BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatif, yang menggambarkan dan menjelaskan mengenai hubungan antara variabel yang mempengaruhi status gizi bayi di Kelurahan
Bulu Lor Kecamatan Semarang Utara. Pendekatan waktu atau
rancangan penelitian yang digunakan adalah cross-sectional (belah lintang) (Notoatmojo, 1993).
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil tempat di Kelurahan Bulu Lor Kecamatan Semarang Utara. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian dimulai dari pembuatan proposal sampai pembuatan laporan dari bulan Februari sampai Maret 2006, pengambilan data pada bulan April 2006 dan pengolahan data pada bulan Mei 2006.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi dari penelitian adalah semua bayi usia 4-12 bulan sejumlah 210 bayi dan berdomisili di Kelurahan Bulu Lor Kecamatan Semarang Utara. 2.
Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan sebagai contoh untuk mengetahui karakteristik tertentu yang ada pada populasi yaitu sebanyak 68 bayi dengan rumus perhitungan menurut Soekidjo Notoatmodjo sebagai berikut : N n 1 + N ( d2 ) Keterangan : n : besar sampel N d
2
: besar populasi : tingkat kepercayaan atau ketetapan yang diinginkan (0,1)
Metode pengambilan sampel dengan acak sederhana (Simple Random Sampling). 3. Responden adalah semua ibu yang mempunyai bayi usia 4-12 bulan dan terpilih sebagai sampel.
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data 1. Data primer diperoleh dengan cara wawancara menggunakan kuesioner yang berisi tentang identitas bayi dan responden, pengetahuan ibu tentang ASI dan pola pemberian ASI. Data berat badan diperoleh dengan cara melakukan penimbangan menggunakan dacin kapasitas 25 kg dengan ketelitian 0,1 kg. Data umur diperoleh dari Akta Kelahiran atau Surat Kelahiran. 2. Data sekunder berupa data monografi Kelurahan Bulu Lor, yang diperoleh dengan cara mengutip dari Data Monografi Kelurahan Bulu Lor Tahun 2005.
E. Pengolahan Data 1. Editing Editing adalah kegiatan mengoreksi data yang telah diperoleh dan memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang sudah terjawab responden. Unsurunsur yang diperlukan dalam pelaksanaan editing selain kebenaran pengisian juga kelengkapan konsistensi dan relevansi jawaban. 2. Koding Koding adalah kegiatan memberikan kode data status gizi, pengetahuan ASI dan pemberian ASI. a. Data Status Gizi Bayi Diperoleh dari pengukuran antropometri bayi berdasarkan indeks BB/U kemudian dihitung dengan Z-Score. Rumus yang digunakan : Z-Score = nilai individu subyek – nilai median baku rujukan nilai simpangan baku rujukan Dikategorikan sebagai berikut :
1. Gizi Buruk
< - 3 SD
2. Gizi Kurang
< - 2 SD s/d 3 SD
3. Gizi Normal/Baik
- 2 SD s/d 2 SD
4. Gizi Lebih
> 2 SD
b. Pengetahuan Diperoleh dari hasil penilaian kuesioner tentang pengetahuan ibu tentang ASI. Dikategorikan sebagai berikut : a. Baik, jika skor > 80 % b. Sedang, jika skor 60-80 % c. Kurang, jika skor < 60 % (Ali Khomsan, 2000) b. Pola pemberian ASI Diperoleh dari hasil penilaian kuesioner tentang pola pemberian ASI sebanyak 4 pertanyaan, dan dikategorikan sebagai berikut : a. Tepat, jika semua jawaban sesuai dengan kaidah praktek pemberian ASI yang benar, yaitu bayi segera diberi ASI setelah lahir; usia 0-4 bulan bayi hanya diberi kolostrum dan ASI; usia 4-6 bulan ASI tetap diberikan ditambah makanan lumat 2 x sehari; usia 6-12 bulan ASI tetap diberikan ditambah makanan lembek 3 x sehari dan makanan selingan 1 x sehari; usia 12-24 bulan ASI tetap diberikan ditambah makanan keluarga 3 x sehari dan makanan selingan 2 x sehari. b. Tidak tepat, jika terdapat minimal 1 (satu) jawaban yang tidak sesuai dengan kaidah praktek pemberian ASI yang benar seperti di atas. 3. Skoring Skoring adalah kegiatan pemberian skor pada kuesioner yang didapat dari jumlah skor masing-masing pertanyaan. Pemberian nilai dilakukan pada variabel pengetahuan tentang ASI. Skor pengetahuan diperoleh dari penilaian yang ditentukan dalam kuesioner. Disediakan
8 pertanyaan pengetahuan tentang
ASI, masing-masing pertanyaan mempunyai tiga pilihan jawaban, hanya ada satu pilihan yang benar, bila jawaban benar diberi nilai skor 1 dan bila salah diberi skor 0. 4. Tabulasi : Proses pembuatan tabel untuk menganalisa data. F. Analisis Data
1. Univariat Digunakan untuk mendiskripsikan variabel status gizi bayi, pengetahuan ibu tentang ASI dan pola pemberian ASI, yang akan ditunjukkan dengan tabel distribusi frekuensi. 2. Bivariat Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang ASI dengan pola pemberian ASI dan status gizi bayi umur 4-12 bulan terlebih dahulu diuji kenormalannya. Data hubungan pengetahuan ibu tentang ASI dengan pola pemberian ASI menggunakan uji Chi-Square Test. Data hubungan pengetahuan ibu tentang ASI dengan status gizi menggunakan uji Spearman’s rho.
G. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional
Instrumen
Hasil
Skala
ukur Status
Status gizi merupakan hasil Dacin
Gizi
akhir
dari
Z-score Interval
keadaan kapasitas
keseimbangan
antara 25 kg
makanan yang masuk ke dengan dalam
tubuh
dengan ketelitian
kebutuhan zat gizi tersebut. 0,1 kg Penilaian
status
berdasarkan BB/U
gizi
pengukuran menggunakan
Z-Score
baku
rujukan
WHO-NCHS Pengetahuan
Pengetahuan
merupakan Kuesioner
tentang ASI
hasil “tahu” dan terjadi
Skor
Interval
a.Tepat
Nominal
setelah orang melakukan penginderaan
terhadap
suatu obyek tertentu. Pola
Pemberian
pemberian
dengan
ASI
kaidah
sesuai Kuesioner praktek
b.Tidak
ASI
pemberian ASI yang benar, yaitu bayi segera diberi ASI setelah lahir; usia 0-4 bulan bayi hanya diberi kolostrum dan ASI; usia 46 bulan ASI tetap diberikan ditambah makanan lumat 2 x sehari; usia 6-12 bulan ASI
tetap
diberikan
ditambah makanan lembek 3 x sehari dan makanan selingan 1 x sehari; usia 12-24 bulan ASI tetap diberikan makanan sehari
ditambah keluarga dan
3
x
makanan
selingan 2 x sehari.
Tepat