BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Banyak sekali ragam atau jenis penelitian yang dapat dilakukan oleh seseorang. Hal ini tergantung dari tujuan, pendekatan, bidang ilmu, lokasi dan sebagainya. 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasieksperimental research). Hal ini dikarenakan peneliti tidak memungkinkan untuk mengendalikan dan memanipulasi semua variabel yang relevan. Manipulasi variabel dalam penelitian ini dilakukan pada variabel bebas yaitu pembelajaran matematika dengan model pembelajaran “Think Pair Share” pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Untuk variabel bebas yang lain yaitu minat belajar siswa dijadikan sebagai variabel yang ikut mempengaruhi variabel terikat. 3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Salatiga 06 yang berlokasi di Jalan Kartini No. 26 Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga yang merupakan SD RSBI (Rintisan Sekolah Dasar Berstandar Internasional). Sekolah ini memiliki 12 kelas dengan jumlah siswa 304. Memiliki rombongan belajar dengan formasi kelas I terdiri dari 2 rombongan belajar, kelas II terdiri dari 2 rombongan belajar, kelas III terdiri dari 2 rombongan belajar, kelas IV terdiri dari 2 rombongan belajar, kelas V terdii dari 2 rombongan belajar, dan kelas VI terdiri dari 2 rombongan belajar. Sebagai sekolah RSDBI, SDN Salatiga 06 memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain seperti laboratorium IPA, perpustakaan, ruang UKS, ruang multimedia, ruang komputer, Laboratorium Bahasa, dan lapangan yang cukup luas untuk upacara dan kegiatan siswa. Kegiatan belajar mengajar berlangsung pagi hari dari hari Senin hingga 33
34
Sabtu. Manajemen sekolah didukung oleh 28 guru dan tenaga kependidikan serta karyawan. b. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012 antara bulan Januari hingga April 2012. Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelompok Eksperimen Kontrol
Pretest 15/03/ 2012 15/03/ 2012
1 26/03/2012
Pertemuan 2 3 27/03/2012 28/03/2012
26/03/2012
27/03/2012
28/03/2012
Posttest 28/03/ 2012 7/04 /2012
3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Variabel dapat dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Think Pair Share dan minat belajar siswa sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika. 3.2.1 Variabel bebas Dalam penelitian ini ada dua variabel independen yaitu model pembelajaran Think Pair Share (X1) dan Minat Belajar (X2) 1) Model Pembelajaran Think Pair Share a. Definisi Operasional: Dalam model pembelajaran Think Pair Share, terdapat langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: (1) siswa mendengarkan dengan seksama tujuan pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan oleh guru. (2) guru menyampaikan pentingnya belajar matematika. (3) siswa diarahkan untuk mempersiapkan handout dan buku paket serta sumber lainnya. (4) siswa mendapat soal untuk dikerjakan secara individual pada tahap Think. (5) siswa mengerjakan soal secara berpasangan (Pair) dan menuliskan jawaban tahap pair pada format LKS Pair. (6) guru meminta
35
beberapa kelompok secara acak mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan ditanggapi oleh teman satu kelas yang lainnya. (7) guru dan siswa melakukan diskusi untuk penarikan kesimpulan. (8) pasangan siswa yang aktif mendapat hadiah. (9) semua hasil diskusi dicatat oleh siswa. Sedangkan pembelajaran konvensional adalah suatu pembelajaran yang sering digunakan oleh para guru, mengutamakan hafalan daripada pengertian, menekankan pada ketrampilan berhitung, mengutamakan hasil daripada proses dan pembelajaran berpusat pada guru. b. Indikator: Langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan Think Pair Share dan Pembelajaran Konvensional. Penekanan dalam Think Pair Share adalah pemberian masalah, berpikir individu, berdiskusi berpasangan, dan berbagi (presentasi). Untuk pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang
biasa
guru
lakukan.
Adapun
langkah-langkah
pembelajaran
konvensional adalah ceramah dengan diiringi penjelasan serta pembagian tugas dan latihan, atau, metode ekspositori yang kemudian memberikan contoh soal dan penyelesaiannya serta memberi soal-soal latihan dan siswa disuruh mengerjakannya. c. Skala Pengukuran: nominal d. Simbol : X1 2) Minat belajar siswa. a. Definisi Operasional: minat belajar berarti usaha dan kemauan untuk mempelajari matematika. Sehingga dapat dirumuskan beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat minat siswa terhadap pelajaran matematika adalah sebagai berikut: (1) sikap siswa terhadap pelajaran matematika. (2) kebiasaan belajar siswa. (3) usaha siswa untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa. (4) kesadaran siswa akan manfaat dan kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari maupun kehidupannya di masa yang akan datang. (5) kecenderungan siswa untuk selalu siap pada kegiatan pembelajaran matematika. (6) tanggung jawab siswa terhadap tugas – tugas pada mata pelajaran matematika. b. Indikator: skor angket minat belajar
36
c. Skala Pengukuran: skala interval yang diubah ke skala ordinal yang terdiri dari tiga kategori yaitu tinggi, sedang, rendah. d. Simbol: X2 3.2.2 Variabel terikat (Y) Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar. a. Definisi operasional : skor berupa angka yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan proses pembelajaran matematika yang diukur melalui tes. b. Indikator: nilai tes hasil belajar pada sub pokok bahasan ciri dan keliling bangun datar sederhana (kognitif siswa) c. Skala pengukuran : skala interval d. Simbol: Y Dimana hasil belajar siswa akan dipengaruhi oleh penggunaan model pembelajaran Think Pair Share dan minat belajar siswa. Diterapkannya variabel independen berupa model pembelajaran Think Pair Share pada mata pelajaran matematika, diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa terhadap materi ciri dan keliling bangun datar sederhana yang disampaikan oleh guru sehingga jika ada siswa yang sebelumnya belum tuntas dapat mencapai nilai ketuntasan. Untuk mengukur variabel dependen digunakan instrumen tes. 3.3
Subjek Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil subjek penelitian siswa kelas III
SDN Salatiga 06. Siswa kelas III SDN Salatiga 06 terbagi dalam 2 kelas yaitu kelas 3A dan 3B. Sedangkan penelitian di SDN Salatiga 06 yang merupakan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional menggunakan total sampling atau di dalam pengambilan sampel menggunakan keseluruhan populasi yang ada. Sugiyono (2010) mengatakan hal ini dengan Sampling Jenuh yang berarti penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan peneliti untuk membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Tabel 3.2.
37
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Kelas III SDN Salatiga 06 Kelas 3A 3B Jumlah 3.4
Jumlah Siswa Laki - Laki Perempuan 12 16 12 14 24 30
Total
Prosentase
28 26 54
52% 48% 100%
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data tentang hasil belajar
dan data minat siswa terhadap pembelajaran matematika. Pada bagian ini akan dibahas tentang variabel penelitian, teknik pengumpulan data, serta instrumen yang dipakai dalam penelitian. 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data tentang hasil belajar dan data angket minat siswa. a. Data Proses Pemberian Perlakuan Think Pair Share Untuk mengetahui apakah model pembelajaran Think Pair Share telah dilaksanakan dengan baik atau tidak maka peneliti melakukan kegiatan observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi memiliki beberapa manfaat seperti: (1) peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dan dapat memperoleh pandangan yang menyeluruh. (2) peneliti memperoleh pengalaman langsung. (3) peneliti dapat melihat hal – hal yang kurang atau tidak diamati oleh orang lain. (4) peneliti dapat memperkaya informasi dan ikut merasakan situasi di lapangan (Sugiyono, 2010). Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti (peneliti sebagai observer) sebagai alat kontrol peneliti bahwa perlakuan terhadap subjek penelitian telah benar – benar dilaksanakan sesuai rencana peneliti. Di sisi lain, observasi juga dilakukan oleh rekan sejawat guna menghindari data hasil penelitian yang subjektif. Kedua data kemudian dicocokkan dengan hasil wawancara terhadap beberapa orang siswa, sehingga data yang di dapat tidak hanya berasal dari observer. Hal ini dilakukan sebagai alat validasi lembar observasi. b. Data Hasil Belajar
38
Data hasil belajar meliputi 2 tahapan, yaitu tahap awal (nilai tes homogenitas) dan tahap akhir (nilai tes kemampuan). Tes homogenitas dilaksanakan pada awal sebelum penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang normal (sampel dalam keadaan seimbang) dan homogen (sampel mempunyai beda rerata yang sama) serta untuk mengetahui prestasi awal. Tes homogenitas dilaksanakan secara hampir bersamaan di kedua kelas karena kecepatan menyelesaikan materi matematika semester 2 hampir bersama-sama, yaitu sampai ke pecahan. Tes kemampuan dilaksanakan setelah eksperimen dan tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diadakan perlakuan. Dalam penelitian ini, Kompetensi Dasar yang dipilih adalah Kompetensi Dasar 4.1 yaitu mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar, dan 5.1. yaitu menghitung keliling persegi dan persegi panjang serta segitiga. Pemilihan Kompetensi Dasar ini telah didiskusikan oleh guru matematika Kelas III (guru matematika Kelas IIIA adalah guru kelas dan guru matematika kelas IIIB adalah guru mata pelajaran). Berdasarkan diskusi dengan guru-guru matematika kelas III ini, maka ditentukan untuk kompetensi dasar ini dijabarkan menjadi beberapa materi, yaitu menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan segitiga, dan mencari keliling bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga. Kedua instrumen harus diujicobakan dan diketahui indeks reliabilitas dan validitasnya. Untuk kelas uji coba dipilih 1 kelas yaitu di SD Negeri Salatiga 10. SDN Salatiga 10 dipilih karena setara dengan SDN Salatiga 06 yang digunakan sebagai kelas kontrol dan eksperimen, alasan lain adalah karena jaraknya yang cukup dekat dengan SD sampel. c. Data Angket Minat Belajar Siswa Data angket minat belajar siswa diberikan di tengah – tengah penelitian untuk mengetahui minat siswa selama diberikan treatment. Angket minat siswa terdiri dari 21 item soal yang diadaptasi dari salah satu penelitian milik Ninasari (2008). Instrumen angket kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum digunak untuk mengambil data penelitian. 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
39
Dalam upaya mendapatkan data yang akurat maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini haruslah memenuhi kriteria instrumen yang baik. Kriteria instrumen yang baik adalah instrumen tersebut harus memenuhi standar validitas dan reliabilitas yang baik. Sehingga instrumen penelitian dapat dengan handal menguji subjek penelitian dan menghasilkan data yang signifikan untuk diolah. a. Instrumen Lembar Observasi Observasi dilakukan guna mengetahui apakah pembelajaran Think Pair Share telah benar – benar silaksanakan sesuai prosedur dan rancangan yang telah dibuat oleh peneliti. Dalam hal ini peneliti berperan kuat sebagai observer sebagai alat kontrol ditemani dengan guru lain sebagai teman sejawat yang memiliki peran penting pula untuk menghindari subjektifitas penilaian dari peneliti. Selain itu dilakukan pula wawancara semu dengan beberapa siswa berdasarkan lembar observasi guna mendapat data yang valid. Tabel 3.3. Kisi – Kisi Lembar Observasi Guru No 1
2
Aspek yang Diamati
Nomor Soal
Kegiatan Pembuka Melakukan apersepsi 1,2,3,4,5,6,7 Menyampaikan tujuan pembelajaran Memberikan motivasi pentingnya belajar matematika Kegiatan Inti Memperlihatkan gambar bangun datar Memeriksa kesiapan sumber belajar Think Pair Share Membagikan kartu soal Memberi waktu pada siswa untuk berpikir individu (think) Memberikan motivasi dan berkeliling memantau 8,9,10,11,12,13,14,15, 16,17,18,19,20,21,22, siswa 23,24,25,26 Memberikan instruksi dengan jelas Meminta siswa bertemu dengan “pasangan”nya berdasarkan nomor soal Memberi kesempatan pada siswa untuk menemukan konsep mereka sendiri Melakukan bimbingan pada kelompokkelompok yang memerlukan bantuan
40
Memberi kesempatan pada siswa untuk menyampaikan pendapat atau hasil diskusinya Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya pada temannya Memberi penguatan dan memperbaiki jawaban siswa yang kurang tepat Meluruskan konsep siswa yang kurang tepat Ada interaksi positif antara siswa dan guru Guru menyampaikan pesan dan motivasi di selasela kegiatan 27,28,29,30 3. Kegiatan Penutup Pengambilan kesimpulan dan evaluasi Memberi kesempatan pada siswa untuk mencatat Pemberian penghargaan pada kelompok yang berprestasi Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya 30 item Total Nilai (n) Jumah jawaban “YA” Scoring (%) Jumlah jawaban “YA” Skor maksimal 30 Rentang nilai : Kriteria Penilaian : 24 - 30 : A A : Sangat Baik 16 - 23 : B B : Baik 8 - 15 : C C : Cukup 1 - 7:D D : Kurang Lembar observasi diukur dengan menggunakan skala Guttman. Dalam tipe ini akan didapat jawaban yang tegas “ya” atau “tidak”. Pada skala Guttman hanya ada dua interval (Sugiyono, 2010). b. Instrumen Tes Untuk keperluan ini, prosedur yang harus ditempuh dalam penyusunan tes adalah : (1) Menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan diukur sesuai dengan materi dan tujuan kurikulum yang berlaku di SDN Salatiga 06. (2) Menyusun kisi-kisi tes berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang dipilih. Materi yang digunakan pada tes homogenitas adalah pecahan; sedangkan materi yang digunakan pada tes kemampuan adalah identifikasi sifat-sifat bangun datar dan keliling bangun datar sederhana; (3) Menyusun butir tes berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Tes homogenitas dan tes kemampuan yang telah dibuat dapat dilihat pada lampiran 2.a. dan lampiran 2.b.; (4) Melakukan penilaian terhadap butir tes. (5) Melakukan analisis butir soal.
41
Tabel 3.4. Kisi – Kisi Soal Pretest Homogenitas Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
3.1. Mengenal pecahan sederhana 3. Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan masalah
3.2. Membanding kan pecahan sederhana
Indikator * Mengenal pecahan ½, 1/3, ¼,1/6 * Membaca lambang pecahan * Menulis lambang pecahan
Nomor Soal
1, 5,3
* Menyajikan nilai pecahan melalui gambar * Mengenal pecahan 1/5, 1/8, 1/10 * Membandingkan dua pecahan menggunakan gambar *Membandingkan dua pecahan menggunakan garis bilangan
3.3. Memecahkan masalah yang *Memecahkan masalah yang berkaitan berkaitan dengan pecahan dengan pecahan Jumlah soal
2, 8,9,10
4,6,7 10
Jumlah soal pretest adalah 10 soal dan memenuhi keseluruhan indikator. Sehingga teknik penilaiannya yaitu:
Jumlah jawaban benar : Jumlah keseluruhan soal x 100
Nilai maksimum yang dapat dicapai : 100 Nilai minimum yang dapat dicapai : 0 Kriteria ketuntasan: ≥ 70 Tuntas < 70 Tidak Tuntas
Tabel 3.5. Kisi – Kisi Soal Tes Kemampuan
42
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
4. Memahami unsur dan sifat - sifat bangun datar sederhana
4.1.Mengidentifi kasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya 5.1. Menghitung keliling persegi dan persegi panjang serta segitiga
Indikator * Menemukan sifat bangun segitiga * Menemukan sifat bangun persegi dan persegi panjang * Menemukan keliling persegi, persegi panjang, dan segitiga
Jumlah Soal
Nomor Soal 10,11
6,7
1,2,3,4,5,8,9,12,13,14 15 15
Jumlah soal posttest adalah 15 soal dan memenuhi keseluruhan indikator. Menurut guru kelas III SDN Salatiga 06, siswa lebih banyak diberi latihan menghitung keliling segitiga, persegi, dan persegi panjang. Sehingga teknik penilaian adalah Nilai =
n = jumlah soal keseluruhan k = jumlah soal benar Kriteria ketuntasan : < 70 : Tidak Tuntas ≥ 70 : Tuntas Nilai maksimum yang dapat dicapai : 100 Nilai minimum yang dapat dicapai : 0 Analisis item soal untuk soal tes terdiri dari penentuan indeks konsistensi internal / daya beda, dan tingkat kesukaran. Selanjutnya, ditentukan indeks reliabilitas dari soal tes tersebut. Untuk penentuan indeks konsistensi internal digunakan rumus Korelasi Product Moment dari Karl Pearson, dan untuk penentuan indeks reliabilitas digunakan Teknik Alpha (Teknik Cronbach). Langkah – langkah untuk melakukan uji validitas / daya beda dan reliabilitas
43
adalah Analize Scale Reliability Analysis pada menu Statistics beri check list pada Scale if item deleted kemudian continue OK. Soal pretest pada penelitian ini menggunakan materi yang telah diajarkan sebelumnya yaitu tentang pecahan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menangkap dan menguasai materi. Sedangkan soal tes kemampuan digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan perlakuan dengan menggunakan materi bangun datar sederhana. Karena terdapat dua soal dengan materi yang berbeda, agar instrumen dapat mengukur kemampuan siswa dengan baik, maka tingkat kesukaran kedua soal tersebut sebaiknya seimbang. c. Instrumen Angket Minat Belajar Prosedur yang harus ditempuh dalam penyusunan butir angket minat belajar siswa adalah : (1) Menyusun kisi-kisi angket berdasarkan faktor – faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa. (2) Menyusun butir angket berdasarkan kisikisi yang telah dibuat. (3) Melakukan penilaian terhadap butir tes. (4) Melakukan analisis butir tes angket. Tabel 3.6. Kisi – Kisi Angket Minat Belajar Siswa No Butir Pertanyaan No
Indikator
1
Sikap siswa terhadap pelajaran Matematika
2
Kebiasaan belajar siswa
3
Usaha dalam meningkatkan prestasi belajar
4
Kesadaran akan manfaat dan kegunaan Matematika
5
Kecenderungan untuk selalu siap mempelajari Matematika
6
Tanggung jawab Jumlah
Jumlah Item Soal
Positif
Negatif
1,12,21
3
6
18
8,17
3
9,13
10
3
6,10,16,20
3
2,19
15
3
5,4,7,14
11
3
15
6
21
Instrumen disusun berdasarkan skala likert yang terdiri dari pernyataan positif dan negatif dengan bentangan skor 1-4 seperti keterangan berikut: Keterangan nilai pernyataan: 1. = tidak setuju
44
2. = kurang setuju 3. = setuju 4. = sangat setuju Kategori penilaian instrumen Nilai Positif Negatif Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Kurang Setuju 2 3 Tidak Setuju 1 4 Penilaian skor angket minat belajar akan menentukan kategori minat yang Aspek Penilaian
dimiliki siswa. Dari data yang telah dimiliki peneliti, telah ditemukan standar deviasi sebesar 6,790799. Sehingga akan di dapat penggolongan kategori minat belajar sebagai berikut:
mean ± SD dengan mean = 71,12963 dan SD = 6,790799
Tabel 3.7. Interval Kategori Minat Belajar Siswa Kategori Tinggi Sedang Rendah
Batas Bawah 77,92043 64,33883037 -
Batas Atas 76,92043 63,33883037
Selanjutnya, ditentukan indeks reliabilitas dari soal tes tersebut. Untuk penentuan indeks konsistensi internal digunakan rumus Korelasi Product Moment dari Karl Pearson, dan untuk penentuan indeks reliabilitas digunakan teknik Alpha (Teknik Cronbach). 3.5 Uji Coba dan Analisis Instrumen Pengumpulan Data Data hasil uji coba instrumen pengumpulan data yang diujikan di kelas uji coba (SDN Salatiga 10) selanjutnya dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, uji homogenitas, uji normalitas, dan uji tingkat kesukaran butir soal.
45
3.5.1 Uji Validitas Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. a. Uji Validitas Instrumen Lembar Observasi Untuk menguji validitas instrumen lembar observasi dilakukan dengan membandingkan hasil penilaian lembar observasi yang telah dilakukan oleh guru terhadap hasil wawancara semu dengan beberapa siswa. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya subjektifitas penilaian lembar observasi. b. Uji Validitas Instrumen Tes Uji validitas instrumen yaitu pengujian terhadap kualitas instrumen yang akan digunakan, apakah instrumen tersebut sudah sesuai dan selaras dengan faktor yang ingin diteliti. Uji validitas ini dilakukan dengan mengkorelasikan skor setiap item soal dengan skor total item. Sedangkan teknik yang digunakan adalah corrected item total correlation dengan dinotasikan (r). Sugiyono (2011) menyatakan bahwa jika validitas untuk butir ke-i kurang dari 0,3 maka butir tersebut harus dibuang. Uji validitas ini akan diukur dengan menggunakan corrected item total corelation dengan teknik korelasi product moment menggunakan program SPSS. Analyse > Scale > Reliability Analysis. Pada bagian Statistic aktifkan kotak cek Item, Scale, Scale if item deleted. Abaikan pilihan yang lain, klik Continue – OK. c. Uji Validitas Instrumen Angket Minat Belajar Uji validitas ini dilakukan dengan mengkorelasikan skor setiap item soal dengan skor total item. Meskipun butir angket diadaptasi dari hasil penelitian lain dan telah dinyatakan valid. Namun peneliti merasa perlu mengadakan validasi ulang. Namun karena waktu yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan uji validitas di kelas uji, peneliti menguji validitas item angket dari hasil perolehan skor di kelas 3A. Sedangkan teknik yang digunakan adalah corrected item total correlation dengan dinotasikan (r). Uji validitas ini akan diukur dengan menggunakan corrected item total corelation dengan teknik korelasi product moment menggunakan program SPSS. Sama dengan uji validitas untuk soal tes
46
homogenitas dan soal kemampuan. Selain melakukan validasi angket, peneliti juga melakukan expert judgment atau penilaian ahli untuk merevisi angket yang akan dibagikan pada siswa. Expert judgment dilakukan oleh dosen pembimbing sekaligus dosen PGSD FKIP UKSW dan Guru Kelas III SDN Salatiga 06. Beberapa kalimat yang tidak sesuai dengan kondisi siswa direvisi dan diubah. 3.5.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas memiliki makna suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Reliabilitas atau keterandalan digunakan untuk mengukur instrumen tes dan angket. Untuk menguji instrumen penelitian ini digunakan teknik Reability Coefficient Alpha dengan memakai teknik Reability Coefficient Alpha dengan memakai program SPSS. Reliabilitas sering disebut dengan keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya. Untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Priyatno (2010: 97) dalam tabel dibawah ini: Tabel 3.8. Rentang Kategori Reliabilitas Indeks α ˃ 0.8 α ˃ 0.7 α ˃ 0.6 α ˂ 0.6
Kriteria Reliabilitas baik Reliabilitas sedang Reliabilitas bisa diterima Reliabilitas kurang baik
3.5.3 Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0.00 ‐1.00. Suatu soal memiliki TK= 0,00 artinya bahwa
47
tidak ada siswa yang menjawab benar dan bila memiliki TK= 1.00 artinya bahwa siswa menjawab benar. Suharsimi (2010), soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran 0,31-0,70 (soal dengan tingkat kesukaran sedang). Sebagai ketentuan untuk mengklasifikasikan tingkat kesukaran soal, berikut diberikan batasan-batasannya menurut Suharsimi (2010: 210) dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.9 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Indeks 0,00 –0,30 0,31 ‐0,70 0,71 –1,00
Kriteria Sukar Sedang Mudah
Soal di analisis tingkat kesukarannya dengan menggunakan program SPSS 16.0 dengan langkah sebagai berikut: Langkah pertama mencari mean tiap soal : Data skor jawaban siswa dari exel dicopy ke data view SPSS Analyze Discriptive Statistic Frequencies Statistic Mean Continue OK. Mean setiap butir dicatat kemudian diketik dalam format SPSS. Langkah kedua mengetik data dikolom SPSS: Klik “Variable View” Ketik Mean pada kolom “Name”. Ketik Skormaks pada kolom “Name”. (di bawah Mean) Ketik TK pada kolom “Name”(di bawah Skormaks) Klik “Data View”, kemudian masukkanlah data sesuai dengan kolomnya. Untuk menghitung TK (Tingkat Kesukaran) Butir soal: Klik Transform Compute Variable Ketik TK pada kotak “Target Variable Pada kotak “Numeric Expression”diisi/diketik Mean/Skormaks Klik OK. 3.5.4 Uji Homogenitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok memiliki tingkat varians data yang sama atau tidak. Analisis homogenitas dapat dilakukan dengan uji Levene dengan menggunakan program SPSS. Pada penelitian ini akan diuji homogenitas kelas kontrol dan eksperimen dengan menggunakan data hasil
48
pre-test. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan One Way Anova untuk mengetahui tingkat homogenitas kedua kelas dengan langkah – langah sebagai berikut: Analyze Compare Means One Way Anova masukkan data hasil belajar ke Dependent List, kemudian Kelas ke Factor dari Option pilih Homogenity test kemudian Continue OK. Akan keluar output hasil uji homogenitas dengan One Way Anova. Jika pada Levene Statistic taraf Sig. > 0.05 maka berarti tidak ada perbedaan varian dara dari kelas kontrol dan eksperimen sehingga dapat di katakan bahwa kedua kelas tersebut homogen. 3.5.5 Uji Normalitas Untuk mengetahui data yang dianalisa berdistribusi normal atau tidak. Analisis sata ini menggunakan program SPSS. Uji normalitas perlu dilakukan karena jika data tersebut normal maka data akan lebih mudah dibandingkan, dihubungkan, dan diramalkan. Uji normalitas data variabel yang digunakan adalah teknik One Sample Kolmogorov Smirnov. Syarat data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai > 0.05. Data yang dianalisis adalah hasil tes homogenitas pada siswa kelas III A dan III B SD N Salatiga 06. 3.6 Teknik Analisis data 3.6.1. Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah 2 variabel bebas, yaitu model pembelajaran dan minat belajar serta 1 variabel terikat, yaitu hasil belajar. Untuk menganalisis k-populasi secara serentak, peneliti menggunakan ANAVA. Dalam SPSS, One Way ANOVA digunakan untuk menganalisis perbandingan rerata untuk k-populasi yang mempunyai 1 variabel independen atau 1 variabel bebas. Sedangkan untuk menganalisis perbedaan rerata k-populasi untuk 1 variabel terikat dengan dua/lebih variabel bebas dengan SPSS, peneliti menggunakan GLM (General Linear Model) – Univariate. Analisis GLM – Univariate memberikan analisis regresi dan analisis varian untuk satu variabel dependen oleh dua/lebih faktor atau variabel. Prosedur Pengujian ANAVA : 1. Hipotesis, terdapat 3 jenis hipotesis:
49
a. Hipotesis 1 : model pembelajaran H0B
: tidak ada perbedaan efek atau terdapat pengaruh model
pembelajaran terhadap hasil belajar matematika. H1B
: ada perbedaan efek atau terdapat pengaruh model pembelajaran
terhadap hasil belajar matematika. b. Hipotesis 2 : minat belajar H0A
: tidak ada perbedaan efek atau terdapat pengaruh minat belajar
terhadap hasil belajar matematika. H1A
: ada perbedaan efek atau terdapat pengaruh minat belajar terhadap
hasil belajar matematika. c. Hipotesis 3 : H0AB : tidak ada interaksi antara minat belajar siswa dan model pembelajaran terhadap hasil belajar matematika. H1AB : ada interaksi antara minat belajar siswa dan model pembelajaran terhadap hasil belajar matematika. 2. Taraf Signifikansi :
= 5%
3. Statistik Uji Anava Univariate 2 jalan dengan sel tak sama. 3.6.2. Teknik Analisis Data Hasil Observasi Selama proses pembelajaran berlangsung akan dilakukan observasi untuk mengamati jalannya proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Untuk mempermudah proses observasi, peneliti mempersiapkan lembar observasi yang terlebih dahulu telah dibuat kisi – kisinya sesuai dengan hakekat model pembelajaran Think Pair Share. Lembar observasi menggunakan skala pengukuran Guttman. Dimana akan diperoleh jawaban yang tegas dari hasil observasi yaitu piliha “ya” atau “tidak”. Berdasarkan kriteria yang telah tercantum dalam kisi-kisi instrumen lembar observasi, semakin banyak jawaban “ya” berarti kegiatan pembelajaran sudah terlaksana dengan semakin baik. Diharapkan dengan adanya lembar observasi ini, kegiatan dapat berjalan sesuai dengan RPP yang telah dirancang dan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi serta memperkaya data
yang
diperoleh.
Data
observasi
juga
diuji
validitasnya
dengan
50
membandingkan penilaian dari peneliti dengan hasil wawancara terhadap siswa untuk mengurangi tingkat subjektifitas. Catatan anekdotal selama penelitian/ observasi juga akan penulis persiapkan selama proses penelitian dan juga observasi, sebagai penguat analisis kualitatif yang mendukung analisis kuantitatif. 3.7 Indikator Kinerja Indikator kinerja dimaksudkan sebaai acuan bagi peneliti untuk menilai apakah penelitian yang dilakukan dapat dikatakan berhasil atau tidak berhasil. Adapun dalam penelitian ini, penelitian dapat dikatakan berhasil jika memenuhi 3 hal yaitu: 1. Jika 75 % siswa kelas eksperimen mendapat nilai ≥ 70 2. Jika 75% siswa kelas eksperimen memiliki minat belajar minimal kategori sedang atau mendapat skor diatas 65. 3. Jika terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan minat belajar siswa dilihat dari taraf signifikasi hasil output uji menggunakan program SPSS