BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Muktisari yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 8, Desa Muktisari, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Letaknya dapat dikategorikan dapat menciptakan suasana yang kondusif untuk pelaksanaan proses belajar siswa, tidak terlalu dekat dengan jalan besar dan rumah penduduk sehingga tidak bising. Jumlah siswa yang belajar di SD Negeri Muktisari adalah 135 orang, dengan jumlah siswa laki-laki 72 orang dan siswa perempuan 63 orang. Mayoritas siswa berasal dari desa Muktisari. Terdapat 12 orang tenaga pendidik di SD Negeri Muktisari, yaitu: kepala sekolah, enam orang guru kelas, guru Penjaskes, guru PAI, masingmasing satu orang tenaga administrasi, pustakawan, dan penjaga sekolah. Gedung SD Negeri Muktisari terdiri dari 18 ruangan, terdiri dari: tujuh ruang kelas, ruang kantor, ruang guru, ruang kepala sekolah, musala, ruang tamu, perpustakaan, UKS, kantin, tempat parkir, koperasi, dapur, dan toilet. Jumlah tenaga pendidik yang cukup dan kondisi gedung yang baik di SD Negeri Muktisari diharapkan mampu menunjang proses belajar mengajar siswa sehingga didapatkan hasil belajar yang optimal. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester I dan II pada tahun ajaran 2015/2016. Kegiatan dalampenelitian ini, dari persiapan, pelaksanaan, analisis, dan pelaporan direncanakan dimulai pada bulan November hingga Mei.Berikut rincian kegiatan yang akan dilakukan dan waktu pelaksanaannya.
43
44 a. Persiapan 1) Izin penelitian
: 2 November 2015
2) Identifikasimasalah
: 5 November 2015
3) Menyusun proposal
: November 2015-Januari 2016
4) Seminar proposal
: 9 Februari 2016
b. Pelaksanaan 1) Siklus I Perencanaan pertemuan 1 dan 2 siklus I dilaksanakan pada tanggal 13 dan 20 Februari 2016. Pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dilaksanakan pada tanggal 15 dan 22 Februari 2016. 2) Siklus II Perencanaan pertemuan 1 dan 2 siklus II dilaksanakan pada tanggal 27 Februari dan 5 Maret 2016. Pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dilaksanakan pada tanggal 29 Februari dan 7 Maret 2016. 3) Siklus III Perencanaan pertemuan 1 dan 2 siklus III dilaksanakan pada tanggal 12 dan 19 Maret 2016. Pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dilaksanakan pada tanggal 14 dan 21 Maret 2016. c. Analisis Data dan Pelaporan 1) Analisis data Analisis data dilakukan pada bulan Februari-Maret 2016. 2) Menyusun laporan skripsi Penyusunan laporan skripsi dilakukan pada bulan Februari-April 2016. 3) Ujian dan Revisi Ujian dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Mei 2016 dandirevisi pada bulan Mei 2016. 4) Penggandaan dan pengumpulan laporan Penggandaan dan pengumpulan laporan dilakukan pada bulan Mei 2016.
45 B. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Sanjaya (2013: 26), penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas dalam upaya untuk memecahkan masalah dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Departemen Pendidikan Nasional berpendapat bahwa penelitian tindakan kelas sangat tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan selanjutnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara luas (Arikunto, 2010: 1). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara kolaboratif(kerja sama) antara peneliti dan Ibu Siti Aminah, guru kelas V SD N Muktisari dalam penentuan masalah dan perumusan tindakan untuk mengatasi masalah. Peneliti berperan sebagai perancang sedangkan guru sebagai pelaksana tindakan.
C. Subjek Penelitian Arikunto (2010: 56) berkata bahwa, “Subjek penelitian adalah subjek atau orang yang akan ditingkatkan kemampuan atau kompetensinya. Dalam PTK, yang menjadi subjek penelitian adalah siswa”. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SDN Muktisari Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa putra dan 9 siswa putri. Mayoritas siswa berasal dari Desa Muktisari. Siswa kelas V memiliki kemampuan dan latar belakang sosial yang beragam.
