BAB III METODE PENELITIAN
A. DESKRIPSI LOKASI Bus Rapid Transit (BRT) atau di Kota Surakarta sering disebut Batik Solo Trans (BST), pemberian nama bus tersebut karena Surakarta dikenal dengan batiknya jadi batik diambil untuk penamaan bus tersebut. Jumlah armada bus yang merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan ini berjumlah 15 bus berukuran sedang dan berbahan bakar solar. Merek/model bus adalah Hyundai HDMIGTY 136B 4x2 M/T. Jumlah halte koridor 1 yang dibangun ada 35 buah halte/shelter, dari beberapa halte hanya terdapat 11 halte yang memiliki fasilitas lengkap berupa papan informasi dan akses jalan bagi difabel, yaitu depan stasiun Purwosari, Grandmall, Sriwedari, Pasar Pon, depan Bank CIMB Niaga, depan Pemkot, RS. Moewardi, Terminal Palur, depan Bank Danamon, RS. Kasih Ibu, dan Purwosari. Jam operasional bus setiap harinya dimulai pukul 05.30 sampai pukul 17.30 dan setiap bus ditargetkan sehari dapat mencapai 8 rit, yaitu delapan kali jalan baik dari Palur - Bandara maupun sebaliknya
B. JENIS PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif.
Artinya
riset
yang bersifat
deskriptif
dan
cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna lebih diutamakan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori digunakan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji daripada memerincinya menjadi variabel-
26
variabel yang saling terkait. Harapannya ialah diperoleh pemahaman yang mendalam tentang fenomena untuk selanjutnya dihasilkan sebuah teori. (Slamet, 2006). Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian kualitatif deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasisituasi tertentu, termasuk tentang hubungan-hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
C. LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian adalah tempat di mana penelitian akan dilakukan, beserta jalan dan kotanya. Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di halte bus Batik Solo Trans sepanjang jalur koridor I yang berada di Kota Surakarta, Jawa Tengah.
D. SUMBER DATA 1. Data primer Data primer adalah data yang dapat diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian melalui informasi dari para informan yang diuji keabsahannya kepada responden. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan dari para informan yang kemudian diuji keabsahannya kepada para responden. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi langsung tentang konstruksi sosial kondektur perempuan bus Batik Solo Trans dan observasi langsung terhadap masyarakat pengguna bus Batik Solo Trans. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data-data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari surat-
27
surat pribadi, buku harian, note, sampai dokumen-dokumen resmi dari berbagai instansi pemerintah. Data sekunder juga dapat berupa majalah, buletin, publikasi dari berbagai organisasi, hasil-hasil studi, hasil survei, studi historis, dan sebagainya.
E. TEKNIK PEMILIHAN INFORMAN Pada penelitian ini, informan adalah seseorang yang memiliki informasi atau data mengenai objek yang sedang diteliti dan dimintai informasi mengenai objek penelitian tersebut. Lazimnya informan atau narasumber penelitian ini ada dalam penelitian yang subjek penelitiannya berupa “kasus”, antara lain yang berupa lembaga atau organisasi atau institusi atau pranata sosial. Di antara sekian banyak informan tersebut, ada juga yang disebut sebagai narasumber kunci, yaitu orang atau orangorang yang paling banyak menguasai informasi atau yang paling banyak tahu mengenai objek yang sedang diteliti tersebut. Istilah informan dipakai sebagai sumber data utama dalam penelitian ini karena para informan dipilih berdasarkan klasifikasi usia dan jenis kelamin. Kemudian, sebagai sumber data dengan teknik triangulasi sumber data responden dilibatkan sebagai informan tambahan yang berfungsi sebagai uji keabsahan data terkait informasi yang diberikan dari para informan. Informan dalam penelitian ini diambil dengan maksud tidak menjadi wakil dari seluruh populasi, tetapi informan tersebut memiliki pengetahuan yang cukup dan mampu menjelaskan keadaan sebenarnya tentang objek penelitian. Informan dalam penelitian ini dipilih untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagi macam sumber dan bangunannya. Dengan demikian tujuannya bukanlah memusatkan diri pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya dikembangkan kedalam generalisasi. Tapi untuk merinci kekhususan yang ada ke dalam ramuan konteks yang unik. Artinya menggali informasi yang akan menjadi dasar rancangan dan teori yang muncul. Pemilihan informan dengan cara yang demikian tersebut biasa disebut sebagai sampel bertujuan/purposive
28
sample. Teknik ini yang kemudian dipergunakan dalam penelitian ini. (Moleong, 1991: 165) Jadi, pada penelitian ini informan maupun responden tidak ditentukan berdasarkan jumlahnya yang dibutuhkan secara kualitatif. Sampel diambil berdasarkan kualitas informasi atau pada mereka yang mengerti permasalahan. Dalam artian pengambilan sampel didasarkan atas jumlah informasi atau kecukupan jumlah data-data yang dibutuhkan dan bukan banyaknya sampel atau orang yang memberi informasi.
