29
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh struktur audit, konflik peran, ketidakjelasan peran, komitmen organisasi, dan pemberian reward terhadap kinerja auditor di lingkungan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah DKI Jakarta. Para auditor yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi auditor senior dan juga audior senior. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yaitu data yang diperoleh dengan cara menyebar kuisioner kepada setiap auditor yang berkerja di KAP DKI Jakarta B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian kausal, karena tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis tentang faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja auditor di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah DKI Jakarta.
30
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Variable Independen. Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Pada penelitian ini variabel independennya terdiri dari : a) Struktur Audit (X1) Struktur Audit merupakan suatu pendekatan yang didasarkan atas kebijakan yang komprehensif dan terintegrasi, prosedur dan alat - alat yang digunakan, yang dapat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan oleh pemakai laporan keuangan sehingga dapat mempengaruhi bukti penilaian dalam sebuah pendapat audit (Hyatt dan Prawitt, 2001) dalam sugiarto (2012). Struktur audit dapat diukur dengan indikator-indikator: a) prosedur atau aturan dalam pelaksanaan audit, b) petunjuk atau instruksi pelaksanaan audit, c) mematuhi keputusan yang ditetapkan, d) pengguanaan media transformasi (komputer) dankebijakan audit yang komphensif dan terintegritas. Semua item pertanyaan diukur dengan menggunakan skala interval (interval scale) , 1 sampai 4. Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu: nilai (1) sangat tidaksetuju, (2) tidaksetuju, , (3) setuju, dan (4) sangat setuju. b) Konflik Peran (X2) Konflik peran merupakan suatu gejala psikologis yang dialami oleh anggota organisasi yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dalam bekerja dan secara potensial bisa menurunkan motivasi kerja, sehingga bisa menurunkan
31
kinerja secara keseluruhan (Tsai dan Shis, 2005 dalam Fanani et al, 2008). Konflik peran bisa terjadi ketika seseorang berada pada situasi tekanan untuk melakukan tugas yang berbeda dan tidak konsisten dalam waktu yang bersamaan.Konflik peran dapat diukur dengan indikator-indikator: a) sumber daya manusia, b) mengesampingkan aturan, c) kegiatan yang tidak perlu, d) arahan yang tidak jelas.Semua item pertanyaan diukur dengan menggunakan skala interval (interval scale) , 1 sampai 4. Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu: nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, , (3) setuju, dan (4) sangat setuju. c) Ketidakjelasan Peran (X3) Menurut Gibson et al. (1997) dalam Sugiatro Prajitno (2012), ketidakjelasan peran (role ambiguity) adalah kurangnya pemahaman atas hak-hak, dan kewajiban yang dimiliki seseorang untuk melakukan pekerjaan. Individu dapat mengalami ketidakjelasan peran jika mereka merasa tidak adanya kejelasan sehubungan dengan ekspektasi pekerjaan, seperti kurangnya informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan atau tidak memperoleh
kejelasan
mengenai
tugas-tugas
dari
pekerjaannya.
Ketidakjelasan peran dapat diukur dengan indikator-indikator: a) wewenang, b) tannggungjawab, c) kejelasan tujuan, d) cakupan pekerjaan.Semua item pertanyaan diukur dengan menggunakan skala interval (interval scale) , 1 sampai 4. Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu: nilai (1) sangat tidaksetuju, (2) tidaksetuju, , (3) setuju, dan (4) sangat setuju.
32
d) Komitmen Organisasi (X4) Komitmen organisasi adalah komitmen yang menunjukan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dicapai oleh organisasi (Sardjito dan Muthaher, 2007). Menurut Cherirington (1996) dalam Gunawan Cahyasumirat (2006) komitmen organisasi sebagai nilai personal, yang kadang - kadang mengacu sebagai sikap loyal pada perusahaan.
