BAB III METODE PENELITIAN
Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui, menganalisis, dan mendeskripsikan langkah-langkah metode SQ3R dan implikasi metode SQ3R untuk menngkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi siswa kelas IV SDN Ranca Tales Kecamatan Taktakan. Untuk dapat lebih memahami lebih jelas mengenai metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini, maka akan dijabarkan melalui bab ini. Bab ini berisi mengenai metode penelitian, prosedur penelitian, subjek dan lokasi penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik validitas dan reabilitas penelitan. A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2013, hlm.6) bahwa metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Arikunto dkk (2012, hlm.3) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Menurut Burns (dalam Kunandar, 2012,hlm.44) penelitian tindakan merupakan penerapan penemuan fakta pada pemecahan masalah dalam situasi sosial dengan pandangan untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan didalamnya, yang melibatkan kolaborasi dan kerja sama para peneliti, praktisi, dan orang awam. Menurut Cohen & Manion (dalam Kunandar, 2012,hlm.56) Ciri-ciri penelitian tindakan kelas dapat dibedakan menjadi dua, yakni ciri-ciri umum dan ciri-ciri khusus. Ciri-ciri umum adalah sebagai berikut: Eka Fanovita Mulyani, 2015 IMPLEMENTASI METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION,READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI GAGASAN UTAMA PADA PARAGRAF NARASI KELAS IV SDN RANCA TALES KECAMATAN TAKTAKAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.
Situasional, kontekstual, berskala kecil, praktis, terlokalisasi dan secara langsung relavan dengan situasi nyata dalam dunia kerja.
2.
Memberikan kerangka kerja yang teratur kepada pemecahan masalah praktis. Penelitian kelas juga bersifat empiris, artinya mengandalkan observasi nyata dan data perilaku.
3.
Fleksibel dan adaptif sehingga memungkinkan adanya perubahan selama masa percobaan dan pengabaian pengontrolan karena lebih menekankan sifat tanggap pengujicobaan serta pembaharuan di tempat kejadian atau pelaksanaan PTK.
4.
Partisipatori karena peneliti dan/atau anggota tim peneliti sendiri ambil bagian secara langsung atau tidak langsung dalam melakukan PTK.
5.
Self evaluation, yaitu modifikasi secara kontinu yang dievaluasi dalam situasi yang ada, yang tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkanmutu pembelajaran dengan cara tertentu.
6.
Perubahan dalam praktik didasari pengumpulan informasi atau data yang memberikan dorongan untuk terjadinya perubahan. Sementara itu ciri-ciri khusus penelitian tindakan kelas adalah sebagai
berikut: (Whitehead dalam Kunandar, 2012, hlm.57) 1. Dalam penelitian tindakan kelas ada komitmen pada peningkatan pendidikan. 2. Dalam penelitian tindakan kelas, ada maksud jelas untuk melakukan intervensi ke dalam dan peningkatan pemahaman dan praktik seseorang serta untuk menerima tanggung jawab dirinya sendiri. 3. Pada penelitian tindakan kelas melekat tindakan yang berpengetahuan, berkomitmen, dan bermaksud. Tindakan dalam PTK juga dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah kea rah perbaikan. 4. Dalam penelitian tindakan kelas dilakukan pemantauan sistemik untuk menghasilkan data atau informasi yang valid.
Eka Fanovita Mulyani, 2015 IMPLEMENTASI METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION,READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI GAGASAN UTAMA PADA PARAGRAF NARASI KELAS IV SDN RANCA TALES KECAMATAN TAKTAKAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Munurut Kunandar (2012, hlm.61) tujuan PTK bukan menemukan pengetahuan baru yang dapat digeneralisasikan, tetapi bersifat pragmatis dan praktis, yakni memperbaiki atau meningkatkan mutu PBM di kelas. Menurut Yusnandar & Nur’aeni (2014, hlm.8-9)Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan guru dalam proses belajar, maka tujuan ini dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternative dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran didalam kelas. Banyak manfaat yang dapat diraih dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas, terutama dalam komponen pendidikan atau pembelajaran dikelas antara lain mencangkup: 1. Inovasi pembelajaran. 2. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan tingkat kelas. 3. Peningkatan profesionalisme guru. Menurut Yusnandar & Nur’aeni (2014, hlm.24) ada beberapa model penelitian tindakan dan suatu model yang kiranya tidak terlalu sulit untuk dilakukan oleh para guru SD yang ditawarkan oleh para ahli adalah model Kemmis dan Mc Taggaret dari Deakin Universit. Model ini terdiri dari empat komponen, yaitu: 1. Rencana Rencana tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan prilaku dan sikap sebagai solusi. 2. Tindakan Apa yang dilakukan oleh guru atau penelitian sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. 3. Observasi Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.
