15 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian komparatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Penelitian ini pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok dan kemudian mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab akibat dari perbedaan tersebut. Dalam penelitian ini variabel yang dibandingkan adalah minat belajar matematika siswa di kelas VIII SMP terbuka dan SMP Regular di SMP N 2 Tengaran , Kabupaten Semarang. B. Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2006), bahwa variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini minat belajar matematika siswa di kelas VIII SMP Terbuka dan SMP Regular di SMP N 2 Tengaran , Kabupaten Semarang. Dijadikan sebagai Variabel Terikat yang dilambangkan dengan “Y”. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah sebagai Variabel Bebas yang dilambangkan dengan huruf “X”. Identifikasi variabel penelitian berfungsi untuk menentukan kerangka penelitian yang akan dipakai, kemudian menentukan variabel – variabel yang akan digunakan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu minat belajar dan status SMP. Minat belajar sebagai variabel terikat dan status sekolah sebagai variabel bebas. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (2009:61). Sedangkan Arikunto (2006:130) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek peneliti. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek atau subjek pada penelitian. Adapun
16 populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan objek atau subjek pada penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Tengaran Regular dan SMP Terbuka yang lokasinya ditempat SMP Negeri 2 Tengaran Siswa Kelas VIII. 2. Sampel Subjek yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah SMP kelas VIII Negeri 2 Tengaran dan SMP Terbuka kelas VIII Tengaran. Tabel 3.1 Jumlah Sampel penelitian Kategori Sekolah SMP Regular SMP Terbuka Jumlah
Jumlah kelas 3 (A,B,C) 2 (A,B) 5
Jumlah Populasi 180 58 238
Jumlah Sampel 105 58 163
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling. Teknik pengambilan dengan random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel merupakan sampel yang representatif. Dalam penelitian ini sampel diambil pada kelas VIII SMP Negeri 2 Tengaran dan SMP Terbuka Tengaran. D. Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2006). Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah angket tertutup, dimana responden memilih salah satu jawaban yang tersedia. Angket yang digunakan berbentuk pilihan dalam bentuk check list dengan meminta responden menjawab dengan memilih salah satu dari jawaban-jawaban yang memungkinkan yang telah disediakan yang disusun berdasarkan model Likert (Arikunto, 2003). Model ini memberikan kemudahan bagi responden untuk memberikan jawaban karena hanya dengan memberikan tanda check/ silang. Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian yang telah ditetapkan. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian adalah tertutup.
17 Tujuannya agar responden lebih fokus terhadap penelitian dan apa yang diteliti karena jawaban sudah tersedia. 2. Instrumen Penelitian Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang di tetapkan (Sugiyono, 2010 : 308). Angket menggunakan Scale Rating Scale Flexibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuaan, kemampuan, proses kegiatan, dan lainlain (Sugiyono,2006) Untuk menjawab instrumen penelitian ini, responden hanya memberikan tanda, misalkan checklist (V) atau tanda silang (X) pada kemungkinan skala yang dipilih sesuai dengan pertanyaan/pernyataan. Penskoringan dibedakan atas item yang favourable dan item yang unfavourable. Pada item favourable , skor untuk pilihan SS adalah 5, S adalah 4, RR adalah 3, TS adalah 2 dan STS adalah 1. Sedangkan pada item unfavourable, skor untuk pilihan SS adalah 1, S adalah 2, RR adalah 3, TS adalah 4, dan STS adalah 5. Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian, instrumen penelitian harus memiliki tingkat kesahihan ( validitas dan reliabitas). Arikunto (2006) menyatakan bahwa instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yang penting, yaitu valid dan reliabel. Untuk mengetahui hal tersebut, instrumen penelitian harus diuji coba terhadap subjek yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan sampel penelitian. 3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Menurut Arikunto (2006) penyusunan kuensioner sebagai instrumen pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut; 1) Mengadakan identifikasi variabel-variabel yang ada di rumusan judul penelitian atau yang tertera dalam masalah penelitian; 2) Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel; 3) Mencarikan indikator setiap sub atau bagian variabel; 4) Menderetkan deskriptor dari setiap indikator; 5) Merumuskan setiap deskriptor menjadi butiran-butiran instrumen; 6) Melengkapi instrumen (pedoman atau intruksi). Semua rician variabel dan subvariabel diteruskan menjadi indikator dan deskriptor dengan kisi-kisi penyusunan instrument.