Robbins
(2003)
mengemukakan
komitmen
organisasi
merupakan salah satu sikap yang merefleksikan perasaan suka atau tidak suka terhadap organisasi tempat bekerja.Komitmen organisasi dapat diukur dengan indikator-indikator: a) memperhatikan nasib organisasi, b) merasa terikat dengan organisasi, c) merasa bagian dari organisasi, d) komitmen terhadap organisasi.Semua item pertanyaan diukur dengan menggunakan skala interval (interval scale), 1 sampai 4. Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu: (1), sangat tidak setuju, (2), tidak setuju, (3), setuju, (4), sangat setuju. e) Pemberian Reward (X5) Penghargaan (reward) adalah ganjaran yang diberikan untukmemotivasi para karyawan agar produktivitasnya tinggi (Tohardi, 2002 : 317). Penghargaan adalah
insentif
yang
mengaitkan
bayaran
atas
dasaruntuk
dapat
meningkatkan produktivitas para karyawan guna mencapaikeunggulan yang kompetitif (Henri Simamora, 2004:514). Penghargaanadalah reward dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yangdapat bekerja melampaui
33
standar yang telah ditentukan (Mahmudi, 2005 : 89).Pemberian reward dapat diukur dengan indikator-indikator: a) kepuasan terhadap gaji, b) pemebrian tunjangan lain, c) jaminan hari tua.Semua item pertanyaan diukur dengan menggunakan skala interval (interval scale), 1 sampai 4. Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu: (1), sangat tidak setuju, (2), tidak setuju, (3), setuju(4), sangat setuju. 2. Variable Dependen. Variabel Dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Kinerja auditor adalah variabel dependen pada penelitian ini. Kinerja auditor adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya, dan menjadi salah satu tolak ukur yang digunakan untuk menentukan apakah suatu pekerjaan yang dilakukan akan baik atau sebaliknya (Kalbers dan Fogarty, 1995 dalam Fanani et al, 2008). Semua item pertanyaan diukur dengan menggunakan skala interval (interval scale), 1 sampai 4. Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu: (1), sangat tidak setuju, (2), tidak setuju, (3), setuju (4), sangat setuju.
34
Tabel 3.2 Operasional Variabel dan Skala Pengukuran No 1.
Variabel Struktur Audit
Indokator 1. 2. 3. 4.
5.
2.
Konflik Peran
1. 2. 3. 4. 5. 6.
3.
Ketidakjelasan Peran
4.
KomitmenOrganisasi
7. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
5.
Pemberian Reward
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Skala
Prosedur atau aturan dalam pelaksanaan audit. Seberapa sering harus mengikuti koordinasi kerja yang telah ditetapkan. Mematuhi keputusan yang ditetapkan Penggunaan media transformasi (komputer) yang komperhensif dan terintegritas Petunjuk atau instruksi yang jelas
Interval
Sumber daya manusia Mengesampingkan aturan Kegiatan yang tidak perlu Arahan yang tidak jelas Hal yang tidak dapat diterima orang lain Menerima tugas yang didukung kemampuan Bekerja di dua organisasi Wewenang Tanggung jawab Kejalasan tujuan Cakupan pekerjaan Tujuan organisasi Membagi waktu demi organisasi Memperhatikan nasib Organisasi Merasaterikat dengan organisasi Merasabagian dari organisasi Komitmen terhadap organisasi Pentingnya organisasi Sulit terikat dengan organisasi lain Mau berusaha lebih keras demi organisasi Memilih menetap diorganisasi sekarang Kepuasan terhadap gaji Pemberian tunjangan hari tua Jaminan hari tua Kepdulian pemimpin Fasilitas penunjang Pemberian asuransi jiwa
Interval
Interval
Interval
Interval
35
6.
