45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan cross-sectional study. Metode penelitian survey merupakan bagian dari studi deskriptif yang bertujuan untuk mencari kedudukan (status) fenomena
(gejala)
dan
menentukan
kesamaan
status
dengan
cara
membandingkannya dengan standar yang ditentukan, menurut (Van Dalen dalam Arikunto, 2013, hlm. 156). Tujuan menggunakan metode penelitian ini adalah untuk memantapkan dan mempertajam suatu rencana, tidak hanya bermaksud mengetahui gejala tetapi juga bermaksud menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah dipilih atau ditentukan. Disamping itu juga, untuk membuktikan atau membenarkan suatu hipotesis. Sedangkan tujuan menggunakan pendekatan cross-sectional study adalah untuk mengetahui besarnya besarnya pengaruh hasil program parenting dan pola asuh otang tua terhadap peningkatan motivasi belajar anak usia dini di POS PAUD Plamboyan 11 yang berada di Kampung Sukamaju Timur RW/11 Desa Kayuambon Kecamatan Lambang Bandung Barat. Hal ini dapat dilakukan dari mulai tahapan pengumpuan data, kemudian disusun, dijelaskan, dan dianalisa sehingga dapat diambil kesimpulan dengan penyebaran angket dan cara pengolahannya dengan perhitungan persentase. 2. Hubungan antar Variabel Penelitian ini menghubungkan antar variabel yaitu variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk variabel bebas yaitu Hasil Program Parenting dan Pola Asuh, variabel terikat yaitu Motivasi Belajar anak usia dini. Berikut ini hubungan antar variabel:
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
46
Gambar 3.1 Hubungan antar Variabel
Variabel X1: Hasil Program Parenting Variabel Y: Motivasi Belajar Variabel X2: Pola Asuh
Pada variabel X menjelaskan, varibel X1 yaitu mengenai hasil dari program parenting yang mencakup aspek titik berat program, sumber-sumber program, dan dampak yang ditimbulkan program (kognitif, afektif dan psikomotor). Selanjutnya pada variabel X2 yaitu ditegaskan mengenai pola asuh yang diterapkan oleh orang tua peserta program parenting dalam memberikan motivasi kepada anaknya. Sedangkan variabel Y menjelaskan mengenai dampak dari hasil program parenting dan pola asuh orang tua yang diterapkan kepada anaknya yang berpengaruh pada peningkatan motivasi belajar anak usia dini. Maka hasil program parenting mempunyai pengaruh terhadap pola asuh orang tua, pola asuh orang tua mempunyai pengaruh terhadap motivasi belajar anak usia dini, hasil program parenting dan pola asuh orang tua mempunyai pengaruh terhadap motivasi belajar anak usia dini. Sehingga penelitian ini akan mengungkapkan pengaruh hasil program parenting dan pola asuh orang tua terhadap peningkatan motivasi belajar anak usia dini di POS PAUD Plamboyan 11 yang berada di Kampung Sukamaju Timur RW/11 Desa Kayuambon Kecamatan Lambang Bandung Barat.
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
47
B. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di POS PAUD Plamboyan 11 yang berada di Kampung Sukamaju Timur RW/11 Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Bandung Barat. Sasaran dari penelitian ini yaitu orang tua yang menjadi peserta program parenting yang dilaksanakan secara intregrasi dengan kegiatan pelaksanaan Bina Keluarga Balita di RW/11. Program parenting yang akan menjadi sasaran penelitian yaitu: orang tua dari murid yang sekolah di POS PAUD Plamboyan 11. 2. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2008, hlm. 80) menyatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Selanjutnya menurut Arikunto (2010, hlm. 173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa populasi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek tertentu bukan hanya jumlah yang ada pada obyek atau subyek tertentu yang dipelajari. Populasi merupakan obyek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu, obyek penelitiannya tidak
hanya manusia tetapi juga prilaku, gejala alam, hewan
tumbuhan, benda dan yang lainnya bisa dijadikan sebagai obyek untuk melakukan penelitian. Populasi dalam penelitian ini yaitu orang tua yang menjadi peserta program parenting di POS PAUD Plamboyan 11 yang berada di Kampung Sukamaju Timur RW/11 Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Bandung Barat. Jumlah peserta program parenting ini yaitu sebanyak 57 orang. 3. Sampel Penelitian Sampel menurut Sugiyono (2008, hlm. 81) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Selanjutnya menurut Arikunto (2010, hlm. 174) mengatakan โSampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti)โ. Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
48
Dalam penelitian, ini peneliti tidak mengambil seluruh populasi akan tetapi mengambil sebagian dari populasi untuk dijadikan sampel. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Menurut Arikunto (2013, hlm. 177) mengenai berapa banyaknya sampel yang diambil, maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut: a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data. c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel terlalu besar, hasilnya akan lebih baik. Memerlukan teknik sampling atau metode tertentu, dalam penarikan sampel. Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif. Peneliti menentukan teknik sampling yaitu mengunakan propotionate random sampling. Menurut Sugiyono (2008, hlm. 82), propotionate random sampling adalah pengambilan sampel dari anggota populasi yang mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan perhitungan dari Bungin (2010, hlm. 105) sebagai berikut: ๐=
๐ ๐ +1
๐๐2
Keterangan: n
= Jumlah sampel
N
= Jumlah populasi
d2
= Presisi yang ditetapkan
Hasil dari perhitungan : n=
57 57(0,05)2 +1
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
49
n= n=
58 57(0,0025)+1 57 1,14
= 49,89 dibulatkan menjadi 50
Dari penjelasan tersebut maka menghasilkan bahwa ukuran sampel minimal dalam penelitian adalah 49,89 dibulatkan menjadi 50. Maka peneliti mengambil sampel sebanyak 50 orang, diambil sebagian atau wakil dari populasi pada peserta program parenting di POS PAUD Plamboyan 11. Penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner sebagai teknik pengumpulan data yang disebar pada 50 orang sampel dari populasi penelitian.
C. Definisi Operasional Untuk memperjelas mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian ini, dengan begitu peneliti akan menguraikan mengenai definisi dari istilah yang dugunakan. Berikut ini penjelasan dari istilah yang digunakan oleh penulis: 1. Program Parenting Pengertian Program Parenting yang dikemukakan dalam Juknis Orientasi Teknis Peningkatan Program Parenting tahun 2011, yaitu: Program Parenting adalah program dukungan yang ditunjukan kepada para orang tua atau anggota keluarga yang lain agar semakin memiliki kemampuan dalam melaksanakan fungsi sosial dan pendidikan dalam hal mengasuh, merawat, melindungi, dan mendidik anaknya dirumah sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, sesuai dengan usia dan tahap perkembangannya. Program parenting yang dimaksud dalam skripsi ini adalah kegiatan yang diselenggarakan di POS PAUD Plamboyan 11 guna meningkatkan pemahaman dan kemampuan orang tua dalam menjalankan pola asuh di lingkungan keluarga. Dalam pelaksanaannya program parenting di POS PAUD Plamboyan 11 dilaksanakan satu minggu sekali. 2. Pola Asuh Orang Tua Menurut (Gunarso dalam Urbaningsun) mengatakan pola asuh merupakan cara orang tua bertindak, berinteraksi, mendidik, dan membimbing anak sebagai suatu aktivitas yang melibatkan banyak perilaku tertentu secara individual Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50
maupun bersama-sama sebagai serangkaian usaha aktif untuk mengarahkan anak. Sedangkan peran orang yaitu menjaga, mengajar, mendidik, serta memberi contoh bimbingan kepada anak-anak untuk mengetahui, mengenal, mengerti dan akhirnya dapat menerapkan tingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam masyarakat, (Gunarsa 2004, dalam Khairudin 2008, hlm. 78). Pola asuh orang tua yang dimaksud disini adalah pola asuh yang diberikan orang tua pada anaknya didalam keluarga, baik orang tua yang mengikuti program parenting ataupun orang tua yang tidak mengikuti program parenting. Orang tua yang dimaksud adalah orang tua yang menjadi peserta dalam program parenting di POS PAUD Plamboyan 11. 3. Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah merupakan faktor
psikis yang bersifat non-
intelektual. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujun yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai, (Sardiman A.M, 2011, hlm. 75). Motivasi belajar dalam penelitian ini berkaitan dengan dampak dari hasil progam parenting dengan output berupa pola asuh yang diberikan oleh orang tua peserta program parenting di POS PAUD Plamboyan 11 yang mengikuti kegiatan parenting atau tidak mengikuti, yang dapat mempengaruhi motivasi belajar anak usia dini.
D. Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2008, hlm. 38) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Selanjutnya menurut Hatc dan Farhadi, 1981 (dalam Sugiyono 2008, hlm. 38), secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51
dengan objek yang lain. Kerlinger, 1973 (dalam Sugiyono, 2008, hlm. 38), variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Pada bagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda. Selanjutnya Kidder,1981 (dalam Sugiyono (2008, hlm. 38), manyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Dengan begitu variabel merupakan suatu yang bervariasi. Berdasarkan
beberapa
pengertian
variabel
tersebut,
maka
dapat
dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini yaitu hasil program parenting, pola asuh orang tua, dan motivasi belajar anak usia dini. Berikut ini adalah tabel pengembangan indikator dari variabel X1,X2, dan Y :
No 1. 2.
3.
Tabel 3.1 Pengembangan Indikator dari Variabel X1 : Hasil Program Parenting Aspek Indikator a. Proses Titik berat Program b. Tujuan a. SDM Sumber-sumber b. SDA Program c. Kerjasama Dampak yang a. Perubahan perilaku ditimbulkan b. Pengaruh program bagi peningkatan program kesejahteraan
Tabel 3.2 Pengembangan Indikator dari Variabel X2 : Pola Asuh Orang Tua No Aspek Indikator 1. a. Memberikan kebebasan pada anak tanpa batasan dan aturan dari orang tua b. Anak tidak mendapatkan hadiah/ pujian meski anak berprilaku sosial baik Permisif c. Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar peraturan d. Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan anak sehari-hari e. Orang tua hanya memberi peran sebagai pemberi Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
2.
Otoriter
3.
Demokratis
fasilitas a. Orang tua menerapkan peraturan yang ketat b. Tidak ada kesempatan untuk mengemukakan pendapat c. Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak d. Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal) e. Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian a. Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat b. Hukuman diberikan akibat perilaku salah c. Memberi pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang benar. d. Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan kehendak kepada anak e. Orang tua memberikan penjelasan rasional jika pendapat anak tidak sesuai f. Orang tua memiliki pandangan masa depan jelas terhadap anak
Tabel 3.3 Pengembangan Indikator dari Variabel Y : Motivasi Belajar Anak Usia Dini No Aspek Indikator 1. a. Keinginan b. Dorongan c. Harapan Motivasi d. Penghargaan e. Kegiatan yang menarik f. Lingkungan Belajar 2. a. Perasaan Senang b. Ketertarikan Minat c. Perhatian d. Keterlibatan 3. a. Keinginan b. Dorongan Motif c. Tujuan d. Selera E. Instrumen Penelitian Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2008, hlm. 102), instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam namun sosial yang diamati. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dalah angket atau kuesioner. Sebagaimana telah diungkapkan oleh Arikunto (2013, hlm. Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53
194), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner depakai untuk menyebut metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunkan metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner. Kuesioner dapat dibeda-bedakan atas beberapa jenis, jika dipandang dari bentuknya maka menurut Arikunto (2013,hlm. 195), yaitu: 1. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup. 2. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka. 3. Check list, sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan tanda chek (โ) pada kolom yag sesuai. 4. Rating-scale, (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju. Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis angket atau kuesioner Check list. Peserta parenting tinggal membubuhkan canda check (โ) pada kolom yang telah disediakan oleh peneliti. Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala likert. Seperti yang telah dikemukakan oleh Sugiyono (2008, hlm. 93), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang
tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: 1. Selalu, diberi skor 4 2. Sering, diberi skor 3 3. Jarang, diberi skor 2 Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54