F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Metode yang digunakan untuk proses pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan proses triangulasi, yaitu: 1. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu pewancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dari yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan atas itu. Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang. Dalam wawancara tersebut biasa dilakukan secara individu maupun dalam bentuk kelompok, sehingga didapat data informatik yang orientik. Metode interview adalah sebuah dialog atau tanya jawab yang dilakukan dua orang atau lebih yaitu pewawancara dan terwawancara (nara sumber) dilakukan secara berhadap-hadapan (face to face). Sedangkan, interview yang penulis gunakan adalah jenis interview pendekatan yang menggunakan petunjuk umum, yaitu mengharuskan pewawancara membuat kerangka dan garis-garis besar atau pokok-pokok yang ditanyakan dalam proses wawancara,
penyusunan
pokok-pokok
ini
dilakukan
sebelum
wawancara. Dalam hal ini pewawancara harus dapat menciptakan suasana yang santai tetapi serius yang artinya bahwa interview dilakukan dengan sungguh- sungguh, tidak main-main tetapi tidak kaku.
29
Wawancara itu digunakan untuk mengungkapkan data tentang bagaimana konstruksi sosial kondektur perempuan terbentuk. Dalam penelitian ini digunakan alat pengumpulan data yang berupa pedoman wawancara atau instrumen yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada masyaraket pengguna bus Batik Solo Trans. 2. Pengamatan/ observasi Sebagai metode ilmiah, observasi dapat diartikan sebagai pengamatan, meliputi pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh panca indra. Jadi, observasi merupakan suatu penyelidikan yang dilakukan secara sistematik dan sengaja diadakan dengan menggunakan panca indra terutama mata terhadap kejadian yang berlangsung dan dapat dianalisa pada waktu kejadian itu terjadi. Dibandingkan metode survei metode observasi lebih objektif. Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap fenomena yang akan diteliti. Dimana dilakukan pengamatan atau pemusatan perhatian terhadap objek dengan menggunakan seluruh alat indra, jadi mengobservasi dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Penelitian ini meneliti secara langsung konstruksi sosial yang muncul terhadap kondektur perempuan bus Batik Solo Trans, dengan menggunakan alat pengumpulan data yang berupa rekaman, gambar, dan catatan berkala. 3. Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang berarti barang tertulis, metode dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dengan mencatat data-data yang sudah ada. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan buku, surat, transkip, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Teknik atau studi dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan arsip-arsip. Dalam penelitian kualitatif, teknik
30
pengumpulan data yang utama karena pembuktian hipotesisnya yang diajukan secara logis dan rasional melalui pendapat, teori, atau hukumhukum, baik mendukung maupun menolak hipotesis tersebut . G. VALIDITAS DATA Untuk meningkatkan validitas data yang diperoleh selama penelitian, maka perlu dilakukan review informan. Review informan merupakan salah satu cara yang penting pada akhir wawancara juga pada saat penelitian berlangsung. Peneliti mengulangi dalam garis besarnya apa yang telah dikatakan oleh informan dengan maksud agar dapat memperbaiki bila ada kekeliruan atau menambah apa yang masih kurang. Peneliti memeriksa hasil wawancara untuk mendapatkan pengertian yang tepat, atau melihat kekurangan-kekurangan yang mungkin ada untuk lebih dimantapkan. Untuk meningkatkan kredibilitas data selama proses penelitian, dilakukan dengan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik untuk pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu. Penelitian
ini
menggunakan
triangulasi
sumber,
yaitu
membandingkan derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda (Moleong: 2004:117). Hal ini dapat dicapai dengan: 1. Membandingkan data hasil pengamatan di lapangan dengan data hasil wawancara dari informan. 2. Membandingkan apa yang dikatakan informan di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi kepada peneliti. 3. Membandingkan keadaan dan perspektif informan dengan berbagai pendapat dan pandangan informan lain dengan klasifikasi sosial yang berbeda 4. Membandingkan hasil wawancara dengan informan kepada isi suatu dokumen ataupun responden lain.
31
H. TEKNIK ANALISIS DATA Analisa/ analisis data merupakan bagian yang penting dalam penelitian dengan pendekatan studi kasus, yang merupakan cara spesifik untuk menghimpun data, mengorganisir data, dan menganalisa data. Tujuannya untuk menghimpun data yang mendalam, sistematis, komprehensif tentang bagaimana konstruksi sosial terhadap kondektur perempuan bus Batik Solo Trans. Analisa data dalam penelitian kualitatif sejak awal peneliti terjun lapangan, yakni sejak mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan membuat catatan-catatan lapangan. Dalam penelitian kualitatif, data diinterpretasi dengan memberikan makna, menerjemahkan, atau membuatnya dapat dimengerti. Makna yang dimulai dari sudut pandang orang-orang menemukan bagaimana orang-orang yang mempelajari
untuk
dapat
melihat
dunia,
bagaimana
mereka
mendefinisikan situasi atau apa maknanya bagi mereka. Analisis dilakukan secara kualitatif dan kemudian data yang terkumpul diklasifikasikan, dianalisis, dideskripsikan secara kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah model interaktif (Interactive Mode of Analisis) Miles dan Huberman yang mempunyai tahap-tahap dalam analisis data, yaitu: (1) pengumpulan data; (2)
reduksi
data;
(3)
penyajian
data;
dan
(4)
penarikan
kesimpulan/verifikasi. (dalam Hendriansyah, 2012) 1. Pengumpulan data Merupakan tahap pertama dalam analisis data, di mana dalam penelitian kualitatif kebanyakan datanya berupa kata-kata, fenomena, foto, sikap, dan perilaku keseharian masyarakat pengguna dan seorang kondektur perempuan bus Batik Solo Trans yang diperoleh dari hasil observasi mereka dengan menggunakan beberapa teknik seperti observasi, wawancara, dokumentasi. 2. Reduksi data Merupakan proses pemilihan data yang muncul dari catatancatatan tertulis dari lapangan. Data yang telah diperoleh dipilih dan
32
fokuskan untuk memperoleh data bagaimana konstruksi sosial masyarakat pengguna terhadap kondektur perempuan bus Batik Solo Trans. 3. Penyajian data Merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan dalam riset yang dilakukan. Jadi data dan informasi yang sudah diperoleh di lapangan dimasukkan ke dalam matriks. Salah satunya matriks profil informan dan beberapa matriks didalam hasil dan pembahasan. Penyajian data ini merupakan kalimat yang disusun secara sistematis sehingga apabila dibaca akan bisa mudah.. 4. Kesimpulan dan verifikasi Tahap akhir proses pengumpulan data, yang dimaknai sebagai penarikan arti data yang telah ditampilkan. Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam proses ini adalah dengan melakukan pencatatan untuk pola-pola dan tema yang sama, pengelompokan, dan pencarian kasuskasus negatif (kasus khas, berbeda, menyimpang dari kebiasaan yang ada di masyarakat).
Bagan: 3.1 Analisis data Miles dan Huberman (dalam Hendriansyah, 2012)
33