18 4. Uji coba instrumen penelitian Pada uji coba instrumen ini, yang diujicobakan adalah mengenai validitas dan reliabilitasnya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Arikunto (2006) bahwa instrumen yang baik memenuhi dua persyaratan yang penting, yaitu valid dan reliabel. Secara rinci penjabaran uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut: a) Validitas Alat Ukur Validitas adalah tingkat keandalah dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. Validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur, sehingga betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian alat ukur menggunakan bantuan program SPSS 16. for windows dengan melihat nilai corrected item-total correlation. Menurut Azwar (2000), suatu item dikatan valid jika nilai corrected item-total correlation memiliki nilai lebih dari atau sama dengan 0,25. Rumus korelasi Product Moment (yang ditemukan oleh Karl Pearson) adalah :
rxy
N XY X Y
N X X N Y Y 2
2
2
2
Keterangan :
rxy
XY X Y
= Koefisien korelasi Product Moment Variabel X dan Y = Jumlah perkalian antara skor variabel X dan skor variabel Y = Jumlah skor variabel X
= Jumlah skor variabel Y N = Jumlah seluruh subjek. Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menentukan validitas item digunakaan kriteria dari pedoman kriteria menurut Ali (1987) yang menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefisien item teruji batas bawah sama dengan 0,20 sebagai berikut: 0,00 s/d 0,20 = Tidak ada validitas 0,21 s/d 0,40 = Validitas rendah
19 0,41 s/d 0,60 = Validitas sedang 0,61 s/d 0,80 = Validitas tinggi 0,81 s/d 1,00 = Validitas sangat tinggi Berdasarkan hasil analisis soal uji coba, yang dilaksanakan di SMP Reguler dan SMP Terbuka. Instrument angket berjumlah 30 item dapat diihat pada Tabel 3.2 dibawah ini : Tabel 3.2 Aspek dan Nomor Item yang Valid dan Gugur Angket Minat Belajar Matematika Jumlah Butir Jumlah Item Unsur Minat Valid Belajar Favorable Unfavorable 1. Perhatian 3, 12, 15, 22, 24* 6, 9, 16, 19, 28 9 2. Perasaan 1*, 4, 13, 23, 25 7, 10*, 17, 20*, 26* 6 3. Motif 2, 5*, 11, 14, 21 8, 18, 27, 29, 30 9 Total 12 12 24 Keterangan : yang diberi tanda (*) menunjukkan nomor item yang tidak valid (gugur). No.
Berdasarkan Tabel 3.2 diatas perhitungan validitas mengikuti kaidah yang dikemukakan oleh Ali (1987) yang menyatakan bahwa suatu item dikatakan valid apabila nilai rhitung 0,20. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas angket minat belajar matematika, terdapat 6 item yang tidak valid yaitu item nomor 1, 5, 10, 20,24 dan 26 dari keseluruhan item yaitu 30 item. Item nomor 1, 5, 10, 20, 24, dan 26 memiliki nilai r hitung dibawah 0,20. Disimpulkan bahwa terdapat 24 item angket minat belajar matematika yang valid dan dapat digunakan untuk melakukan penelitian. b) Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya, kapan pun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama. Reliabilitas (Azwar, 2000) adalah menunjukkan sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang konsisten dan dapat dipercaya. Dengan kata lain reliabilitas merupakan peluang mendapatkan hasil yang sama pada pengukuran yang dilakukan berulang kali. Untuk penelitian ini, peneliti menggunakan teknik uji reliabilitas Alpha Cronbanch yang dirumuskan sebagai berikut (Sugiyono,2005) :
20 2 sx k 1 k 1 stot 2
Keterangan :
= Reliabilitas = Bilangan konstan
k
s x
2
= Mean kuadrat error
x
2
= Mean kuadrat subjek
tot
Hasil perhitungan koefisien seluruh item yang dinyatakan dengan
r11
tersebut dibandingkan dengan derajat reliabitas evaluasi dengan tolak ukuran yang dibuat oleh J>P Gurford, dengan taraf 95% dengan kreteria
rhitung rtabel sebagai pedoman unntuk penafsiran adalah : 0,00 < r11 < 0,20 : Reliabitas sangat rendah 0,20 < r11 < 0,40 : Reliabilitas rendah 0,40 < r11 < 0,60 : Reliabilitas sedang 0,60 < r11 < 0,80 : Reliabilitas Tinggi 0,80 < r11 < 1,00 : reliabilitas sangat tinggi Disimpulkan bahwa terdapat 30 item angket minat belajar matematika. Angket belajar matematika yang valid 24 item dan dapat digunakan untuk melakukan penelitian. Hasil perhitungan reliabilitas angket tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut ini : Tabel 3.3 Uji Reliability Keseluruhan Item Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .766