4. Tidak pernah, diberi skor 1 F. Proses Pengembangan Instrumen Instrumen dalam suatu penelitian sangat penting keberadaannya, karena instrumen merupakan alat ukur dalam penelitian. Instrumen yang valid akan menghasilkan data yang valid pula. Maka dari itu ada tahapan tertentu yang harus ditempuh dalam membuat suatu instrumen. Adapun yang penulis lakukan dalam mengembangkan instrumen, diantaranya yaitu: 1. Pengujian Validitas Menurut Arikunto (2013, hlm. 211), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebainya, instrumen yang kurang valid berarti memiiki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Maka dari itu untuk memperoleh data yang valid ,instrumen atau alat ang digunakan untuk mengevaluasi harus valid. Untuk pengujian validitas maka hasus dibedakan antara sampel penelitian dengan sampel uji validtas. Dengan begitu pada penelitian ini diperoleh sampel validitas yaitu peserta program parenting yang sudah tidak aktif pada kegiatan tersebut. Untuk mengukur validitas instrumen menggunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Person, yaitu:
rxy =
๐ โ ๐ฅ๐ฆโ(โ ๐ฅ)(โ ๐ฆ) โ{๐ โ๐ฅ 2โ(โ๐ฅ 2)} {๐ โ๐ฆ 2โ(โ๐ฆ 2)}
(Sumber Arikunto 2013, hlm. 213) Keterangan: r
= Koefisien validitas item yang dicari
x
= Skor yang diperoleh subjek seluruh item
y
= Skor total
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
55
โ๐ฅ
= Jumlah skor dalam distrbusi x
โ๐ฆ
= Jumlah skor dalam distrbusi y
โ๐ฅ 2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi x
โ๐ฆ 2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi y
๐
= Banyaknya responden Adapun
pengujian
validitas
dalam
penelitian
ini
yaitu
dengan
menggunakan SPSS for windows 21, keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikan dengan kritera sebagai berikut: a. Jika thitung โฅ ttabel instrumen dikatakan valid b. Jika thitung โค ttabel maka instrumen tidak valid Berdasarkan hasil uji coba dengan perhitungan mengunakan SPSS for windows 21, maka dapat dilihat hasil uji coba pada tabel berikut: Tabel 3.4 Hasil uji Validitas Variabel X1 : Hasil Program Parenting No thitung thitung>ttabel No thitung thitung>ttabel 1 0,440693 Valid 15 0,38942 Valid 2 0,39409 Valid 16 0,441412 Valid 3 0,388719 Valid 17 0,06992 Tidak Valid 4 0,399256 Valid 18 0,441107 Valid 5 0,451965 Valid 19 0,395213 Valid 6 0,4357 Valid 20 0,413173 Valid 7 0,394058 Valid 21 0,400869 Valid 8 0,623466 Valid 22 0,385119 Valid 9 0,636376 Valid 23 0,452737 Valid 10 0,377534 Valid 24 0,597452 Valid 11 0,451621 Valid 25 0,498837 Valid 12 0,478383 Valid 26 0,492017 Valid 13 0,609305 Valid 27 0,516158 Valid 14 0,42352 Valid 28 0,408447 Valid Hasil perhitungan dari 28 item pertanyaan, yang dinyatakan tidak valid yaitu ada 1 item pertanyaan. Dari 1 item pertanyaan yang tidak valid tersebut dibuang sehingga pada valiabel hasil program parenting (X1) yang dinyatakan valid yaitu sebanyak 27 item pertanyaan.
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
56
Tabel 3.5 Hasil uji Validitas Variabel X2 : Pola Asuh Orang Tua No thitung thitung>ttabel No thitung thitung>ttabel 1 0,385235 Valid 12 0,54493 Valid 2 0,465526 Valid 13 0,658496 Valid 3 0,421461 Valid 14 0,527725 Valid 4 0,527591 Valid 15 0,484468 Valid 5 0,555902 Valid 16 0,397675 Valid 6 0,382979 Valid 17 0,432679 Valid 7 0,433716 Valid 18 0,425425 Valid 8 0,419158 Valid 19 0,467378 Valid 9 0,558664 Valid 20 0,391099 Valid 10 0,644889 Valid 21 0,473896 Valid 11 0,432752 Valid Hasil perhitungan dari 21 item pertanyaan pada variabel pola asuh orang tua (X2) , yang dinyatakan tidak valid yaitu 0 item pertanyaan, sedangkan yang dinyaktakan valid yaitu 21 item pertanyaan. Tabel 3.6 Hasil uji Validitas Variabel Y : Motivasi Belajar Anak Usia Dini No thitung thitung>ttabel No thitung thitung>ttabel 1 0,602434 Valid 13 -0,02523 Tidak Valid 2 0,532425 Valid 14 0,575629 Valid 3 0,473579 Valid 15 0,464176 Valid 4 0,38512 Valid 16 0,412694 Valid 5 0,380328 Valid 17 0,395869 Valid 6 0,421343 Valid 18 0,406916 Valid 7 0,568849 Valid 19 0,389517 Valid 8 0,400692 Valid 20 0,468084 Valid 9 0,483238 Valid 21 0,675633 Valid 10 0,506456 Valid 22 0,427385 Valid 11 0,484062 Valid 23 0,471015 Valid 12 0,382585 Valid 24 0,387493 Valid Hasil perhitungan dari 24 item pertanyaan variabel motivasi belajar anak usia dini (Y), yang dinyatakan tidak valid yaitu ada 1 item pertanyaan, sedangkan yang dinyatakan valid yaitu 23 item pertanyaan. Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
57
2. Pengujian Realibilitas Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama, menurut (Sugiyono, 2008, hlm. 121). Pengujian realibilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian yang data diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi realibilitas instrumen. Pengujian realibilitas instrumen dapat dilakukan dengan teknik belah dua dari Sperman Brown (Split half),dengen rumus sebagai berikut:
2๐
ri= 1+๐๐
๐
(Sugiyono, 2008, hlm. 131) Keterangan: ri
= realibilitas internal seluruh instrumen
๐๐
= korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika koefisien internal seluruh item (ri) > rtabel dengan tingkat signifikasi 5% maka item pertanyaan dinyatakan reliabel. 2. Jika koefisien internal seluruh item (ri) โค rtabel rtabel dengan tingkat signifikasi 5% maka item pertanyaan dinyatakan tidak reliabel. Perhitungan reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows 21 sebagai berikut: Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1 Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha ,844
27
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
58
Berdasarkan perhitungan reliabilitas veriabel X1
(Hasil Program
Parenting) dengan menggunakan SPSS for windows 21, diperoleh rhitung=0,844 yang lebih besar dari rtabel=0,374 maka 27 item tersebut dinyatakan reliabel. Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X2 Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha ,824
21
Berdasarkan perhitungan reliabilitas veriabel X2 (Pola Asuh Orangtua) dengan menggunakan SPSS for windows 21, diperoleh rhitung=0,824 yang lebih besar dari rtabel=0,374 maka 21 item tersebut dinyatakan reliabel. Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha ,824
23
Berdasarkan perhitungan reliabilitas veriabel Y (Motivasi Belajar Anak Usia Dini) dengan menggunakan SPSS for windows 21, diperoleh rhitung=0,824 yang lebih besar dari rtabel=0,374 maka 23 item tersebut dinyatakan reliabel. G. Teknik Pengumpulan Data Adapun pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik : 1. Angket (Kuesioner) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperankat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, (Sugiyono, 2008, hlm. 142). Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik angket dengan memberikan pertanyaan sebanyak 71 soal yang diberikan kepada 50 responden. 2. Wawancara (Interview) Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
59
Penggunaan teknik wawancara karena dalam proses pengumpulan data peneliti melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Menurut Sugiono (2008. hlm.137-138) dalam wawancara ini terdapat dua jenis wawancara yakni, wawancara terstuktur dan wawancara tidak terstruktur (terbuka), dan dapat dilakukan melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau penjawab (interview), maupun dengan menggunakan komunikasi tidak langsung, melalui penggunaan media telepon. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur, tidak berstruktur, maupun kombinasi dan dapat dilakukan melalui tahap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telepon.
3. Observasi Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan, menurut (Sutrisno Hadi, 1986 dalam Sugiono, 2008, hlm. 145). Penggunaan teknik observasi dilakukan karena penulis mengamati segala tingkah laku obyek penelitian yang diambil melalui sampel.
H. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data Pengolahan data merupakan langkah yang paling penting dalam suatu penelitian, yaitu untuk memperoleh data yang lebih bermakna. Tujuan dari pengolahan data ini adalah untuk mengambil kesimpulan dari berbagai permasalahan yang telah terkumpul. Pengolahan data ini dilakukan dengan cara perhitungan statistik. 2. Analisis Data Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari sluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis adalah: mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
60
mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, menurut (Sugiyono, 2008, hlm. 147). Langkah-langkah pengolahan data berdasarkan rumus-rumus pengujian sebagai berikut: a. Perhitungan kecenderungan umum skor Perhitungan kecenderungan umum skor responden pada setian variabel bermaksud untuk mengetahui kecenderungan umum jawaban responden terhadap setiap variabel penelitian. Tujuannya untuk mengetahui kesesuaian data yang dihitung dengan skor idealnya yaitu menggunakan cara sebagai berikut: 1) Mencari skor rata-rata setiap variabel dengan rumus sebagai berikut: X=
