BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini dilakukan pada semua bank syariah dan bank konvensional yang berada di Bursa Efek Indonesia. Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah seberapa besar perbedaan kinerja bank antara bank konvensional dengan bank syariah. Tahap ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data sekunder berupa Laporan Keuangan Tahunan Publikasi Bank selama periode tahun 20102012. Data yang diperoleh diambil melalui beberapa website dari bank yang bersangkutan dan Perpustakaan Bank Indonesia.
3.2 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparatif. Menurut Sugiyono (2003:11)
penelitian
komparatif
adalah
suatu
penelitian
yang
bersifat
membandingkan dengan berdasarkan teori-teori yang selanjutnya di uji berdasarkan data yang dikumpulkan. Dengan pengujian kembali penelitian terdahulu mengenai perbandingan kinerja bank konvensional dengan bank syariah sesuai dengan hipotesis. Variabel dari penelitian ini adalah kinerja bank syariah dan kinerja bank konvensional, dari variabel-variabel tersebut lalu dianalisis
55
56
perbandingan kinerja bank antara bank syariah dan bank konvensional. Dari perbandingan tersebut dilihat apakah terdapat perbedaan antara kinerja bank syariah dan bank konvensional.
3.3 Identitas Variabel, Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.3.1 Identifikasi Variabel Variabel-variabel kinerja bank yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan aturan Bank Indonesia yang menggunakan rasio CAMEL. Dalam CAMEL terdapat lima rasio penting yang digunakan untuk mengukur kinerja sebuah bank. Rasio-rasio tersebut dari CAR (Capital Adequacy Ratio) untuk permodalan, NPL (Non Performing Loan) untuk kredit yang bermasalah, ROE (Return On Equity) dan ROA (Return On Asset) untuk profitabilitas, BOPO (Rasio Biaya Operasional) untuk manajemen yang dilihat dari efisiensi, dan LDR (Loan to Deposit Ratio) untuk tingkat likuiditas.
3.3.2 Definisi Operasional a. CAR (Capital Adequacy Ratio) CAR merupakan suatu rasio yang digunakan untuk menilai kecukupan modal yang dimiliki oleh suatu bank. Setiap bank harus memiliki modal yang cukup untuk menjalankan usahanya. Rasio minimum yang ditentukan Bank Indonesia adalah sebesar 8%. Rumusan dalam mencari CAR adalah:
57
Modal Bank CAR =
x 100% Total ATMR
b. NPL (Non Performing Loan) NPL merupakan rasio yang berhubungan dengan aktiva produktif bermasalah. NPL juga berkaitan dengan aktiva produktif dengan kualitas aktiva kurang lancar, diragukan, dan macet. Untuk mencari NPL dapat dirumuskan sebagai berikut : Total Kredit Bermasalah x 100%
NPL = Totak Seluruh Kredit
c. ROE (Return On Equity) ROE merupakan rasio yang membandingkan antara laba bersih dengan modal sendiri. Rasio ini adalah sebuah indikator penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang berkaitan dengan pembayaran deviden. Dan untuk merumuskan ROE adalah sebagai berikut: Laba Bersih ROE =
x 100% Modal Sendiri
d. ROA (Return On Asset) ROA adalah suatu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin tinggi tingkat ROA maka semakin baik
58
manajemen bank tersebut. Untuk merumuskan ROA adalah sebagai berikut : Laba Bersih x 100%
ROA = Total Aktiva
e. BOPO (Rasio Biaya Operasional) BOPO adalah suatu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Rasio ini merupakan perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional. Untuk rumusan rasio BOPO adalah : Biaya Operasional x 100%
BOPO = Pendapatan Operasional
f. LDR (Loan to Deposit Ratio) LDR adalah rasio yang biasanya digunakan untuk mencari tingkat likuiditas suatu bank. Tingkat likuiditas sendiri adalah kemampuan suatu bank untuk memenuhi kewajiban-kewajiban bank tersebut. LDR adalah rasio yang berkaitan dengan kredit terhadap dana pihak ketiga. Rumusan LDR adalah sebagai berikut : Kredit yang Diberikan LDR =
x 100% Dana Pihak Ketiga
59
3.3.3 Pengukuran Variabel a. CAR (Capital Adequacy Ratio) Menurut ketentuan Bank Indonesia suatu bank memiliki batas minimum dalam permodalan yaitu 8%. Variabel ini memiliki bobot nilai 20%. Dan perhitungan skor untuk CAR adalah : 1. CAR ≥ 20% maka mendapat skor 100 2. 12% ≤ CAR < 20% maka mendapat skor 90. 3. 8% ≤ CAR < 12% maka mendapat skor 80. 4. CAR < 8% maka mendapat skor 0. Misal suatu bank memiliki nilai CAR 25,56% maka perhitungan skor akhir CAR adalah 20% x 100 = 20
b. NPL (Non Performing Loan) NPL adalah rasio yang berkaitan dengan kredit bermasalah. Standar terbaik NPL menurut bank Indonesia adalah bila NPL berada dibawah 5%. Variabel ini mempunyai bobot 20%. Skor nilai NPL ditentukan sebagai berikut : 1. NPL > 8% maka diberi skor 0. 2. 5% ≤ NPL ≤ 8% maka diberi skor 80. 3. 3% ≤ NPL < 5% maka skor yang didapat adalah 90. 4. NPL < 3% maka skor yang didapat adalah 100. Misalnya suatu bank memiliki NPL 2,2% maka perhitungan skor akhir nilai NPL adalah 20% x 100 = 20
60
c. ROA (Return On Asset) ROA merupakan rasio yang berhubungan dengan laba yang didapat. Menurut Bank Indonesia standar terbaik ROA adalah 1,5%. Variabel ini mempunyai bobot 15%. Skor untuk ROA adalah sebagai berikut : 1. ROA ≤ 0% maka skor yang didapat adalah 0%. 2. 0% < ROA ≤ 1% maka skor yang didapat adalah 80. 3. 1% < ROA ≤ 2% maka skor yang didapat adalah 100. 4. ROA > 2% maka skor yang didapat adalah 90 Misalkan suatu bank memiliki ROA 1,87%, maka perhitungan skor akhir ROA adalah 15% x 100 = 15
d. ROE (Return On Equity) ROE merupakan rasio tentang laba bersih dengan modal. Standar ROE menurut Bank Indonesia adalah 12%. Variabel ini mempunyai bobot nilai 15%. Skor nilai ROE ditentukan sebagai berikut : 1. ROE < 8% maka skor yang didapat adalah 0 2. 8% ≤ ROE ≤ 10% maka skor yang didapat adalah 80. 3. 10% < ROE < 12% maka skor yang didapat adalah 90. 4. ROE > 12% maka skor yang didapatkan adalah 100. Misalkan suatu bank memiliki skor ROE 15,37%, maka skor akhir ROE adalah sebesar 15% x 100 = 15.
61
e. BOPO (Rasio Biaya Operasional) BOPO adalah rasio tentang efisiensi bank. Bank Indonesia mempunyai standar terbaik untuk BOPO adalah 92%. Variabel ini mempunyai bobot nilai sebesar 15%. Skor nilai BOPO ditentukan sebagai berikut : 1. BOPO > 125% maka skor yang didapat adalah 0. 2. 92% < BOPO ≤ 125% maka skor yang didapat adalah 80. 3. 85% ≤ BOPO ≤ 92% maka skor yang didapat adalah 100. 4. BOPO < 85% maka skor yang didapat adalah 90. Misalnya suatu bank memiliki tingkat BOPO 85,33% maka perhitungan skor akhir BOPO adalah 15% x 100 = 15
f. LDR (Loan to Deposit Ratio) LDR adalah rasio tentang tingkat likuiditas. Bank Indonesia mempunyai standar untuk LDR adalah sebesar 85%-110%. Variabel ini diberi bobot nilai 15%. Skor nilai LDR ditentukan sebagai berikut : 1. LDR < 50% maka skor yang didapat adalah 0. 2. 50% ≤ LDR < 85% maka skor yang didapat adalah 80. 3. 85% ≤ LDR ≤ 110% maka skor yang didapat adalah 100. 4. LDR > 110% maka skor yang didapat adalah 90. Misalkan suatu bank memiliki LDR 87,67% maka perhitungan skor akhir LDR adalah 15% x 100 = 15. Selanjutnya dengan menggunakan Micrisoft Excel 2007, skor masing-masing rasio dijumlahkan. Berdasarkan contoh yang dibuat diatas,
62
maka total skor adalah 15 + 15 + 15 + 20 + 15 + 20 = 100. Setelah itu data-data tersebut dikonversi ke dalam SPSS 21 untuk selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji-t.
3.4 Jenis Data dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Peneliti menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan dari tahun 2010 sampai 2012. Laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu laporan neraca, laporan labarugi, laporan kualitas aktiva produktif. Perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum dan ikhtisar keuangan. Data-data laporan tersebut peneliti peroleh dari website bank-bank yang bersangkutan atau dari Perpustakaan Bank Indonesia (PBI).
3.5 Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data, yaitu : a. Studi Pustaka Penelitian ini mengumpulkan data dan teori yang relevan terhadap permasalahan yang akan diteliti dengan melakukan studi pustaka terhadap literatur dan bahan pustaka lainnya seperti artikel, jurnal, buku dan penelitian terdahulu. b. Studi Dokumenter Pengumpulan data sekunder yang berupa laporan-laporan tahunan masingmasing Bank yang diperoleh dari website masing-masing bank.
63
3.6 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua bank syariah dan bank konvensional yang berada di Bursa Efek Indonesia. Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, yaitu sampel ditarik berdasarkan karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang diketahui sebelumnya (Husein Umar, 2011:92). Kriteria untuk pemilihan sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini untuk bank syariah adalah sebagai berikut : 1. Menerbitkan laporan keuangan berturut-turut mulai tahun 2010 sampai dengan 2012. 2. Menggunakan sistem syariah. 3. Merupakan bank devisa. 4. Mempunyai total asset < 55 Triliyun Rupiah. Berdasarkan kriteria diatas, maka bank syariah yang memenuhi kriteria terdapat 3 bank yaitu : Tabel 3.1 Sampel Bank Syariah
No
Nama Bank
1
PT Bank Muamalat Indonesia
2
PT Bank Syariah Mandiri
3
PT Bank Syariah Mega Indonesia Sumber : Data diolah penulis
Sedangkan kriteria untuk pemilihan sampel yang akan diteliti untuk bank konvensional adalah sebagai berikut :
64
1. Menerbitkan laporan keuangan tahun 2010 sampai 2012 2. Tidak menggunakan dual system bank. 3. Go public. 4. Merupakan bank devisa 5. Mempunyai total aset < 55 Triliyun Rupiah Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan di atas, maka bank konvensional ada 3 bank, yaitu :
No
Tabel 3.2 Sampel Bank Konvensional Nama Bank
1
PT Bank BRI Agroniaga, Tbk
2
PT Bank Artha Graha Internasional, Tbk
3
PT Bank Nusatara Parahyangan, Tbk Sumber : Data diolah oleh penulis
3.8 Teknik Analisis Data Teknik data dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut : 1. Awalnya peneliti mengambil rasio-rasio CAMEL dari laporan keuangan bank yang menjadi sampel analisis. Rasio tersebut adalah CAR (Capital Adequacy Ratio), NPL (Non Performing Loan), ROE (Return On Equity), ROA (Return On Asset), BOPO (Rasio Biaya Operasional) dan LDR (Loan to Deposit Ratio). 2. Melakukan analisis normalitas data dengan uji kolmogorov-smirnov yaitu digunakan pada analisis komparatif untuk menguji hipotesis
65
komparatif dua sampel yang independen dari data ordinal (Ikbal Hasan, 2004:138), dengan tingkat signifikasi α = 5% untuk menentukan jenis analisis yang akan digunakan dalam melakukan uji perbedaan rata-rata. Pada analisis normalitas data, jika P-value > 5% maka data penelitian dianggap berdistribusi normal. Sebaliknya jika Pvalue < 5% , maka data penelitian dianggap berdistribusi tidak normal. 3. Melakukan uji beda parametrik independent sample t-test adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang tidak saling berpasangan atau tidak saling berkaitan. Tidak saling berpasangan dapat diartikan bahwa penelitian dilakukan untuk dua subjek sampel berbeda. Prinsip pengujian uji ini adalah melihat perbedaan variasi kedua kelompok data, sehingga sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu harus diketahui apakah variannya sama (equal variance) atau variannya berbeda (unequal variance) (Ikbal Hasan, 2004:145). Untuk data penelitian yang berdistribusi normal alat uji yang digunakan adalah uji beda parametrik independent sample ttest dengan P-value lebih besar dari 0,05 uji beda parametrik independent sample t-test ini digunakan untuk menguji apakah ratarata dua populasi sama atau berbeda secara nyata. 4. Melakukan uji beda non parametrik Mann Whitney yaitu uji yang digunakan pada
analisis
komparatif untuk
menguji
hipotesis
komparatif dua sampel yang independen untuk data ordinal. Uji MannWhitney digunakan untuk menguji rata-rata dari dua data yang
66
berukuran tidak normal (Ikbal Hasan, 2004:135). Maka untuk data penelitian yang berdistribusi tidak normal, alat uji yang digunakan adalah uji beda non parametrik Mann Whitney U dengan P-value lebih kecil dari 0,05. Uji beda non parametrik Mann Whitney U juga digunakan untuk menguji apakah rata-rata dua populasi sama atau berbeda secara nyata. 5. Jika hasil dari uji perbedaan rata-rata menunjukkan ada perbedaan kinerja antara bank syariah dan bank konvensional. Maka analisis data dilanjutkan dengan membandingkan kinerja berdasarkan mean dari rasio CAMEL.