Kinerja Auditor
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Ketepatan waktu Kualitas kerja Menyelesaikan pekerjaan lebih banyak Hasil kerja dinilai baik Menemukan cara meningkatkan kinerja Dihargai rekan karna kinerja 7. Memberikan opini kepada supervisor
Interval
Sumber :Guntur (2014), Elizabeth et al (2013), Zulkifli Albar (2009) D. Pengukuran Variabel Semua variabel diatas diukur dengan menggunakan skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur jawaban setiap responden terhadap obyek penelitian dimana skala tersebut menggunakan skala penelitian dengan rentang skor 1-4, responden diminta untuk memberikan tanda (√) pada alternative jawaban untuk masing-masing pertanyaan, pengskoran dilakukan sebagai berikut: Table 3.2 Skor jawaban responden Jawaban
Nilai
Sangat setuju
4
Setuju
3
Tidak setuju
2
Sangat tidak setuju
1
36
E. Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan kelengkapan data dari informasi – informasi yang dibutuhkan guna menunjang jalannya penelitian ini, maka peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan (library Research) Metode penelitian kepustakaan merupakan data sekunder, karena di dapat secara tidak langsung melalui media perantara. Metode penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara melakukan pengumpulan data yang berasal dari literature – literature, buku – buku perpustakaan, kumpulan bahan – bahan perkuliahan, artikel – artikel, serta kumpulan informasi yang didapat dari jaringan internet melalui situs resmi, peraturan – peraturan pemerintah dan keterangan – keterangan lain yang berhubungan dengan pembahasan penulisan. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik Survei langsung ke lapangan dengan cara membagi kuesioner, Survei yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan instrumen yang berisi daftar pertanyaan kepada responden. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, sehingga responden tinggal memilih pilihan jawaban yang dianggap paling sesuai.Lembaran kuisioner penelitian ini diberikan langsung kepada para Auditor yang berada di Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta.
37
F. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber atau tempat dimana penelitian dilakukan secara langsung. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, komitmenorganisasi, dansistem reward terhadap Kinerja Auditor. Sumber data penelitian adalah skor masing-masing indikator variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada auditor yang bekerja pada KAP di Jakarta Selatan. Kuesioner pada Variabel X1, X2, X3, dan Y menggunakan kuesioner yang dibuat peneliti sebelumnya oleh Guntur (2014). Sedangkan pada Variabel X4 peneliti menggunakan Kuesioner yang di buat oleh Elizabeth et al (2013) dan pada Variabel X5 peneliti menggunakan Kuesioner yang di buat oleh Zulkifli Albar (2009). G. Populasi dan Sampel Penelitian a) Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan. Populasi yang diambil tanpa membedakan jenis kelamin, pendidikan dan pengalaman kerja. Sampel pada penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta yang berjumlah 237 KAP yang terdapat di DKI Jakarta
38
b) Sampel Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel aksidental (accidental sampling), bahwa dalam teknik ini pengambilan sampel tidak ditetapkan terlebih dahulu, peneliti langsung mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemui (Margono 2004:127).Mengacu pada pernyataan tersebut dalam penelitian ini sampel yang diambil atau dipilih secara acak tidak terfokus pada jumlah pemerataansampel setiap wilayah, tetapi di pilih sesuai dengan data yang didapat atau kembali dari hasil pembagian kuesioner. Menurut Roscoe dalam Sugiyono (2007:74) Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai dengan 500. Mengacu pada pernyataan tersebut dalam penelitian ini sampel yang diambil atau dipilih lebih dari 30 kuesioner sesuai dengan data yang dikembalikan oleh responden dalam kuesioner. 1) Teknik Penentuan Sampel Populasi pada penelitian ini dirasakan terlalu besar, maka diambil sampel dengan menggunakan rumus slovin untuk menghitung ukuran sampel didasarkan pada pendugaan proporsi populasi (Arikunto,2004)
39
n
=
( )
dimana: n
= Jumlah sampel
N
= Jumlah Populasi
e
= Presentase kesalahan sampel e= 10% (0,1)
maka:
n
=
(
,
)
= 70,326 dibulatkan menjadi 70 Dengan demikian besarnya sampel (sample size) yang digunakan dalam penelitian ini adalah minimal sebesar 70 responden sudah dapat mewakili hasil nilai valid dalam responden. Dan pada penelitian ini digunakan sebanyak 81 responden.
40
Tabel 3.3 Data Sampel No
Nama KAP di Jakarta selatan
Alamat
1
KAP. SOEJATNA, MULYANA & REKAN
Komp.Rukantaman meruyablok-M no.78 Jak-Bar
2
KAP. SUKRISNO SARWOWKO & REKAN
Jl.Tanjung Duren Barat No. 2 R, Jakarta Barat.