D. Data dan Sumber Data 1. Data Di dalam penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan peneliti,
yaitu data kuantitatif
dan kualitatif(Arikunto,
Suhardjono, & Supardi,2008: 131). Data kuantitatif berupa nilai tes akhir siswa. Sedangkan data kualitatif berupa informasi tentang pelaksanaan
46 pembelajaran dengan menerapkan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart. Data kualitatif diperoleh dari siswa dan guru. 2. Sumber Data Menurut Arikunto (2010: 172), yang dimaksud sumber data adalah, “Subjek dari mana data dapat diperoleh.” Adapun yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah. a. Siswa Siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Muktisari Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa putra dan 9 siswa putri. Informasi yang didapat dari siswa berupa tingkat pemahaman terhadap materi yang diajarkan, pandangan atau sikap siswa terhadap pembelajaran, aktivitas saat mengikuti pelajaran, perhatian, dan motivasi (Arikunto, Suhardjono, & Supardi, 2008: 131). Jadi, data yang didapatkan dari siswa berupa proses dan hasil belajar yang diamati dengan cara wawancara, observasi, dan tes. b. Guru Penelitian tindakan kelas ini merupakan penelitian kolaboratif antara guru kelas V dengan peneliti. Pada penelitian ini, guru kelas V, Ibu Siti Aminah bertindak sebagai pelaksana tindakan dengan menerapkan model Think Talk Write (TTW) dengan media chartyang telah dirancang peneliti. Data yang diperoleh dari guru adalahpenerapanlangkah-langkah model Think Talk Write (TTW) dengan media chart pada pembelajaran IPS. Data yang bersumber dari guru diperoleh melalui observasi dan wawancara. c. Teman Sejawat Dua orang teman sesama mahasiswaberperan sebagai observer dan bertugas membantu mengumpulkan informasi tentangpenerapan model Think Talk Write (TTW) dengan media chartoleh guru dan proses belajar siswa akibatpenerapan model Think Talk Write (TTW) dengan media
47 chart. Data yang bersumber dari teman sejawat diperoleh melalui observasi terhadap guru dan siswa. d. Peneliti Selain sebagai perancang proses belajar mengajar menggunakan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart, peneliti juga berperan sebagai observeryang bertugas mengumpulkan data berupa informasi tentang penerapan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart oleh guru dan proses belajar siswa akibatpenerapan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart.Data yang bersumber dari peneliti diperoleh melalui observasi terhadap guru dan siswa. e. Dokumen Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berupa tulisan, gambar, atau karya-karya dari seseorang. Dokumen yang dijadikan sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah daftar nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) I mata pelajaran IPS kelas V tahun ajaran 2015/2016, lembar tes akhir, daftar absensi, dandaftar nilai siswa.
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah inti dari penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Menurut Sugiono (2009: 309), teknik
pengumpulan
data
dapat
dilakukan
dengan
cara:
observasi
(pengamatan), interviu (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi, dan gabungan keempatnya. Arikunto (2010: 193) mengemukakan bahwa teknik dan alat pengumpulan data tidak ubahnya seperti evaluasi. Tindakan evaluasi bertujuan untuk memperoleh data tentang sesuatu kemudian dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan. Oleh karena itu, teknik dan alat pengumpulan data sama saja dengan teknik dan alat evaluasi.
48 Teknik dalam pengumpulan data terdiri dari nontes dan tes. Berikut pemaparannya sekaligus peranannya pada penelitian ini. a. Nontes Teknik nontes dilakukan untuk mengetahui keadaan yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas. Data yang diperoleh berupa data tentang pelaksanaan pembelajaran oleh guru dan siswa. Pengumpulan data dengan teknik nontes dapat diperoleh melalui cara-cara berikut. 1) Observasi Menurut Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2008: 127), “Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.” Sedangkan menurut Sanjaya (2013: 86), “Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti.” Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati objek yang diteliti. Di dalam penelitian ini, observasi bersifat sistematis, yakni segala persiapan baik aspek yang diamati, waktu, maupun alat yang digunakan telah ada sebelum observasi dilaksanakan. Observasi ini bertujuan untuk memperoleh data kualitatif tentang pelaksanaan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart oleh guru dan proses belajar siswa akibat dari tindakan guru. 2) Wawancara Wawancara sering disebut interviu atau kuesioner lisan. Menurut Arikunto (2010: 198), “Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.” Menambahkan pendapat dari Arikunto, Sanjaya (2013: 96) mengungkapkan bahwa wawancara dapat dilakukan dengan tatap muka ataupun menggunakan saluran media tertentu.
