BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Parameter Saluran Sistem Standar IEEE 30 Bus digunakan nilai MVA base sebesar 100 MVA dan nilai kV base sebesar 100 kV, sedangkan untuk sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali digunakan nilai MVA base sebesar 1000 MVA dan nilai kV base sebesar 500 kV sehingga memiliki parameter yang sama dengan metode pembanding. Parameter bus lain yang ditentukan nilainya adalah Z base. Berikut adalah persamaan untuk menentuka Z base pada sistem : =
(3.1)
Nilai impedansi saluran atau Z pada sistem dinyatakan dalam satuan Ohm (Ω). Untuk mempermudah perhitungan nilai Z diubah dalam bentuk per unit (p.u) seperti persamaan berikut. =
(3.2)
3.2 Sistem Standar IEEE 30 Bus Untuk menguji aliran daya optimal dengan metode MINOPF, maka dilakukan pengujian awal pada Sistem Standar IEEE 30 bus. Sumber data Sistem Standar IEEE 30 Bus berasal dari jurnal Optimal Load Flow with Steady State Security dan Transaction Analysis in Deregulated Power Systems Using Game Theory. (Alsac dan Stott, 1974 : 750) (Ferrero et al, 1997 : 1342) Hasil dari pengujian ini akan dibandingkan dengan hasil pengujian menggunakan metode algoritma genetika.
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013 Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28
29
Berikut merupakan data saluran yang terdapat pada Sistem Standar IEEE 30 bus, yang terdiri dari impedansi saluran (R dan X) dan suseptansi (B). (Appendix : 124-125) Tabel 3.1. Data Saluran Sistem Standar IEEE 30 Bus
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Dari Bus 1 1 2 3 2 2 4 5 6 6 6 6 9 9 4 12 12 12 12 14 16 15 18 19 10 10 10 10 21 15 22
Ke Bus 2 3 4 4 5 6 6 7 7 8 9 10 11 10 12 13 14 15 16 15 17 18 19 20 20 17 21 22 22 23 24
Impedansi Saluran R X 0,0192 0,0575 0,0452 0,1652 0,057 0,1737 0,0132 0,0379 0,0472 0,1983 0,0581 0,1763 0,0119 0,0414 0,046 0,116 0,0267 0,082 0,012 0,042 0 0,208 0 0,556 0 0,208 0 0,11 0 0,256 0 0,14 0,1231 0,2559 0,0662 0,1304 0,0945 0,1987 0,221 0,1997 0,0524 0,1923 0,1073 0,2185 0,0639 0,1292 0,034 0,068 0,0936 0,209 0,0324 0,0845 0,0348 0,0749 0,0727 0,1499 0,0116 0,0236 0,1 0,202 0,115 0,179
B 0,0264 0,0204 0,0184 0,0042 0,0209 0,0187 0,0045 0,0102 0,0085 0,0045 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013 Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
23 24 25 25 28 27 27 29 8 6
24 25 26 27 27 29 30 30 28 28
0,132 0,1885 0,2544 0,1093 0 0,2198 0,3202 0,2399 0,0636 0,0169
0,27 0,3292 0,38 0,2087 0,396 0,4153 0,6027 0,4533 0.2 0,0599
0 0 0 0 0 0 0 0 0,0214 0,0065
Berikut adalah data pembangkitan dan pembebanan bus pada Sistem Standar IEEE 30 bus yang terdiri dari data tegangan bus, pembangkitan yang dilakukan, dan permintaan beban (demand). (Appendix : 126-127) Tabel 3.2. Data Pembangkitan dan Pembebanan Bus pada Sistem Standar IEEE 30 Bus Tegangan Bus
No. Bus
V (V)
Θ (°)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1,06 1,045 1 1,06 1,01 1 1 1,01 1 1 1,082 1 1,071 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pembangkitan PG QG (MW) (MVAR) 1,3848 -0,0279 0.4 0,5 0 0 0 0 0 0,37 0 0 0 0 0 0,373 0 0 0 0 0 0,162 0 0 0 0,106 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Beban PD (MW) 0 0,217 0,024 0,076 0,942 0 0,228 0,3 0 0,058 0 0,112 0 0,062 0,082 0,035 0,09 0,032 0,095
QD (MVAR) 0 0,127 0,012 0,016 0,19 0 0,109 0,3 0 0,02 0 0,075 0 0,016 0,025 0,018 0,058 0,009 0,034
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013 Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,022 0,175 0 0,032 0,087 0 0,035 0 0 0,024 0,106
0,007 0,112 0 0,016 0,067 0 0,023 0 0 0,009 0,019
Berikut adalah karakteristik generator yang terpasang pada Sistem Standar IEEE 30 bus. (Appendix : 127) Tabel 3.3. Karakteristik Generator pada Sistem Standar IEEE 30 Bus Unit 1 2 5 8 11 13
PG min (MW) 50 20 15 10 10 12
PG max (MW) 200 80 50 35 30 40
QG min (MW) -20 -20 -15 -15 -10 -15
QG max (MW) 150 60 62.5 48.7 40 44.7
ϒ
β
α
0,02 0,0175 0,0625 0,00834 0,025 0,025
2 1,75 1 3,25 3 3
0 0 0 0 0 0
Data-data di atas merupakan data yang akan digunakan dalam aliran daya optimal metode MINOPF dengan parameter saluran yang sudah ditentukan. Dalam tampilan MatPower Toolbox (MPT) seluruh masukan data tersebut terintegrasi dalam m-file dengan nama ‘case30’. 3.3 Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali Studi kasus dilakukan pada sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dua waktu yang berbeda, yaitu data pembebanan tanggal 17 Maret 2009 pukul 13.30 WIB dan tanggal 7 Mei 2013 pukul 10.00 WIB.
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013 Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32
3.3.1 Data Pembebanan Tanggal 17 Maret 2009 Pukul 13.30 WIB Sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali tanggal 17 Maret 2009 pukul 13.30 WIB terdiri dari 23 bus dengan 28 saluran dan 8 unit pembangkit. Unit pembangkit yang terpasang antara lain pembangkit Suralaya, pembangkit Muara Tawar, pembangkit Cirata, pembangkit Saguling, pembangkit Tanjung Jati, pembangkit Gresik, pembangkit Paiton, dan pembangkit Grati. Unit Pembangkit Cirata dan Saguling merupakan pembangkit listrik tenaga air, sisanya adalah pembangkit listrik tenaga uap. Data-data ini diambil dari tugas akhir Buyung Baskoro tahun 2009 yang bersumber dari P.T. PLN (Persero). Tujuannya untuk membandingkan hasil optimasi oleh P.T. PLN (Persero), metode algoritma genetika, dan metode MINOPF. Tabel 3.4. Jenis-jenis Bus pada Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali Tanggal 17 Maret 2009 Pukul 13.30 WIB Jenis Bus
Nama Bus
Jumlah Bus
Slack Bus
Suralaya
1
Cilegon, Kembangan, Gandul, Cibinong, Cawang, Bus Beban
Bekasi, Cibatu, Bandung Selatan, Mandirancan, Ungaran, Surabaya Barat, Depok, Tasikmalaya,
15
Pedan, dan Kediri. Bus
Muara Tawar, Cirata, Saguling, Tanjung Jati, Gresik,
Generator
Paiton, dan Grati Jumlah
7 23
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013 Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
Berikut merupakan data saluran yang terdapat pada Sistem Standar IEEE 30 bus, yang terdiri dari impedansi saluran (R dan X) dan suseptansi (B).
Tabel 3.5. Data Saluran Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali Tanggal 17 Maret 2009 Pukul 13.30 WIB No.
