BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif sering dianggap berlawanan dengan penelitian kuantitatif karena tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya.82 Dengan penelitian ini peneliti mencoba mengungkapkan faktor-faktor penyebab peserta didik yang mempunyai IQ tinggi tetapi memperoleh hasil belajar yang rendah. Adapun simpulan dari penelitian ini hanya berlaku bagi peserta didik di kelas yang diteliti dan tidak digeneralisasikan. B. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Semarang. Madrasah ini beralamat di jalan Brigjen Sudiarto desa Pedurungan Kidul Kec. Pedurungan Kota Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 dan 12 April 2012. Peneliti melakukan penelitian di MAN 1 Semarang dan mengambil subjek pada kelas XI IPA 4 dan XI IPA 5 karena peneliti menganggap masalah yang ditemukan di dua kelas tersebut sangat urgen karena peneliti menemukan banyak peserta didik yang terkatagori bright underachiver. C. Sumber Penelitian Pada penelitian kualitatif, pengambilan subyek tidak perlu banyak. Dalam penelitian ini yang diperlukan adalah faktor yang menyebabkan peserta didik memperoleh hasil belajar rendah. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA 4 dan IPA 5 MAN 1 Semarang tahun ajaran 2011/2012 yang mempunya skor IQ di atas rata-rata akan tetapi memperoleh hasil belajar di bawah KKM. 82
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 12.
30
D. Fokus Penelitian Penelitian kualitatif menghendaki ditetapkannya batas atas dasar fokus. Pemikiran fokus terliput di dalam perumusan latar belakang studi dan permasalahan. Fokus juga berarti penentuan keluasan (scope) permasalahan dan batas penelitian.83 Dalam hal ini peneliti menentukan fokus berdasarkan keterikatan atau ketentuan lokasi serta berdasarkan penentuan kriteria inklusi dan eksklusi informasi baru. Berdasarkan kedua batasan tersebut maka fokus penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Penelitian dilakukan pada peserta didik MAN 1 Semarang kelas XI IPA 4
dan IPA 5 tahun ajaran 2011/2012 2. Inklusi dan eksklusi informasi baru dibatasi pada informasi yang memiliki
keterkaitan dengan faktor penyebab peserta didik kelas XI IPA 4 dan IPA 5 yang mempunyai IQ tinggi akan tetapi memperoleh hasil belajar rendah. E. Pengumpulan Data Penelitian Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah lalu.84 Teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi difokuskan untuk memperoleh data hasil tes IQ, hasil ulangan akhir semester gasal peserta didik kelas XI IPA 4 dan IPA 5 tahun ajaran 2011/2012, informasi tentang keadaan MAN 1 Semarang. Peniliti memperoleh data dari dokumentasi sekolah. 2. Observasi Observasi (mengamati) adalah menatap kejadian, gerak atau proses.85 Teknik pengumpulan data dengan metode observasi difokuskan
83
Nurul Zuriah, Metodologi, hlm.94
84
Sugiyono, metode, hlm. 329.
85
Suharsimi Arikunto, Prosedur, hlm. 230.
31
untuk memperoleh data tentang keadaan geografis sekolah. Observasi dilakukan di lingkungan sekitar sekolah. Observasi yang digunakan adalah observasi tak bestruktur, yaitu observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.86 3. Wawancara Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.87 Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan beberapa peserta didik dan pendidik sebagai responden dengan menggunakan pedoman wawancara. Wawancara dilaksanakan setelah memilih peserta didik dengan kriteria yang telah ditentukan. Wawancara difokuskan untuk memperoleh keterangan mengenai faktor penyebab peserta didik memperoleh hasil belajar matematika yang rendah. Peneliti menggunakan wawancara terstruktur dalam melakukan wawancara, artinya peneliti menyiapkan daftar wawancara sebagai pedoman wawancara. F. Analisis Data Penelitian Analisis data merupakan proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya.88 Analisis data melibatkan pengerjaan pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data, pencarian polapola, pengungkapan hal yang penting dan penentuan apa yang dilaporkan. Metode analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Analisis Deskriptif Analisis
Deskriptif data ini
bertujuan
untuk
mengetahui
banyaknya peserta didik yang mempunyai kecerdasan intelegensi (IQ) tinggi akan tetapi memperoleh hasil belajar matematika rendah. Analisis 86
Sugiyono, Metode, hlm. 313.
87
Sugiyono, Metode, hlm. 317.
88
Nurul Zuriah, Metodologi, hlm. 109-110.
32
semacam ini menghasilkan data-data yang berupa angka. Sedangkan data yang berupa angka atau kuantitatif diolah dengan cara non-statistik. Apa yang disebut sebagai analisis non-statistik adalah mencari proporsi, mencari persentase dan rasio.89 Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik persentase. Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan persentase adalah sebagai berikut: n x 100% N
X =
Keterangan: X = Persentase peserta didik yang mempunyai IQ tinggi akan tetapi
memperoleh hasil belajar rendah n =
Jumlah peserta didik yang mempunyai IQ tinggi akan tetapi memperoleh hasil belajar rendah
N = Jumlah peserta didik yang mempunyai IQ tinggi
2. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan peserta didik yang mempunyai IQ tinggi akan tetapi memperoleh hasil belajar rendah. Adapun langkah yang ditempuh dalam analisis kualitatif yaitu: a. Koleksi Data Koleksi data dilakukan secara tiga tahap, yaitu dengan dokumentasi, observasi, dan wawancara. Koleksi data dengan dokumentasi bertujuan untuk memperoleh informasi tentang hasil test IQ, hasil ulangan akhir semester matematika, dan keadaan umum MAN 1 Semarang. Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang menyebabkan hasil belajar matematika peserta didik rendah. Observasi bertujuan untuk memperoleh data tentang keadaan geografis sekolah.
89
Suharsimi Arikunto, Prosedur, hlm. 344.
33
b. Mereduksi Data Reduksi data dilakukan setelah membaca dan mempelajari data yang diperoleh dari observasi dan wawancara. Reduksi data diartikan
sebagai
proses
menyeleksi,
memfokuskan,
menyederhanakan, mengabstraksikan dan membuang data yang tidak perlu. Dalam melakukan reduksi, langkah yang dilakukan sebagai berikut: 1) Hasil rekaman diputar beberapa kali sampai jelas dan benar apa yang diungkapkan peserta didik saat wawancara, kemudian semua pembicaraan dicatat. 2) Hasil transkrip diperiksa ulang kebenarannya oleh peneliti dengan mendengarkan kembali ungkapan-ungkapan disaat wawancara. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kesalahan transkripsi. 3) Hasil transkrip untuk setiap obyek diketik sesuai dengan informasi yang diperlukan. c. Penyajian Data Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun rapi dan terorganisir sehingga memungkinkan untuk menarik kesimpulan dari data tersebut. Pada tahap ini data yang telah ditranskrip akan diklasifikasikan agar data yang dikumpulkan terorganisir dengan baik. d. Verifikasi data Uji keabsahan atau
verifikasi data dilakukan dengan
triangulasi data. Pada penelitian ini, dilakukan triangulasi sumber dan waktu,
artinya
memeriksa
keabsahan
data
dengan
cara
membandingkan hasil dokumentasi dengan hasil wawancara, juga membandingkan hasil wawancara pada waktu yang berbeda. e. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan dapat dilakukan setelah data terkumpul. Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan merangkum berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi data dan penyajian data.
34