โ ๐๐ฅ ๐
Keteranagan: X
= Rata-rata skor responden
โ ๐๐ฅ
= Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban
๐
= Jumlah responden
2) Mencari skor ideal setiap variabel dengan rumus sebagai berikut: Xid=Bt x Ji Keterangan: Xid
= Skor ideal setiap variabel
Bt
= Bobot tertinggi alternatif jawaban
Ji
= Jumlah item untuk setiap variabel
3) Mencari kecenderungan umum skor responden dengan rumus: P=
๏ ๐ฅ
๐ฅ๐๐
x 100%
Keterangan: P
= Populasi skor rata-rata
x
= Jumlah skor hasil penelitian
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
61
๐ฅ๐๐
= Skor ideal
4) Mengkonsultasikan harga dengan P dengan kriteria sebagai berikut: 91-100
= Sangat tinggi
71-90
= Tinggi
41-70
= Cukup
21-40
= Rendah
Kurang dari 20
= Sangat rendah
b. Pengujian normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data
yang didapat
bersifat normal atau tidak. Pengujian ini dimkasudkan untuk menetukan teknik analisis data yang akan digunakan. Jika data normal teknik yang digunakan yaitu statistik parametis tetapi jika data tidak normal maka teknik statistik yang dgunakan yaitu statistik nonparametis. Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini yaitu Kormogolov-smirnov dengan menggunakan SPSS for windows 21. c. Analisis regresi ganda Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi, jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya 2, menurut (Sugiyono, 2011, hlm. 275). Rumus regresi dengan dua prediktor yaitu: Y= a+b1X1-b2X2 (Sumber : Sugiyono, 2011, hlm. 275) Keterangan : Y
= Harga variabel Y yang diramalkan
a
= Koefisien intersep harga konstan apabila (X1 dan X2 sama dengan nol)
b1
= koefisien regresi untuk X1 ( harga yang menunjukan perubahan akan terjadi pada Y apabila X1 bertambah 1 dan X2 konstan)
b2
= koefisien regresi untuk X2 ( harga yang menunjukan perubahan akan terjadi pada Y apabila X1 bertambah 1 dan X2 konstan)
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
62
X
= harga variabel X
d. Analisis Korelasi Sederhana dan Ganda Analisis korelasi sederhana digunakan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang terjadi antara variabel X1 dengan variabel Y dan X2 dengan variabel Y. Untuk memperoleh besarnya derajat pengaryh anatar dua variabel dihitung dengan mencari koefisien dari product moment dengan rumus:
rxy =
๐ โ ๐ฅ๐ฆ1 โ(โ ๐ฅ๐ )(โ ๐ฆ1 ) โ(๐ โ ๐ฅ12 โ(๐ฅ12 ))(๐ โ ๐ฆ12 โ(๐ฆ1 )2 )
(Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 228) Selanjutnya mencari koefisien dengan rumus: KD = r2 x 100% Kemudian langkah selanjutnya dengan mencari nilai thit dengan memakai rumus:
t=
๐ โ๐โ2 โ1โ(๐11 )2
(Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 230) Kemudian dibandingkan dengan ttab dengan ketentuan jika thit > ttab maka terdapat korelasi yag signifikan dengan sebaliknya thit < ttab maka tidak ana korelasi yang signifikan. Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara dua variabel independen dengan satu variabel dependen dihitung dengan rumus:
Ry12=โ
๐๐ฆ๐ฅ12 +๐๐ฆ๐ฅ22 โ2๐๐ฆ๐ฅ1 ๐๐ฆ๐ฅ2 ๐๐ฅ1๐ฅ2 1โ๐๐ฅ1๐ฅ2 2
(Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 233) Keterangan : Ry12
= Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y
๐๐ฆ๐ฅ1
= Korelasi product moment antara X1 dengan Y
๐๐ฆ๐ฅ2
= Korelasi product moment antara X2 dengan Y
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
63
Berdasarkan
koefisien
korelasi
yang
diperoleh,
selanjutnya
dikonsultasikan kepada pedoman untuk memberikan interprestasi korelasi (Sugiyono, 2011, hlm. 231). Tabel 3.10 Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Korelasi 0,00-0,199 Sangat Rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat Kuat (Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 231) Untuk mengetahui besarnya determinasi yang terjadi oleh variabel X (X1 dan X2) terhadap Y hitung dengan rumus: R2 x 100% Pengujian keberartian korelasi (signifikan) dengan menentukan harga Fhit dengan menggunakan rumus:
Fhit =
๐
2 ๐ (1โ๐
2 ) ๐โ๐โ1
Hasil perhitungan Fhit selanjutnya dibandingkan dengan Ftab denagan (dk=2), (dk=n-k-1) pada tingkat kepercayaan 95%. Kriterian pengujian adalah jika Fhit > Ftab maka terdapat korelasi yang signifikan dan sebaliknya jika Fhit < Ftab maka tidak ada korelasi yang signifikan.
Putri Hardiani, 2015 PENGARUH HASIL PROGRAM PARENTING DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu