BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan, sejak bulan Februari sampai bulan April 2013 dengan lokasi penelitian di Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango.
B. Jenis Penelitian Metode yang digunakan adalah metode survey yang merupakan pengumpulan data dari suatu empiris berdasarkan wawancara, observasi yang dilakukan pada responden.
C. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini data yang diperlukan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari petani responden melalui hasil observasi, wawancara dan studi pustaka, sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi terkait seperti Dinas Pertanian, Badan Pusat Statistik (BPS) dan kantor desa.
D. Teknik Pengambilan Sampel Populasi penelitian ini meliputi keseluruhan karakteristik yang berkaitan dengan sarana dan prasarana, struktur biaya, dan keuntungan usahatani tomat di Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, sedangkan anggota populasinya adalah seluruh petani tomat di Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, berjumlah 30 orang . Untuk menentukan besarnya sampel pada petani tomat yang dijadikan responden penelitian, metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode Sensus. Menurut Subana dan Sudrajad (2001:45), sensus adalah pengambilan data dari populasi dengan cara mengambil seluruh anggota populasi untuk diambil datanya, sehingga sampel adalah 30 orang petani tomat.
E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Observasi Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung pada awal penelitian untuk memastikan lokasi penelitian yang dituju yaitu di usaha tani tomat Desa Butu dan Desa Mootilango Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. 2. Wawancara Teknik
wawancara
merupakan
teknik
yang
digunakan
untuk
mewawancarai seorang patani dalam rangka membangun data yang lebih akurat yang berhubungan dengan biaya yang dikeluarkan dan keuntungan usahatani tomat di Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango. Wawancara ini dilakukan secara perorangan dalam setiap petani. 3. Angket Tehnik ini dilakukan dengan cara penelitian melalui instrument berupa angket. Angket ini merupakan teknik utama yang digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan data tentang biaya yang dikeluarkan dan keuntungan usahatani tomat di Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango. F. Metode Analisis Data Adapun tahapan analisis data dalam penelitian ini yaitu : 1. Analisis Pendapatan Usahatani i. Penerimaan Menurut Sukirno (2002), untuk mengetahui jumlah penerimaan yang diperoleh dapat diketahui dengan menggunakan rumus : Keterangan :
TR = P x Q
TR = Total Penerimaan/Total revenue P = Harga Produk/Price Q = Jumlah Produk/Quantity
ii. Pendapatan Menurut
Mubyarto
(1995),
pendapatan
dihitung
dengan
cara
mengurangkan total penerimaan dengan total biaya, dengan rumus sebagai berikut: = TR – TC
Keterangan :
= Pendapatan/Income TR = Total penerimaan/Total revenue TC = Biaya Total/Total cost iii. Total Biaya Menurut Sudarsono (1992), total biaya dihitung dengan rumus sebagai berikut: TC = TFC + TVC Keterangan : TC = Biaya total/ Total Cost TFC = Total Biaya Tetap/ Total Fixed Cost TVC = Total Biaya Variabel/ Total Variable Cost iv. Biaya tenaga kerja Keluarga. HKSP = ∑ Orang x ∑ Hari x ∑ Jam x JenisTenagaKerja 7 Biaya tenaga kerja Keterangan :
= HKSP x upah minimum Provinsi (UMP) ∑
= Jumlah
HKSP = Pria : 1 HKSP = Wanita : 0,8 HKSP = Anak- anak : 0,5 HKSP = Ternak : 1,2 HKSP = Traktor : 2 HKSP
v. Biaya penyusutan alat
x Jumlah Alat Keterangan : NB NS LP
= Nilai Baru = Nilai Sekarang = Lama Pakai
vi. Anlisis R/C rasio Analisis ini digunakan apakah usahatani tanaman tomat menguntungkan atau tidak, Rahim dan Astuti (2007) mengemukakan analisis R/C ratio merupakan perbandingan (ratio atau nisba) antara penerimaan (revenue) dan biaya (cost). Sehingga R/C rasio dapat dirumuskan sebagai berikut :
R/C RATIO = TR / TC Keterangan : TR = Total Revenue (Total Penerimaan) TC = Total Cost (Total Biaya) Q = Quantity (jumlah produksi) R/C rasio <1, Usahatani tomat tidak menguntungkan R/C rasio =1, Usahatani tomat impas R/C rasio >1, Usahatani tomat menguntungkan
G. Definisi Operasional Untuk memudahkan pengambilan data, diwujudkan dalam bentuk definisi operasional sebagai berikut: 1.
Usahatani tomat merupakan kegiatan petani dalam mengusahakan produk tomat dengan memanfaatkan faktor produksi dan sarana produksi dalam satu kali musim tanam.
2.
Petani tomat merupakan orang yang membudidayakan tanaman tomat.
3.
Biaya produksi usahatani tomat adalah biaya-biaya yang dikeluarkan selama satu musim tanam yang dinyatakan dalam bentuk (Rp/ Ha).
4.
Biaya variabel merupakan biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh hasil produksi, yaitu benih, pupuk, obat-obatan, tenaga kerja luar keluarga yang dinyatakan dalm bentuk (Rp/Ha)
5.
Biaya tetap adalah biaya yang dipergunakan tidak habis dalam satu proses produksi dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh besar atau kecil, yaitu pajak lahan, penyusutan alat, tenaga kerja dalam keluarga yang dinyatakan dalam bentuk (Rp/Ha)
6.
Produksi tomat adalah hasil panen yang diperoleh petani selama satu kali musim tanam yang dinyatakan dalam bentuk kilogram.
7.
Penerimaan usahatani adalah penerimaan yang diperoleh dan hasil kali jumlah produksi tomat dengan harga jual tomat dalam bentuk rupiah per hektar.
8.
Pendapatan adalah produksi tomat yang dinyatakan dalam bentuk rupiah setelah dikurangi dengan biaya-biaya produksi (Rp / Ha).
9.
Analisis R/C ratio digunakan untuk melihat tingkat keuntungan yang diperoleh petani (untung/rugi).
10. Harga adalah harga jual tomat di tingkat petani yang berlaku pada saat terjadinya transaksi jual beli tomat (Rp / Kg).