BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Subyek Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu terhadap suatu gejala kelompok lain yang sama tetapi diberi perlakuan yang berbeda. Penelitian ini membagi kelompok penelitian menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual dan kelompok kontrol menggunakan pembelajaan konvensional. 2. Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri 02 Salatiga dan SD Negeri Dukuh 01 yaitu kelas IV. SD Negeri 02 Salatiga sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 43 siswa dan SD Negeri Dukuh 01 sebagai kelas kontrol dengan julmlah siswa 37 siswa. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Maret sampai 6 April 2013. Total seluruh siswa SD Negeri 02 Salatiga yaitu 276 siswa dan total seluruh siswa SD Negeri Dukuh 01 sebanyak 211 siswa. Sampel diambil secara sampling purposive yaitu teknik penentuan sampling dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010:124). Sampel ini diambil dengan pertimbangan bahwa kondisi awal kelas sama. Pelaksanaan penelitian di laksanakan di SD Negeri 02 Salatiga kelas IV sebagai kelas eksperimen dan kelas IV di SD Dukuh 01 sebagai kelas kontrol. Adapun jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:
15
16 Tabel 3.1 Jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian dikelas IV SD Negeri 02 Salatiga dan SD Negeri Dukuh 01 tahun ajaran 2012/2013 No 1 2 3 4 5
Hari/tanggal Rabu, 21 Februari 2013 Selasa, 26 Februari 2013 Senin, 18 Maret 2013 Selasa, 19 Maret 2013 Senin, 25 Maret 2013
6 Selasa, 26 Maret 2013
7 Rabu, 27 Maret 2013 8 Kamis,28 Maret 2013 9 Senin, 1 April 2013 10 Rabu , 3 April 2013 11 12
Selasa, 9 April 2013 Rabu, 10 April 2013
Uraian kegiatan Observasi di kelas eksperimen Observasi di kelas kontrol Pemberian pretest kelas eksperimen Pemberian pretest kelas kontrol Pemberian perlakuan di kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi bangun ruang kubus Pemberian perlakuan di kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi bangun ruang balok. Pemberian perlakuan menggunakan kontekstual pada kelas eksperimen pada materi ruang kubus Pemberian perlakuan menggunakan kontekstual pada kelas eksperimen pada materi bangun ruang balok Pemberian perlakuan di kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi bangun ruang tabung. Pemberian perlakuan menggunakan kontekstual pada kelas eksperimen pada materi nbangun ruang tabung Pemberian posttest kelas kontrol Pemberian posttest kelas eksperimen
B. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas (Independent Variabel) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau disebut variabel penyebab. Dalam penelitian ini variabel bebas (independent variable) adalah pendekatan kontekstual yang dilambangkan dengan huruf (X).
17 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebut variabel tergantung. Variabel terikat dilambangkan dengan huruf (Y) yaitu hasil belajar. C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (Independen Variabel) dan variabel terikat (Dependen Variabel). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau disebut variabel penyebab. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebut variabel tergantung. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan Kontekstual. Pendekatan kontekstual atau biasa disebut Contekstual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari (Isriani dan Puspitasari, 2012:12). Pendekatan kontekstual mempunyai 7 asas utama yaitu 1) konstruktivime, 2) menemukan (inquiry), 3) bertanya (questioning), 4) masyarakat belajar (learning community), 5) pemodelan (modelling) , 6) refleksi (reflection), dan 7) penilaian yang sebenarnya (authentic assesment). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindakan mengajar (Dimyanti, 2006). Dilihat dari sisi guru, tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar, sedangkan dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya puncak proses belajar. Salah satu upaya mengukur hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajar siswa itu sendiri. Bukti dari usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar dan proses belajar adalah hasil belajar yang biasa diukur melalui tes atau ulangan harian setelah berakhirnya kegiatan pembelajaran, dalam hal ini yang diukur adalah pada ranah kognitif siswa. D. Desain Penelitian Dalam penelitian ini desain ekperimen yang digunakan adalah Quasi Experimental Design yaitu Nonequivalent Control Grop design.