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .765
N of Items 30
21 Table 3.4 Uji Reliabilitas Item Valid Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .768
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .766
N of Items 24
Berdasarkan Tabel Uji reliabilitas angket menggunakan teknik alpha crobach dengan menggunakan program SPSS 16.00. Hasil uji reliabilitas terhadap 30 item diperoleh koefisien reliabilitas = 0,766. Setelah item yang tidak valid dihilangkan dan dilakukan pengujian kembali diperoleh koefisien reliabilitas = 0,768. Disimpulkan bahwa angket minat belajar matematika memiliki koefisien = 0,768. Berdasarkan standar reliabilitas yang dikemukakan oleh Sugiyono, instrument untuk pengukuran minat belajar matematika memunyai reliabilias dengan kategori tinggi. 5. Hasil Pengujian Instrumen Uji Coba Penyebaran angket uji coba dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2012 di SMP Reguler dan SMP Terbuka yang berada di SMP Negeri 02 Tengaran. Pengujian instrumen uji coba bertujuan menguji validitas dan realibitas instrumen agar dapat memberikan gambaran atau hasil yang dapat dipercaya untuk memperoleh data yang tepat. Setelah diujicobakan data yang valid dan reliabel adalah data yang digunakan sebagai angket penelitian. E. Kisi-kisi Angket Penelitian Dengan angket ini dapat dilihat bahwa, subyek yang memiliki skor yang tinggi memiliki minat belajar matematika yang tinggi dan subjek yang memiliki skor yang rendah memiliki minat belajar matematika yang rendah. Sebaran item Angket Minat Belajar Matematika dapat dilihat pada Tabel 3.6,3.7 dan 3.8 berikut ini :
22 Tabel 3.5 Angket Minat Aspek Minat Belajar Perhatian
Indikator
Indikator Empiris
konsentrasi, sikap terhadap masalah, kesungguhan, keteraturan belajar dan kedisiplinan belajar
(3)Konsentrasi saya terhadap pelajaran matematika cukup baik. (12)Saya senantiasa berusaha membuat jadwal belajar matematika dan mencoba untuk menepatinya. (15)Saya selalu berusaha mendengarkan setiap pelajaran yang disampaikan guru. (22)Saya selalu berusaha menyelesaikan tugas matematika dengan baik dan tepat waktu. (24)Meskipun pelajaran matematika sukar, saya senantiasa bersikap positif. (6)Saya merasa malas belajar, karena pelajaran matematika butuh konsentrasi untuk mempelajarinya. (9)Saya terbiasa menyontek pekerjaan teman kalau ada kesempatan. (16)Saya senang apabila jam pelajaran matematika kosong. (19)Menurut saya jam pelajaran matematika di sekolah terlalu banyak. (28)Saya senang apabila tidak ada tugas/PR matematika.
Jumlah
Jumlah Item Favourable Unfavourable
Total
5
5
10
23 Tabel 3.6 Angket Minat Aspek Minat Belajar Perasaan
Jumlah Item Indikator kreativitas, keterikatan, kecekatan, dan ketangguhan
Jumlah
Indikator Empiris (1)Saya lebih mudah menjawab soal matematika dengan cara saya sendiri. (4)Meskipun soal yang diberikan guru agak berbeda dengan contohnya, saya merasa mampu mengerjakannya. (13)Hasil diskusi dengan teman meningkatkan kemampuan saya. (23)Saya senantiasa berusaha mengerjakan soal matematika dengan cepat dan benar. (25)Dalam menyelesaikan soal-soal matematika, saya berusaha mencari cara penyelesaian yang lebih singkat. (7)Saya enggan belajar matematika karena tidak ada hubungannya dengan cita-cita saya. (10)Jika ada teman yang belajar matematika, saya tidak berminat untuk mengikutinya. (17)Saya merasa kesulitan mengingat rumus-rumus matematika. (20)Ingatan saya tentang cara mengerjakan soal matematika kurang baik. (26)Saya merasa kesulitan dalam mengerjakan soalsoal matematika.
Favourable
Unfavourable
Total
5
5
10
24 Tabel 3.7 Angket Minat Aspek Minat Belajar Motif
Indikator
Indikator Empiris
Jumlah Item Favourable
ketertarikan, kesiapan, gairah, semangat, dan kegemaran.
Jumlah Jumlah Keseluruhan
(2)Meskipun materi pelajaran matematika cukup sulit, saya tetap berusaha mempelajarinya dengan baik. (5)Jika saya lihat nilai matematika teman lebih baik dari saya, maka saya berusaha belajar lebih giat. (11)Saya mudah menghafal rumus matematika jika berada di tempat yang tenang. (14)Saya mempersiapkan semua peralatan belajar matematika setiap ada pelajaran matematika. (21)Saya sangat suka pelajaran matematika. (8)Menurut pendapat saya, bahwa belajar matematika itu cukup berat (18)Saya enggan jika diajak berdiskusi matematika. (27)Pelajaran yang paling membosankan menurut saya adalah matematika. (29)Apabila mendengar akan ada ulangan matematika hati saya menjadi tidak tenang. (30)Menurut saya matematika kurang besar manfaatnya bagi kehidupan masa depan.
Unfavourable
Total
5 15
5 15
10 30
25 F. Metode Analisa Data Suryabrata (1990) menyatakan bahwa analisis data merupakan suatu langkah yang paling kritis dalam penelitian, karena peneliti harus memastikan pada analisis yang tepat. Metode analisa data yang digunakan adalah menggunakan statistik dengan bantuan program SPSS. Penggunaan statistik karena data yang diperoleh berupa skor angka sehingga dapat ditarik kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya (Ancok, 1987). Karena berdasar pada perhitungan yang benar, teratur, tepat dan teliti. Metode analisa data yang digunakan adalah uji beda rata – rata dengan menggunakan uji independent sample t test untuk melihat beda rata – rata skor minat belajar siswa pada sekolah SMP Terbuka dan SMP Reguler. Pada saat dilakukan uji hipotesis perlu dilakukan uji prasyarat yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas guna melihat apakah data berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya untuk uji hipotesis dengan menggunakan uji independent sample t test dilakukan dengan bantuan program SPSS.16 for windows. 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Data berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05. Uji normalitas menggunakan uji One Simple KolmogoroveSmirnov dengan bantuan program SPSS 16.00 for Windows. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak. Uji homogenitas menggunakan uji Anova dengan bantuan program SPSS 16.00 for windows. Data dikatakan homogen jira significan uji F lebih besar dari 0,05. 3. Uji Hipotesis Penelitian Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui perbedaan minat belajar matematika antara SMP Regular dengan SMP Terbuka adalah teknik analisa Uji–t yang dilakukan dengan bantuan program SMPSS.16 for windows. Teknik analisis data dengan Uji-T dapat dirumuskan sebagai berikut:
X1 X 2
t s
1 1 n1 n2
26 Keterangan : t = Nilai t hitung
X1
= Nilai rata-rata kelompok 1
X2 s
= Nilai rata-rata kelompok 2 = Standar deviasi
n1
= Jumlah subyek kelompok 1
n2
= Jumlah subyek kelompok 2
a. Hipotesis Empiris H0 : Tidak ada perbedaan antara minat belajar matematika yang signifikan siswa kelas VIII SMP Regular dan SMP Terbuka di SMP Negeri 02 Tengaran, Kab. Semarang. H1 : Ada perbedaan minat belajar matematika yang signifikan antara siswa kelas VIII SMP Regular dan SMP Terbuka di SMP Negeri 02 Tengaran, Kab. Semarang. b. Hipotesis Statistik Hipotesis yang diajukan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H0 :
i s Tidak ada perbedaan antara minat belajar matematika yang siswa kelas VIII SMP Regular dan SMP Terbuka di SMP signifikan Negeri 02 Tengaran, Kab. Semarang.
H1 :
i s Ada perbedaan minat belajar matematika yang signifikan
antara siswa kelas VIII SMP Regular dan SMP Terbuka di SMP Negeri 02 Tengaran, Kab. Semarang Pengambilan keputusan didasarkan pada hasil uji t yang diperoleh, yaitu: 1) Jika sig. < 0,05 maka Ho ditolak, dan jika sig. >0,05 maka Ho diterima atau; 2) Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak, dan jika t hitung < t tabel maka Ho diterima atau; 3) Jika –t hitung < -t tabel maka Ho ditolak, dan jika –t hitung > -t tabel maka Ho diterima. Pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan terhadap uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5 %. Secara lengkap hasil uji hipotesis menggunakan teknik Independen Sampel T Test.