BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta, dimulai pada bulan April - Mei 2016.
B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan pendekatan Uji Klinis dengan rancangan penelitian pre dan post yang meneliti perbedaan pengaruh pemberian paracetamol intravena 10 mg/kgBB intravena dan paracetamol 20 mg/kgBB intravena terhadap aktifitas agregasi trombosit pada pasien SIRS atau sepsis.
C. Populasi. Populasi yang diikutsertakan dalam penelitian ini adalah pasien berjenis kelamin laki-laki atau perempuan yang menderita SIRS atau sepsis berumur antara 18 - 65 tahun di Ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi dalam kurun waktu bulan April - Mei 2016.
D. Besar Sampel Pada penelitian ini terdapat satu variabel bebas yaitu obat paracetamol intravena. Variabel independent yaitu aktifitas agregasi trombosit, maka besar sampel minimal dapat menggunakan pedoman ”rule of thumb” yaitu 30 subyek penelitian.Distribusi sampel meliputi 15 subyek dengan pemberian paracetamol 10 mg/kgBB intravena dan 15 subyek dengan pemberian paracetamol 20 mg/kgBB intravena. 1.
Kriteria inklusi : a.
Pasien SIRS atau sepsis yang dirawat di Ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta dalam kurun waktu bulan April - Mei 2016
b.
Pasien berumur antara 18 - 65 tahun.
27
2.
Kriteria eksklusi : a.
Pasien yang mendapat terapi golongan NSAID selain paracetamol
b.
Pasien yang mendapat terapi antikoagulan.
c.
Pasien dengan kadar trombosit <100.000/µL atau >400.000/µL.
E. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel terikat: - Aktifitas Agregasi Trombosit. 2. Variable bebas : - Obat paracetamol intravena
F. Definisi Operasional Variabel 1. Paracetamol intravena a. Definisi Paracetamol intravena adalah obat anti inflamasi non steroid, analgesi, dan antipiretik golongan aniline, penghambat siklooksigenase-3 dalam sediaan berbentuk vial berisi 1000 mg paracetamol dalam 100 ml pelarut produksi PT Bernofarm. b. Alat ukur Alat ukur dengan menggunakan vial 100 ml. c. Satuan. Satuan yang dipakai yaitu mg/kgBB. d. Skala pengukuran Skala pengukuran yaitu nominal.
2. Aktifitas Agregasi Trombosit a. Definisi. Aktifitas agregasi trombosit adalah suatu aktifitas yang menggambarkan perlekatan antara sesama trombosit yang ditunjukkan dengan persentase agregasi trombosit. Terbentuk oleh darah spesimen yang diberi induktor agregasi berupa ADP 2 µM, 5 µM, dan 10 µM. Dengan hasil Normo
28
agregasi, hiper agregasi atau hipo agregasi yang dilihat dari persentase agregasi trombosit dengan induktor ADP 10 µM. b. Alat Ukur. Pengukuran dilakukan menggunakan alat monitoring agregasi flowmetri PACKS - 4 (Platelet Agregasi Chromogenic Kinetic System) pada Laboratorium Parahita Surakarta dengan memakai reagen trombosit agregasi Helena cock. c. Satuan. Satuan yang dipakai adalah normo agregasi, hiper agregasi atau hipo agregasi. d. Skala. Skala yang digunakan adalah skala ordinal.
G. Cara PengukuranVariabel - Paracetamol diukur menggunakan vial 100 ml, dimana setiap ml mengandung 10 mg paracetamol.Skala pengukuran: nominal. - Agregasi platelet diukur dengan menggunakan alat PACKS - 4 (Platelet Agregasi Chromogenic Kinetic System) dengan metode flowmetri.
29
H. PerijinanPenelitian 1.
Ethical clearance Mendapatkan ijin melakukan penelitian setelah dilakukan pengkajian oleh tim komite medis Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta dengan prinsip tidak melanggar etika praktek kedokteran dan tidak bertentangan dengan Etika Penelitian pada Manusia.
2.
Ijin Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan atas persetujuan pasien atau keluarga terhadap informed consent yang diajukan peneliti, setelah sebelumnya mendapat penjelasan mengenai tujuan dan manfaat dari penelitian tersebut.
30
I. AlurPenelitian Pasien SIRS atau sepsis yang dirawat
di Ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Surakarta periode April - Mei 2016
Kriteria Eksklusi
Kriteria inklusi Randomisasi
Pemeriksaan laktat Kultur darah Ceftriaxon 2 x 1 gram Ranitidin 2 x 50 mg Kristaloid 30 ml/kg
Pengambilan Sampel 10 cc Sebelum Perlakuan
Diberikan paracetamol intravena 10 mg / kgBB selama 10 menit
Pemeriksaan Agregasi Trombosit sebelum perlakuan menggunakan induktor 10 µM ADP
Diberikan paracetamol intravena 20 mg / kgBB selama 10 menit
Pengambilan sampel 10 cc 60 menit setelah perlakuan
Pemeriksaan Agregasi Trombosit setelah perlakuan menggunakan induktor 10 µM ADP
Test Agregasi Trombosit
Gambar 3.1 Alur Penelitian
31
J. Jalannya Penelitian Penelitian dilaksanakan di Ruang Intensive Care Unit RSUD Dr. Moewardi Surakarta setelah mendapatkan persetujuan komite etik. Tata cara dilakukan sebagai berikut : 1.
Pasien SIRS atau sepsis yang dirawat di Ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta
2.
Dilakukan identifikasi identitas (nama, jenis kelamin, umur, nomor rekam medik), berat badan, dan monitoring vital sign (tekanan darah, nadi, suhu badan).
3.
Diambil sampel I darah vena sebanyak 10 mL dan dimasukkan dalam tabung vacutainer, dikocok perlahan.
4.
Diberikan paracetamol 10 mg/kgBB intravena atau 20 mg/kgBB intravena selama 10 menit.
5.
Kemudian ditunggu selama 60 menit sampai tercapai kadar puncak dalam plasma.
6.
Setelah 60 menit diambil sampel II darah vena sebanyak 10 mL dan dimasukkan ke dalam tabung vacutainer, dikocok perlahan.
7.
Kedua sampel darah kemudian dibawa ke Laboratorium Parahita Surakarta untuk diolah.
K. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan : 1.
Monitor vital sign otomatis.
2.
Spuit 10 ml.
3.
Tabung vacutainer tutup warna ungu.
4.
Mesin analisis agregasi trombosit PACK-4.
L. Pengolahan Data Data yang didapatkan dilakukan analisis dengan menggunakan komputer. Data demografi dan hasil penelitian dinilai apakah distribusinya normal atau tidak. Pengaruh pemberian parasetamol 10 mg/kgBB intravena dan parasetamol 20 mg/kgBB intravena pada pasien SIRS atau sepsis terhadap aktifitas agregasi trombosit dapat diketahui dengan uji beda agregasi trombosit antara kedua kelompok perlakuan tersebut. Penelitian ini menggunkan data kategori dengan skala ordinal sehingga uji beda
32
dilakukan dengan uji statistik Non Parametris. Uji beda pada kelompok tidak berpasangan menggunakan uji Mann Whitney. Sedangkan uji beda pada kelompok sampel berpasangan menggunakan uji Wilcoxon
M. Jadwal Kegiatan dan Organisasi Penelitian Bulan April - Juni 2016 W K
E
P
e
G
r
I
i
A
j
T
i
n
A
N
a
n
A
April
K Mei
T
U
J u n i
Pelaksanaan penelitian P e n g o l a h a n
d a t a
Penyusunan laporan penelitia n
33