3
KAP. DRS.WIRAWAN & REKAN
Jl. Wijaya 1 No.20, Jakarta Selatan
4
KAP. BISMAR, MUNTALIB & YUNUS
Jl. Kaji No.9 Jakarta Pusat
5
KAP. IDRIS & SUDIHARTO
Total Building 8th floor suite 808 Jl. Letjen S. Parman Kav. 106 A Jakarta Barat
6
KAP. DRS.F.X IRWAN TANAMAS & REKAN
Jl. Petojo Barat VI No.21 A Duri pulo Gambir Jakarta Pusat
7
KAP. HERMAN DODY TANUMIHARDJA & REKAN
Jl. Raya Kebayoran Lama No. 18 CD Lt.2 Jakarta Selatan
8
KAP. EKA MASNI BUSTAMAN & REKAN
Jl. Sunan Kalijaga No. 63, Jakarta Selatan
9
KAP. USMAN & REKAN
Jl. Cipulir 5, Cipulir, Kebayoran Lama , Jakarta Selatan
10
KAP. DRS.HANANTA BUDIANTO & REKAN
Jl. Wijaya II No.79, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
11
KAP. SODIKIN & HARIJANTO
Gedung Pembina Graha Lt.3 R. 325, Jalan D.I Panjaitan No. 45, Jakarta Timur
12
KAP. BASYIRUDIN & WILDAN
MT. Haryono Square Building 3rd floor, No.23 Jl. MT. Haryono Kav.10 Jakarta Timur
13
KAP. MOCHAMAD ZAENUDIN
Jl.Anggrek garuda Blok I no.3 Kemanggisan, JakBarat
14
KAP. JUNAEDI CHAIRUL & SUBYAKTO
15
KAP. TEGUH SENTOSA
Jl. Raya Kebayoran Lama no.194 Blok B3 Jak-sel Jl. Agung Niaga 3, blok G4 No.12, Sunter Agung Jakarta Utara
41
16
KAP. CHAERONI & REKAN
Jl. Anggrek Nelimurni II/ C5 Slipi, Jakarta Barat
17
KAP. BENNY, TONY, FRANS & DANIEL
Jl. Tanah Abang IV No.34B Jakarta Pusat
18
KAP. RIZA, ADI, SYAHRIL & REKAN
Jl.Anggrek garuda raya No. 9 Kemanggisan, Slipi Jakarta Barat
19
KAP. THJIN TJIAP LUNG & REKAN
Jl. Mandala Utara No. 604 Tomang, Jakarta barat
Sumber: Directory KAP&AP 2013 H. Metode Analisis Data Data yang terkumpul selanjutnya diuji dan dianalisis dengan statistical package for the social siences (SPSS) versin 21. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Statistik Deskriptif Metode statistik deskriptif merupakan pencatatan data yang disertai dengan
kalimat, kata maupun gambar untuk memberikan gambaran mengenai variabel yang diteliti, namun tidak digunakan untuk membuat kesimpulan. Uji statistik deskriptif mencakup nilai rata-rata (mean), nilai minimum, nilai maksimum, dan nilai standar deviasi dari data penelitian. 2.
Pengujian Kualitas Data
a. Uji Validitas Uji validitas data digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut(Ghozali,
42
2011:52). Untuk melakukan uji validitas instrumen penelitian digunakan teknik Pearson Correlation yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skor totalnya. Jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikan dibawah 0.05, maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya (Ghozali, 2011:50). b. Uji Reliabilitas Uji Reabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan realibel atau handal jika jawaban seorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu..Untuk menguji tingkat realibilitas konstruk dalam penelitian ini digunakan teknik uji Cronbach Alpha. Suatu konstruk dikatakan realible jika nilai Cronbach Alpha> 0.60 Ghozali, 2007:46). Reliabilitas item diuji dengan melihat Koefisien Alpha dengan melakukan Reliability Analysis dengan SPSS for Windows. Akan dilihat nilai Alpha – Cronbach untuk reliabilitas keseluruhan item dalam satu variabel. Agar lebih teliti, dengan menggunakan SPSS, juga akan dilihat kolom Corrected Item Total Correlation. 1) Jika nilai Cronbach Alpha> 0,90 maka reliabilitas sempurna 2) Jika nilai Cronbach Alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi 3) Jika nilai Cronbach Alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat 4) Jika nilai Cronbach Alpha< 0,50 maka reliabilitas rendah
43
Untuk pengambilan nilai reliabilitas sebaiknya angka reliabel diatas 0,6 atau nilai Cronbach Alpha diatas 0,6. 3.
