14
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Cikampek, Kab. Karawang, Jawa Barat. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama bulan Februari, Mei-Juni 2012. 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan selama kegiatan penelitian antara lain alat tulis, binokuler, kamera digital, kompas, perekam suara, peta KHDTK Cikampek, dan laptop/komputer. Sedangkan bahan yang digunakan antara lain kuesioner, buku panduan wawancara, literatur, dan buku panduan pengenalan jenis flora dan fauna (mamalia dan burung). 3.3 Teknik Pengumpulan Data Keterangan data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdapat pada Tabel 1.
15
Tabel 1 Jenis data yang dikumpulkan No. 1.
Parameter Potensi kawasan
Variabel a. Flora (nama lokal, nama ilmiah, manfaat, dan lokasi ditemukan) b. Fauna (nama lokal, nama ilmiah, posisi perjumpaan satwa, dan cirri khas satwa) c. Bentang alam (bersifat unik, khas, dan indah)
2.
Pengunjung
3.
4.
a.
Metode Observasi lapang
a.
Sumber Lapangan
Karakteristik pengunjung (umur, pekerjaan, tingkat pendidikan, asal, jenis kelamin), tujuan datang ke kawasan, latar belakang pengunjung (peneliti atau umum),pola kunjungan (sendiri atau berkelompok), aktivitas yang dilakukan, objek yang menarik menurut pengunjung, tempat-tempat yang dikunjungi, sarana dan prasarana yang dibutuhkan pengunjung, harapan pengunjung terhadap KHDTK Cikampek dan informasi pengunjung mengetahui KHDTK Cikampek
a.
Wawancara
a.
Hasil kuesioner dari pengunjung
Kondisi umum lokasi penelitian
Letak dan luas, sejarah kawasan, iklim yang berupa suhu dan curah hujan, tanah, topografi, aksesibilitas, jenis flora fauna, dan peta kawasan KHDTK Cikampek.
a. b.
Studi literatur Wawancara
a. b.
Literatur Pengelola
Pengelolaan KHDTK Cikampek
Tujuan pengelolaan, rencana pengelolaan, sejarah kawasan, sarana prasarana, perencanaan media interpretasi, dan jenis, manfaat atau keunikan flora fauna yang ada di KHDTK Cikampek.
a. b.
Studi literatur Wawancara
a. b.
Literatur Pengelola
15
16
Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan: 3.3.1 Observasi lapang 1. Pengamatan flora Kegiatan ini bertujuan untuk mencatat jenis flora (nama lokal dan nama ilmiah) yang menarik di KHDTK Cikampek beserta manfaatnya. Jenis-jenis flora yang menarik contohnya flora langka, bermanfaat sebagai obat, bahan makanan, atau bahan bangunan, berumur ratusan tahun, atau flora eksotik. Data pendukung yang dapat dilakukan adalah mengambil foto-foto flora tersebut untuk dijadikan obyek interpretasi. 2.Pengamatan fauna Data yang diambil dalam kegiatan ini adalah jenis satwa (nama lokal dan nama ilmiah), posisi perjumpaan satwa, dan ciri khas satwa. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode langsung dan metode tidak langsung (jejak, suara, kotoran, dan bekas makan satwa). Jenis-jenis fauna yang menarik dapat berasal dari suara, morfologi (bentuk tubuh), atau perilakunya. Data pendukung yang dapat dilakukan adalah mengambil foto-foto fauna tersebut untuk dijadikan obyek interpretasi. 3.Bentang alam Kegiatan ini bertujuan untuk mencatat dan mendeskripsikan jenis-jenis bentang alam yang ditemukan di kawasan KHDTK Cikampek. Pengambilan data bentang alam dilakukan berdasarkan keindahan, kekhasan, dan keunikannya. Data pendukung yang dapat dilakukan adalah mengambil foto-foto bentang alam tersebut untuk dijadikan obyek interpretasi. 3.3.2 Wawancara 1. Pengunjung Wawancara
kepada
pengunjung
untuk
memperoleh
karakteristik
pengunjung (umur, pekerjaan, tingkat pendidikan, asal, jenis kelamin), tujuan datang ke kawasan, latar belakang pengunjung (peneliti atau umum), pola kunjungan (sendiri atau berkelompok), aktivitas yang dilakukan, objek yang menarik menurut pengunjung, tempat-tempat yang dikunjungi, sarana dan
17
prasarana yang dibutuhkan pengunjung, harapan pengunjung terhadap KHDTK Cikampek dan informasi pengunjung mengetahui KHDTK Cikampek. Kegiatan wawancara dengan pengunjung dilakukan melalui wawancara secara langsung dengan menggunakan panduan kuesioner. Pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan teknik sampel non random secara kebetulan. Teknik ini dilakukan terhadap orang yang kebetulan ada atau dijumpai. Peneliti dapat mengajukan pertanyaan tentang masalah itu pada orang-orang yang dijumpainya.
Pertanyaan
bisa
dilaksanakan
pada
waktu
dan
tempat
penyelenggaraan wisata atau di lain waktu dan tempat (Wardiyanta 2006). Pengambilan sampel dilakukan pada hari kerja dan hari libur. Besarnya sampel yang diambil dihitung dengan rumus (Setyosari 2010): N = (z/e)2 (p) (1-p) Variabel N adalah besarnya sampel, z adalah skor standar yang berdasarkan tingkat keyakinan tertentu, e adalah proporsi kesalahan pengambilan sampel dalam situasi tertentu, dan p adalah proporsi estimasi atau peristiwa kasus dalam populasi. Oleh karena KHDTK Cikampek belum memiliki data jumlah pengunjung, maka nilai p sama dengan 0,5 (Tuckman 1988 dalam Setyosari 2010), nilai z adalah 1,96 dan nilai e adalah 0,10. Jumlah sampel yang dibutuhkan: N = (1,96/0,10)2 (0,5)(0,5) = 96 Berdasarkan perhitungan tersebut, maka besar sampel yang dibutuhkan adalah sebanyak 96 sampel. 2. Pengelola KHDTK Cikampek Wawancara kepadapengelola KHDTK Cikampek dimaksudkan untuk mengetahui apa saja tujuan pengelolaan, rencana pengelolaan, sarana prasarana, dan perencanaan media interpretasi. Kegiatan wawancara ditujukan kepada Kepala Pusat Litbang Peningkatan Produktivitas Hutan, Bidang Pengembangan Data dan Tindak lanjut Penelitian, Sub Bidang Tindak Lanjut Penelitian, Bidang Program dan Evaluasi Penelitian, dan Sub Bidang Program dan Anggaran Penelitian.
18
3.3.3 Studi literatur Metode studi literatur bertujuan untuk memperoleh data berupa kondisi umum lokasi meliputi letak dan luas, sejarah kawasan, iklim yang berupa suhu dan curah hujan,tanah, topografi, aksesibilitas, jenis flora fauna, dan peta kawasan KHDTK Cikampek. Kegiatan studi literatur juga bertujuan untuk memperoleh data berupa pengelolaan KHDTK Cikampek. 3.4 Analisis Data Analisis data dilakukan setelah tahap observasi lapang selesai dilakukan dan telah memperoleh data-data yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Kegiatan analisis adalah mendeskripsikan data sumberdaya alam, keinginan pengunjung,dan pengembangan pengelola. Data sumberdaya alam terdiri dari potensi flora fauna dan bentang alam. Data mengenai flora fauna dideskrispsikan berdasarkan nama lokal, nama ilmiah, manfaat, habitat, dan lokasi ditemukan, sedangkan untuk data bentang alam dideskripsikan berdasarkan keindahan,
kekhasan,
dan
keunikannya.
dipresentasikan secara tabulatif dan grafik
Data
karakteristik
pengunjung
berdasarkan pengelompokan jenis
kelamin, umur, asal, tingkat pendidikan, tujuan datang ke kawasan, jenis pekerjaan, serta fasilitas yang dibutuhkan pengunjung. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai perencanaan media interpretasi sesuai dengan sumberdaya alam yang ada, keinginan pengunjung dan kemampuan pengelola KHDTK Cikampek.Pemilihan media interpretasi berupa foto, poster, slide, film, booklet, media cetak, dan lainnya dibuat dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pengunjung. Pemilihan media juga harus disesuaikan dengan kondisi iklim KHDTK Cikampek. Simbol yang akan digunakan dalam memvisualkan media interpretasi dilakukan dengan dua cara yaitu simbol piktoral dan verbal (Haryono & Siswosumarto 1986 diacu dalam Muntasib 2003).