30
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1
Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di SD Negeri Delik 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Letak sekolah ini dari kota Salatiga berjarak sekitar 13,7 km melalui jalan Kecamatan Pabelan ke arah Kecamatan Bringin. Jika dari pasar Bringin sekolah ini berjarak 5 km ke arah desa Jelok. Letak sekolah ini persis di samping pintu gerbang PLTA Jelok. 3.1.2
Karakteristik Subyek Penelitian Subjek penelitian adalah kelas siswa kelas IV SDN Delik 02, sejumlah 21
siswa. Terdiri dari 10 siswa perempuan, dan 11 siswa laki-laki. Sebagian besar siswa tersebut adalah penduduk sekitar sekolah. Kondisi ekonomi orang tua sebagian besar sebagai petani, dan buruh pabrik. Banyak orang tua yang kurang peduli dengan pendidikan anaknya. Saat kegiatan pembelajaran siswa asyik bercanda temanya, menggambar di buku catatannya, bahkan mengganggu teman sebangku. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran, dan kurang memiliki sikap positif dalam menanggapi pembelajaran IPA. Sehingga mempengaruhi sikap dan hasil belajar pada pelajaran IPA. 3.1.3
Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini di lakukan selama lima bulan yaitu di mulai
dari akhir bulan Januari sampai awal bulan Mei 2014.
30
31
Tabel 3.1 Kegiatan yang Dilakukan Selama Penelitian
No
Kegiatan Januari Minggu ke 3 4
1 2
3 4
5 6 7 8 9 10 11
Bulan Februari Maret April Minggu ke Minggu Minggu ke ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Mei Minggu ke 1 2
Pengajuan proposal Penyusunan rancangan penelitian Pengujian Instrumen Analisis data hasil uji instrumen Pelaksanaan pra siklus Pelaksanaan siklus I Refleksi siklus I Perencanaan Siklus II Pelaksanaan Siklus II Refleksi siklus II Pembahasan dan penulisan hasil penelitian
3.1.4 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK merupakan jenis penelitian yang dikhususkan dalam menangani masalah yang terjadi dalam sebuah kelas yang di lakukan oleh guru kelas atau peneliti lain atau keduanya dengan maksud memperbaiki atau meningkatkan ke arah yang
32
lebih baik sebuah permasalahan yang ada dalam kelas tersebut. Jenis penelitian PTK yang peneliti gunakan adalah jenis kolaborasi yakni bekerja sama dengan guru kelas IV. 3.2. Variabel Penelitian Variabel perannya sangat penting karena sangat mempengaruhi dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga variabel. Satu variabel bebas, dan dua variabel terikat. Variabel Bebas
3.2.1.
Variabel bebas merupakan variabel sebab, karena mempengaruhi hasil variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah pembelajaran cooperatif learning tipe two stay two tray. tipe Two Stay Two Stray. Anita Lie (2002:60) metode two stay two tray di kembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Metode ini dapat di gunakan ke dalam semua pelajaran dan untuk semua tingkatan semua anak didik. Kegiatan pembelajaran cooperatif learning tipe two stay two tray ini siswa berkelompok heterogen untuk menyelesaikan tugas kelompok. setelah itu dua anggota kelompok bertamu ke kelompok lain. Siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan informasi kepada tamu yang datang. Setelah selesai tamu ke kelompoknya untuk mencocokkan hasil bertamu kemudian presentasi di depan kelas. 3.2.2. Variabel Terikat Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi akibat, karena hasilnya dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya yang pertama adalah sikap terhadap pelajaran IPA. Berdasarkan berbagai batasan tersebut
dapat
dirumuskan batasan sikap
dalam penelitian ini,
yakni
kecenderungan mental suka atau tidak suka terhadap sesuatu tertentu, seperti dalam menghadapi obyek, konsep, maupun situasi, yang dapat diwujudkan dalam tiga komponen sikap yakni kognisi, afeksi, dan konasi. Sedangkan variabel terikat yang kedua adalah hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan siswa setelah mengalami proses belajar, kemampuan siswa dalam hasil belajar meliputi tiga komponen yakni kognitif, afektif, dan psikomotor, kemampuan hasil belajar dapat diketahui setelah guru melakukan tes