18 Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Gambar desain penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini:
O1 O3
X
O2 O4
Gambar 3.1 desain penelitian Keterangan: O1 O2 O3 O4 X
= nilai pretest kelompok eksperimen = nilai posttest kelompok eksperimen = nilai pretest kelompok kontrol = nilai posttest kelompok kontrol = perlakuan menggunakan pendekatan kontekstual
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data a. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data tentang namanama siswa yang akan menjadi sampel dalam penelitian dan untuk memperoleh data nilai siswa yang akan digunakan untuk sampel penelitian. b. Observasi Observasi dilakukan untuk melihat bagaimana proses pembelajaran berlangsung. Aktifitas apa saja yang sedang dilakukan oleh siswa dan guru selama proses belajar mengajar. c. Tes Tes digunakan untuk mengetahui keberhasilan dari proses pembelajaran yang dilakukan diakhir kegiatan belajar dan pembelajaran dengan memberikan tes. Pembuatan instrument soal perlu memperhatikan validitas isi. Validitas soal disetujui oleh guru kelas IV SD Negeri 02 Salatiga dan guru kelas IV SD Negeri Dukuh 01. Adapun tes yang digunaka adalah:
19 a. Pretest Tes kemampuan awal (pretest) bertujuan untuk mengetahui sejauh mana materi pelajaran yang akan diajarkan telah diketahui oleh siswa. Soal pretest terdiri dari 20 soal pilihan ganda yang disebarkan dan diisi oleh siswa. Materi yang digunakan dalam pretest adalah pecahan. Soal dibuat dalam bentuk soal pilihan ganda. b. Posttest Tes kemampuan akhir (posttest) bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mempelajari materi yang telah diajarkan. Soal posttest terdiri dari 25 soal pilihan ganda. Materi yang digunakan dalam posttest adalah bangun ruang. 2. Instrumen Data Penelitian a. Instrumen Pretest Kis-kisi Instrumen data penelitian untuk pretest dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Blue Print Kisi-Kisi Instrumen Pretest Standar Kompetesi 6.Mengguna kan pecahan dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar
Indikator
No.soal
6.1 Menjelaskan arti pecahan dan urutannya
1) Menghitung pecahan sebagai operasi pembagian 2) Membandingkan dan mengurutkan pecahan 1) Menyederhanakan pecahan 2) Menentukan pecahan yang senilai
1,2,3,4,5
1) Melakukan operasi hitung penjumlahan 2) Melakukan operasi penjumlahan pecahan desimal 1) Melakukan operasi hitung pengurangan 2) Melakukan operasi pengurangan pecahan desimal
10,11
6.2 Menyederhanakan pecahan dan menentukan pecahan senilai 6.3 Menjumlahkan pecahan
6.4 Mengurangkan pecahan
6,7,8,9
12,13,14, 15
20 6.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan
Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan masalah pecahan
16,17,18, 19,20
b. Instrumen posttest Kisi-kisi Instrumen data penelitian untuk posttest dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3.3 Blue Print Kisi-Kisi Instrumen Posttest Standar Kompetensi 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar
Kompeten si Dasar 8.1 Menentuk an sifatsifat bangun ruang sederhana
Indikator
No.soal
Mengenal bangun ruang kubus yaitu mengidentifikasi sifatsifat kubus yang meliputi sisi, rusuk, dan titik sudut
1,2,4,5,10, 11,12,13 14, 16,17
Mengenal bangun ruang balok yaitu mengidentifikasi sifatsifat balok yaitu meliputi sisi, rusuk, dan titik sudut Mengenal bangun ruang tabung yaitu mengidentifikasi sifatsifat tabung yaitu meliputi sisi, rusuk, dan titik sudut
3,6,7,8,9,1 5,18,19
20,21,22,2 3,24,25
F. Uji Prasyarat 1. Uji Validitas Instrumen Validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang diinginkan diukur. Instrumen yang valid adalah instrumen yang mengukur dengan tepat keadaan yang ingin
21 diukur (Purwanto, 2010: 123-124). Cara pengukuran validitas tiap butir soal adalah skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor butir yang dipandang sebagai nilai X dan skor total sebagai nilai Y. Teknik yang digunakan adalah teknik korelasi pearson product moment (Arikunto, 2005:171) yang mempunyai rumus :
ππ₯π¦ =
π π
π2β
ππ β
π π π 2 π π2β
π 2
Keterangan: ππ₯π¦ = koefisien antara variabel X dan variabel Y, dari variabel yang dikorelasikan π = Skor tiap butir soal π = Skor total π = banyaknya siswa yang mengerjakan soal Uji validitas instrumen menguji validitas item yaitu dengan mengkorelasikan item dengan total yang dikorelasikan dengan butirnya (corrected item total correlation). Validitas item digunakan kriteria dari Arikunto (2002: 75) : 0,801 β 1,000 0,601 β 0,800 0,401 β 0,600 0,201 β 0,400 0,000 β 0,200
: Validitas Sangat Tinggi : Validitas Tinggi : Validitas Cukup : Validitas Rendah : Validitas Sangat Rendah
Penentukan validitas item yang digunakan kriteria dari Arikunto (2002:75) yang menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefisien item teruji bila batas bawah sama dengan 0,20. Data yang telah diperoleh kemudian diuji validitas menggunakan spss 16 for windows. a. Uji Validitas Pretest Uji validitas soal pretest dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 for window. Setelah dilakukan uji validitas instrumen pretest yaitu di SD Negeri 09 Salatiga, dari 25 soal dinyatakan 22 soal yang valid. b. Uji Validitas Posttest Uji validitas soal pretest dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 for window. Setelah dilakukan uji validitas