49 Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara dialog, baik yang dilakukan dengan tatap muka ataupun saluran media tertentu untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Tujuan wawancara dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dari guru dan siswa terkait pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menerapkan model Think Talk Write (TTW) dengan media chartdan respon siswa akibat pelaksanaan tersebut. 3) Dokumentasi Dokumentasi digunakan sebagai pelengkap, pendukung, dan penguat data yang lain.Dokumentasi artinya pengumpulan dokumen. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu dan bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya seseorang. Menurut Sugiono (2009:329), hasil penelitian akan semakin kredibel apabila didukung oleh adanya dokumen. Dokumen yang dikumpulkan peneliti dalam penelitian ini adalah daftar nilai IPS kelas V Ulangan Tengah Semester I tahun ajaran 2015/2016, lembar tes akhir, daftar absensi, daftar nilai siswa. b. Tes Arikunto (2010: 193) mengemukakan bahwa, “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Sedangkan menurut Sanjaya (2013: 99), tes diperuntukan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif. Tes adalah teknik mengumpulkan data dengan cara siswa mengisi serentetan soal dan bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan materi pembelajaran.Penelitian ini menggunakan tes individualdengan teknik tertulis. Soal berbentuk objektif (pilihan ganda dan isian) dan subjektif atau uraianuntuk mengukur hasil belajar IPS siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart. Tes dilaksanakan pada masing-masing pertemuan dalam setiap siklus.
50 2. Alat Pengumpulan Data Menurut Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2008: 127), untuk mendapatkan data yang akurat, perlu disusun suatu instrumen yang valid dan reliabel. Instrumen yang valid mampu mengukur apa yang akan diukur dengan tepat. Sedangkan reliabel berarti tidak berubah-ubah sehingga dapat dipercaya, artinya instrumen memiliki indikator yang jelas sehingga hasil pengukuran akurat dari waktu ke waktu. Pemilihan alat pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini disesuaikan dengan teknik pengumpulan data yang digunakan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain. a. Instrumen Nontes 1) Pedoman Observasi Pedoman observasi merupakan pedoman bagi observer untuk mempermudah pengamatan terhadap hal-hal yang diharapkan akan terjadi pada penelitian. Pedoman observasi dalam penelitian ini dibuat dengan bentuk rating scale, yaitu pedoman berisi aspek-aspek penerapan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart yang dijabarkan ke dalam bentuk skala atau kriteria tertentu. Di dalam penelitian ini, digunakan pedoman observasi guru dan siswa berikut deskriptor yang menjabarkan setiap aspek pedoman observasi. Pedoman observasi disusun
berdasarkan
skenario
pembelajaran
Think
Talk
Write
(TTW)dengan media chart(lembar observasi terdapat pada lampiran 4 dan 5, halaman 175-186). 2) Pedoman Wawancara Instrumen
wawancara
yang
digunakan
adalah
pedoman
wawancara. Wawancara dalam penelitian ini merupakan wawancara terstuktur, instrumen wawancara berupa susunan pertanyaan dan jawaban telah direncanakan. Pedoman wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan
kepada guru dan siswa untuk mengetahui
pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart dan respon siswa yang diakibatkannya. Pedoman wawancara disusun berdasarkan skenario pembelajaran Think
51 Talk Write (TTW)dengan media chart(pedoman wawancara terdapat pada lampiran 6 dan 7, halaman 187 dan 188). b. Instrumen Tes Alat pengumpulan data yang digunakan pada teknik tes berupa soalsoal testentangmateri pembelajaran IPSyang disampaikan pada pertemuan itu dengan menggunakan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart. 3. Penyusunan Instrumen a. Instrumen Penerapan Model Think Talk Write (TTW)dengan Media Chart 1) Definisi Konsep Berdasarkan paparan tentang model Think Talk Write (TTW), media chart, dan langkah-langkah model Think Talk Write (TTW) dengan media chart, dapat disimpulkan bahwa model Think Talk Write (TTW) dengan media chart mengarahkandan memudahkan siswa untuk berpikir, berbicara dalam kelompok kecil, kemudian menuliskan topik yang dibahas sehingga dapat mengembangkan kemampuan pemahaman konsep dan melatih kemampuan berpikir dan berbicara sehingga siswa dapat aktif belajar yang diterapkan dengan beberapa langkah, yaitu: (1) think dengan media chart, (2) talk dengan media chart, dan (3) write dengan media chart. 2) Definisi Operasional Penerapan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart untuk meningkatkan pembelajaran IPS pada kelas V SDN 1 Muktisari tahun ajaran 2015/2016 diamati melalui lembar observasi danpedoman wawancara. a) Lembar Observasi Lembar observasi yang digunakan untuk meneliti penerapan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart terdiri dari lembar observasi guru dan siswa. Lembar observasi guru digunakan untuk mendapatkan data tentang pelaksanaan pembelajaran yang
52 dilakukan guru.Sedangkan lembar observasi siswa digunakan untuk mendapatkan data tentang respon siswa terhadap langkah-langkah pembelajaran yang diterapkan guru. b) Pedoman Wawancara Pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan untuk guru dan siswasebagai responden, serta menguatkan data hasil lembar observasi. Pedoman wawancara guru digunakan untuk mendapatkan informasi tentang pelaksanaan pembelajaran oleh guru. Sedangkan pedoman wawancara siswa digunakan untuk mendapatkan informasi tentang respon siswa terhadap langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart yang dilakukan guru. Kisi-kisi lembar observasi dan wawancara penerapan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi dan Pedoman Wawancara Penerapan Model TTW dengan Media Chart (Guru dan Siswa)
Thinkdengan media chart
Nomor Butir 1-5
Jumlah Butir 5
2.
Talkdengan media chart
6-14
9
3.
Writedengan media chart Jumlah
15-20
6 20
No.
Aspek yang Diamati
1.
53 b. Instrumen Peningkatan Pembelajaran IPS 1) Definisi Konseptual Peningkatan pembelajaran IPS di SD adalah upaya penambahan kemampuan guru dalam merancang serangkaian kegiatan yang bertujuan agar siswa belajar dengan aktif dan efisien sesuai karakteristik siswa tentang materi integrasi Geografi, Sejarah, Sosiologi yang dipelajari pada kelas V SD dengan materi perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan meliputi proses belajar dan hasil belajar. 2) Definisi Operasional Peningkatan pembelajaran IPSditunjukkan dengan peningkatan proses dan hasil belajar. Peningkatan peningkatan proses belajar dapat diketahui dari hasil pengisian lembar observasi dan pedoman wawancara penerapan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart pada guru dan siswa. Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa diketahui dari skor tes akhir.Tes dilakukan siswa dengan cara mengisi lembar evaluasi yang telah disiapkan berupa serentetan soal IPS tentang perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.Berikut disajikan kisi-kisi soal dalam tabel 3.2, 3.3, dan 3.4. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Siklus I Indikator Pertemuan 1 2.2.1. Mengurutkan usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan. Pertemuan 2 2.2.2. Menjelaskan perlunya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan
Nomor dan Bentuk Soal PG Isian Uraian
Jumlah Soal
1, 2, 3, 4, 5, 6
-
1, 2
8
1, 2, 3, 4, 5, 6
-
1, 2
8
54 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Siklus II Indikator Pertemuan 1 2.2.3. Mendeskripsikan BPUPKI 2.2.4. Menjelaskan tugas BPUPKI Pertemuan 2 2.2.5. Mendeskripsikan PPKI 2.2.6. Menjelaskan tugas PPKI
Nomor dan Bentuk Soal PG Isian Uraian
Jumlah Soal
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
1, 2, 3, 4, 5
-
15
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
1, 2, 3, 4, 5
-
15
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Siklus III Indikator
Nomor dan Bentuk Soal PG Isian Uraian
Pertemuan 1 2.2.7. Mengenal6 tokoh 1, 2, 3, yang berperan dalam 4, 5, 6 mempersiapkankem erdekaan Indonesia Pertemuan 2 2.2.8. Mengidentifikasi sikap menghargai jasa para 1, 2, 3, tokohdalammempers 4, 5, 6 iapkan kemerdekaan
Jumlah Soal
-
1, 2
8
-
1, 2
8
F. Uji Validitas Data Saat akan memulai pengumpulan data, konsep validitas dan realibilitas instrumen maupun data harus selalu diterapkan oleh peneliti. Menurut Lather (Arikunto, Suhardjono, & Supardi, 2008: 128), terdapat beberapa strategi untuk meningkatkan validasi, yaitu: (1) face validity (validitas muka),(2) triangulation (triangulasi), (3) critical reflection (refleksi kritis) serta,(4) catalitic validity (validitas pengetahuan). Di dalam penelitan tindakan kelas ini, peneliti menggunakan strategi triangulasi. Sugiyono (2009: 330) berpendapat bahwa, “Triangulasi diartikan
55 sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.” Menurut (Arikunto, 2008: 128), “Strategi angulasi menggunakan berbagai sumber data untuk meningkatkan kualitas penilaian.” Strategi angulasi sendiri memiliki beberapa jenis, yaitu: (1) theoritical triangulation (triangulasi teori),(2) data triangulation (triangulasi data),(3) source triangulation (triangulasi sumber),(4) methode triangulation (triangulasi metode),(5) instrumental triangulation (triangulasi instrumen) dan,(6) analytic triangulation (triangulasi analitik). Yang akan digunakan peneliti dalam penelitian kali ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode. 1. Triangulasi Sumber Pada triangulasi sumber, validitas diuji dengan cara mengambil data dari berbagai sumber. Pada penelitian ini, peneliti mengambil sumber dari guru, siswa, observer, dan dokumen. 2. Triangulasi Metode Pada triangulasi metode, validitas diuji dengan menggunakan berbagai metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data dapat diartikan juga sebagai teknik pengumpulan data. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi.
G. Analisisa Data Menurut Sanjaya (2013: 106), data yang terkumpul tidak akan bermakna apabila tidak dianalisis, yakni diolah dan diinterpretasikan sesuai tujuan yang telah dirumuskan. Bogdan (Sugiyono, 2009: 334) mengungkapkan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun data yang diperoleh secara sistematis sehingga mudah dipahami dan dapat diinformasikan kepada orang lain. Di dalam penelitian tindakan kelas ini, analisis data diarahkan untuk menemukan upaya guru untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart. Dengan demikian, analisis dilakukan dengan analisisis data kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan
56 proses belajar melalui penerapan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart, sedangkan analisis data kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart. Bentuk analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Hiberman
yang
meliputi
tiga
alur,
yaitu:
(1)
reduksi
data/data
reduction,(2)penyajian data/data display dan,(3) kesimpulan/conclusion drawing (Sugiyono, 2009: 337). 1. Reduksi Data/Data Reduction Pada tahap analisa data ini, peneliti menyeleksi data yang didapat dari semua instrumen setelah pelaksanaan tindakan selesai dengan didasarkan pada tujuan penelitian. Pada tahap ini, peneliti dimungkinkan membuang data yang dianggap tidak relevan. Dalam hasil reduksi data, data dikelompokkan sesuai dengan fokus bahasannya. 2. Penyajian Data/Data Display Maksud dari penyajian data adalah mendeskripsikan data dalam berbagai bentuk, seperti: uraian singkat, bagan, hubungan antarkategori, tabel, dan grafik. Dengan penyajian data tersebut, peneliti akan dimudahkan untuk merumuskan kesimpulan dan merencanakan kerja selanjutnya. 3. Kesimpulan/Conclusion Drawing/Verification Penarikan kesimpulan yaitu proses menarik intisari atas sajian data dalam bentuk pernyataan yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian yang luas. Hasil penyajian data yang didukung oleh data-data yang valid dapat dijadikan kesimpulan yang kredibel.Kesimpulan harus sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dibuat.
