BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif yaitu penelitian yang menentukan penyebab, efek, atau konsekuensi yang ada di antara dua variabel atau lebih. 44 Dalam penelitian ini variabel bebas yaitu murabahah (X1) dan ijarah (X2) dengan variabel terikat yaitu laba (Y). Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan angka-angka sebagai data kemudian di analisis yang umumnya menggunakan statistik. 45 Penelitian ini menekankan analisis pada data-data numerical (angka) yaitu dengan melihat jumlah pembiayaan murabahah dan ijarah, serta laba BCA syariah yang akan diolah dengan metode statistika (analisis regresi linear berganda) dengan menggunakan software SPSS. B. Jenis dan Sumber Data Menurut cara memperolehnya, data dikelompokkan menjadi 2, data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh sendiri oleh perorangan atau organisasi langsung dari objeknya. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk publikasi, seperti laporan keuangan perusahaan, data dari majalah, jurnal, website, dan lainlain. Adapun jenis data dalam penelitian ini termasuk jenis data sekunder.
44
Muri Yusuf, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Peneltian Gabungan (Jakarta: Kencana, 2014), hlm. 67. 45 Uhar Suharsaputra, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), hlm. 49.
38
39
Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan BCA syariah yang diambil dari website resmi BCA syariah, yaitu www.bcasyariah.com. Tabel 3.1 Laporan Keuangan BCA Syariah Periode 2012-2015 (dalam jutaan rupiah) Tahun
2012
2013
2014
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
Murabahah 330.517 323.307 315.308 308.120 308.361 314.688 323.946 371.378 368.600 364.678 406.334 439.943 443.575 452.844 452.704 412.996 413.882 419.564 437.256 440.450 468.726 506.983 536.721 606.671 461.251 464.388 679.790 676.744 673.692 692.642 675.927
Ijarah 129.821 130.245 127.402 121.277 117.329 118.461 114.865 113.041 107.470 103.757 94.054 100.581 87.443 71.295 68.102 65.016 62.206 60.143 73.527 71.195 72.983 70.831 69.367 73.871 91.708 90.059 90.593 96.292 94.618 94.737 92.897
Laba 407 295 124 618 242 2.234 164 600 492 442 1.065 1.557 541 688 647 1.632 996 1.033 1.071 1.057 1.114 1.195 1.438 1.100 1.043 1.053 1.067 727 586 688 718
40
2015
Agustus September Oktober November Desember
666.467 742.945 793.896 881.104 959.044
91.642 168.098 170.731 168.700 165.064
942 1.244 1.405 1.841 1.871
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
975.589 1.106.235 1.066.737 1.151.515 1.163.175 1.164.387 1.174.876 1.198.177 1.283.846 1.307.125 1.363.191 1.450.606
161.085 173.562 166.820 166.854 164.032 166.142 175.272 156.564 152.708 157.474 182.025 176.560
651 1.550 1.652 1.667 1.688 1.846 1.920 1.954 2.408 2.579 2.855 3.123
Sumber: laporan keuangan BCA syariah C. Definisi operasional variabel Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan penelitian.46 Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas (independent variabel) Variabel bebas (X) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada variabel lain.47 variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pembiayaan murabahah (X1) dan pembiayaan ijarah (X2). Murabahah
adalah akad pembiayaan suatu barang dengan
menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya
46
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), hlm.118. 47 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010) hlm. 57.
41
dengan harga yang lebih sebagai keuntungan yang disepakati. Dalam hal pembiayaan di bank syariah, bank selaku penjual sedangkan nasabah bertindak sebagai pembeli.48 ijarah yaitu kegiatan penyewaan suatu barang dengan imbalan pendapatan sewa, bila terdapat kesepakatan pengalihan pemilikan pada akhir masa sewa disebut ijarah muntahiya bit tamlik (sama dengan operating lease).49 2. Variabel Terikat (dependent variabel) Variabel terikat (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba. Laba adalah pendapatan bersih yang dilihat dari selisih antara pendapatan total perusahaan dengan biaya totalnya. Laba bersih berasal dari transaksi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian. Transaksitransaksi ini diikhtisarkan dalam laporan laba rugi.Akuntan telah mengadopsi pendekatan transaksi (Transaction approach) dalam mengukur laba atau rugi bersih, yang menekankan pada perhitungan langsung antara pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.50 D. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini merupakan semua laporan keuangan BCA syariah sejak berdiri hingga saat ini. Sampel penelitian menggunakan 48
Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisa Fiqih Dan Keuangan (Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2007) hlm. 91. 49 Osmad Muthaher, Akuntansi Perbankan Syariah (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012) hlm. 18. 50 Hery, Akuntansi Keuangan Menengah I (Jakarta: Bumi Aksara, 2012) hlm. 109.
42
purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan keperluan penelitian, artinya setiap sampel yang diambil dari populasi pilihan peneliti dengan pertimbangan tertentu.
51
Pertimbangan yang dimaksud dengan
memperhatikan ketersediaan data yang ada pada website resmi BCA syariah serta mengambil data terbaru saat penelitian dilakukan. Sampel diambil dari laporan keuangan bulanan BCA syariah dari tahun 2012 hingga tahun 2015 yang merupakan data terbaru dari BCA syariah. Total sampel berjumlah 48, jumlah ini sudah melebihi batas minimal yang ditentukan yaitu 30 sampel. Adapun laporan keuangan sebagaimana halaman 36. E. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian penulis menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang bersumber dari catatan pribadi, surat pribadi, buku harian, laporan kerja, notulen rapat, catatan kasus, rekaman video, foto, dan lain sebagainya.52 Dalam penelitian ini, dokumentasi diperoleh dari laporan keuangan BCA syariah. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca, menelaah, mencermati dan mengumpulkan literatur yang berhubungan dengan penelitian serta
laporan
keuangan
perusahaan
untuk
mengetahui
pembiayaan
murabahah, ijarah, serta laba BCA syariah tahun 2012-2014.
51
Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti, Metode Penelitian Kuantitatif untuk Administrasi Publik dan Masalah-masalah Sosial (Yogyakarta: Gava Media, 2011), hlm. 47. 52 Sukandarrumdi, Metode Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012), hlm. 101.
43
F. Metode Analisis Data a. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Uji normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Uji kenormalan data dapat dilakukan dengan analisis grafik histogram dan grafik p-plot, selain itu juga bisa dilakukan tidak berdasarkan grafik, yaitu dengan Uji Kolmogorov-Smirnov.53 Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan analisis grafik histogram dan grafik p-plot. Dalam grafik histogram apabila data berbentuk lonceng, maka terdistribusi normal. Sementara dalam grafik p-plot, apabila data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, maka data memenuhi asumsi normalitas. Selain uji normalitas menggunakan grafik, dalam penelitian ini juga menggunakan uji kolmogorov-smirnov, untuk lebih meyakinkan apakah data terdistribusi normal atau tidak. 2) Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). 53
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009) , hlm. 181.
44
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang dipilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi
(karena
VIF=1/Tolerance).
Nilai
yang
dipakai
untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nila i Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.54 3) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas, sementara itu, untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.55 Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas
54
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 105. 55 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009) , hlm. 179.
45
seperti uji park, uji glejser, dan uji white. Selain itu bisa juga menggunakan grafik scatterplot sebagaimana dalam penelitian ini, untuk mendeteksi apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak. Dalam grafik scatterplot, apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola yang teratur (Bergelombang, menyebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.56 Agar lebih meyakinkan, dalam penelitian ini selain menggunakan grafik scatterplot, juga menggunakan uji glejser dalam mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Apabila dalam uji glejser nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi adanya heteroskedastisitas. 57 4) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk menguji autokorelasi penelitian ini menggunakan Uji Durbin-Watson (DW test). Data yang tidak ada autokorelasi positif maupun negaif, apabila angka
56
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 139. 57 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 145.
46
Durbin-Watson lebih besar dari du, serta lebih kecil dari 4-du (du < d < 4 - du).58 b. Analisis Regresi Berganda Model ini pada dasarnya menunjukkan hubungan pengaruh yang bersifat linier antara variabel dependen dengan variabel indepen den. Persamaan regresi dinyatakan dalam bentuk formula:59 Y = a + b1 X1 + b2 X2 + ɛ Dimana: Y
= Laba
a
= Konstanta (nilai Y bila nilai X = 0)
b1-b2 = Koefisien regresi masing-masing variabel independen X1
= Pembiayaan Murabahah
X2
= Pembiayaan Ijarah
ɛ
= Error
c. Uji Signifikansi a) Uji Statistik t (Uji Parsial) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah
58
Imam Ghozali, 2011,Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 110. 59 Syamsul Hadi, Metode Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi dan Keuangan (Yogyakarta: Ekonisia, 2006) , hlm. 147.
47
apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol. Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol. Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.60 Pengujian ini dapat menggunakan pengamatan nilai signifikansi t pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 5%). Analisis ini didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikansi t dengan nilai α 0,05 dengan syarat-syarat sebagai berikut: (a) Jika signifikansi t < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Hal ini menunjukkan bahwa pembiyaan murabahah dan ijarah secara parsial berpengaruh terhadap laba. (b)Jika signifikansi t > 0,05 maka H0 diterima yang berarti variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Hal ini menunjukkan bahwa pembiyaan murabahah dan ijarah secara parsial tidak berpengaruh terhadap laba. b) Uji Statistik F (Uji Hipotesis Koefisien Regresi secara Menyeluruh) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter 60
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011) , hlm. 98.
48
dalam model sama dengan nol. Artinya apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol. Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.61 Pengujian ini dapat menggunakan pengamatan nilai signifikansi F pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 5%). Analisis ini didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikansi F dengan nilai α 0,05 dengan syarat-syarat sebagai berikut: (a) Jika signifikansi F < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti variabel independen
secara
simultan
berpengaruh
terhadap
variabel
dependen. Hal ini menunjukkan pembiayaan murabahah dan ijarah secara simultan berpengaruh terhadap laba. (b)Jika signifikansi F > 0,05 maka H0 diterima yang berarti variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Hal ini menunjukkan pembiayaan murabahah dan ijarah secara simultan tidak berpengaruh terhadap laba. c) Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil 61
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 98.
49
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memperdiksi variasi variabel dependen.62
62
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011) , hlm. 97.