Dari Bus
Ke Bus
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 1 2 3 4 4 5 5 5 6 6 8 9 10 11 12 13 14 14 14 15 16 16 18 19 20 21 22
2 4 5 4 5 18 7 8 11 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 20 16 17 23 19 20 21 22 23
Impedansi Saluran R X 0,000626496 0,007008768 0,006513273 0,062576324 0,013133324 0,146925792 0,001513179 0,016928309 0,001246422 0,01197501 0,000694176 0,006669298 0,00444188 0,0426754 0,0062116 0,059678 0,00411138 0,04599504 0,001973648 0,01896184 0,0056256 0,054048 0,002822059 0,027112954 0,00273996 0,026324191 0,001474728 0,014168458 0,0019578 0,0219024 0,00699098 0,0671659 0,013478 0,12949 0,01353392 0,15140736 0,01579856 0,1517848 0,00903612 0,0868146 0,037539629 0,360662304 0,00139468 0,0133994 0,003986382 0,044596656 0,014056 0,157248 0,015311 0,171288 0,010291 0,115128 0,010291 0,115128 0,004435823 0,049624661
B 0 0,01197964 0,007061141 0 0 0 0 0 0,008841946 0 0 0 0 0 0 0,01285827 0,024789624 0,007276522 0,007264438 0 0,017261339 0 0 0,030228874 0,032927881 0,022131855 0,022131855 0,009539693
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013 Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
Data saluran sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali tersebut akan dimasukkan pada aliran daya optimal metode MINOPF menjadi enam bilangan di belakang koma (x10-6), contohnya R pada saluran ke-1 adalah 0,000626496 maka akan diubah menjadi 0,000627. Berikut merupakan data pembangkitan dan pembebanan bus pada sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali tanggal 17 Maret 2009 pukul 13.30 WIB, yang terdiri dari nama bus, jenis bus, tegangan bus, pembangkitan, dan permintaan beban (demand). Tabel 3.6. Data Pembangkitan dan Pembebanan Bus pada Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali Tanggal 17 Maret 2009 Pukul 13.30 WIB
No. Bus
Nama Bus
Jenis Bus
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Suralaya Cilegon Kembangan Gandul Cibinong Cawang Bekasi Muara Tawar Cibatu Cirata Saguling Bandung Selatan Mandiracun Ungaran Tanjung Jati Surabaya Barat Gresik Depok Tasikmalaya Pedan
Slack Beban Beban Beban Beban Beban Beban Generator Beban Generator Generator Beban Beban Beban Generator Beban Generator Beban Beban Beban
Tegangan Bus V θ 1,02 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
Pembangkitan PG QG 3098 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1178 0 0 0 629 0 634 0 0 0 0 0 0 0 668 0 0 0 821 0 0 0 0 0 0 0
Beban PD QD 146 43 672 217 727 249 521 174 667 206 727 174 618 163 0 0 787 304 651 234 0 0 564 336 380 130 314 347 0 0 824 304 201 87 0 0 265 16 501 233
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013 Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
21 22 23
Kediri Paiton Grati
Beban Generator Generator
1 1 1
0 0 0
0 2806 0
0 0 0
343 803 125
197 260 184
Berikut ini adalah karakteristik generator yang terpasang pada sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali tanggal 17 Maret 2009 pukul 13.30 WIB, di mana terdapat fungsi biaya pembangkitan yang akan dioptimasi. Tabel 3.7. Karakteristik Generator pada Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali tanggal 17 Maret 2009 Pukul 13.30 WIB
Unit 1 8 10 11 15 17 22 23
PG min (MW) 1500 1040 400 400 600 238 1425 0
PG max (MW) 3400 2200 1008 700 1220 1050 3254 0
QG min (MW) -600 -700 -480 -140 -240 -610 -840 0
QG max (MW) 2040 1640 -110 440 720 660 1920 0
ϒ
β
α
-65,94 690,98 0 0 -21,88 132,15 52,19 533,92
395668,05 2478064,47 6000 5502 197191,76 777148,77 37370,67 200490,63
31630,21 107892572,2 0 0 -1636484,18 13608770,96 8220765,38 86557397,4
Demikian adalah masukan data pada sistem interkoneksi 500 kV JawaBali tanggal 17 Maret 2009 pukul 13.30 WIB yang akan digunakan untuk dioptimasi. Dalam tampilan MatPower Toolbox (MPT) seluruh masukan data tersebut terintegrasi dalam m-file dengan nama ‘case23asli’. 3.3.2 Data Pembebanan Tanggal 7 Mei 2013 Pukul 10.00 WIB Sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali tanggal 7 Mei 2013 pukul 10.00 WIB terdiri dari 26 bus dengan 31 saluran dan 9 unit pembangkit. Unit pembangkit yang terpasang antara lain pembangkit New Suralaya, pembangkit Suralaya, pembangkit Muara Tawar, pembangkit Cirata, pembangkit Saguling, pembangkit Tanjung Jati, pembangkit Gresik,
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013 Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
pembangkit Grati, dan pembangkit Paiton. Unit Pembangkit Cirata dan Saguling merupakan pembangkit listrik tenaga air, sisanya adalah pembangkit listrik tenaga uap. Data-data ini diperoleh dari bidang Operasi Sistem P.T. PLN (Persero) P3B (Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban) Jawa-Bali. Tabel 3.8. Jenis-jenis Bus pada Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali Tanggal 7 Mei 2013 Pukul 10.00 WIB Jenis Bus
Nama Bus
Jumlah Bus
Slack Bus
Suralaya
1
New Suralaya, Cilegon, Kembangan, Gandul, Balaraja, Cibinong, Cawang, Bekasi, Depok, Cibatu, Bus Beban
Tasikmalaya, Bandung Selatan, Mandirancan,
18
Ungaran, Pedan, Ngimbang, Surabaya Barat, dan Kediri. Bus
Muara Tawar, Cirata, Saguling, Tanjung Jati, Gresik,
Generator
Grati, dan Paiton.
7
Jumlah
26
Berikut merupakan data saluran yang terdapat pada sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali tanggal 7 Mei 2013 pukul 10.00 WIB, yang terdiri dari impedansi saluran (R dan X) dan suseptansi (B).
Tabel 3.9. Data Saluran Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali Tanggal 7 Mei 2013 Pukul 10.00 WIB No.
dari bus
kebus
Nama Saluran
R
X
B
1
2
1
SLAYA-SRLRU
0,0001465
0,0014075
0,011367673
2
2
3
SLAYA-CLBRU
0,000626492
0,00700876
0,002282857
3
2
6
SRLAYA-BRAJA
0,00367768
0,0353332
0,000452832
4
3
7
CLBRU-CIBNG
0,013133324
0,1469258
0,000108899
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013 Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
5
5
4
GNDUL-KMBGN
0,00151304
0,01692688
0,000945242
6
5
6
GNDUL-BRAJA
0,002980224
0,02862284
0,000558994
7
7
14
CIBNG-SGLNG
0,00411132
0,0459952
0,000347862
8
9
7
BKASI-CIBNG
0,00444188
0,0426754
0,000374923
9
9
8
BKASI-CWANG
0,001973648
0,01896184
0,0008438
10
10
5
DEPOK-GNDUL
0,00034708
0,00333468
0,004798062
11
10
7
DEPOK-CIBNG
0,0009124
0,00876592
0,001825251
12
11
7
MTWAR - CBNGN
0,0062116
0,059678
0,000268105
13
11
8
MTWAR - CWANG
0,0056256
0,054048
0,000296033
14
12
11
CBATU-MTWAR
0,002822052
0,02711288
0,000590125
15
12
13
CBATU-CRATA
0,002739888
0,02618276
0,000611089
16
14
13
SGLNG-CRATA
0,001474728
0,01416846
0,001129269
17
14
16
SGLNG-BDSLN
0,0019578
0,021902396
0,000730514
18
15
10
TSKBR-DEPOK
0,01405616
0,15724804
0,00010175
19
17
16
MDRCN-BDSLN
0,00699098
0,06716588
0,000238216
20
17
19
MDRCN-UNGRN
0,013478
0,12949
0,000123562
21
19
18
UNGRN-TJATI
0,00676708
0,07570368
0,00021135
22
19
20
UNGAR-PEDAN
0,00903612
0,0868146
0,000184301
23
19
21
UNGRN-NBANG
0,023479616
0,2255806
7,09281E-05
24
20
15
PEDAN-TSKBR
0,015311
0,17128624
9,34109E-05
25
21
22
NBANG-SBBRT
0,005974972
0,0574046
0,000278723
26
22
19
SBBRT - UNGRN
0,02979224
0,2862292
5,58993E-05
27
22
24
SBBRT-GRATI
0,00398636
0,0445966
0,000358772
28
23
22
GRBRU-SBBRT
0,00140056
0,01345572
0,001189085
29
25
20
KDIRI-PEDAN
0,0102911
0,115127976
0,000138976
30
26
24
PITON-GRATI
0,004217728
0,04718476
0,000339093
31
26
25
PITON-KDIRI
0,0102911
0,115127976
0,000138976
Data saluran sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali tersebut akan dimasukkan pada aliran daya optimal metode MINOPF menjadi enam bilangan di belakang koma (x10-6), contohnya R pada saluran ke-1 adalah 0,0001465 maka diubah menjadi 0,000147.
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013 Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
Berikut merupakan data pembangkitan dan pembebanan bus pada sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali tanggal 7 Mei 2013 pukul 10.00 WIB, yang terdiri dari nama bus, jenis bus, tegangan bus, pembangkitan, dan permintaan beban (demand). Data yang dioptimasi dengan metode MINOPF merupakan data sebelum realisasi pembangkitan oleh P.T. PLN (Persero). Tabel 3.10. Data Pembangkitan dan Pembebanan Bus pada Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali Tanggal 7 Mei 2013 Pukul 10.00 WIB
No Bus
Nama Bus
Jenis Bus
1
New Suralaya
2
Tegangan
Pembangkitan
Beban
V
θ
PG
QG
PD
QD
generator
1
0
0
0
86
34
Suralaya
slack
1.02
0
2962
1554
142
-56
3
Cilegon
beban
1
0
0
0
320
-139
4
Kembangan
beban
1
0
0
0
676
213
5
Gandul
beban
1
0
0
0
727
47
6
Balaraja
beban
1
0
0
0
636
253
7
Cibinong
beban
1
0
0
0
473
350
8
Cawang
beban
1
0
0
0
343
97
9
Bekasi
beban
1
0
0
0
1097
79
10
Depok
beban
1
0
0
0
536
166
11
Muara Tawar
generator
1
0
1351
703
0
0
12
Cibatu
beban
1
0
0
0
666
463
13
Cirata
generator
1
0
365
120
650
270
14
Saguling
generator
1
0
647
135
0
0
15
Tasikmalaya
beban
1
0
0
0
137
48
16
Bandung Selatan
beban
1
0
0
0
505
325
17
Mandirancan
beban
1
0
0
0
-339
3
18
Tanjung Jati
generator
1
0
2385
336
380
96
19
Ungaran
beban
1
0
0
0
838
382
20
Pedan
beban
1
0
0
0
631
430
21
Ngimbang
beban
1
0
0
0
262
43
22
Surabaya Barat
beban
1
0
0
0
983
642
23
Gresik
generator
1
0
590
111
146
21
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013 Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
24
Grati
generator
1
0
325
44
430
205
25
Kediri
beban
1
0
0
0
605
197
26
Paiton
generator
1
0
3025
551
593
144
Berikut ini adalah karakteristik generator yang terpasang pada sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali tanggal 7 Mei 2013 pukul 10.00 WIB, di mana terdapat fungsi biaya pembangkitan yang akan dioptimasi. Tabel 3.11. Karakteristik Generator pada Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali Tanggal 7 Mei 2013 Pukul 10.00 WIB
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
No. Bus 1 2 11 13 14 18 23 24 26
Nama Pembangkit New Suralaya Suralaya Muara Tawar Cirata Saguling Tanjung Jati Gresik Grati Paiton
PG min (MW) 0 2666 1216 329 582 2147 531 293 2723
PG max (MW) 0 3258 1486 402 712 2624 649 358 3328
QG min (MVAR) 0 -600 -700 -480 -140 -240 -610 -50 -100
QG max (MVAR) 0 1700 800 300 150 500 200 250 600
3124 3124 6990 6 5.5 2567 3149 4962 3186
-1,876 -1,876 -35,84 0 0 -0,423 -3,479 -29,2 -1.776
0,001 0,001 0,075 0 0 0 0,01 0,111 0.001
Demikian adalah masukan data pada sistem interkoneksi 500 kV JawaBali tanggal 7 Mei 2013 pukul 10.00 WIB yang akan digunakan untuk dioptimasi. Dalam tampilan MatPower Toolbox (MPT) seluruh masukan data tersebut terintegrasi dalam m-file dengan nama ‘case7Mei2013’.
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013 Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
3.4 Diagram Alir Aliran Daya Optimal Metode MINOPF Berikut adalah diagram alir aliran daya optimal metode MINOPF : Start
Data Pembebanan, Data Saluran, Data Generator, dan Fungsi Biaya Pembangkit
Penentuan Algoritma Newton
Aliran Daya Optimal Metode MINOPF
Menjalankan Program : run_opf
Hasil Optimasi
Analisis Hasil Optimasi
Stop
Gambar 3.1. Diagram Alir Aliran Daya Optimal Metode MINOPF
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013 Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu