BAB III METODE PENELITIAN
Metode merupakan cara yang utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan, untuk mencapai tingkat ketelitian, jumlah dan jenis yang dihadapi, sedangkan penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, gejala atau hipotesa. Jadi, metode penelitian adalah cara yang teratur dan terpikir secara runtut dan baik dengan menggunakan metode ilmiah yang bertujuan untuk menemukan, mengembangkan maupun guna menguji kebenaran maupun ketidakbenaran dari suatu pengetahuan, gejala atau hipotesa. Untuk dapat memperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan maka diperlukan metode penelitian yang dapat dijadikan pedoman dalam melakukan penelitian. Ada dua syarat yang harus dipenuhi sebelum mengadakan penelitian dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan adalah peneliti harus terlebih dulu memahami
konsep
dasar
ilmunya
dan
metodologi
penelitian
disiplin
ilmunya.39Penelitian hukum, konsep ilmu hukum dan metodologi yang digunakan di dalam suatu penelitian memainkan peran yang sangat signifikan agar ilmu hukum beserta temuan-temuannya tidak terjebak dalam kemiskinan relevansi dam aktualitasnya.40 Metode dalam penelitian hukum ini terperinci sebagai berikut: A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris, dimana pada penelitian hukum empiris ini yang diteliti pada awalnya adalah data sekunder kemudian dilanjutkan pada data primer di lapangan atau terhadap masyarakat41.
39
Johny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum, Alumni, Bandung, 2006, hlm.26 Ibid, hlm. 28 41 Ibid, hlm. 52 40
43
44
B. Sifat Penelitian Sifat penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya. Maksudnya adalah terutama untuk mempertegas hipotesa-hipotesa agar dapat membantu di dalam memperkuat teori-teori lama, atau di dalam kerangka menyusun teori-teori baru42. Penelitian ini memberikan gambaran yang lengkap mengenai implementasi perlindungan nasabah debitur dalam transaksi kredit pada PT. Bank Pundi Indonesia Tbk. Cabang Surakarta.
C. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan, dan perilaku nyata43.
D. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian hukum ini adalah PT. Bank Pundi Indonesia Tbk. Cabang Surakarta. Pemilihan lokasi penelitian di Bank Pundi Cabang Surakarta dilakukan dengan pertimbangan bahwa Bank Pundi merupakan sebuah bank yang tergolong baru beroperasi di Indonesia dan memprioritaskan usahanya pada layanan pemberian kredit kepada masyarakat. Berdasarkan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh website resmi Bank Pundi dapat diketahui bahwa permasalahan kredit macet di Bank Pundi tergolong tinggi.
E. Jenis Data 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung dari lapangan yang menjadi objek penelitian atau yang diperoleh langsung 42 43
Ibid, hlm. 10 Ibid, hlm. 32
45
dari responden yang berupa keterangan atau fakta-fakta44. Data primer dalam penelitian ini adalah informasi-informasi yang diambil dari PT. Bank Pundi Tbk, Cabang Surakarta sebagai kreditur, dan dari nasabah debitur. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang menunjang dan mendukung data primer yang diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan yang dapat berupa dokumen, jurnal, buku-buku, laporan, arsip dan literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. D. Sumber Data 1. Sumber data primer Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumbernya untuk tujuan penelitian. Penulis memperoleh data langsung dari lokasi penelitian yaitu PT. Bank Pundi Indonesia Tbk. Cabang Surakarta melalui wawancara dengan Head Sundrise PT. Bank Pundi Indonesia Tbk. Surakarta, Youngky Arief Hermansyah, Team Leader Credit Review (Kepala Penilai Kredit), Agusman, dan Staff Credit Marketing, Haryo dan Wawan. Wawancara juga dilakukan dengan beberapa nasabah debitur PT. Bank Pundi Tbk. Cabang Surakarta yang dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) kriteria debitur, yaitu golongan kurang lancar (KL) dan golongan kredit macet (KM). 2. Sumber data sekunder Merupakan sumber data yang mendukung sumber data primer, yang dari sudut kekuatan mengikatnya di golongkan ke dalam : 1) Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang mengikat 45 dalam hal ini yang penulis gunakan adalah : a) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan;
44 45
Johny Ibrahim, Op. cit, hlm. 12 Ibid, hlm. 52
46
b) Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/6/PBI/2005 dan Surat Edaran Bank
Indonesia
Nomor
7/25/DPNP
tentang
Transparansi
Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah; c) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. 2) Bahan hukum sekunder, yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer46, meliputi jurnal, buku-buku, hasil karya dari kalangan hukum dan literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 3) Bahan hukum tersier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder47, dalam hal ini Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Black’s Law Dictionary. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Wawancara Dengan
mempergunakan
wawancara
sebagai
suatu
alat
pengumpul data, penulis diharapkan dapat mengungkapkan pelbagai aspek dari masyarakat-masyarakat tersebut48. Dalam hal ini penulis dapat
mengungkapkan
segala
aspek
yang
berkaitan
dengan
perlindungan hukum bagi nasabah debitur dalam perjanjian kredit dengan melakukan wawancara dengan bagian Team Leader Credit Review (Kepala Penilai Kredit) dan 2 (dua) orang nasabah debitur PT. Bank Pundi Indonesia Tbk. Cabang Surakarta b. Studi Kepustakaan Tipe data apapun yang akan dikehendaki oleh penulis, maka studi dokumen atau bahan pustaka yang akan selalu dipergunakan terlebih dahulu49. Studi kepustakaan dalam penelitian penulisan hukum ini 46
Johny Ibrahim, Op. cit,, hlm. 52 Ibid, hlm. 52 48 Ibid, hlm. 227 49 Ibid, hlm. 201 47
47
digunakan sebagai patokan norma dalam menilai fakta-fakta hukum yang dipecahkan sebagai isu atau permasalahan hukum. F. Teknik Analisis Data Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis interaktif (interactive model of analysis), yaitu model analisis dalam penelitian kualitatif yang terdiri dari tiga komponen analisis yang dilakukan dengan cara interaksi, baik antar komponennya, maupun dengan proses pengumpulan data, dalam proses yang berbentuk siklus50. Adapun skema cara kerja analisis interaktif adalah sebagai berikut:
Pengumpulan Data
Reduksi Data
Sajian Data
Penarikan Simpulan/ Verifikasi
Gambar 2 : Analisis Kualitatif Model Interaktif51 a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data fieldnote. Proses reduksi ini akan berlangsung terus sepanjang pelaksanaan penelitian.
50
H.B.Sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif, Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta : Sebelas Maret University Press, 2006 , hlm. 119 51 Ibid, hlm. 120
48
b. Sajian Data Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan untuk melakukan simpulan penelitian. Sajian data selain dalam bentuk narasi kalimat juga dapat meliputi berbagai jenis matriks, gambar, jaringan kerja, kaitan kegiatan dan juga table sebagai pendukung narasinya. c. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi Pada waktu pengumpulan data sudah berakhir, peneliti mulai melakukan usaha dalam bentuk pembahasan (diskusi) untuk menarik simpulan dan verifikasinya berdasar semua hal yang terdapat dalam reduksi maupun sajian datanya 52. Simpulan perlu diverifikasi dan agar lebih mantap dan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan verifikasi yaitu merupakan aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat, mungkin sebagai akibat pikiran kedua yang melintas pada peneliti pada waktu menulis sajian data dengan melihat kembali sebentar pada catatan lapangan. Verifikasi juga dapat dilakukan dengan lebih mengembangkan ketelitian bahkan juga dapat dilakukan dengan kegiatan yang lebih luas yaitu dengan melakukan replikasi dalam satuan data yang lain. Pada dasarnya makna data harus diuji validitasnya supaya simpulan penelitian menjadi lebih kokoh dan lebih dipercaya53.
52 53
H.B.Sutopo, Op. cit, hlm. 120 Ibid, hlm. 116