33
evaluasi. Dalam penelitian ini hasil belajar di fokuskan pada ranah kognitif. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 3.3. Rencana Tindakan Rencana tindakan penelitian ini adalah menggunakan model Kemmis & Taggart. Merupakan pengembangan dari konsep dasar yang di perkenalkan Kurt Lewin, tetapi pada komponen action dan observation dijadikan satu kesatuan karena keduanya merupakan tindakan yang tidak terpisahkan terjadi dalam waktu yang sama. Model Kemmis & Mc taggart yang terdiri dari 4 komponen yaitu: a. Perencaaan (planning) b. Tindakan (action) c. Pengamatan (observation) d. Refleksi (reflection) Planning
SI K L U S I
Reflection Action dan Observation
SI K L U S II
Re-Planning Reflection
Action dan Observation
Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kemmis & MC Taggart dalam Dadang (2012:16) Langkah-langkah tahapan PTK dalam Dadang (2012:68-71) 1. Perencanaan
34
Dalam tahap perencanaan guru sebagai peneliti melakukan kegiatankegiatan di antaranya: a. Menyusun RPP tentang materi/konsep pembelajaran yang akan di tingkatkan dengan menggunakan solusi, obat atau tindakan yang dipilih guru. b. Menentukan fokus penelitian . c. Menentukan siswa dan kelas yang akan diberi tindakan . d. Menyusun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian, yang di dalamnya memuat indikator-indikator yang akan diamati/diukur, penentuan skorsing serta pengkategorian (misal sangat tinggi=5, tinggi=4, cukup=3, rendah=2, rendah sekali=1) 2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Laksanakan tindakan yang telah direncanakan dalam bentuk pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Pelaksanaan tindakan disesuaikan
dengan
skenario
dan
langkah-langkah
tindakan
pembelajaran yang telah disusun seperti yang telah tertuang dalam RPP yang dibuat guru. Pelaksanaan tindakan diikuti oleh pelaksanaan observasi oleh guru kelas yang bertindak sebagai pengamat sesuai dengan semua hal yang telah disepakati sebelumnya.. 3. Refleksi Data yang telah terkumpul pada setiap siklus selanjutnya diolah, disederhanakan dalam bentuk tabel, grafik, bagan ataupun yang lainnya. Kemudian analisis dan tafsirkanlah data-data tersebut dan diskusikan, kaji ulang bersama-sama dengan pengamat tentang kelebihan dan kekurangan yang terjadi dalam proses pembelajaran yang terekam dalam data tersebut lalu deskripsikan. Akan lebih baik lagi
kalau deskripsikan dalam bentuk
pembelajaran. 4. Perencanaan Tindakan Ulang (Re-Planning)
laporan setiap
siklus
35
Hasil kegiatan kaji ulang dan refleksi dari siklus I, gunakan sebagai bahan
pertimbangan
untuk
penyusunan
perencanaan
tindakan
berikutnya yang dikemas dalam bentuk perencanaan atau skenario pembelajaran berikutnya. Pertahankan dan tingkatkan kelebihankelebihan yang sudah muncul, sebaliknya terhadap kelemahankelemahan yang masih terjadi carilah alternatif tindakan lain yang paling mungkin dapat dilakukan dan dapat mengatasi kelemahankelemahan tadi, yang dituangkan dalam perencanaan siklus II dan seterusnya. Dalam penelitian ini dilakukan dalam beberapa siklus. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian sebagai berikut: I. Siklus I A. Perencanaan Dalam tahap perencanaan peneliti menyusun RPP, lembar observasi untuk guru dan siswa, dan media yang dibutuhkan. B. Pelaksanaan dan Observasi a. Kegiatan awal 1. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik 2. Guru menyampaikan motivasi dan apersepsi 3. Guru menyampaikan materi pokok dan tujuan pembelajaran b. Kegiatan Inti 1. Siswa mencatat hal-hal penting dari penjelasan materi oleh guru 2. Siswa
membentuk
kelompok
heterogen
setiap
kelompok
beranggota 4 siswa 3. Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja untuk berdiskusi dengan kelompoknya 4. Setelah semua kelompok menyelesaikan tugasnya dua anggota setiap kelompok bertamu ke kelompok lain 5. Kelompok
yang mendapatkan tamu
dari
menjelaskan hasil diskusi yang telah dilakukan.
kelompok lain
36
6. Semua anggota kelompok kembali ke kelompok masing-masing untuk melaporkan hasil temuannya dari bertamu kelompok lain. 7. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan temuan dari kelompok lain. c. Kegiatan akhir 1. Siswa
bersama
guru
bertanya
jawab
untuk
meluruskan
kesalahpahaman 2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran 3. Guru memberikan evaluasi dan tidak lanjut d. Observasi Pada tahap observasi observer mengamati situasi pembelajaran yang sedang berlangsung dengan cara mengisi skor di setiap item, pada lembar observasi. Lembar observasi meliputi: 1. Kegiatan aktivitas belajar siswa selama pembelajaran dengan menggunakan cooperative learning tipe two stay two. 2. Kinerja guru dalam menerapkan pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray. C. Refleksi 1. Menganalisis perubahan yang terjadi pada siswa setelah dilaksanakan tindakan. 2. Mengkaji hasil siklus I apakah berhasil atau tidak 3. Mencari permasalahan yang terjadi pada siklus I 4. Merencanakan tindak lanjut untuk siklus II dan selanjutnya II. Siklus II dan siklus selanjutnya A. Perencanaan Dalam tahap perencanaan peneliti menyusun RPP, lembar observasi untuk guru dan siswa, dan media yang dibutuhkan. B. Pelaksanaan dan Observasi a. Kegiatan awal 1. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik 2. Guru menyampaikan motivasi dan apersepsi
37
3. Guru menyampaikan materi pokok dan tujuan pembelajaran b. Kegiatan Inti 1. Siswa mencatat hal-hal penting dari penjelasan materi oleh guru 2. Siswa berkumpul berdasarkan pembagian kelompok yang sudah pernah dilakukan pada siklus I 3. Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja untuk berdiskusi dengan kelompoknya 4. Setelah semua kelompok menyelesaikan tugasnya dua anggota setiap kelompok bertamu ke kelompok lain 5. Kelompok
yang mendapatkan tamu
dari
kelompok lain
menjelaskan hasil diskusi yang telah dilakukan. 6. Semua anggota kelompok kembali ke kelompok masing-masing untuk melaporkan hasil temuannya dari bertamu kelompok lain. 7. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan temuan dari kelompok lain. c. Kegiatan akhir 1. Siswa
bersama
guru
bertanya
jawab
untuk
meluruskan
kesalahpahaman 2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran 3. Guru memberikan evaluasi dan tidak lanjut. d. Observasi Pada tahap observasi observer mengamati situasi pembelajaran yang sedang berlangsung dengan cara mengisi skor di setiap item, pada lembar observasi. Lembar observasi meliputi: 1. Kegiatan aktivitas belajar siswa selama pembelajaran dengan menggunakan cooperative learning tipe two stay two. 2. Kinerja guru dalam menerapkan pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray. C. Refleksi 1. Menganalisis perubahan yang terjadi pada siswa setelah dilaksanakan tindakan.
38
2. Mengkaji hasil siklus II apakah berhasil atau tidak 3. Mencari permasalahan yang terjadi pada siklus II 4. Jika
indikator
keberhasilan
belum
berhasil
maka
perlu
merencanakan tindak lanjut untuk siklus selanjutnya. 3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data peneliti menggunakan teknik observasi angket dan tes. 3.4.1.1.Observasi Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran ketika menerapkan cooperative learning tipe two stay two stray di kelas. Dengan meminta bantuan guru sebagai observer. Observasi digunakan untuk menilai kinerja guru dan aktivitas belajar siswa. Dengan cara memberi skor pada lembar observasi, selanjutnya skor di total dan di kategorikan sesuai kategori yang telah di tetapkan berdasarkan skor total yang di peroleh. 3.4.1.2. Angket Untuk
mengetahui
sikap
siswa
terhadap
pelajaran
IPA
peneliti
menggunakan angket. Angket digunakan untuk memperoleh informasi dari siswa dalam arti laporan mengenai pribadi siswa. Angket berisi pernyataan sikap untuk dinilai oleh siswa dan hasilnya dalam bentuk rentangan skor. Kemudian dikategorikan berdasarkan skor total yang diperoleh setiap siswa. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala. Skala ini merupakan alat untuk mengukur nilai, sikap, minat, dalam penelitian ini skala digunakan untuk mengukur sikap siswa terhadap pelajaran IPA. Skala yang di gunakan adalah skala likret. Pokok skala likert adalah menentukan lokasi kedudukan siswa dalam suatu kontinu sikap, terhadap sesuatu tertentu, dalam skala likert bisa mulai dari sangat negatif sampai dengan sangat positif. Untuk skala likert digunakan skala dengan lima angka. Skala 1 berarti sangat negatif dan skala 5 berarti sangat positif. Skala ini disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh pilihan respons yang menunjukkan tingkatan. Contoh pilihan respons seperti berikut: SS
= sangat setuju
39
S
= setuju
TB / R
= tidak punya pendapat /ragu-ragu
TS
= tidak setuju
STS
= Sangat tidak setuju Skoring pilihan jawaban skala likert dapat tergantung pada sifat pernyataan
itu sendiri untuk pernyataan positif dengan negatif tentunya memiliki aturan skorsing yang berbeda. Untuk pernyataan yang bersifat positif skor jawaban adalah : SS=5; S=4; R=3; TS=2; dan STS=1. Untuk pernyataan yang bersifat negatif adalah sebaliknya yaitu: SS=1; S=2; R=3; TS=4; dan STS=5 Jadi sikap dapat dikukur melalui pemahaman, perasaan dan tingkah laku terhadap pelajaran IPA, yang diukur melalui skala likert dengan 5 pilihan jawaban yaitu : sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Pengukuran sikap siswa dalam penelitian ini menggunakan tiga komponen sikap yakni: kognisi, afeksi, dan konasi terhadap pelajaran IPA. Angket ini diberikan pada pra siklus, siklus I, siklus II, dan seterusnya. Dalam angket yang diberikan kepada siswa mencakup tiga komponen yaitu kognisi, afeksi, dan konasi. Untuk pernyataan dalam angket menggunakan dua sifat yaitu pernyataan bersifat positif dan pernyataan bersikap negatif. Tabel 3.2 Mengenai klasifikasinya sikap siswa terhadap pelajaran IPA Menggunakan Tabel Sebagai Berikut Jumlah skor jawaban 85 s/d 105 64 s/d 84 43 s/d 63 21 s/d 42
Kategori Sikap Sangat Positif Positif Negatif Sangat negatif
Keterangan : Skor maksimal = skor maksimal setiap pernyataan X jumlah pernyataan Skor maksimal = 5 x 21 = 105 Skor minimum = skor minimum setiap pernyataan X jumlah pernyataan Skor minimum = 1 x 2 = 21 Untuk menentukan interval kelas Jarak interval kelas
40
Jarak interval kelas = 3.4.1.3.Tes Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur keberhasilan hasil belajar siswa pelajaran IPA. Tes dilaksanakan pada pra siklus dan setiap akhir siklus. Tes dilakukan pada pra siklus untuk memperoleh data sebelum tindakan, sedangkan tes dilakukan pada setiap akhir siklus untuk memperoleh data setelah tindakan. Tes dalam penelitian ini berbentuk soal pilihan ganda. 3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data 3.4.2.1. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kinerja guru dan aktivitas belajar siswa dalam menerapkan cooperative learning tipe two stay two stray selama proses pembelajaran berlangsung. Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I dan II No 1
2
Kegiatan Kegiatan Awal Mengawali pembelajaran
Kegiatan Inti Menyiapkan materi
Membentuk kelompok
Memberikan tugas kelompok
Indikator Menyiapkan ruang, alat, bahan dan media pembelajaran Melakukan kegiatan motivasi dan atau apersepsi Menyampaikan tujuan pembelajaran Menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan Menyampaikan materi secara sistematis Menggunakan alat peraga dalam menyampaikan materi Mengaitkan materi dengan kehidupan nyata Mengarahkan siswa dalam pembentukan kelompok Membagikan Pin kepada setiap anggota kelompok sebagai identitas kelompok Membagikan tugas kepada setiap kelompok Memfasilitasi kelompok alat dan bahan pembelajaran
Nomor Item 1, 2
jumlah 2
3, 4
2
5
1
6
1
7
1
8
1
9
1
10
1
11
1
12
1
13
1
41
Membimbing siswa dalam kelompok untuk berdiskusi menyelesaikan tugas. Bertamu ke Membimbing kelompok untuk kelompok lain menentukan siapa yang bertugas sebagai tamu dan siapa yang bertugas tinggal di dalam kelompok Membimbing siswa bertamu ke kelompok lain Mohon diri dan Membimbing siswa untuk kembali Melaporkan hasil ke kelompok asal Membimbing siswa untuk melaporkan hasil bertamu Mencocokkan Membimbing kelompok untuk mencocokkan dan membahas hasil kerja kelompok lain Mempresentasikan Memfasilitasi setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya Tanya jawab Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab Menyimpulkan materi 3 Kegiatan akhir pembelajaran Melakukan refleksi Melakukan tindak lanjut Jumlah Menentukan jarak interval kelas Jarak interval kelas Jarak interval kelas = Tabel 3. 4 Kategori Lembar Observasi Kinerja Guru Skor 79 s/d 96 61 s/d 78 43 s/d 60 24 s/d 42
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang
14
1
15
1
16
1
17
1
18
1
19
1
20
1
21
1
22
1
23 24
1 1 24
42
Tabel 3.5 Kisi-kisi lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa siklus I dan II No 1
2
Kegiatan
Indikator
Kegiatan Awal Mengawali pembelajaran
Menempati tempat duduk masingmasing Kesiapan menerima pembelajaran Memperhatikan penyampaian apersepsi dan atau motivasi Memperhatikan penyampaian tujuan pembelajaran Memperhatikan penyampaian kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan Memperhatikan penjelasan materi Menjawab pertanyaan Terjadi interaksi positif Mengikuti arahan guru dalam pembentukan kelompok Mengambil pin dengan tertib Mengambil tugas kelompok dengan tertib Mengambil alat, dan bahan pembelajaran dengan tertib Berdiskusi aktif Saling bekerja sama Menentukan siapa yang menjadi tamu dan siapa yang tinggal dengan tertib Bertamu ke kelompok lain dengan tertib Kembali ke kelompok asal dengan tertib
Kegiatan Inti Menyiapkan materi Membentuk kelompok Memberikan tugas kelompok
Bertamu ke kelompok lain
Mohon diri dan Melaporkan hasil Mencocokka n Mempresenta
Nomor Item 1
jumlah
2 3
1 1
4
1
5
1
6 7 8 9
1 1 1 1
10 11
1 1
12
1
13 14 15
1
16
1
17
1
Melaporkan hasil bertamu Mencocokkan hasil bertamu
18 19
1 1
Mempresentasikan hasil kerja
20
1
1
1
43
sikan Tanya jawab
kelompok Bertanya materi yang belum di pahami Ikut berperan dalam perumusan 3 Kegiatan akhir pembelajaran Ikut berperan dalam merefleksi Melakukan tindak lanjut Jumlah menentukan interval kelas
21
1
22
1
23 24
1 1 24
Interval kelas Interval kelas = Tabel 3.6 Kategori Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Skor 79 s/d 96 61 s/d 78 43 s/d 60 24 s/d 42
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang
3.4.2.2. Angket Lembar angket yang digunakan dalam penelitian ini memuat tiga komponen sikap, yaitu kognisi, afeksi, dan konasi. Dalam angket juga menyertakan pernyataan negatif, dan pernyataan positif untuk mengetahui seberapa besar perubahan sikap siswa terhadap pelajaran IPA. Angket ini diberikan pada setiap siklus. Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Sikap Belajar IPA Variabel Sikap terhadap pelajaran IPA yang di sajikan dalam metode two stay two stray Jumlah
Kompo Indikator nen Kognisi 1. Mengetahui pentingnya manfaat pelajaran IPA Afeksi 1. Perasaan senang ketika menerima pelajaran IPA Konasi
No Item Positif 1, 3, 5, 7, 9 12,14,16,1 8,20,21
1. Memusatkan perhatian 23,24,26,2 Melaksanakan perintah guru 7,29
16
No Item Negatif 2, 4, 6, 8, 10, 11 13, 15, 17, 19, 22 25, 28, 30, 31, 32 16
44
3.4.2.3. Butir Soal Tes Untuk mengukur hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan dengan cooperative learning tipe two stay two stray menggunakan instrumen tes berbentuk pilihan ganda. Tes dilaksanakan setiap siklus. Tabel 3.8 Kisi-kisi Tes Pra Siklus SK KD
: 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda : 7.1. Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda No Indikator Bentuk Nomor soal instrumen soal 1 Menyebutkan Pilihan 2,3,4,5,6,7,8,1 pengaruh gaya ganda 0,11, terhadap benda 12,13,15,18,20 ,23 2 Mengidentifikasi Pilihan 1,9,14,16,17,1 gaya yang terjadi ganda 9,21, 22,24,25 Jumlah 25 Tabel 3.9 Kisi-kisi Tes Siklus I
SK
: 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
KD
: 8.1. Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya No
1
Indikator
Mendeskripsikan energi panas 2 Menyebutkan cara perambatan energi panas 3 Menyebutkan contoh sumber energi panas 4 Mendeskripsikan energi bunyi 5 Menyebutkan cara perambatan energi bunyi 6 Mampu menyebutkan sumber energi bunyi Jumlah
Bentuk instrumen soal
Nomor soal
Pilihan ganda
1,2,3,4,5
Pilihan ganda
6,7,8,9,10,11 ,12 13,14,15,16 ,17,18,19,20 21,22,23,24, 25, 26,27,28,29, 30,31,32 33,34,35,36 ,37,38,39,40 40
Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda
45
SK
: 8.
Tabel 3.10 Kisi-kisi Soal Tes Siklus II Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari KD
: 8.2. Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya No
1
2
Indikator
Menjelaskan berbagai energi alternatif Menjelaskan penggunaan berbagai energi alternatif
Jumlah
Bentuk instrumen soal Pilihan ganda
Pilihan ganda
Nomor soal
1,2,3,4,5,6,7,8,9, 10,11,12,13,14,15, 16,17, 18, 19,20,21,22,23,24, 25,26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38 38
3.5.Teknik Analisis Data 3.5.1. Uji Validitas Soal Uji validitas atau digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suat alat ukur mampu melakukan fungsinya. Analisis validitas dapat menggunakan cara manual dan bantuan komputer. Menggunakan cara manual dengan memakai kalkulator dan efektif digunakan jika datanya sedikit, peneliti menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan komputer menggunakan program SPSS versi 18.0.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut: membuka program SPSS kemudian memasukkan data. Setelah data dimasukkan dalam lembar kerja SPSS maka langkah selanjutnya menganalisis data dapat dengan cara klik menu analyze pada toolbar, pilih scale kemudian Reliability Analyze, kilik , klik statistics. Beri tanda centang pada scale if item deleted klik continue kemudian klik OK. Berdasarkan pernyataan Sugiyono (2010:178) yang mengatakan ”menganalisis faktor dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa instrumen
46
tersebut memiliki validitas konstruksi yang valid”. Jadi soal yang korelasi kurang 0,3 tidak bisa di pakai atau tidak valid. Uji Validitas instrumen angket, soal pra siklus, siklus I, siklus II. Dilaksanakan di SDN Salatiga 09 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. dengan menggunakan program SPSS 18.0.0 untuk windows adalah sebagai berikut: Hasil analisis validitas item instrumen angket sebagai berikut: Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Instrumen Angket No Item Valid No Item Tidak Valid 1, 3, 4, 8, 10, 11, 12, 16, 15, 18, 19, 20, 2, 5, 6, 7, 9, 13, 14, 17, 25, 28, 30 21, 22, 23, 24, 26, 27, 29, 31, 32 Hasil uji coba instrumen angket dengan responden berjumlah 77 siswa. dilaksanakan di kelas IV dan V SDN Salatiga 09 dengan jumlah pernyataan 32. Setelah dianalisis dengan menggunakan SPSS 18.0.0 dapat diketahui pernyataan yang valid berjumlah 21 item, sedangkan yang tidak valid berjumlah 11 item. Berikut ini adalah item pernyataan yang digunakan dalam penelitian di kelas IV SDN Delik 2. Tabel 3.12 Item Instrumen Angket yang Digunakan Variabel
Kompo nen
Indikator
No Item yang Digunakan Sikap terhadap Kognisi Mengetahui pentingnya manfaat 1, 3, 4, 8, pelajaran IPA pelajaran IPA 10, 11 yang di Afeksi Perasaan senang ketika menerima 12, 16, 15, sajikan dalam pelajaran IPA 18, 19, metode two 20, 21, 22 stay two stray Konasi Memusatkan perhatian Melaksanakan 23, 24, 26, perintah guru 27, 29, 31, 32 Jumlah 21 Hasil analisis validitas uji instrumen soal pra siklus sebagai berikut: Tabel 3.13 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Pra Siklus No Item Valid 2,3,4,6,8,11, 12,13,15,18,20 1,9,14,17,19,21,24,25
No Item Tidak Valid 5,7,10,23, 16,22
47
Hasil uji coba instrumen soal evaluasi dengan responden berjumlah 39 siswa. dilaksanakan di kelas IV SDN Salatiga 09 dengan jumlah soal 25. Setelah dianalisis dengan menggunakan SPSS 18.0.0 dapat diketahui pernyataan yang valid berjumlah 19 item, sedangkan yang tidak valid berjumlah 6 item. Berikut ini adalah item soal yang digunakan pada pra siklus di kelas IV SDN Delik 2. Tabel 3. 14 Item Instrumen Soal yang Digunakan Pada Pra Siklus No
Indikator
1
Menyebutkan pengaruh gaya terhadap benda
2
Mengidentifikasi gaya yang terjadi
Jumlah
Bentuk Nomor soal instrumen soal Pilihan 2,3,4,5,6,7, ganda 8,10,11, 12,13,15,18 ,20,23 Pilihan 1,9,14,16,1 ganda 7,19,21, 22,24,25 25
Nomor soal yang Digunakan 2,3,4,6,8,11, 12,13,15,18,2 0 1,9,14,17,19,2 1,24,25 19
Hasil analisis validitas uji instrumen soal siklus I sebagai berikut: Tabel 3.15 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Siklus I No Item Valid 1,3,4, 6,7,8,9, 11,12, 13,14,15, 17,18,19,20, 21,22,23,24,25, 26,27,29, 30, 32, 34,35, 37,38,39.
No Item Tidak Valid 2,5, 10, 16, 28,31, 33,36, 40
Hasil uji coba instrumen soal evaluasi dengan responden berjumlah 77 siswa. dilaksanakan di kelas IV dan V SDN Salatiga 09 dengan jumlah soal 40. Setelah dianalisis dengan menggunakan SPSS 18.0.0 dapat diketahui pernyataan yang valid berjumlah 31 item, sedangkan yang tidak valid berjumlah 9 item. Berikut ini adalah item soal yang digunakan pada siklus I di kelas IV SDN Delik 02:
48
Tabel 3.16 Item Instrumen Soal yang Digunakan Pada Siklus I No
1
Indikator
Mendeskripsikan energi panas 2 Menyebutkan cara perambatan energi panas 3 Menyebutkan contoh sumber energi panas 4 Mendeskripsikan energi bunyi 5 Menyebutkan cara perambatan energi bunyi 6 Mampu menyebutkan sumber energi bunyi Jumlah
Bentuk instrumen soal Pilihan ganda Pilihan ganda
Nomor soal
Nomor soal yang digunakan 1,3,4
1,2,3,4,5
Pilihan ganda
13,14,15,16 ,17,18,19,20
13,14,15, 17,18,19,20
Pilihan ganda Pilihan ganda
21,22,23,24,25,
21,22,23,24,25
26,27,28,29, 30,31,32
26,27,29, 30, 32
Pilihan ganda
33,34,35,36 ,37,38,39,40
34,35, 37,38,39,
40
31
6,7,8,9,10,11,12 6,7,8,9, 11,12
Hasil analisis validitas uji instrumen soal siklus II sebagai berikut: Tabel 3.17 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Siklus II No Item Valid 1,2,6,7,8,9, 10,11, 14 21, 25, 28, 31, 35,38
No Item Tidak Valid 3,4,5, 12,13 ,15, 16,17, 18, 19,20 ,22,23,24, 26, 27, 29, 30, 32, 33, 34, 36, 37 Hasil uji coba instrumen soal evaluasi dengan responden berjumlah 38
siswa. dilaksanakan di kelas V SDN Salatiga 09 dengan jumlah soal 38. Setelah dianalisis dengan menggunakan SPSS 18.0.0 dapat diketahui pernyataan yang valid berjumlah 15 item, sedangkan yang tidak valid berjumlah 23 item. Berikut ini adalah item soal yang digunakan pada siklus II di kelas IV SDN Delik 02.
49
Tabel 3.18 Item Instrumen Soal yang Digunakan Pada Siklus II No
1
2
Indikator
Menjelaskan berbagai energi alternatif Menjelaskan penggunaan berbagai energi alternatif
Jumlah
Bentuk instrumen soal Pilihan ganda Pilihan ganda
Nomor soal
Nomor soal yang Digunakan 1,2,3,4,5,6,7,8,9, 1,2,6,7,8,9, 10,11,12,13,14,15, 10,11, 14 16,17, 18, 21, 25, 28, 19,20,21,22,23,24, 31, 35,38 25,26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38 38 15
3.5.2. Uji Reliabilitas Soal Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi atau keteraturan hasil dari pengukuran jika menggunakan instrumen tersebut. Apabila instrumen tersebut digunakan lagi untuk mengukur suatu objek atau responden. Dalam penelitian ini uji realibilitas dilakukan di SDN Salatiga 9, uji reliabel dilakukan adalah untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak sehingga nantinya soal digunakan untuk mengambil data di kelas penelitian reliabel. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan komputer menggunakan program SPSS versi 18.0.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut: membuka program SPSS kemudian memasukkan data. Setelah data dimasukkan dalam lembar kerja SPSS maka langkah selanjutnya menganalisis data dapat dengan cara klik menu analyze pada toolbar, pilih scale kemudian Reliability Analyze, kilik , klik statistics. Beri tanda centang pada scale if item deleted klik continue kemudian klik OK. Untuk menentukan tingkat reliabilitas menggunakan kriteria yang di kemukakan oleh dalam Triton (2006:248)
50
Tabel 3.19 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Menurut Triton Alpha Tingkat Reliabilitas 0,00 s.d. 0,20 Kurang Reliabel >0,20 s.d. 0,40 Agak Reliabel >0,40 s.d. 0,60 Cukup Reliabel >0,60 s.d. 0,80 Reliabel >0,80 s.d. 1,00 Sangat Reliabel Uji reliabilitas instrumen angket, soal pra siklus, siklus I, siklus II. Dilaksanakan di SDN Salatiga 09 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. dengan menggunakan program SPSS 18.0.0 untuk windows adalah sebagai berikut:
Tabel 3.20 Hasil Reabilitas Instrumen Angket Koefisien Reabilitas 0,903
Kriteria Sangat Reliabel
Tabel 3.21 Hasil Reabilitas Instrumen Soal Pra Siklus Koefisien Reabilitas 0,902
Kriteria Sangat Reliabel
Tabel 3.22 Hasil Reabilitas Instrumen Soal Siklus I Koefisien Reabilitas 0,930
Kriteria Sangat Reliabel
Tabel 3.23 Hasil Reabilitas Instrumen Soal Siklus II Koefisien Reabilitas 0,825
Kriteria Sangat Reliabel
3.5.3. Uji Tingkat Kesukaran Soal Salah satu soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Tingkat kesukaran butir soal ditandai dengan banyaknya siswa yang mampu menjawab benar. Untuk menentukan tingkat kesukaran soal menggunakan rumus dalam Purwanto (2013:99) sebagai berikut:
51
Keterangan: TK = Tingkat Kesukaran ∑B = Jumlah siswa yang menjawab benar ∑P = Jumlah siswa peserta tes Berdasarkan rumus tersebut Purwanto (2013:101) mengkategorikan sebagai berikut: Tabel 3.24 Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen (Purwanto 2013:101) Rentang TK 0,00 – 0,32 0,33 – 0,66 0,67 – 1,00
Kategori Sukar Sedang Mudah
Hasil analisis tingkat kesukaran instrumen soal pra siklus, siklus I, siklus II yang di ujikan di SDN Salatiga 09 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga adalah sebagai berikut: Tabel 3.25 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Soal Pra Siklus Kategori Sukar Sedang Mudah
No soal 6, 9, 17 1, 2, 4, 8, 11, 12, 13, 15, 19, 20, 22, 24, 3, 14, 18, 25
Tabel 3.26 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Soal Siklus I Kategori Sukar Sedang Mudah
No soal 7, 11, 15, 35 1, 6, 8, 9, 12, 14, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 29, 30, 32 3, 4, 13,17, 18, 21, 26, 27, 34, 37, 38, 39
Tabel 3.27 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Soal Siklus II Kategori Sukar Sedang Mudah
No soal 8, 31, 35 2, 7, 9, 11, 21 1, 6, 10, 14 , 25, 28, 38
52
3.6. Indikator Kinerja Untuk menentukan keberhasilan dalam penelitian berikut adalah penentuan indikator kinerja: 3.6.1. Indikator proses Indikator proses dalam penelitian ini merupakan ketercapaian proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam penerapan cooperative learning tipe two stay two stray. Pembelajaran dinyatakan berhasil atau tercapai apabila skor total pada lembar observasi guru dan siswa berada pada kategori baik, dan sangat baik. 3.6.2. Indikator Hasil Indikator kinerja pada penelitian ini dilihat dari hasil sikap, dan hasil belajar. Pada hasil sikap penelitian berhasil jika 80% lebih siswa berada pada kategori sangat positif, dan positif. Sedangkan pada hasil belajar 80% lebih siswa mencapai ketuntasan dengan nilai KKM 62. 3.7. Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dan kualitatif. Kuantitatif, dan kualitatif untuk menganalisa data hasil observasi guru dan siswa dalam penerapan pembelajaran. Dilakukan dengan cara mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran setiap pertemuan sesuai sintak, dan skor total yang diperoleh dari lembar observasi, dikategorikan berdasarkan kategori yang sudah ditetapkan. Sikap, dan hasil belajar siswa dianalisis menggunakan kuantitatif. Dari angket sikap yang di kerjakan siswa di skor setiap item pernyataan, kemudian skor yang diperoleh ditotal seluruhnya. Dari hasil total skor tersebut kemudian dikategorikan berdasarkan kategori yang telah di tetapkan. Sedangkan pada hasil belajar dengan menghitung persentase ketuntasan nilai yang diperoleh. Hasil pengolahan data dianalisis
dengan deskriptif komparatif
yaitu
dengan
membandingkan kondisi antar siklus. Dari hasil tersebut dapat dilihat peningkatan yang terjadi.