16
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Taman Wisata Alam Punti Kayu, Palembang, Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yaitu bulan Juli-Agustus 2009.
3.2 Alat dan Obyek Penelitian Alat yang digunakan adalah peta kawasan, kamera, buku panduan lapang, tallysheet, panduan wawancara, kuisioner, dan alat tulis menulis. Obyek penelitian yaitu satwa, pengunjung, dan pengelola TWA Punti Kayu.
3.3 Jenis Data yang Dikumpulkan Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah secara langsung dari sumbernya oleh pengguna data. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pengguna data, dan data itu telah diolah dan dipublikasikan pihak lain (Kusmayadi 2004). 3.3.1 Data Primer Data dan informasi yang dikumpulkan meliputi tiga bagian, yaitu: 1. Satwa, meliputi data satwa yang dikelola di Taman Satwa Punti Kayu dan potensi satwa yang terdapat di TWA Punti Kayu yaitu satwa yang hidup bebas di alam (Tabel 2-Tabel 3). 2. Pengunjung, meliputi data mengenai motivasi, persepsi, perilaku, dan harapan serta saran pengunjung mengenai pengelolaan TWA Punti Kayu (Tabel 4). 3. Pengelola, meliputi data mengenai persepsi pengelola terhadap aspekaspek pengelolaan yang dilakukan oleh pengelola Taman Satwa Punti Kayu dan perilaku pengelola terhadap satwa di Taman Satwa Punti Kayu (Tabel 5).
17
Tabel 2 Satwa yang diamati di Taman Satwa Punti Kayu (kandang) No
Jenis Data
1.
Jenis satwa
Metode Pengumpulan Data Pengamatan lapang
2.
Pengelolaan pakan
Wawancara dan pengamatan lapang
3.
Pengelolaan kandang
Wawancara dan pengamatan lapang
4.
Pengelolaan kesehatan
Wawancara dan pengamatan lapang
Informasi yang Dikumpulkan Semua jenis yang terdapat di taman satwa (nama lokal, nama latin, kelas, dan famili) a. Frekuensi pemberian makanan b. Waktu pemberian makanan c. Jenis makanan yang diberikan kepada satwa (buah/sayur/daging) d. Kondisi makanan e. Frekuensi pemberian air minum f. Waktu pemberian air minum g. Kondisi air minum a. Ketersediaan tempat berlindung/beristirahat b. Bentuk tempat berlindung/beristirahat c. Bentuk kandang d. Luas kandang e. Jenis lantai kandang f. Jumlah satwa /kandang g. Fasilitas pendukung (sarang/tempat berkubang) h. Kondisi lingkungan kandang dan sekitarnya a. Frekuensi pemeriksaan kesehatan b. Tindakan prefentif (sanitasi/vaksinasi) c. Jenis obat
Pengisian kriteria capaian implementasi kesejahteraan satwa dilakukan dengan sistem pengisian tabel evaluasi kesejahteraan satwa yang diterbitkan oleh PKBSI (Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia) diacu dalam Islahuddin (2009) yang disesuaikan dengan keperluan penelitian. Pendekatan penilaian berdasarkan ketersediaan fasilitas dan sistem manajemen pengelolaan satwa (Lampiran 1). Tabel 3 Satwa yang diamati di TWA Punti Kayu (liar di alam) No
Jenis Data
1.
Jenis satwa
2.
Potensi satwa
Metode Pengumpulan Data Studi pustaka dan pengamatan lapang Studi pustaka dan pengamatan lapang
Informasi yang Dikumpulkan Semua jenis yang terdapat di TWA Punti Kayu (nama lokal, nama latin, kelas, dan famili) Mencatat titik-titik penyebaran satwa yang terdapat di TWA Punti Kayu
Tabel 4 Pengunjung yang diamati dalam penelitian 1.
Karakteristik pengunjung
Metode Pengumpulan Data Kuisioner dan wawancara
2.
Motivasi pengunjung
Kuisioner dan wawancara
No
Jenis Data
Informasi yang Dikumpulkan a. b. c. d. e. f. a. b.
Nama Umur Jenis kelamin Daerah asal Pendidikan terakhir Pekerjaan Tujuan datang ke TWA Punti Kayu Intensitas mengunjungi TWA Punti Kayu
18 No
Jenis Data
Metode Pengumpulan Data
3.
Persepsi pengunjung
Kuisioner dan wawancara
4.
Perilaku pengunjung
5.
Harapan dan saran pengunjung
Kuisioner, wawancara, dan pengamatan lapang Kuisioner dan wawancara
Informasi yang Dikumpulkan c. Alasan berkunjung kembali ke TWA Punti Kayu d. Kawasan yang disukai di TWA Punti Kayu e. Obyek satwa yang disukai di Taman Satwa Punti Kayu a. Sarana dan prasarana di TWA Punti Kayu b. Pelayanan dari pengelola TWA Punti Kayu c. Harga tiket masuk TWA Punti Kayu dan Taman Satwa Punti Kayu d. Kepuasan terhadap keberadaan satwa (jumlah dan keanekaragaman) di Taman Satwa Punti Kayu e. Kondisi kesejahteraan satwa yang terdapat di Taman Satwa Punti Kayu Perlakuan pengunjung terhadap satwa di Taman Satwa Punti Kayu Harapan dan saran pengunjung terhadap pengelolaan TWA Punti Kayu
Tabel 5 Pengelola Taman Satwa dan TWA Punti Kayu yang diamati No
Jenis Data
1.
Persepsi pengelola
2.
Perilaku pengelola
Metode Pengumpulan Data Wawancara Wawancara dan pengamatan lapang
Informasi yang Dikumpulkan Persepsi pengelola terhadap aspek-aspek pengelolaan yang dilakukan oleh pengelola TWA Punti Kayu Perlakuan pengelola terhadap satwa di Taman Satwa Punti Kayu
3.3.2 Data Sekunder Data sekunder yang dikumpulkan yaitu data mengenai satwa yang terdapat di alam hasil inventarisasi BKSDA Sumatera Selatan, sarana prasarana wisata, kebijakan-kebijakan pengelola, sejarah pengelolaan satwa di Taman Satwa Punti Kayu, dan data pengunjung TWA Punti Kayu serta data dan informasi lain yang menunjang penelitian.
3.4 Metode Pengumpulan Data 1) Studi Pustaka Studi pustaka bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai satwa yang terdapat di TWA Punti Kayu dari berbagai sumber seperti dokumen pengelola, buku, laporan, dan lain-lain. Data yang diperoleh dari studi pustaka diverifikasi di
19
lapangan. Selain data satwa, juga dikumpulkan data pengunjung tahun-tahun sebelumnya dari dokumen pengelola TWA Punti Kayu. 2) Wawancara Kegiatan wawancara dilakukan secara langsung melalui wawancara dan penyebaran kuisioner terhadap pengunjung. Wawancara yang dilakukan meliputi: a. Wawancara dengan pengelola dilakukan pada BKSDA Sumatera Selatan, manajer pelaksana, dan animal keeper mengenai persepsi pengelola terhadap
aspek-aspek
pengelolaan
kesejahteraan
satwa
termasuk
sumberdaya manusia, pengetahuan, dan kegiatan apa saja yang telah dilaksanakan dalam pengelolaan kesejahteraan satwa di Taman Satwa Punti Kayu. b. Wawancara
dengan
pengunjung.
Wawancara
dengan
pengunjung
dilakukan dengan cara wawancara terstruktur (Lampiran 3) dan penyebaran kuisioner di taman satwa (Lampiran 4). Jenis kuisioner kombinasi yaitu tertutup dengan skala Likert tetapi juga bertanya alasan dari jawaban pengunjung tersebut. Pengambilan data dan informasi pengunjung dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu disesuaikan dengan tujuan penelitian, kemampuan biaya dan waktu peneliti (Kusmayadi 2004). Dalam pengambilan sampel responden, pengunjung dikelompokkan berdasarkan strata umur, yaitu: anak-anak (914 tahun), remaja (15-24 tahun), dewasa (25-50 tahun) dan tua (> 50 tahun). Jumlah responden pengunjung yang diambil adalah berdasarkan jumlah yang dikehendaki atas kemampuan peneliti, yaitu 100 orang responden (Nasution 2007). Proporsi untuk setiap kelompok umur secara rinci disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Kategori responden, strata umur, persentase sampel dan jumlah sampel pengunjung untuk penelitian No 1. 2. 3. 4.
Kategori Responden Anak-anak Remaja Dewasa Tua Jumlah Total
Strata Umur 9-14 tahun 15-24 tahun 25-50 tahun > 50 tahun
Persentase Sampel (%) 35 20 35 10 100 %
Jumlah Sampel Pengunjung (orang) 35 20 35 10 100 orang
20
3) Pengamatan Lapang Pengamatan lapang dilaksanakan dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap obyek kajian di lapang atau di lokasi penelitian. Pengamatan yang dilakukan adalah: a. Pengamatan terhadap pengelolaan satwa di Taman Satwa Punti Kayu Pengamatan dilakukan dengan mengikuti secara langsung pengelolaan satwa yang terdapat di kandang Taman Satwa di Punti Kayu mulai dari pemberian pakan, pembersihan kandang, pemberian obat, dan kegiatan lain yang bersinggungan langsung dengan kesejahteraan satwa tersebut. Kegiatan tersebut dicatat dan didokumentasikan. b. Pengamatan satwa di alam Pengamatan satwa di alam TWA Punti Kayu yaitu pengamatan satwa baik itu mamalia, burung, dan herpetofauna yang tersebar di TWA Punti Kayu. Pengamatan dilaksanakan pagi dan sore hari. Pagi dimulai pukul 09.00 (gerbang TWA dibuka) dan sore sekitar pukul 16.00 masing-masing selama kurang lebih satu jam. Pengamatan dilaksanakan setiap hari selama penelitian. Jalur pengamatan mengikuti jalur yang sudah ada untuk pengunjung sampai ke daerah belakang danau. Pengamatan dilakukan dengan berjalan pada kecepatan yang konstan. Selain itu pengamatan dilakukan terkonsentrasi pada suatu titik yang diduga sebagai tempat dengan peluang perjumpaan satwa tinggi. Misalnya tempat tersedianya pakan, air untuk minum dan sebagainya. Pengamatan dapat dilakukan pada tempat yang tersembunyi sehingga tidak mengganggu aktivitas satwa. Pengamatan dilaksanakan di danau pada pagi dan sore hari. c. Pengamatan aktivitas pengunjung Pengamatan aktivitas yang dilakukan pengunjung selama berada di TWA Punti Kayu dan pengaruhnya terhadap perilaku satwa.
21
3.5 Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 3.5.1 Analisis Pengelolaan Kesejahteraan Satwa di Taman Satwa Punti Kayu Metode yang digunakan dalam menganalisis pengelolaan kesejahteraan satwa di Taman Satwa Punti yaitu dengan memberikan nilai pada setiap variabel yang ditetapkan. Pada penelitian ini terdapat lima parameter untuk kesejahteraan satwa (prinsip kesejahteraan satwa) yang di dalamnya terdapat berbagai kriteria penilaian kesejahteraan satwa (Lampiran 1). Nilai untuk setiap variabel yaitu Baik= 3, Cukup= 2, dan Buruk= 1. Tabel yang berisi dengan berbagai kriteria penilaian dievaluasi dengan rumus: Pencapaian implementasi kesejahteraan satwa
Jumlah rataan Prinsip kesejahteraan satwa 5
Hasil perhitungan dengan rumus ini akan didapatkan nilai untuk kesejahteraan satwa di Taman Satwa Punti Kayu yang dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Klasifikasi penilaian kesejahteraan satwa di Taman Satwa Punti Kayu No 1. 2. 3.
Klasifikasi penilaian Baik Cukup Buruk
Skor 2,5-3,0 1,5-2,5 1,0-1,5
3.5.2 Analisis Persepsi Pengunjung terhadap Pengelolaan Wisata di Taman Wisata Alam Punti Kayu Penilaian persepsi pengunjung dilihat dari penilaian pengunjung terhadap sarana dan prasarana di TWA Punti Kayu, pelayanan dari pengelola TWA Punti Kayu, harga tiket masuk TWA Punti Kayu dan Taman Satwa Punti Kayu, kepuasan terhadap keberadaan satwa (jumlah dan keanekaragaman) di Taman Satwa Punti Kayu, dan kondisi kesejahteraan satwa yang terdapat di Taman Satwa Punti Kayu. Penilaian persepsi pengunjung dilakukan dengan cara menjumlahkan total skoring dari persepsi pengunjung. Skoring adalah pemberian skor untuk memperoleh data kuantitatif yang diperlukan. Pada penelitian ini, digunakan skala Likert yang sudah dimodifikasi menjadi tiga skala untuk menentukan skor (Tabel 8). Skala ini hanya menggunakan item yang pasti baik dan pasti buruk (Nazir
22
2003). Jadi setiap pertanyaan tersebut diberikan 3 jawaban pilihan yang sesuai dengan inti masalah dalam pertanyaan tersebut. Masing-masing jawaban diberi nilai skor 1 sampai 3. Tabel 8 Penetapan skor dalam analisis persepsi pengunjung No 1.
2.
3.
4.
5.
Persepsi Sarana dan prasarana di TWA Punti Kayu
Pelayanan dari pengelola TWA Punti Kayu
Skala Lengkap
Kurang lengkap Tidak lengkap Memuaskan
2 1 3
Kurang memuaskan Tidak memuaskan Murah Sedang Mahal
2
Definisi Skala Apabila di TWA Punti Kayu ini terdapat semua sarana prasarana wisata minimal yang harus ada pada suatu tempat wisata yaitu (1) tempat parkir, (2) pusat informasi, (3) tempat sampah, (4) toilet, (5) kantin, (6) shelter, dan (7) mushala Terdapat 4-6 sarana prasarana Terdapat < 4 sarana prasarana Pelayanan pengelola TWA Punti Kayu berupa (1) kecepatan pelayanan, (2) keakuratan data yang diinformasikan, (3) kesesuaian pelayanan yang diberikan dengan yang dibutuhkan pengunjung Terdapat 2 pelayanan
1 3 2 1
Terdapat ≤ 1 pelayanan < Rp. 6.000,Rp. 6.000,- - Rp.12.000,> Rp. 12.000,-
3 2 1
Semua harapan pengunjung terpenuhi Sebagian harapan pengunjung terpenuhi Harapan pengunjung tidak terpenuhi
3
Penampakan satwa secara umum sehat dan bebas dari tanda-tanda yang nyata dari adanya luka atau penyakit (tidak adanya telinga, hidung sobek atau jari/lengan/ekor yang hilang), satwa cenderung menjauhi pengunjung, kandang untuk tempat tinggal cukup luas untuk memungkinkan gerakan normal (seperti terbang, lari atau berenang cepat) Terdapat 2 kriteria Terdapat ≤ 1 kriteria
Harga tiket masuk TWA Punti Kayu dan Taman Satwa Punti Kayu Kepuasan Sudah terhadap Belum keberadaan satwa Tidak (jumlah dan keanekaragaman) di Taman Satwa Punti Kayu Kondisi Sejahtera kesejahteraan satwa yang terdapat di Taman Satwa Punti Kayu
Kurang sejahtera Tidak sejahtera
Skor 3
2 1
Nilai akhir menunjukkan klasifikasi penilaian persepsi pengunjung terhadap pengelolaan wisata di TWA Punti Kayu. Klasifikasi akhir penilaian dikategorikan menjadi baik, cukup dan buruk pada selang angka tertentu (Tabel 9).
23
Tabel 9 Klasifikasi penilaian persepsi pengunjung terhadap pengelolaan wisata di TWA Punti Kayu No 1. 2. 3.
Klasifikasi penilaian Baik Cukup Buruk
Skor 13,66-15 8,33-13,66 5-8,33
3.5.3 Analisis SWOT Metode yang digunakan untuk membuat perumusan pengembangan wisata berbasis satwa di TWA Punti Kayu adalah analisis SWOT. Data penelitian dianalisis dengan pendekatan analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman keberadaan TWA Punti Kayu untuk pengembangan wisata di kawasan ini (Tabel 10). Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel dan alinea yang disajikan secara deskriptif (Rangkuti 2008). Tabel 10 Matrik SWOT (Rangkuti 2008) IFAS EFAS OPPORTUNITIES (O) Tentukan faktor-faktor peluang eksternal TREATHS (T) Tentukan faktor-faktor ancaman eksternal
STRENGTHS (S) Tentukan faktor-faktor kekuatan internal STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk menghadapi ancaman
WEAKNESSES (W) Tentukan faktor-faktor kelemahan internal STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman