadrat Y = Jumlah subyek
Hasil ujicoba terhadap angket dalam penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut: a. AngketKinerja Hasil analisis validitas angket kinerja kualitas pelayanan diperoleh hargar hitung terendah sebesar 0,471 dan tertinggi sebesar 0,912, dengan harga signifikansi terendah sebesar 0,000 dan tertinggi sebesar 0,036. Dari hargaharga tersebut diketahui bahwa tidak ada harga signifikansi yang lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. Karena harga signifikansi < 0,05, maka disimpulkan bahwa butir angket kinerja dalam penelitian ini secara keseluruhan dinyatakan valid.
35
b. AngketHarapan Hasil analisis validitas angket kepuasan yang diharapkan diperoleh harga r hitung terendah sebesar -0,069dan tertinggi sebesar 0,844, dengan harga signifikansi terendah sebesar 0,000 dan tertinggi sebesar 0,821. Dari hargaharga tersebut diketahui bahwa harga signifikansi yang lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 sebanyak 3 butir angket, yaitu butir nomor 9, 17, dan 31. Karena harga signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan disimpulkan bahwa butir angket dinyatakan tidak valid. Berdasarkan hasil uji validitas dari kedua angket di atas, maka butir angket pada nomor 9, 17, dan 31 untuk kedua angket tersebut selanjutnya tidak digunakan dalam penelitian, karena sudah ada butir lain yang masih dalam satu indikator. 2. Reliabilitas Reliabilitas
adalah
ketepatan
atau
keajegan
suatu
instrumen.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi (2002 :154) bahwa ”Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Menurut
Sugiyono
(2009:183)
bahwa
“Pengujian
reliabilitas
instrument dapat dilakukan secara eksternal dan internal”. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan tes-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrument dilakukan dengan cara mencobakan instrument sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrument. Ada beberapa macam metode estimasi reliabilitas, sebagaimana dikemukakan oleh Djemari Mardapi (2008: 36-48), yaitu konsistensi internal, metode rulon, koefisien alpha, formula Kuder Richardson, reliabilitas belah dua dengan panjang berbeda, dan pendekatan konginerik. Dari berbagai
36
macam reliabilitas tersebut, dapat digunakan salah satu sesuai dengan jenis instrumen dan cara mengukurannya. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:187), “apabila peneliti memiliki instrument dengan jumlah butir pertanyaan ganjil, maka peneliti tersebut tidak mungkin menggunakan teknik belah dua untuk pengujian reliabilitasnya”. Untuk reliabilitas angket dalam penelitian ini digunakan uji konsistensi internal (Internal Consistency).Suatu instrumen yang memiliki reliabilitas yang tinggi dapat digunakan sebagai alat pengumpul data yang dapat dipercaya. Berdasarkan berbagai macam uji reliabilitas sebagaimana disebutkan di atas, maka uji reliabilitas angket yang digunakan dalam penelitian ini adalahrumus alpha, yaitu: 2 k b r11 1 (Suharsimi Arikunto, 2002 : 171 ) t2 k 1
Keterangan : r11
= Reliabilitas instrumen yang dicari
k
= Banyaknya butir pertanyaan
t2
2 b
= Jumlah varian butir soal / banyak soal = Varians total Hasil uji reliabilitas kinerja kualitas pelayanan diperoleh harga r11 atau
alpha cronbach sebesar 0,937. Demikian juga dengan harga alpha cronbach pada harapan sebesar 0,932. Karena harga koefisien alpha tersebut lebih besar dari harga r tabel pada N = 20 dan taraf signifikansi 0,05 sebesar 0,444, maka disimpulkan bahwa kedua angket tersebut sudah reliabel.
G. Analisis Data Dari data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dalam rangka mendeskripsikan keadaan atau objek penelitian dan digunakan sebagai dasar
37
untuk menarik kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis faktor. Menurut Singgih Santoso dan Fandy Tjiptono (2001:248) “Analisis faktor pada prinsipnya digunakan untuk mereduksi data, yaitu proses untuk meringkas sejumlah variabel menjadi lebih sedikit dan menamakannya sebagai faktor”. Sesuai dengan rumusan masalah dan hipotesis penelitian, maka analisis data dalam penelitian ini menggunakan
Analisis
Importance Performance Analysis (IPA) . Menurut Martinez dalam Ariyoso (2009) menyebutkan bahwa “IPA telah diterima secara umum dan dipergunakan pada berbagai bidang kajian karena kemudahan untuk diterapkan dan tampilan hasil analisa yang memudahkan usulan perbaikan kinerja”. Adapun langkah-langkah analisis IPA adalah sebagai berikut: 1. Mencari Harga Kesesuaian (dengan analisis IPA) Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor kinerja yang dirasakan dengan skor harapan. Untuk mengetahui apakah kinerja kualitas pelayanan yang ada sudah sesuai dengan kepuasan yang diharapkan siswa dapat dilakukan dengan menganalisis antara kinerja kualitas pelayanandan kepuasan yang diharapkan siswa yang masing-masing diwakilkan oleh huruf X dan Y, dimana X merupakan tingkat kinerja kualitas pelayanan yang memberikan kepuasan, sedangkan Y merupakan tingkat kepuasan yang diharapkan siswa. Adapun rumus yang digunakan adalah: (John Martila and John C. James, dalam J. Supranto, 2006: 241) . Tki
Xi x100% Yi
Keterangan: Tki =Tingkat kesesuaian. Xi =Skor penilaian kinerja yang dirasakan Yi =Skor penilaian harapan pelanggan Hasil dari tingkat kesesuaian kemudian diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kategori sebagai berikut: a. Belum puas, jika skor kurang dari 100% b. Puas, jika skor mencapai 100%
38
c. Sangat puas, jika skor lebih dari 100% Dalam penyederhanaan rumus, maka untuk setiap atribut yang mempengaruhi kepuasan pengunjung dapat diketahui dengan rumus: X
Xi N
Y
Yi N
(J. Supranto, 2006: 241) . Diagram kartesius digunakan untuk mengetahui indikator jasa pelayanan yang memuaskan atau tidak memuaskan konsumen. Rumus yang digunakan adalah:
X
N i1 X i K
Y
N i1 Yi K
(J. Supranto, 2006: 242) . dimana, K = Banyaknya atribut/fakta yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan. Hasil perhitungan di atas menempatkan titik-titik pada tiap kuadran dalam diagram kartesius, yang meliputi kuadran A, B, C, dan D. Selain itu, rumus yang kedua menentukan letak garis yang membatasi antara kuadran A, B, C, dan D. 2. Diagram Kartesius Diagram kartesius merupakan grafik yang digunakan untuk memetakan atibut-atribut kualitas pelayanan yang telah dianalisis, dengan gambar 3.1sebagai berikut:
39
Harapan High Prioritas Utama
Pertahankan Prestasi
A
B
Prioritas Rendah
Berlebihan
C
D
Low
High Pelaksanaan Kinerja/Kepuasan Gambar 3.1. Format Diagram Kartesius
Keterangan: A : Menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan pelanggan, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat baik, namun manajemen
belum
sesuai
dengan
keinginan
konsumen
sehingga
mengecewakan/tidak puas. B : Menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan. Untuk itu wajib dipertahankannya.Dianggap sangat baik dan sangat memuaskan. C : Menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi konsumen. Pelaksanaannya biasa-biasa sajadianggap kurang dan kurang memuaskan. D : Menunjukkan faktor yang mempengaruhi konsumen kurang puas, akan tetapi pelayanannya berlebihan. (J. Supranto, 2006) .
40
H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tahap persiapan Tahap persiapan dalam penelitian ini meliputi pengajuan judul, mencari literatur yang berhubungan dengan judul penelitian, konsultasi dengan dosen pembimbing, melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk penyusunan proposal penelitian. Setelah mendapatkan data yang lengkap mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian, dilakukan penyusunan proposal penelitian dan ujian proposal. Selanjutnya dilakukan pengurusan ijin penelitian dan dilanjutkan dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas pada alat ukur yang digunakan sebagai instrumen penelitian. Setelah kuesioner dinyatakan valid dan reliabel, didiskusikan dengan pembimbing untuk proses selanjutnya. 2. Tahap penelitian Tahap ini diawali dengan sosialisasi rencana penelitian kepada responden. Selanjutnya membagikan lembar angket kepada responden untuk dijawab. 3. Tahap pengolahan data dan penyusunan laporan Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: a. Editing, berfungsi untuk meneliti kembali apakah isian angket sudah lengkap atau belum. b. Coding, dilakukan dengan memberikan tanda pada masing-masing jawaban dengan kode berupa angka. c. Tabulasi, pada tahap ini semua data dikumpulkan kemudian dilakukan tabulasi. d. Analisis data dengan menggunakan analisis korelasi. e. Penyusunan laporan hasil penelitian.