H. Indikator Kinerja
57 Fokus utama dalam penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan pembelajaran IPS kelas V SD Negeri Muktisari dengan menerapkankan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart. Untuk mengukur tingkat keberhasilan penelitian ini, dibuat indikator-indikator yang menggambarkan tujuan penelitian dengan target tertentu. Tujuan dan target penelitian termuat di dalam tabel 3.5 berikut. Tabel 3.5 Indikator Kinerja Penelitian Aspek yang Diukur Penerapan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart
Target 85%
Respon siswa terhadap penerapan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart Ketuntasan hasil belajar siswa
85%
85%
Cara Mengukur Diamati oleh observer pada saat guru melaksanakan pembelajaran dengan berpedoman pada lembar observasidan pedoman wawancara guru Diamati oleh observerpada saat pembelajaran dengan berpedoman pada lembar observasi dan pedoman wawancara siswa Diamati di akhir pembelajaran melalui tes hasil belajar siswa dengan KKM=70
I. Prosedur Penelitian Menurut Sanjaya (2013: 26), penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas dalam upaya untuk memecahkan masalah dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana serta menganalisa setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Model yang digunakan sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan penelitian tindakan kelas ini adalah model yang dikembangkan oleh Arikunto (2010: 137) dengan langkah, alur, atau prosedur penelitian dimulai dari perencanaan(planning), pelaksanaan(acting), observasi(observing), dan refleksi(reflecting).Keempat tahapan dalam PTK tersebut membentuk suatu siklus.
Siklus
ini
kemudian
diikuti
oleh
siklus-siklus
lain
secara
berkesinambungan.Prosedur kerja dalam penelitian ini merupakan siklus kegiatan
58 yang akan dilaksanakan selama tiga siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Pola pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah pola kolaboratif antara peneliti dan Ibu Siti Aminah, guru kelas V SD N Muktisari. Peneliti berperan sebagai perancang sedangkan guru sebagai pelaksana tindakan. Prosedur penelitian tindakan kelas ini disajikan pada gambar 12 berikut.
Gambar 12. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (Diadopsi dari Arikunto, Suhardjono, & Supardi, 2008: 16) Berdasarkan skema di atas, penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Tiap-tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Rencana pelalaksanaan penelitian akan dilaksanakan 3 siklus selama 6 kali pertemuan dan setiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan. Skema prosedur penelitian di atas,dijelaskan dalam uraian berikut.
59 1. Perencanaan Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2008: 17) menyatakan bahwa tahap
perencanaan
menjelaskantentang
berupa
penyusunan
rancangan
tindakan
apa,mengapa,kapan,dimana,olehsiapa,dan
yang
bagaimana
tindakan tersebut akan dilakukan. Menegaskan pendapat Arikunto, Mulyasa (2013: 70) mengemukakan bahwa pada perencanaan, peneliti melakukan langkah-langkah meliputi penyusunan instrumen penelitian seperti membuar RPP, LKS, angket dan instrumen pembelajaran. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakanlangkah-langkah pembelajaran
perencanaan
dengan
tindakanuntukmeningkatkan caramencaripenjelasantentang
apa,mengapa,kapan,dimana,olehsiapa,
danbagaimana
tindakantersebutakandilaksanakan. Setelah itu, instrumen penelitian dapat disusun.Pada tahap perencanaan tindakan, harusadakesepakatanantaraguru dan penelitidalam
menentukan rancangantindakan.
Pada
tahapperencanaan,
penelitimenentukanfokusperistiwayang perlumendapatkanperhatian khusus untuk diteliti. 2. Pelaksanaan Arikunto,
Suhardjono,
dan
Supardi
(2008:
18)menyatakan
bahwapelaksanaan merupakan tahap implementasi atau penerapan rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Mulyasa (2013: 71) juga mengemukakan pendapatnya tentang tahap pelaksanaan.Pelaksanaan menurutnyamencakup prosedur dan tindakan yang akan dilakukan serta proses perbaikan yang akan dilakukan. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan merupakan implementasi dari perencanaan yang telah dibuat dengan melaksanakan tindakan di kelas serta pengumpulan data melalui angket, lembar observasi, dan tes. Pada tahap ini guru sebagai pelaksana tindakan mengacu pada rencana yang telah dipersiapkan dan disepakati bersama. Kegiatan pelaksanaan
60 tindakan ini pada saat yang bersamaan juga disertai dengan kegiatan observasi dan refleksi. 3. Pengamatan Pengamatan atau sering disebut dengan observasi adalahkegiatan pengamatan
(pengambilan
data)
untukmemotretseberapajauh
efektindakantelah mencapai sasaran(Arikunto, Suhardjono, & Supardi, 2008: 127). Menambahkan pendapat Arikunto, Mulyasa (2013: 71) mengungkapkan bahwa observasi menggunakan pedoman atau instrumen yang telah disiapkan sebelumnya. Pengamatan juga merupakan upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan berlangsung, baik menggunakan alat
bantu
maupun
tidak.
Hasilpengamatan
akanmemberikanmasukanyang
yangcermat
digunakanpadalangkahrefleksiuntuk
memperbaikitindakan ataumempertahankantindakan. 4. Refleksi Refleksi merupakan kegiatan mengulas secara kritis perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas, dan guru. Tahap refleksidimaksudkan untukmengkajisecara
menyeluruhtindakanyang
telahdilakukanberdasarkandatayang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasigunamenyempurnakan tindakan berikutnya(Arikunto, Suhardjono, & Supardi, 2008: 80). Sejalan dengan Arikunto, Mulyasa (2013: 71)juga menyatakan bahwa refleksi merupakan kegiatan menganalisis data hasil observasidan refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan serta rencana tindakan pada siklus berikutnya. Berdasarkan
pendapat
merupakankegiatan
mengkaji
di
atas,
melalui
dapat
disimpulkan
kegiatan analisis
refleksi
datayangtelah
terkumpulguna menarik kesimpulan untuk menyempurnakan tindakan. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini direncanakan tiga siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Tahapan dalam setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun uraian rancangan pembelajarannya sebagai berikut.
61
1. Siklus I Berikut ini diuraikan prosedur penelitian tindakan kelas pada siklus I. a. Perencanaan Perencanaan kegiatan pada siklus I dalam penelitian tindakan kelas ini adalah melakukanperizinan melakukan penelitian dan observasi pada sekolah, mengadakan perjanjian kerjasama dengan kolaborator, melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar dan materi yang akan diajarkan dalam pelaksanaan, menganalisis berbagai alternatif pemecahan
masalah
yang
sesuai
dengan
kondisi
pembelajaran,
mengembangkan alat peraga, mengadakan perjanjian kerjasama dengan observer,
menyusun
skenario
pembelajaran,
menyusun
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I tentang usaha-usaha yang dirumuskan untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, menyusun LKS, serta menyusun instrumen tes dan nontes yang terdiri dari: lembar evaluasi, lembar observasi, dan pedoman wawancara. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan pada siklus I terbagi menjadi 2 kali pertemuan. Adapun materi pokok yang akan disampaikan dengan masingmasing pertemuan adalah sebagai berikut. 1) Pertemuan 1 Materi pokok yang disampaikan adalahmengurutkan usaha-usaha yang dirumuskan untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. 2) Pertemuan 2 Materi pokok yang disampaikan adalahperlunya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan. c. Pengamatan Di dalam penelitian ini, observasi dilakukansaatpelaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model Think Talk Write (TTW) dengan media chartdi kelas V SDN Muktisari. Observer yang mengamati
62 pelaksanaan tindakan adalah dua orang teman sejawat dan peneliti sendiri. Selama kegiatan berlangsung, observer mengamati pembelajaran dengan mengisi lembar observasi dan mencari kekurangan serta kelebihan pelaksanaan tindakan. Selain menggunakan lembar observasi, data juga didapat dari tes dan wawancara yang akan dilakukan setelah pembelajaran berakhir.Hasil observasi atau pengamatan digunakan untuk mengadakan refleksi siklus I. d. Refleksi Tahap refleksi merupakan evaluasi terhadap pelaksanaan siklus I.Berdasarkan hasil observasi dan diskusi, pada tahap ini peneliti dan guru melaksanakan analisis mengenai kelebihan dan kelemahan dari tindakan yang telah dilaksanakan, serta rencana yang akan dilaksanakan pada siklus IIuntuk memperbaiki kekurangan pada siklus I. Hasil refleksi dijadikan dasar untuk meningkatkan keberhasilan tujuan penelitian tindakan kelaspada siklus II hingga mencapai target keberhasilan dalam penelitian ini. 2. Siklus II Uraian prosedur penelitian tindakan kelas pada siklus II adalah sebagai berikut. a. Perencanaan Perencanaan kegiatan pada siklus II dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
tentang
badan-badan
yang
dibentuk
untuk
mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia, menyusun LKS, serta menggandakan instrumen tes dan nontes yang terdiri dari: lembar evaluasi, lembar observasi, dan pedoman wawancara. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan pada siklus IIterbagi menjadi 2 kali pertemuan. Materi pokok pada masing-masing pertemuan adalah sebagai berikut. 1) Pertemuan 1
63 Materi pokok yang disampaikan adalahBPUPKI dan tugasnya. 2) Pertemuan 2 Materi pokok yang disampaikan adalahPPKI dan tugasnya. c. Pengamatan Pengamatan penelitianini dilakukan oleh observer yaitu peneliti dan teman
sejawat
terhadap
guru
dan
siswa.