4. Refleksi
Eka Fanovita Mulyani, 2015 IMPLEMENTASI METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION,READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI GAGASAN UTAMA PADA PARAGRAF NARASI KELAS IV SDN RANCA TALES KECAMATAN TAKTAKAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal. Hermawan dkk, (2007, hlm. 128) menyatakan bahwa desain model Kemmis dan Mc Taggart ini pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat yang terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Dari empat komponen tersebut setiap putarannya disebut sebagai satu siklus. Pra
Pra Siklus Perencanaan Tindakan SIKLUS I Observasi Refleksi
Perencanaan
Tindakan SIKLUS II Observasi
Refleksi
Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Eka Fanovita Mulyani, 2015 IMPLEMENTASI METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION,READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI GAGASAN UTAMA PADA PARAGRAF NARASI KELAS IV SDN RANCA TALES KECAMATAN TAKTAKAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Prosedur Penelitian 1. Pra Siklus Pada proses pra siklus adalah tahapan awal dalam prosedur penelitian. Pada kegiatan pra siklus yang dilakukan yaitu untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar yang sesungguhnya. Pada kegiatan pra siklus dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut: a) Observasi Dalam observasi dimaksudkan untuk memperoleh data pada saat proses pembelajaran mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi di SDN Ranca Tales sesuai dengan kondisi aslinya. b) Refleksi Pada tahap ini peneliti bersama guru berdiskusi mengenai permasalahan yang diperoleh pada saat observasi. Hasil tes yang diperoleh pada saat observasi dengan pembelajaran mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi menunjukan bahwa siswa masih kurang memahami mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi. 2. Siklus I a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan yaitu (a) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp), (b) menyiapkan materi pembelajaran, (c) menyusun lembar observasi yang akan digunakan untuk mengamati guru dan siswa, (d) terakhir merancang alat evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi dengan menggunakan metode SQ3R (survey, question, read, recite, review). Eka Fanovita Mulyani, 2015 IMPLEMENTASI METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION,READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI GAGASAN UTAMA PADA PARAGRAF NARASI KELAS IV SDN RANCA TALES KECAMATAN TAKTAKAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Tindakan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) yang telah dibuat sebelumnya. c. Observasi Kegiatan pada tahap ini adalah melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan aspek yang telah ditentukan. d. Refleksi Kegiatan pada tahap ini adalah melakukan analisis data yang telah diperoleh dari proses evaluasi pembelajaran dan hasil observasi. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan pada siklus II. Untuk kegiatan pada siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I, hanya saja perencanaan kegiatan berdasarkan pada hasil refleksi pada siklus I sehingga mengarah pada perbaikan pelaksanaan siklus I yang telah dilakukan.
C. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas yaitu siswa kelas IV SD Negeri Ranca Tales Kecamatan Taktakan, dengan jumlah siswa perempuan yaitu 15 siswa dan jumlah siswa laki-laki yaitu 15 siswa, sehingga total keseluruhan siswa dalam satu kelas yaitu 30 siswa. Alasan memilih subjek penelitian di kelas IV karena materi mengenai gagasan utama terdapat dikelas IV dan siswa kurang memahami mengenai cara mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi. 2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian tindakan kelas yaitu di SD Negeri Ranca Tales Kecamatan Taktakan. Eka Fanovita Mulyani, 2015 IMPLEMENTASI METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION,READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI GAGASAN UTAMA PADA PARAGRAF NARASI KELAS IV SDN RANCA TALES KECAMATAN TAKTAKAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Alasan memilih lokasi tersebut karena mudah di jangkau dengan menggunakan angkutan umum, dan biaya operasional juga tidak terlalu mahal.
D. Instrumen Penelitian Penelitian tindakan kelas termasuk pada penelitian kualitatif. Instrumen penelitian pada penelitian tindakan kelas yaitu peneliti itu sendiri. Sugiyono (2013, hlm.17-18) “Dalam penelitian kualitatif peneliti sebagai human instrument (peneliti sebagai instrument) dan dengan teknik pengumpulan data participant observation (observasi berperan serta) dan in depth interview (wawancara mendalam), maka peneliti harus berinteraksi dengan sumber data. Peneliti kualitatif harus mengenal betul orang yang memberikan data.”
E. Teknik Pengumpulan Data Pada teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa pengumpulan data yaitu: 1. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin
melakukan
studi
pendahuluan
untuk
menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabilapeneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan umlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2013, hlm.194). Peneliti melakukan wawancara mengenai pembelajaran kepada siswa. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data awal mengenai pembelajaran dikelas. Jenis wawancara yang dilakukan oleh peneliti yaitu wawancara tidak terstuktur. 2. Observasi Eka Fanovita Mulyani, 2015 IMPLEMENTASI METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION,READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI GAGASAN UTAMA PADA PARAGRAF NARASI KELAS IV SDN RANCA TALES KECAMATAN TAKTAKAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nasution (dalam Sugiyono, 2013, hlm.310) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Observasi dilakukan dengan maksud untuk melakukan pengamatan langsung sehingga dengan melakukan pengamatan langsung peneliti dapat melihat sendiri proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan dapat pula meninjau kemampuan siswa secara langsung. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan observasi langsung. Langkah-langkah pada observasi langsung yaitu untuk dapat mengetahui gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh peneliti. Untuk dapat lebih jelasnya lihat di lampiran 4. 3. Tes Menurut Arikunto (2009, hlm.53) tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Pada penelitian ini menggunakan tes subjektif. Tes subjektif pada umumnya berbentuk esai (uraian). Tes bentuk esai adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata (Arikunto, 2009, hlm. 162-164).
F. Teknik Analisis Data Setelah data-data terkumpul kemudian data tersebut dianalisis untuk mendapatkan hasil nilai akhir keseluruhan. Menurut Arikunto (2010, hlm. 278) langkah-langkah analisis data yang harus dilakukan yaitu: 1. Persiapan Di dalam persiapan ini, kegiatan yang dilakukan adalah mengecek kelengkapan data dan memeriksa isi instrumen pengumpulan data seperti hasil observasi, hasil dokumentasi, dan hasil tes. 2. Tabulasi Eka Fanovita Mulyani, 2015 IMPLEMENTASI METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION,READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI GAGASAN UTAMA PADA PARAGRAF NARASI KELAS IV SDN RANCA TALES KECAMATAN TAKTAKAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Di
dalam
proses
tabulasi,
kegiatan
yang
dilakukan
adalah
mengidentifikasi data-data yang ada, mengoreksi data-data yang telah terkumpul, memasukkan data-data hasil observasi dan tes ke dalam tabel penilaian. 3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian Pada proses ini, kegiatan yang dilakukan adalah memasukkan datadata hasil observasi dan tes ke dalam tabel kemudian dihitung dengan rumus penilaian untuk mengetahui hasil akhir yang dicapai, memberikan penyimpulan terhadap setiap data, serta membandingkan data temuan berdasarkan setiap siklusnya.
G. Teknik Validitas dan Reabilitas Penelitian Adapun validitas dan reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Meningkatkan Ketekunan, yaitu melakukan pengamatan secara cermat dan berkesinambungan karena dengan cara ini kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat di data secara pasti dan sistematis. 2. Member Check, yaitu proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data yang tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. 3. Melakukan audit terhadap seluruh proses penelitian, yaitu caranya dilakukan oleh pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. (Sugiyono, 2013, hlm. 370-377)
Dengan demikian penulis ingin menegaskan bahwa pada bab ini telah dideskripsikan mengenai metode penelitian yang berisi metode, prosedur penelitian, subjek dan lokasi, instrument, teknik pengumpulan data, teknik analisis dan teknik validitas dan reabilitas penelitian, selanjutnya akan membahas mengenai temuan hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab selanjutnya akan dibahas secara lengkap data hasil peningkatan siswa dalam pembelajaran Eka Fanovita Mulyani, 2015 IMPLEMENTASI METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION,READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI GAGASAN UTAMA PADA PARAGRAF NARASI KELAS IV SDN RANCA TALES KECAMATAN TAKTAKAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi dengan menggunakan metode SQ3R.
Eka Fanovita Mulyani, 2015 IMPLEMENTASI METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION,READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI GAGASAN UTAMA PADA PARAGRAF NARASI KELAS IV SDN RANCA TALES KECAMATAN TAKTAKAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu