BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Pendekatan dan Metode Penelitian
3.1.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, untuk dapat mengetahui hubungan antar dua variabel penelitian. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Variabel-variabel ini di ukur (biasanya dengan instrumen penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik (Noor, 2011). Berdasarkan
permasalahan
dan
tujuan
penelitian
maka
penulis
menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan tujuan penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Dalam hal ini menjelaskan ada tidaknya hubungan antara kontrol diri dengan perilaku berciuman.
3.2.
Variabel Penelitian
Variabel (dalam Siregar, 2014) adalah konstruk yang diantara sifat-sifatnya telah di beri angka (kuantitatif) atau dapat diartikan variabel sebagai konsep yang mempunyai berbagai macam nilai, berupa kuantitatif maupun kualitatif yang
26 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
dapat berubah-ubah nilainya. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil judul “Hubungan antara Kontrol Diri dengan Perilaku Berciuman pada Remaja Awal (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Yuppentek 2 Tangerang)“ Variabel bebas (independent variabel) : Kontrol diri. Variabel terikat (dependent variabel) : Perilaku berciuman.
3.3.
Definisi Konseptual Menurut Imam Chourmain (2008) definisi konseptual adalah penarikan
batasan yang menjelaskan suatu konsep secara singkat, jelas, dan tegas. Adapun definisi konseptual dari penelitian ini adalah : 1. Kontrol Diri (Variabel X) : Menurut Averill (dalam Kusumadewi, 2012) kontrol diri merupakan variabel psikologis yang mencakup kemampuan individu atau seseorang untuk dapat memodifikasi perilaku mereka, dengan kemampuan individu-individu dalam mengelola informasi yang tidak penting atau penting dan kemampuan individu untuk memilih segala bentuk tindakan yang diyakininya. 2. Perilaku Berciuman (Variabel Y) : Menurut Sarwono (2007) ciuman/ berciuman sebagai perilaku seksual yang dilakukan untuk menimbulkan rangsangan seksual, seperti di bagian bibir dan disertai dengan rabaan pada bagian-bagian yang sensitif seperti cium pipi, cium leher dan cium bibir antar bibir yang dapat menimbulkan rangsangan seksual. Berciuman dengan bibir tertutup juga merupakan ciuman yang umum dilakukan. Berciuman dengan
27 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
mulut dan bibir terbuka, serta menggunakan lidah itulah yang disebut french kiss. Kadang ciuman ini juga dinamakan ciuman mendalam/ soul kiss. Dalam hal ini, ciuman menjadi suatu bentuk dari perilaku seksual.
3.4.
Definisi Operasional Menurut Azwar (dalam Sugiyono, 2014 ) definisi operasional adalah suatu
definisi mengenai variabel yang dirumuskan dengan berdasarkan karakteristikkarakteristik variabel tersebut yang dapat diamati. Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah : 1. Kontrol Diri (Variabel X) : Kontrol diri adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan perilaku, mengendalikan stimulus yang tidak diinginkan, dengan melakukan kontrol perilaku (behavior control), kontrol kognitif (cognitive control), mengontrol keputusan (decisions control). 2. Perilaku Berciuman (Variabel Y) : Suatu bentuk perilaku seksual yang didorong oleh hasrat seksual dengan lawan jenisnya untuk mendapat kesenangan organ seksual, melalui perilaku cium pipi, cium leher, dan cium bibir.
28 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
3.5. Prosedur Penelitian 3.5.1. Tahap Pra-lapangan Pada tahap pra lapangan ini peneliti melakukan hal-hal berikut: (a) Peneliti menentukan lokasi penelitian dan melakukan perizinan. Peneliti menentukan lokasi penelitian di SMP Yuppentek 2 Tangerang. Kemudian, peneliti melakukan perizinan kepada pihak sekolah dengan menemui pihak TU dan guru kurikulum di SMP Yuppentek 2 Tangerang. Perizinan ini dilakukan agar pihak sekolah mengetahui maksud dan tujuan peneliti datang ke SMP Yuppentek 2 Tangerang. (b) Peneliti menggali permasalahan dengan melakukan wawancara kepada beberapa siswa kelas VIII mengenai permasalahan yang menyangkut topik penelitian. Kemudian, peneliti mencari teori pendukung dan jurnal-jurnal yang relevan yang berhubungan dengan topik permasalahan yang di angkat peneliti untuk melaksanakan penelitian. (c) Peneliti menyusun rancangan penelitian yang berisi latar belakang masalah dan alasan peneliti melakukan penelitian. (d) Peneliti melakukan pengambilan data. Peneliti mulai mempersiapkan alat ukur atau instrumen penelitian yang akan digunakan dalam pengambilan data penelitian. 3.5.2. Tahap Lapangan Pada tahap ini peneliti melakukan hal-hal berikut: (a) Peneliti memasuki lapangan penelitian. Peneliti melakukan pendekatan kepada subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII agar terjalin hubungan yang baik antara peneliti dengan subjek. (b) Peneliti memberikan kuesioner penelitian kepada siswa, kemudian siswa mengisi kuesioner penelitian tersebut. (c) Peneliti melakukan analisa data
29 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
yang telah terkumpul. Kemudan, peneliti melihat hasil dan hubungan antar variabel secara kuantitatif. (d) Peneliti membuat saran dan kesimpulan terhadap data yang telah diteliti.
3.6. Jadwal Penelitian Penelitian yang dilakukan peneliti di bagi menjadi tiga tahapan yaitu : Tabel 3.1 Tahapan Penelitian. Tahapan Penelitian Tahap Perencanaan
Kegiatan Pada
tahap
perencanaan
ini
peneliti
melakukan
penyusunan proposal penelitian. Mengajukan perizinan kepada pihak sekolah SMP Yuppentek 2 Tangerang. Membuat alat ukur atau instrument penelitian berupa kontrol diri dan perilaku berciuman. Melakukan ekspert judgment alat ukur kepada salah satu dosen di bidang psikologi. Melakukan uji coba alat ukur kepada 30 siswa kelas VIII. Tahap ini dilaksanakan oleh peneliti pada bulan April 2017 Tahap Pelaksanaan
Pada
tahap
pelaksanaan,
peneliti
melakukan
pengambilan data penelitian pada tanggal 12 April 2017 berlangsung selama satu hari. Pengambilan data dilakukan di SMP Yuppentek 2 Tangerang. Peneliti kemudian didampingi oleh guru kurikulum di sekolah
30 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
tersebut untuk memberikan kuesioner penelitian kepada siswa kelas VIII sebagai teknik pengambilan data. Tahap Penyelesaian
Pada tahap penyelesaian, peneliti melakukan proses analisa data dan penyusunan laporan. Peneliti juga membuat kesimpulan dan saran penelitian. Tahap ini dilakukan pada bulan Mei 2017.
3.7.
Populasi, Teknik Sampling, Sampel
3.7.1. Populasi Populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2007). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas VIII di SMP Yuppentek 2 Tangerang. Populasi kelas VIII berjumlah 156 siswa, terdiri dari 73 siswa laki-laki dan 83 siswi perempuan. Kemudian alasan peneliti memilih siswa kelas VIII karena mereka berada di antara usia 12-15 tahun yang artinya mereka tergolong dalam kategori remaja awal. Remaja awal yang berusia 12-15 tahun menurut Monks (dalam Khairunnisa, 2013).
31 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Tabel 3.2 Penyebaran Jumlah Siswa. Kelas
L
P
Jumlah
VIII.A
15
17
32
VIII.B
16
16
32
VIII.C
14
18
32
VIII.D
15
15
30
VIII.E
13
17
30
Jumlah Total
156
3.7.2. Teknik Sampling Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, dengan menggunakan teknik sampling. Dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan teknik sampling purposive, karena peneliti memilih dengan tujuan tertentu yaitu sampel yang diambil harus sesuai dengan kriteria yang diinginkan peneliti (Sugiyono, 2007). Sampel yang diambil memiliki kriteria spesifik yaitu, sebagai berikut: 1. Siswa kelas VIII SMP Yuppentek 2 Tangerang. 2. Laki-laki dan perempuan. 3. Remaja awal yang berusia 12-15 tahun menurut Monks (dalam Khairunnisa, 2013). 4. Pernah berpacaran, dan sedang berpacaran.
32 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
3.7.3. Sampel Teknik pengambilan sampel adalah suatu cara untuk mengambil bagian dari jumlah dan karakteristik yang telah dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2007). Berdasarkan jumlah populasi yang terdapat pada siswa kelas VIII di SMP Yuppentek 2 Tangerang yaitu sebanyak 156 orang, sampel yang dapat digunakan atau yang termasuk kriteria dalam penelitian ini hanya berjumlah 123 siswa dari 156 siswa, 33 siswa itu menjadi gugur karena tidak termasuk kriteria dalam penelitian ini, karena dari 33 siswa ini berstatus belum pernah berpacaran. Dapat disimpulkan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 123 siswa.
3.8.
Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan kuesioner (angket),
observasi (pengamatan) menurut Sugiyono (2007). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan skala kuesioner (angket). Skala terdiri dari beberapa pernyataan yang telah disusun oleh peneliti. 3.8.1. Kuesioner Kuesioner berasal dari bahasa Latin: Questionnaire, yang berarti suatu rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan topik tertentu diberikan kepada sekelompok individu dengan maksud untuk memperoleh data (Yusuf, 2014).
33 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/ pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet (Sugiyono, 2007). 3.8.2. Skala Kontrol Diri Skala ini disusun sendiri oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui kontrol diri yang dimiliki remaja pada siswa kelas VIII SMP Yuppentek 2 Tangerang, berdasarkan aspek-aspek kontrol diri Menurut Averill (dikutip dalam Ghufron & Risnawati, 2010) yaitu kontrol perilaku (behaviour control), kontrol kognitif (cognitive control), dan mengontrol keputusan (decisional control). Tabel 3.3 Blue Print Skala Kontrol Diri. Kisi-kisi pernyataan Kuesioner Variabel Kontrol Diri Sebelum Uji Coba. No
Aspek
Indikator
Favorable
UnFavorable
1
Kontrol Perilaku
-Mengontrol perilaku
1, 18, 24, 30
7, 13
(behaviour control)
-Kemampuan memodifikasi 2, 8, 19, 25
14, 20
stimulus (stimulus modifiability).
34 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
2
Kontrol Kognitif
-Memperoleh informasi
(cognitive control)
(information gain) -Melakukan penilaian
3, 9, 15, 26
21, 27
4, 10, 16, 22
5, 28
6, 12
(appraisal). 3
Mengontrol
- Menentukan pilihan yang
11, 17, 23,
Keputusan
diyakini atau disetujuinya.
29
(decisions control)
Setelah dilakukan uji coba pada siswa kelas VIII di salah satu lingkungan sekolah daerah kelapa dua, dari 30 item pernyataan terdapat 29 item valid dan 1 item gugur yaitu pernyataan no 23. Maka item yang digunakan dalam penelitian adalah : Tabel 3.4 Blue Print Skala Kontrol Diri. Kisi-kisi pernyataan Kuesioner Variabel Kontrol Diri Setelah Uji Coba. No
Aspek
Indikator
Favorable
UnFavorable
1
Kontrol Perilaku
-Mengontrol perilaku
1, 18, 24, 30
7, 13
(behaviour control)
-Kemampuan memodifikasi 2, 8, 19, 25
14, 20
3, 9, 15, 26
21, 27
stimulus (stimulus modifiability). 2
Kontrol Kognitif
-Memperoleh informasi
35 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
(cognitive control)
(information gain)
4, 10, 16, 22
5, 28
11, 17, 29
6, 12
-Melakukan penilaian (appraisal). 3
Mengontrol
- Menentukan pilihan yang
Keputusan
diyakini atau disetujuinya.
(decisions control)
3.8.3. Skala Perilaku Seksual (Berciuman) Skala ini disusun sendiri oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui apakah perilaku berciuman dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Yuppentek 2 Tangerang, berdasarkan pada bentuk-bentuk perilaku seksual Menurut Sarwono (2007) yaitu kissing/ Berciuman. Tabel 3.5 Blue Print Skala Perilaku Seksual (Berciuman). Kisi-kisi pernyataan Kuesioner Variabel Perilaku Berciuman Sebelum Uji Coba. No.
Aspek
Indikator
1.
Kissing/ Ciuman
Favorable
-Cium bibir ke 1, 2, 8, 15, 21, pipi
22
-Cium bibir ke
3, 4, 10, 11,
leher
17, 24
-Cium bibir
6, 12, 13, 19,
antar bibir/
20, 26
Ciuman
36 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Un Favorable 9, 16, 23
5, 18, 25
7, 14, 27
Setelah dilakukan uji coba pada siswa kelas VIII di salah satu lingkungan sekolah daerah kelapa dua, dari 27 item pernyataan terdapat 26 item valid dan 1 item gugur yaitu pernyataan no 9. Maka item yang digunakan dalam penelitian adalah : Tabel 3.6 Blue Print Skala Perilaku Seksual (Berciuman). Kisi-kisi pernyataan Kuesioner Variabel Perilaku Berciuman Setelah Uji Coba. No.
Aspek
Indikator
1.
Kissing/ Ciuman
Favorable
-Cium bibir ke 1, 2, 8, 15, 21, pipi
22
-Cium bibir ke
3, 4, 10, 11,
leher
17, 24
-Cium bibir
6, 12, 13, 19,
antar bibir/
20, 26
Ciuman
37 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Un Favorable 16, 23
5, 18, 25
7, 14, 27
Cara subjek memberikan jawaban pada setiap skala likert yaitu dengan memberikan tanda checklist (√) pada salah satu jawaban yang berkisar antara 1-5. Tabel 3.7 Sebaran Skor Setiap Item. Jawaban
Favourable
UnFavourable
Sangat Setuju
5
1
Setuju
4
2
Kadang-Kadang
3
3
Tidak Setuju
2
4
Sangat Tidak Setuju
1
5
3.9.
Teknik Uji Instrumen Penelitian
3.9.1. Uji Validitas Suatu alat ukur sudah dikatakan valid, jika alat ukur tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2007). Item yang dinyatakan valid apabila skor dari perhitungan yang didapatkan diatas 0,294. Dari 30 item variabel X, terdapat 29 item yang mempunyai skor diatas 0,294, dan dari 27 item variabel Y, terdapat 26 item yang mempunyai skor diatas 0,294. (Perhitungan lihat lampiran 1.2. hal 71-75 dan lampiran 1.3. hal 76-80)
38 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
3.9.2. Uji Reliabilitas Suatu alat ukur sudah dikatakan reliabel, jika alat ukur tersebut digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data atau hasil yang sama (Sugiyono, 2007). Selanjutnya dari hasil uji coba terhadap 30 responden diperoleh perhitungan reliabilitas untuk variabel X sebesar 0,979, sedangkan variabel Y diperoleh reliabilitas sebesar 0,978. (Perhitungan lihat lampiran 1.2. 71 dan lampiran 1.3. hal 76)
3.10.
Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Sebar Data Try Out: 1. Tempat : Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan sekolah kelapa dua 2. Waktu Penelitian : Penelitian dilakukan pada tanggal 10 April 2017 Sebar Data Sesungguhnya: 1. Tempat : Penelitian ini dilaksanakan di SMP Yuppentek 2 Tangerang 2. Waktu Penelitian : Penelitian dilakukan pada tanggal 12 April 2017
39 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
3.11.
Metode Analisis Data
3.11.1. Uji Asumsi Menurut Sugiyono (2014) terdapat dua macam uji asumsi, yaitu uji normalitas dan uji linearitas. 1. Uji normalitas, yaitu uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebaran X dan Y bersifat normal atau tidak. Metode yang digunakan adalah One Sampel Kolmogorov Smirnov. (Perhitungan lihat lampiran 3.2. hal 92) 2. Uji linearitas, yaitu uji yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variable X dan variable Y merupakan hubungan garis lurus atau tidak. (Perhitungan lihat lampiran 3.3. hal 94) 3.11.2. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk mengukur sejauh mana hipotesis dalam penelitian ini bisa diterima. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistik uji korelasi Spearman, dengan alat bantu yang digunakan untuk analisis adalah program SPSS (Statistical Program for Social Sciences) for window release 20.0. Menggunakan uji korelasi Spearman karena untuk mengukur hubungan antara kedua variabel penelitian dan kedua variabel bersifat kuantitatif namun kondisi normal tidak terpenuhi.
40 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Pedoman yang dipakai dalam uji hipotesis : 1. Bila rxy dengan P < 0,05 korelasinya signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis di terima, ada hubungan yang signifikan antar variabel penelitian. 2. Bila rxy dengan P > 0,05 korelasinya tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ditolak, tidak ada hubungan yang signifikan antar variabel penelitian.
41 http://digilib.mercubuana.ac.id/z