22 instrumen pretest yaitu di SD Negeri 09 Salatiga, dari 30 soal dinyatakan 25 soal yang valid. 2. Uji Reliabilitas Instrumen Tes Suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila mengukur himpunan objek yang sama berulang kali dengan instrumen yang sama atau serupa dan memberikan hasil yang sama atau serupa (Purwanto, 2010: 161). Untuk mengukur reliabilitas menggunakan rumus alpha cronbach. Adapun rumus alpha dimaksud adalah (Purwanto, 2010:181): π π1 2 π11 = 1β πβ1 ππ‘ 2 Keterangan: π11 = koefisien realibilitas tes π = banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes 1 = bilangan konstanta π1 2
= jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item ππ‘ = varian total Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reabilitas alat evaluasi dapat digunakan tolak ukur sebagai berikut: 0,09 β€ r11 β€ 1,00 : sangat tinggi 0,70 β€ r11 β€ 0,90 : tinggi 0,40 β€ r11 β€ 0,70 : sedang 0,20 β€ r11 β€ 0,40 : rendah r11 < 0,20 : sangat rendah a. Uji Reliabilitas Pretest Uji reliabilitas soal pretest menggunakan program spss 16 2
for windows dengan model Cronbachβs Alpha. Hasil uji reliabilitas soal pretest dapat di lihat pada Tabel 3.4 berikut ini: Tabel 3.4 Reliabilitas Soal Pretest Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items .773
25
23 Berdasarkan Tabel 3.4 diatas, hasil uji reliablitas soal pretest diperoleh nilai reliblitas sebesar 0,773 yang artinya bahwa reliablilitas instrumen berkategori reliabel tinggi sehingga soal pretest tersebut dapat dipercaya dan dandalkan untuk mengukur kemampuan awal siswa. b. Uji Reliabilitas Posttest Uji reliabilitas soal pretest menggunakan program spss 16 for windows dengan model Cronbachβs Alpha. Hasil uji reliabilitas soal pretest dapat di lihat pada Tabel 3.5 berikut ini: Tabel 3.5 Reliabilitas Soal Posttest Reliability Statistics Cronbach's Alpha .757
N of Items 30
Berdasarkan Tabel 3.5 diatas, hasil uji reliablitas soal pretest diperoleh nilai reliblitas sebesar 0,757 yang artinya bahwa reliablilitas instrumen berkategori reliabel tinggi sehingga soal posttest tersebut dapat dipercaya dan dandalkan untuk mengukur hasil belajar siswa. 3. Uji Normalitas Data Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui data terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 for windows. Keputusan ini diambil dengan memperhatikan nilai signifikansi, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal. 4. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk menentukan bahwa dua kelompok yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen tersebut dapat dilanjutkan sebagai subjek penelitian apa tidak. Untuk menentukannya maka dibutuhkan bantuan dari SPSS, kriterianya yaitu jika nilai signifikasi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua
24 atau lebih kelompok data adalah sama. Jika mempunyai variansi yang sama, maka kedua kelas tersebut dapat dilajutkan sebagai subjek penelitian. G. Teknik Analisis Data Data yang terkumpul dari hasil postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Pengujian perbedaan rata-rata digunakan Uji t yang dilakukan dengan bantuan SPSS versi 16.0. Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh pendekatan kontekstual terhadap hasilbelajar siswa. Untuk menguji signifikansi perbedaan mean antara kelas eksperimen dan kelas kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t-test (Independent sample t-test). H. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian menggunakan SPSS 16.0 for windows yaitu uji t. Uji hipotesis dilakukan untuk melihat pengaruh dari pendekatan kontekstual terhadap hasil belajar matematika siswa. Analisis hipotesis penelitian bertujuan untuk mengetahui hasil akhir penelitian, apakah hipotesis dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis menggunakan Uji t dua pihak dengan taraf signifikansi 5%. Cara menguji hipotesis yaitu dengan melihat nilai signifikansi dalam tabel Independent-Sample t-Test. Jika nilai signifikansinya adalah > 0,05 maka tidak terdapat perbedaan pengaruh antara kedua kelompok. Jika nilai signifikansinya <0,05 maka diantara kedua kelompok terdapat perbedaan pengaruh setelah diberikan perlakuan. Hipotesis dapat ditulis sebagai berikut: H0 : π1 = π2 : tidak ada perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, sehingga pendekatan kontekstual tidak berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa pada kelas IV SD Negeri 02 Salatiga semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. H1 : π1 β π2 : ada perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, sehingga pendekatan kontekstual berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa pada kelas IV SD Negeri 02 Salatiga tahun pelajaran 2012/2013.