Observasi
dilakukansaatpelaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model Think Talk Write (TTW) dengan media chartdi kelas V SDN Muktisari. Selama kegiatan berlangsung, observer mengamati pembelajaran dengan mengisi lembar observasi dan mencari kekurangan serta kelebihan dari pelaksanaan tindakan. Selain menggunakan lembar observasi, data juga didapat dari tes dan wawancara yang akan dilakukan setelah pembelajaran berakhir.Hasil observasi atau pengamatan digunakan untuk mengadakan refleksi siklus II. d. Refleksi Pada tahap ini,peneliti bersama guru melakukan analisis mengenai kelebihan dan kelemahan dari tindakan yang telah dilaksanakan serta rencana yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya untuk memperbaiki kekurangan pada siklus II.Peneliti bersama guru juga menelaah hasil observasi dan menentukan tingkat keberhasilan tindakan. Hasil refleksi pada siklus II digunakan sebagai acuan pada siklus III untuk meningkatkan keberhasilan tujuan penelitian tindakan kelaspada siklus III. 3.
Siklus III Uraian prosedur penelitian tindakan kelas pada siklus III adalah sebagai berikut. a. Perencanaan Perencanaan kegiatan pada siklus III
meliputipenyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus III tentang tokoh yang berjasa dalam persiapan kemerdekaan Indonesia, penyusunanLKS, serta penggandaaan instrumen tes dan nontes yang terdiri dari: lembar evaluasi, lembar observasi, dan pedoman wawancara. b. Pelaksanaan
64 Pelaksanaan tindakan pada siklus III terbagi menjadi 2 kali pertemuan.Penjabaran materi pokok setiap pertemuan dalam siklus III adalah sebagai berikut. 1) Pertemuan 1 Materi pokok yang disampaikan adalah6 tokoh yang berperan dalam mempersiapkankemerdekaan Indonesia. 2) Pertemuan 2 Materi pokok yang disampaikan adalahsikap menghargai jasa para tokohdalammempersiapkan kemerdekaan. c. Pengamatan Pengamatan penelitian ini dilakukan oleh observer yaitu peneliti dan
teman
sejawat
terhadap
guru
dan
siswa.
Observasi
dilakukansaatpelaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model Think Talk Write (TTW) dengan media chartdi kelas V SDN Muktisari. Selama kegiatan berlangsung, observer mengamati pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan dan mencari kekurangan serta kelebihan pelaksanaan tindakan. Selain menggunakan lembar observasi, data juga didapat dari tes dan wawancara yang akan dilakukan setelah pembelajaran berakhir. d. Refleksi Pada tahap ini,peneliti melakukan analisis pelaksanaan dan penyimpulan terhadap tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus I, II, dan III,serta menelaah hasil observasi. Pada tahap refleksi siklus III, diharapkan akan diperoleh hasil yang lebih baik dari siklus I dan II, sertatarget penelitian dapat tercapai. Jika pada siklus III sudah mencapai target, maka penelitian dihentikan.