BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5Surakarta.Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November 2015 sampai dengan April 2016 Atau selama enam bulan.Secara ringkas waktu dan jenis kegiatan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Rincian waktu dan jenis kegiatan Penelitian No
Waktu November 2015-April 2016, Minggu keNovember
Desember
Januari
1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kegiatan 1 2 3 4
5
6
7
8
9
10
Penyusunan proposal Seminar&Rev isi Proposal Permohonan Izin Penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian Uji Coba Instrumen Penelitian Kalibrasi Instrumen (Uji Validitas & Reliabilitas) Pengumpulan Data Penelitian Pengolahan/A nalisis Data Penelitian Penyelesaian Naskah akhir Skripsi Ujian Skripsi dan Perbaikan.
45
Februari
Maret
April
46
B. Desain Penelitian Dalam suatu penelitian harus digunakan metode ilmiah yang tepat, agar hasil yang diperoleh benar-benar bisa dipertanggungjawabkan.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai dengan teknik korelasional. Arikunto (2010:4) mengemukakan bahwa penelaitian korelasi atau korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang sudah ada Penelitian
ini
dilakanakan
mempertimbangkan
tujuan
dengan
pengumpulan
metode data
survei yang
karena
ingin
berupaya
untuk
mengemukakan ada tidaknya hubungan antarvariabel. Metode ini dipilih untuk penelitian dengan populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antar variabel. Penelitian survei biasanya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari sari pengamatan yang tidak mendalam, tetapi generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representatif, Riduwan (2004: 49). Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu dua variabel bebas (X1 dan X2) dan satu variabel terikat (Y). Variabel pertama adalah penguasaan kalimat efektif (X1) dan kedua keaktifan siswa (X2). Sebagai variabel terikatnya adalah keterampilan menulis teks berita (Y).
Penguasaan Kalimat Efektif (X1) Keterampilan Menulis Teks Eksposisi (Y) Keaktifan Menulis (X2)
Gambar 2. Desain Penelitian Korelasional
47
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, (2006:130). Kemudian Sugiyono (2009: 80) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan kharakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitiuntuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Sementara itu, Margono (2013: 118) memaparkan populasi adalah suatu data yang menjadi penelitian di dalam ruang lingkup dan waktu yang sudah ditentukan.Jadi Populasi merupakan keseluruhan objek yang memiliki syarat-syarat tertentu yang memiliki kaitan dengan masalah yang akan di teliti. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 5 Surakarta yang terdiri dari 5 kelas MIPA dan 4 kelas IPS, setiap kelas berisi 32 siswa sehingga total populasi penelitian adalah 288 responden. Adapun rincian jumlah siswa kelas X SMA Negeri 5 Surakarta dapat dijelaskan pada Tabel 4 berikut. Tabel 4. Rincian Jumlah Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 No. Kelas/Jurusan Jumlah Siswa 1. X MIPA 1 31 2. X MIPA 2 33 3. X MIPA 3 33 4. X MIPA 4 30 5. X MIPA 5 33 6. X IPS 1 31 7. X IPS 2 33 8. X IPS 3 32 9. X IPS 4 32 Jumlah 288
2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,1993: 117). Furchan dalam Taniredja dan Mustafidah, (2012: 34) berpendapat bahwa sampel penelitian adalah sebagian yang diambildari keseluruhan obyek yang diteliti, yaitu: (1) derajat keseragaman populasi; (2) derajat kemempuan peneliti mengenal sifat-sifat khusus populasi; (3) presisi (kesaksamaan) yang dikehendaki
48
penelitian. Sesuai dengan pendapat Arikunto (1993: 120) memaparkan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi.Selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. Roscoe dalam Sekaran (2006:72) berpendapat bahwa “Semakin besar jumlah sampel maka semakin kecil peluang kesalahan.Untuk itu, peneliti mengambil sampel sebesar 45% dari total populasi (288 responden) dengan mempertimbangkan beberapa faktor.Menurut Burgin dalam Taniredja dan Mustafiah (2012: 34) memaparkan bahwa ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan sampel dalam suatu penelitian agar dalam penelitian memiliki bobot yang representative yang diharapkan,beberapa faktor, yaitu: (1) derajat keseragaman populasi; (2) derajat kemempuan
peneliti
mengenal
sifat-sifat
khusus
populasi;
(3)
presisi
(kesaksamaan) yang dikehendaki penelitian. 0 Jadi besaran sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperkirakan 120 responden atau siswa X SMA N 5 Surakarta.
D. Teknik Pengambilan Sampel Sugiyono (2009: 74) mengatakan bahwa “sampling adalah teknik pengambilan sample”. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Proportional Random Sampling. Sugiyono (2009: 74) menjelaskan bahwa proportional random sampling merupakan teknik pengambilan sampel secara berimbang pada populasi yang memiliki perbedaan jumlah pada masing-masing area (dalam penelitian ini kelas). Hal tersebut dikarenakan kelas harus seimbang jumlahnya. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengundi secara acak untuk menentukan kelas yang akan dijadikan kelas ujicoba instrumen, setelah dilakukan pengundian maka didapatlah kelas X MIPA 4. Selanjutnya, untuk sampel penelitian diambil pula secara acak di masing-masing kelas, karena jumlah sampel yang dibutuhkan sebanyak 120 siswa (45% dari populasi), maka dari setiap kelas diambil 15 siswa (9 kelas dikurangi 1 sebagai kelas ujicoba instrumen, tersisa 8kelas). Proporsional random sampling pada penelitian ini didasarkan pada
49
pertimbangan bahwa sampel terpilih dipandang telah cukup mantang untuk mengungkapkan dan menuangkan gagasanya dalam bentuk tulisan.
E. Teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan variabel penelitian ini, terapat tiga jenis data yang dikumpulkan. Ketiga jenis data tersebut ialah (1) data keterampilan menulis eksposisi,
(2)
penguasaan
kalimat
efektif,
(3)
dankeaktifan
menulis
siswa.Pengumpulan dan keterampilan menulis teks eksposisi menggunakan teknik tes dengan praktik menulis teks eksposisi, penguasaan kalimat efektif dengan tes objektif, keaktifan siswa dengan nontes berupapemberian angket keaktifan menulis siswaserta menggunakan lembar observasi. Seluruh data tersebut bersifat kuantitatif berupa skor atau nilai F. Instrumen penelitian Instrumen Penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti (Sugiyono, 2009:92).Pada penelitian ini terdapat dua instrumen yaitu tes dan non tes. Tes adalah serentetan pertanaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006:150). Hasil tes merupakan kharakteristik perseorangan atau kelompok yang dapat berupa kemampuan atau keterampilan. Instrumen nontes berupa angket atau kuisioner. Angket atau kuisioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006: 150 ). Instrumen penelitian ini adalah angket yang berupa daftar pertanyaan atau pernyataan tentang minat belajar bahasa indonesia siswa untuk mendapatkan informasi penelitian. Instrumen tes disusun menurut cara atau aturan tertentu dengan pemberian angka (skoring) disusun secara jelas dan terperinci.
50
1. Instrumen Keterampilan Menulis Teks Eksposisi a. Definisi Konseptual Keterampilan menulis teks eksposisi, yaitu kemampuan seseorang untuk memaparkan sebuah informasi atau suatu pemasalahan yang bersifat menambah wawasan. Penulisan teks eksposisi harus memuat argumentasi yang didasarkan fakta serta tidak berusaha untuk mempengaruhi pembaca mengenai apa yang penulis agrumentasikan. b. Definisi Operasional Secara operasional keterampilan menulis teks berita adalah skor atau nilai yang diperoleh siswa setelah mengerjakan tes keterampilan menulis teks eksposisi berupa tes praktik menulis teks eksposisi. Berdasarkan definisi konseptual dapat disimpulkan komponen-komponen pokok yang terdapat dalam keterampilan menulis eksposisi yaitu (1) struktur teks eksposisi (tesis, argumentasi, dan pernyataan ulang pendapat) (2) ciri kebahasaan teks eksposisi (nomina, verba, adjektiva, konjungsi, leksikal, adverbial, (3) Kalimat fakta dan kalimat opini (5) komposisi bahasa (pemakaian huruf, penulisan kata, penulisan kalimat, dan pemakaian tanda baca). c. Indikator Indikator dalam keterampilan menulis teks eksposisi ini adalah siswa dapat membuat teks eksposisi sesuai dengan aspek yang dinilai. Aspek yang dinilai yaitu: (1) ketepatan dan kelengkapan struktur eksposisi(tesis, argumentasi, penegasan ulang pendapat) (2) kelengkapan unsure kebahasaan (nomina, konjungsi, verba, adjektiva, adverbial, dan argumentasi satu sisi), (3) ketepatan penulisan kalimat fakta dan opini (4) pemaparan argumentasi yang logis, (5) penggunaan data yang valid 2. Instrumen Penguasaan Kalimat Efektif a. Definisi Konseptual Penguasaan kaliamt efektif adalah penguasaan terhadap pembuatan kalimat yang memiliki unsur kohesi dan koherensi agar pesan penulis mampu tersampaikan pada pembaca.
51
b. Definisi Operasional Secara operasional penguasaan kalimat efektif adalah skor atau nilai yang diperoleh siswa setelah mengerjakan tes penguasaankalimat efektif. Dari definisi konseptual tersebut komponen-komponen yang terdapat dalam penguasaan kalimagt efektif yaitu: (1) kesatuan gagasan (2) kepaduan/koherensi kaliamat (3) ketegasan kaliamt (4) kehematan kalimat (5) kelogisan (6) Penggunaan tanda baca c. Indikator Indikator
penguasaan
kalimat
efektif
ini
adalah
siswa
dapat
mengerjakansoal-soal berupa tes penguasaan kalimat efektif yang meliputi: (1) kesatuan gagasan (2) kepaduan/koherensi kaliamat (3) ketegasan kaliamt (4) kehematan kalimat (5) kelogisan (6) Penggunaan tanda baca 3. Instrumen Keaktifan Siswa a. Definisi Konseptual Keaktifan siswa merupakan unsur pendukung belajar dari dalam diri siswa.Melalui kekatifan siswa mampu melakukan pemecahan masalah yang maksimal serta memproduksi suatu teks dengan baik melalui perolehan wawasan yang untuk menyelesaikan hambatan yang ditemui siswa saat memproduksi teks, khususnya teks eksposisi. b. Definisi Operasional Secara operasional, kedisiplinan belajar adalah skor yang dimiliki siswa dalam lembar observasi siswa tentang keaktifan siswa. c. Indikator Variabel keaktifan mencakup: 1) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya 2) Terlibat dalam pemecahan masalah 3) Bertanya kepada siswa lain/ kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya 4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperoleh untuk pemecahan masalah 5) Melaksanakan diskusi kelompok 6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil yang diperolehnya
52
7) Kesempatan menggunakan/menerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas / persoalan yang dihadapinya 8) Kesempatan menggunakan/menerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas / persoalan yang dihadapinya Secara ringkas alur penyusunan dan pengembangan instrumen dapat dilihat pada Gambar 3berikut ini.
Variabel
Teori
Konstruk
Definisi Konseptual
Definisi operasional
penetapan indikator instrumen instrument Kisi-kisi instrumen Butir soal instrumen
Gambar 3. Alur Penyusunan dan Pengembangan Instrumen G. Uji Coba Instrumen Penelitian Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen penelitian yang berupa tes (keterampilan menulis teks eksposisi dan penguasaan kalimat efektif) dan angket (Keaktifan menulis) perlu diujicobakan untuk mengetahui tingkat validitas butir soal dan reliabilitasnya. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabilitas artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan
53
(Arikunto,1993:142). Menurut Arikunto (1993:136), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk tes keterampilan menulis teks eskposisi (Y) menggunakan validitas konseptual atau validitas konstruk, tidak bisa dilakukan secara empiris atau menggunakan statistik. Validitas konseptual atau validitas konstruk yaitu uji validitas secara teoretis dengan melihat indikator-indikator yang menjadi ukuran penilaian dalam keterampilan menulis teks eksposisi. Namun, untuk uji reliabilitas tes keterampilan menulis teks eksposisi ini dilakukan dengan teknik statistik yaitu dengan menggunakan reliabilitas ratings dengan rumus sebagai berikut:
rir=
(
)
Keterangan: rir
=
koefisien reliabilitas rating dari seseorang rater
= varians antar subjek , Mks = varians residu, varians interaksi subjek (s) dan raters (t), yaitu Mks k = banyaknya raters (Sudjana, 2005:44) Untuk mengetahui tingkat validitas butir soal pilihan berganda penguasaan kalimat efektif (X1) digunakan rumus point biserial. Adapun rumus point biserialyang digunakan sebagai berikut: rbis (i)=
̅
√
Keterangan: rbis(i) =koefisien korelasi biserial ̅ = rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir soal nomor i.
54
= rata-rata skor total semua responden. = standar deviasi skor total semua responden. pi = proporsional yang benar untuk butir soal nomor i. qi= proporsi jawaban yang salah untuk butir soal nomor I (1-p). (Djali, Mulyono, dan Ramly, 200: 77) Sementara itu untuk mengetahui reliabilitas tes penguasaan kalimat efektif digunakan rumus reliabilitas KR-20. Adapun rumus KR-20 adalah sebagai berikut: rii= (
̅
∑
)(
)
Keterangan: r11
=koefisien
reliabilitas tes
k= cacah butir = varians skor total. p
= proporsi responden yang menjawab benar butir ke-1
q
= Prpoporsi yang menjawab salah (1-p) (Djali, Mulyono, dan Ramly, 200: 126) Untuk mengetahui tingkat validitas butir pernyataan angket keaktifan
menulis (X2) digunakan uji konsistensi internal untuk mengetahui apakah semua butir sudah mengukur hal yang sama dan menunjukan kecenderungan yang sama pula. Rumus yang digunakan adalah rumus Korelasi Product Mement, yaitu dengan mengorelasikan skor item dengan skor tyotal. Adapun rumus Korelasi Product Mement yang digunakan sebagai berikut:
[∑( √{
∑
(∑
) (∑ ) ⦌
)(∑ ∑
)] (∑
) ⦌}
55
Keterangan: koefisien korelasi antara skor butir penyataan dan skor total yang dicari. N
= jumlah responden uji coba = skor hasil butir pernyataan untuk butir ke-i = skor hasil total (Djali, Mulyono, dan Ramly, 2000:117)
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas butir soal angket keaktifan menulis siswa digunakan rumus alpha Cronbach sebagai berikut: (
)(
∑
)
Keterangan: = Nilai Reliabilitas k
= jumlah item = varians skor total
∑ = jumlah varian skor tiap-tiap item (Riduwan, 2004:125)
H. Hipotesis Statistik Hipotesis statistik yang akan diuji untuk penelitian yang memasalahkan hubungan dituliskan sebagai berikut: 1. Hipotesis Pertama Ho
: ρ y.1 = 0
H1
: ρ y.1 > 0
Keterangan
: ρ y.1 = Koefisien korelasi antara X1 dan Y
2. Hipotesis Kedua Ho
: ρ y.2 = 0
56
H1
: ρ y.2 > 0
Keterangan
: ρ y.2 = Koefisien korelasi antara X2 dan Y
3. Hipotesis Ketiga Ho
: ρ y.12 = 0
H1
: ρ y.12 > 0
Keterangan
: ρ y.12 = Koefisien korelasi antara X1, X2 dan Y
I. Teknik Pengolahan (Analisis) Data Analisis data dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.Analisis data dalam penelitian ini mencakup analisis data deskriptif dan analisis data inferensial. Analisis data secara deskriptif meliputi analisis pendeskripsian tendensi sentral dan tendensi penyebaran, penyusunan distribusi frekuensi nilai dan histogramnya.Sementara itu analisis data secara inferensial digunakan untuk keperluan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis meliputi pengujian hipotesis I dan hipotesis II dengan menggunakan teknik korelasi sederhana, sedangkan pengujian hipotesis III menggunakan teknik korelasi ganda.Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan perlu dilakukan uji persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas, uji keberartian, dan linearitas regresi. Dua langkah pokok yang diperlukan dalam analisis data penelitian ini yaitu: 1. Uji prasyaratan analisis, seperti uji normalitas yang dilakukan dengan teknik statistik Lilliefors dan uji signifikansi dan linearitas regresi dengan teknik Anava. 2. Analisis data penelitian, yang meliputi: a. Analisis deskriptif, meliputi pendeskripsian tendensi sentral dan tendensi penyebaran, penyusunan distribusi frekuensi nilai dan histogramnya. b. Pengujian hipotesis, meliputi pengujian hipotesis I dan II digunakan teknik regresi-korelasi sederhana, sedangkan pengujian hipotesis III digunakan teknik regresi-kolerasi ganda. Adapun persamaan regresi sederhana maupun ganda yang akan dicari adalah sebagai berikut:
57
1. Regresi linier sederhana bentuknya: 2. Regresi linier ganda bentuknya:
bX1 dan
bX2
b+b1X1+b2X2
c. Untuk menghitung koefisien korelasi sederhana digunakan rumus sebagai berikut: (∑ )(∑ )
∑ √{ ∑
(∑ ) }{ ∑
(∑ ) }
Keterangan: koefisien korelasi antara skor X dan skor Y yang dicari N
= jumlah responden uji coba
Y
= skor keterampilan menulis teks eksposisi
X
= skor kemampuan penguasaan kalimat efektif dan keaktifan menuliss (Sudjana, 1992:47) Cara menghitung koefisien korelasi ganda dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
( ∑
)
Keterangan : koefisien korelasi ganda (bersama-sama) (
)
jumlah Kuadrat Regresi (Sudjana, 1992:107)