52
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di SMP PGRI 6 Kedawung Kabupaten Sragen, pada kelas VIII C, bidang study IPS terpadu.Adapun alamat SMP PGRI 6 Kedawung adalah Celep, Kedawung, Sragen.Tempat ini di pilih disesuaikan dengan tugas peneliti sesuai dengan guru IPS SMP PGRI 6 Kedawung, sehingga memungkinkan peneliti dapat melaksanakan penelitian tindakan kelas. Pada tahun pelajaran 2015/2016. Peneliti di beri tugas untuk mengajar mata pelajaran IPS pada kelas VIII C. Peneliti memilih kelas VIII sebagai seting penelitian sebab peneliti mengajar pada kelas tersebut, sehingga lebih efisie dalam melaksanakan penelitian para siswa kelas tersebut pada hakekatnya mempunyai tingkat kecerdasan dan prestasi yang setara dengan siswa – siswa di kelas yang lain. Berdasarkan kondisi tersebut maka peneliti mencoba melaksanakan inovasi pembelajaran di kelas VIII C bidang study IPS, sekaligus menelitinya dengan penelian tindakan kelas. Inovasi pembelajaran yang di laksanakan adalah Implementasi Modul Pembelajaran Kooperatif Type Student Teams Achievement Division ( STAD ) Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelejaran 2015/2016 hal ini di sesuaikan dengan Standar Kompetensi ( SK ) yang di sajikan yaitu “ Permasalah sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk ”. Dalam SK tersebut pada semeter 1 bagi siswa kelas VIII bidang study IPS, atas dasar pertimbangan tersebut penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016. Sesuai dengan rencana penelitian tindakan kelas in dilaksanakan selama lima bulan, mulai pertengahan Juli 2015 sampai awal November 2015. 52 Kegiatan yang dilakukan meliputi penyusunan proposal penelitian tindakan
53
kelas ( PTK ) penyusunan instrumen penelitian, pengumpulan data, pelaksanaan tindakan, analisa data, pembahasan dan penyusunan hasil penelitian. pelaksanaan tindakan tidak dapat di laksanakan sesuai dengan rencana, hal ini disebabkan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini harus menyesuaikan dengan kegiatan sekolah seperti ulangan tengah semester, kegiatan kepramukaan, dan lain – lain. Namu demikian jadwal kegiatan secara garis besar tetap dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana, garis besar jadwal kegiatan penelitian tindakan kelas ini di mulai dari penyusunan proposal sampai dengan penulisan laporan. Penyusunan proposal dan instrumen penelitian di laksanakan pada bulan Juli 2015 – Agustus 2015, pengumpulan data dan pelaksanaan tindakan dilaksanaksanakan pada Agustus – Oktober 2015, adapun kegiatan analisis data dilaksanakan pada bulan September – Oktober, pembahasan dilaksanakan pada November, sedangkan penyusunan laporan hasil penelitian dilaksanakan November dan Desember. alokasi waktu penelitian dibuat lebih jelas seperti pada tabel 1 berikut ini : Alokasi Waktu Penelitian N O 1
Uraian kegiatan
1
Juli 2 3
4
Agustus 1 2 3 4
2015 / 2016 September Oktober 1 2 3 4 1 2 3 4
Menyusun proposal PTK
Menyusun 2 Instrumen Penelitian Pengumpulan data dan 3 pelaksanaan tindakan 4 Analisa data
5
Pembahasan / diskusi
Menyusun 6 laporan hasil penelitian
Tabel. 1.3
1
November 2 3 4
1
Desember 2 3 4
54
B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh para guru dikelasnya sendiri dengan cara: (1) Merencanakan, (2) Melaksanakan, (3) Merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingha hasil belajar siswa dpat meningkat (Kusumah 2010:10:9). Penelitian tindakan kelas ini berfous pada upaya untuk mengubah kondisi riil sekarang kearah kondisi yang diharapkan (improvement oriented). Pengertian lain dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Kemmis (1988) adalah suatu bentuk penelitian reflaksi diri yang dilakukan oleh partisipasi dalam situasi-situasi sosial(termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktik yang dilakukan sendiri. PTK adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan kearah perbaikan terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran. Pada kajian ini jenis penelitian tindakan yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions ( STAD ). Tujuan dari penelitian ini adlah untuk meningkatkan Motivasi prestasi belajar siswa. C. Prosedur Tindakan Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.Maka metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas.Adapun tindakan yang dilakukan sebanyak 3 siklus. Dalam penelitian tindakan kelas ini pola proses berdaur (siklus) mengadopsi model Asrori (2007: 103), yang secara berulang terdiri dari: perencanaan, tindakann, pengamatan, dan Refeksi. Permasalahan yang muncul pada kondisi awal menjadi dasar untuk menentukan tindakan, tindakan siklus I. Secara berturut-turut pada siklus I disusun rencana tindakan, tindakan siklus I, observasi dan refleksi.Hasil refleksi pada siklus I dijadikan pedoman untuk menentukan tindakan pada siklus II.Secara berturut-turut disusun rencana tindakan, tindakan siklus III,
55
observasi dan kesimpulan kondisi akhir. Secara Visual tahap-tahap tersebut dibuat bagan sebagai berikut ini:
PERMASALAHAN PERENCANAAN I
TINDAKAN I
Hasil Refleksi Siklus I
REFLEKSI I
OBSERVASI I
SIKLUS II
PERENCANAA N II
TINDAKANII
Hasil Refleksi Siklus II SIKLUS III
REFLEKSI II
OBSERVASIII
PERENCANAA N III
TINDAKANIII
REFLEKSI III
OBSERVASIIII
SIKLUS I
PENYIMPUL AN DAN PEMAKNAAN HASIL
Tabel 1.4 Siklus Dalam Penelitian Tindakan Kelas (Adaptasi Asrori, 2007: 103) Agar prosedur tindakan mudah diamati, berikut ini disajikan bagan sintaks pembelajaran kooperatif melalui Student Teams Achievement Divisions ( STAD ), dengan mengadaptasi dari tori Slavin (2005: 218:220) dipadukan dengan pendekatan scientific dalam pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Permendikbus. No.81 A tahun 2013. Perencanaan Tindakan Siklus I a. Rencana Tindakan Siklus I Tahap-tahap perencanaan pada siklus I meliputi kagiatan : 1) Menetukan Kompetensi dasar yang diharapkan dicapai siswa pada siklus
I,
yaitu
penanggulangannya.
permasalah Materi
kependudukan
pokok
yang di
pertumbuhan penduduk IndonesiaIndonesia.
dan
upaya
bahas
adalah
56
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. 3) Memberikan penjelasan kepada siswa tentang kegiatan Student Teams Achievement Divisions ( STAD ) 4) Melaksanakan pembelajaran b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Dalam
Penelitian
Tindakan
Kelas
ini
penelitian
mengimplementasi kooperatif melalui Student Teams Achievement Divisions ( STAD ).Kooperatif sebagai strategi pembelajarannya, sedangkan Student Teams Achievement Divisions ( STAD ) sebagai metodenya. Sedangkan pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran, dengan
mengimplementasikan
dipadukan
dengan
pendekatan
langkah-langkah
dalam
scientitik
(keilmuan)
Student
Teams
Achievement Divisions ( STAD ) dari Slavin (2005: 218-220) Urutan kegiatan tindakan meliputi : a. Pendahuluan 1) Guru melakukan apresiasi dan Motivasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk merangsang pengetahuan siswa terhadap materi yang akan di bahas dengan mengaitkan materi pertemuan sebelumnya. 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang di capai 3) Membagi siswa menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4 anggota siswa. Setiap kelompok terdiri dari siswa yang berlatar belakang berbeda ( Jenis Kelamin, prestasi dll ) dan menjelaskan sepintas tentang model STAD b. Kegiatan inti : 1) Mengamati penayangan film pembelajaran/video pembelajaran dilanjutkan. 2) Menanya dilanjutkan dengan indentitas topic dan pembentukan kelompok.
57
3) Mengumpulkan informasi dilaksanakan dengan pelaksanaan investigasi. 4) Mengasosiasikan dilaksanakan dengan mengolah informasi dilanjutkan dengan penyusunan laporan akhir. 5) Mengomunikasikan dilaksanakan degan presentasi laporan akhir. c. Penutup 1) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan pada pertemuan yang akan datang 2) Guru memberikan tugas; mencari artikel tentang piramida penduduk c. Observasi I dalam penelitian Tindakan Kelas ini peneliti bertindak sebagai guru sebagai peneliti sekaligus sebagai pelaksana tindakan. Karen itu guru melaksanakan observasi partisipatif. Untuk memperkuat hasil observasi maka penelitia juga meminta guru lain yang dijadikan kolabolator untuk melaksanakan observasi. Agar kegiatan pengamatan berjalan lancar sesuai harapan maka perlu disiapkan blangko pengamatan. Aspek-aspek yang diamati dalam pelaksanaan tindakan ini adalah kegiatan guru, proses pembelajaran, dan Motivasi siswa. Pengamatan Motivasi siswa mengacu pendapat Sujana (2004: 61), yang meliputi: 1) Motivasi siswa dalam turut serta melaksanakan tugas kelompok 2) Keterlibatan siswa dalam pemecahan masalah 3) Motivasi siswa dalam bertanya kepada siswa lain atau guru untuk memahami persoalan yang dihadapiny. 4) Motivasi siswa dalam berusaha mencari informasi yang diperlukan 5) Motivasi siswa dalam berdiskusi kelompok 6) Motivasi siswa dalam kegiatan evakuasi
58
Selanjutnya
untuk
mengetahui
prestasi
belajar
siswa
dilaksanakan tes hasil belajar. Refleksi Siklus I Refleksi
digunakan
untuk
mengingat
kembali
tentang
bagaimana pelaksanaan pembelajaran, kegiatan apa yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, bagaimana sikap dan Motivasi dilakukan dan bagaimana hasilnya. Selanjutnya hasil refleksi pada seklus I dibandinkan dengan kondisi awal. Berdasarkan perbandingan data pada kokndisi awal dan kondisi siklus I, maka peneliti akan dapat menarik kesimpulan dan menentukan tindakan pada siklus II Perencanaan Tindakan Siklus II a. Rencana Tindakan Siklus II Tahap-tahap perencanaan pada siklus I meliputi kegiatan kegiatan: 1) Menentukan Kompetensi dasar yang dikembangkan pada siklus II, yaitu permasalahan penduduk tentang piramida penduduk. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. 2) Memberikan penjelasan kepada siswa tentang kegiatan Student Teams Achievement Divisions ( STAD ) 3) Malaksanakan pembelajaran b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindkan pada siklus II ini pada prinsipnya sama dengan tindakan pada siklus I, yang berbeda adalah Materi pokok dan tema yang dipelajari. Kalau pada siklus I mempelajari Kedatangan Portugis, Inggris dan Belanda.Pada siklus II ini mempelajari Monopoli perdangangan, kerja paksa dan tanam paksa. Urutan kegiatan tindakan meliputi:
59
1. Pendahuluan 1) Guru melakukan apresiasi dan Motivasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk merangsang pengetahuan siswa terhadap materi yang akan di bahas dengan mengaitkan materi pertemuan sebelumnya. 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang di capai 3) Membagi siswa menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4 anggota siswa. Setiap kelompok terdiri dari siswa yang berlatar belakang berbeda ( Jenis Kelamin, prestasi dll ) dan menjelaskan sepintas tentang model STAD 2. Kegiatan inti: a) Mengamati penayangan film pembelajaran/video pembelajaran. b) Menanya dilanjutkan dengan indentitas topic dan pembentukan kelompok. c) Mengumpulkan informasi dilaksanakan dengan pelaksanaan investigasi d) Mengasosiasikan dilaksanakan dengan mengolah informasi dilanjutkan dengan penyusun laporan akhir e) Mengomunikasikan dilaksanakan dengan presentasi laporan akhir. 3. Penutup a) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan pada pertemuan yang akan datang b) Guru memberikan tugas; mencari artikel tentang mobilitas penduduk c. Observasi siklus II Sama seperti pada siklus I, aspek-aspek yang diamati dalam pelaksanakan tindakan siklus II ini meliputi kegiatan guru, proses pembelajaran dan Motivasi siswa. Motivasi siswa meliputi: 1) Motivasi siswa dalam turut serta melaksanakan tugas kelompok. 2) Keterlibatan siswa dalam pemecahan masalah.
60
3) Motivasi siswa dalam bertanya kepada siswa lain dan guru untuk memahami persoalan yang dihadapinya 4) Motivasi siswa dalam berusaha mencari informasi yang diperlukan. 5) Motivasi siswa dalam diskusi kelompok 6) Motivasi siswa dalam kegiatan evaluasi d. Refleksi Siklus II Refleksi pada siklus II dengan merenungkan kembali apa yang telah dilakukan pada siklus II selanjutnya membandingkan kendisi siklus II dan kondisi siklus I. Berdasarkan perbandingan data pada kondisi siklus I dan kondisi siklus II, maka penelitia akan dapat menarik kesimpulan dan menentukan tindakan pada siklus III Perencanaan Tindakan Siklus III a. Rencana Tindakan Siklus III 1) Merencanakan kompetensi dasar yang akan dibahas. Rencana tindakan pada siklus III tidak jauh berbeda dengan siklus I dan siklus II. Yang berbeda adalah materi pokok dan tema yang akan dibahas adalah mobilitas penduduk 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. 3) Memberikan penjelasan kepada siswa tentang kegiata
Student
Teams Achievement Divisions ( STAD ) 4) Melaksanakan pembelajaran b.
Pelaksanaan Tindakan Siklus III Pelaksanaan tindakan pada siklus III ini pada prinsipnya sama dengan tindakan pada siklus I dan II. Yang berbeda adalah materi pokok dan tema yang dipelajari.Kalau pada siklus III ini mempelajari Mobilitas Penduduk. Urutan kegiatan tindakan meliputi :
61
1) Pendahuluan a) Guru melakukan apresiasi dan Motivasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk merangsang pengetahuan siswa terhadap materi yang akan di bahas dengan mengaitkan materi pertemuan sebelumnya. b) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang di capai c) Membagi siswa menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4 anggota siswa. Setiap kelompok terdiri dari siswa yang berlatar belakang berbeda ( Jenis Kelamin, prestasi dll ) dan menjelaskan sepintas tentang model STAD 2. Kegiatan Inti : a) Mengamati penayangan film pembelajaran/video pembelajaran. b) Menanya
dilanjutkan
dengan
indentifikasi
topic
dan
pembentukan kelompok. c) Mengumpulkan informasi dilaksanakan dengan pelaksaan investigasi. d) Mengasosiasikan dilaksanakan dengan mengolah informasi dilanjutkan dengan penyusunan laporan akhir. e) Mengomunikasikan dilaksanakan dengan presentasi laporan akhir 3. Penutup a) yang akan datang b) Guru memberikan tugas; mencari artikel tentang dampak migrasi c. Observasi Siklus III Sama seperti pada siklus I dan II, aspek-aspek yang diamati adalah kegiatan guru, proses pembelajaran dan Motivasi siswa. Motivasisiswa meliputi: 1) Motivasi siswa dalam turut serta melaksanakan tugas kelompok 2) Ketertiban siswa dalam pemecahan masalah
62
3) Motivasi siswa dalam bertanya kepada siswa lain atau guru untuk memahami persoalan yang dihadapinya 4) Motivasi siswa dalam berusaha mencari informasi yang diperlukan 5) Motivasi siswa dalam diskusi kelompok 6) Motivasi siswa dalam kagiatan evaluasi d. Refleksi siklus III Pada siklus III dengan merenungkan kembali apa yang telah dilaksanakan pada siklus III, selanjutya membandingkan hasil tindakan siklus I dan kondisi siklus II. Berdasarkan perbandingan data pada kondisi siklus I, kondisi siklus II dan kondisi siklus III, maka peneliti akan dapat menarik kesimpulan pada kondisi akhir. D. Sumber Data 1. Informan yaitu dari guru IPS sejarah yang di jadikan kolaborato dan guru IPS yang lain ( Geografi, Ekonomi, Sosiologi ) / IPS terpadu. Informasi yang di peroleh dari kolabolator meliputi informasi tentang kesulitan belajar siswa, informasi tentang Motivasi siswa, informasi tentang prestasi belajar siswa secara umum. 2. Tempat dan kegiatan siswa kelas VIII C sebagai obyek penelitian, sebagai obyek penelitian para siswa kelas VIII C otomatis akan menjadi sumber data yang akurat, selain data yang di peroleh dari observasi maupun data hasil test prestasi di SMP PGRI 6 Kedawung pada mata pelajaan IPS merupakan model Student Teams 3. Dokumen yang di jadikan sebagai sumber data dalam penelitian ini berupa daftar nilai pelajaran IPS kelas VIII C semester satu tahun pelajaran 2015/2016. E. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :wawancara, observasi,testdan analisis dokumen
63
1. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertntu antara dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaaan dengan yang diwawancarai (interwiew), yang memberikan jawaban. Wawancara dilakukan terhadap responden yang dapat memberikan informasi tentang kondisi kelas VIII C SMP PGRI 6 Kedawung. Dlam hal ini adalah guru kolaborator, beberapa siswa kelas VIII C dan Kepala SMP PGRI 6 Kedawung. Agar wawancara dapat berlangsung dengan lancar dan menghasilkan data yang akurat maka digunakan pedoman wawancara 2. Observasi Observasi dilaksanakan untuk mengetahui kegiatan dan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. Yaitu pengamatan terhadap aktifitas siswa
ketika
poses
pembelajaran
sedang
berlangsung
Observasi
dilaksanakan bersama untuk memperoleh nilai Motivasi dan nilai observasi yang lebih akurat. Mengacu pendapat Sudjana (2012: 61) Motivasi siswa yang perlu diamati dalam proses pembelajaran adalah : a. Turut serta melaksanakan tugas belajarnya b. Terlibat dalam pemecahan masalah c. Bertanya kepada siswa lain guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya. d. Berusaha mencari berbagi informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah e. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru. f. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya. g. Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis h. Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang diperoleh dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya. Berdasarkan Permendikbud RI No. 66 tahun 2013,tentang standar penilaian, dijelaskan bahwa penilaian kompetensi sikap dilakukan dengan malalui observasi, penilai diri, panilaian teman sejawa, dan jurnal.
64
Instrumen yang digunakan untuk observas, penilaian diri, dan penilaian antar siswa adalah dafatar cek atau skala penilaian yang disertai rubrik.Sedangkan pada jurnal berupa catatan peserta didik.Dengan mengadaptasi dari Permendikbud. Ri No. 66 tahun 2013 tersebut instrument observasi untuk penilaian sikap dapat dibuat format sebagai berikut : 3. Analisis Dokumen Dokumen yang dikaji dalam penelitian tindakan kelas ini antara lain: daftar hadir siswa, daftar nilai, dan buku jurnal. Daftar nilai antara lain digunakan
sebagai
pertimbangan
memberikan
nilai
psikomotor
(ketrampilan). Berdasarkan Permendikbud. No 66 tahun 2013, tentang standar penilaian, nilai psikomotor (keterampilan) diperoleh melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktek,
dan penilaian
portopolio. Instrument yang digunakan berupa daftar sek atau skala penilaian yang dilengkapi rubric. 4. Tes Tes dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah dilaksanaka tindakan kelas.Tes
diperlukan untuk
mendapatkan nilai
kognitif
(pengetahuan) tentang peningkatan prestasi belajar sejarah para siswa, serta digunakan untuk membandingkan hasil prestasi belajar antar siklus dalam pelaksanaan tindakan kelas. Untuk pelaksanaan tes tersebut digunakan instrument tes yang terdiri dari: kisi-kisi, soal tes, kunci jawaban dan pedoman penilaian. 5.
Angket Angket ini diberikan setelah semua tindakan pembelajaran selesai. Dari angket ini akan diperoleh data mengenai tanggapan siswa terhadap bagaimana penerapan model Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap pembelajaran IPS untuk menigkatkan minat dan prestasi belajar pada siswa kelas VIII sekaligus mengetahui tanggapan siswa tentang
65
pembelajaran IPS melalui PTK dengan pilihan jawaban : SS, S, R, TS, STS. Penelitian ini digunakan skor positif dan skor nrgatif, sebagai berikut Tabel 1.5 tabel perskoran motivasi belajar PERNYATAAN
SKOR ITEM SKOR POSITIF
SKOR NEGATIF
1. Sangat setuju (SS)
5
1
2. Setuju (S)
4
2
3. Ragu-Ragu (R)
3
3
4. Tidak Setuju (TS)
2
4
5. Tidak Sangat Setuju (STS)
1
5
F. Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.Peneliti adalah guru mata pelajaran IPS di SMP PGRI 6 Kedawung.Karena itu dipandang tepat apabila peneliti mengadakan penelitian di sekolah tersebut. Sebab peneliti memiliki data yang cukup untuk diteliti, sehingga akan menghasilkan penelitian yang baik. Selain itu penelitian ini juga akan sangat berguna dalam peningkatan pembelajaran. Agar hasil penelitian ini objektif maka peneliti perlu berkolaborasi dengan guru IPS lainnya, yaitu Bp. Asta Wiyana SE, Bp. Bambang Hardadi.Spd.Peneliti sebagai pelaku action resech (penelitian tindakan) sekaligus bertindak sebagai observer, evaluator, dan reflector.Sedangkan kolaborator selain berperan sebagai obsevasi juga berfungsi sebagai parner diskusi dalam penelitian tindakan. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa yang sedang belajar, guru yang sedang mengajar dan proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Ketiganya perlu diteliti karena saling terkait. Bagaimana kegiatan siswa dalam belajar dan bagaimana proses pembelajaran berlangsung sebenarnya dipengaruhi oleh scenario pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh gur. Namun demikian subyek yang menjadi fokus
66
penelitian adalah siswa.Hal ini disebabkan siswalah yang diharapkan mengalami perubahan setelah dilaksanakan tindakan. Dalam hal ini adalah siswa kelas XIII A SMP PGRI 6 Kedawung Kabupaten Sragen, pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016. Pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016 jumlah siswa seluruhnya 31orang, yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas ini peneliti tidak membedaakan latar belakang siswa, baik status sosial ekonomi keluarga, agama, pekerjaan orang tua, jarak rumah siswa dengan sekolah, dan sebagainya. G. Analisi Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini bersifat induktif. Data yang telah terkumpul setelah divalidasi kemudian dianalisis secara kualitatif dengan cara diuraikan, dibandingkan dikategorikan, disintesakan,
kemudian
disusun
secara
sistematis.
Hasil
analisis
diinterpretasikan dalam arti diberi makna, baik makna tunggal, gabungan, hubungan antar komponen, maupun makna esensial yang lebih abstrak dan umum (Sukmadinata, 2002: 148). Adapun dalam menganalisis dilakukan dengan cara analisis interaktif. Yaitu kegiatan analisis secara bersamaan dalam reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Selain itu juga dilaksanakan analisis secara deskriptif, yaitu analisis dengan membandingkan hasil tindakan pada kondisi awal, hasil tindakan pada kondisi siklus I, hasil tindakan siklus II, dan hasil tindakan diri akhir. Agar prosedur tindakan mudah diamati, berikut ini disajikan bagan sintaks pembelajaran kooperatif melalui Student Teams Achievement Divisions ( STAD ), dengan mengadaptasi dari tori Slavin (2005: 218:220) dipadukan dengan pendekatan
scientific
dalam
Permendikbus. No.81 A tahun 2013.
pelaksanaan
pembelajaran
berdasarkan
67
Gambar. 1.6 Bagan SINTAK SINTAK MODEL PEMBELAJARAN STAD
KEGIATAN GURU
mengucapkan salam Mengabsensi kehadiran siswa Membentuk kelompok Menyampaiak tujuan pembelajaran Menunjukkan gambar/foto Memberi kesempatan kepada siswa mendiskusikan dan menayakan tentang gambar/foto
Guru membagi tugas bahan diskusi dalam lembar kerja siswa Guru membimbing dan mengamati jalannya diskusi kelompok
Guru menunjuk perwakilan dari kelompok untuk mempresentasikan Guru menginstruksikan kepada siswa untuk menyususun ringkasan hasil diskusi Guru memberikan soal tes
Guru memberikan penjelasan pertemuan yang akan dating Guru memberikan tugas
LANGKAH KEGIATAN
KEGIATAN SISWA
Apresiasi
Eksplorasi
Elaboasi
Konfirmasi
PENUTUP
Menjawab salam Merespon guru Melaksanakan intruksi guru Menyimak penjelasan guru
Mengamati gambar/foto Mendiskusikan dan bertanya tentang gambar/foto
kelompok menerima Lembar lembar kerja dan membagi tugas Siswa mendiskusikan tugas dan mengerjakan pada Lembar Kerja secara berkelompok
Siswa presentasi Siswa menyususn ringkasan hasil siskusi Siswa mengerjakan soal tes secara mandiri
Siswa memperhatikan arahan guru Siswa mencatat tugas yang di berikan
68
H. Indikator Kinerja 1. Penentuan proses pembelaran IPS yang di landasi dengan kemapuan guru melaksanakan STAD sesuai dengan sintak atau urutan langkah-langkah STAD
menurut
Trisnto
STADmerupakan salah
(2010:68)
satu
pembelajaran
dari model
kooperatif
pembelajaran dengan
menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Pendapat tersebut diperkuat oleh slavin (NurAsma,2006:15) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif dengan model STAD, siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima orang siswa yang merupakan komponen dari kemampuan akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah atau variasi jenis kelamin, kelompok ras atau etnis, atau kelompok sosial lainnya 2. Terjadi peningkatan Motivasi belajar siswa melalui STAD mancapai batas minimal 80 % dari KKM Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata motivasi dapat diartikan dengan dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Istilah motivasi merujuk pada kata movere dari bahasa latin yang bermakna bergerak. Kata movere juga dapat dimaknai mendorong atau mengarahkan tingkah laku manusia. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Selain itu, motif juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern yang membuat diri siap siaga (Iskandar, 2010:180). Kata motivasi merujuk pula pada kata dalam bahasa Inggris motivation yang berasal dari bahasa Latin motivum yang menunjuk pada alasan tertentu mengapa sesuatu itu bergerak. (Djiwandono, 2006: 329) 3. Terjadi peningkatan prestasi belajar siswa melalui STAD berdasarkan KKM
69
Indikator kinerja berdasarkan kriteria ketuntasan minimal ( KKM) mata pelajaran IPS Kelas VIII C. Tes hasil belajar kemudian dihitung tingkat ketuntasannya, baik ketuntasan individual maupun ketuntasan klasikal, dengan rumus sebagai berikut: 𝑆𝑘𝑜𝑟
Ketuntasan individual
= 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑋 100%
Ketuntasan klasikal
=
Keterangan :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎𝑇𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑋 100%
Ketuntasan individual: Jika siswa mencapai ketuntasan lebih besar atau sama dengan 75%
Ketuntasan klasikal: Jika jumlah siswa yang tuntas mencapai besat atau sama dengan 80%
I. Keabsahan Data Keabsahan data adalah keadaan yang menggambarkan bahwa instrument yang digunakan mampu mengukur apa yang akan diukur (Arikunto, 2009: 119). Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini validasi data dilakukan melalui trianggulasi. Data yang berhasil dihimpun untuk diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini belum dapat dipastikan tingkat kebenarannya.Oleh karena itu sebelum dianalisa, data tersebut perlu divalidasi terlebih dahulu, sehingga data yang dianalisa untuk penelitian tindakan kelas ini adlah data yang benar-benar dapat dipercaya. Data yang dihimpun untuk diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan teknik trianggulasi.Sesuai dengan teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan, yaitu dengan observasi, wawancara, ted, dan studi dokumen, maka trianggulasi yang digunakan adalah trianggulasi metode.Yaitu validasi
dengan
membandingkan
data
yang
berasal
dari
beberapa
metode.Dalam hal ini adalah data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, tes, dan studi dokumen. Dengan membandingkan data yang berasal dari beberapa metode tersebut maka akan diperoleh data yang dapat dipercaya kebenarannya
70
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti juga mengadakan kaloborasi dengan teman sejawat.Bentuk kolaborasinya adalah peneliti bertindak selaku subyek penelitian, teman sejawat membantu sebagai observer.Informasi yang dikumpulkan menjadi dua yang dapat digunakan untuk dicocokkan dengan data yang dihimpun oleh peneliti. Dengan cara seperti itu maka dapat diperoleh mana data yang valid dan mana data yang tidak valid. Langkah selanjutnya adalah data yang valid akan menjadi fakta yang dapat digunakan untuk dianalisa dan diolah menjadi hasil penelitian. Sedangkan data yang tidak valid disingkirkan dan tidak digunakan.