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Uji normalis dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabeldependen dan variabelin dependen keduanya mempunyai distrbusi normal atau tidak (Ghozali,2011:160). Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas dapat melihat grafik Normal PP Plot of Regression Standardized Residual. Deteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.Dasar pengambilan keputusan antara lain : 1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi klasik. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresiditemukanadanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regeresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi antara variabel independen. Uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat (1) nilai tolerance dan lawannya (2) VIF (Variance Inflation Factors). Jika tolerance< 0,10 dan nilai VIF >10 maka terjadi gejala Multikolinieritas (Ghozali, 2011:105).
44
c. Uji Heteroskedastisitas Penggunaan uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresiterjadi ketidak samaan varians dan residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas (Ghozali, 2011:139). Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dapat dilakukan dengan melihat grafik Normal p-p plot dan titik-titik menyebar mengelilingi garis diagonal, maka pengujian ini bebas bebas dari heteroskedastisitas dan sebaliknya jika titik-titik pada grafik tidak mengelilingi garis diaginal atau berada jauh dari garis-garis diagonal maka diindikasikan adanya heteroskedastisitas. Sedangkan pada scater plot, jika pada grafik tersebut ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola teratur (bergelombang, melebar, dan menyempit) maka diindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas danjika tidak ada pola yang jela serta titik- titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:126). 4.
Analisis Regresi Linier Berganda Analisis dalam penelitian ini dilakukanan teknik analisis regresi linear berganda.
Analisis dipilih dalam penelitian ini karena memiliki variabel independen lebih dari satu. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran secara langsung koefisien regresi atau besarnya pengaruh masing – masing variabel independen (bebas) yaitu Strultir Audit(X1), Konflik Peran(X2), Ketidakjelasan Peran(X3), Komitmen
45
Organisasi (X4), dan Sistem Reward(X5) terhadap variabel dependen (terikat) Kinerja Auditor(Y)menggunakanAnalisis regresi linear berganda dapat dirumuskan sebagai berikut: =
+
+
+
+
+
+
Keterangan : Y = Kinerja Auditor X1 = StrukturAudit =Konflik Peran X2 = Ketidakjelasan Peran X3 X4 = KomitmenOrganisasi X5 = Pemberian reward a = Konstanta b = Koefisienvariabel X e = Error
5.
Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square) Uji koefisien determinasi ditunjukkan untuk melihat seberapa besar kemampuan
variabel independen menjelaskan variabel dependen yang dilihat melalui Adjusted R Square adalah 1 berarti kuatnya kemampuan fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variable dependen, sebaiknya jika nilainya mendekati angka 0, maka semakin rendah kemampuan fluktuasi variabel dependen (Ghozali, 20011:87).
46
6.
Uji Hipotesis Uji hipotesis yang digunakandengan menggunakan metode analisis regresi
berganda (multiple regression analysis). Metode ini digunakan untuk menguji kuat tidaknya pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan nilai signifikannya sebesar 0,05 (Ghozali, 2011:7). a.) Uji F ( pengujian secara bersama) Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2011:177).Kriteria pengujian : 1. Merumuskan hipotesis dan alternatifnya (H1) berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan 2. Menentukan tingkat signifikansi dan derajat kesalahan (α) Tingkat signifikansi dalam penelitian ini adalah 95% atau α= 5% 3. Melakukan uji F dengan cara membandingkan F hitung dengan F table. Dimana nilai F table = F α k (n-k-1) (H1) ditolak jika F hitung < F tabel (H1) diterima jika F hitung > F tabel 4. Melakukan uji F berdasarkan dengan Probabilitas / sig (H1) ditolak apabila sig > 0,05 (H1) diterima apabila sig < 0,05
47
b.) Uji T ( pengujian secara parsial) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011:178). mekanisme uji-t adalah sebagai berikut. 1. Nyatakan hipotesis nol serta hipotesis alternatifnya. (H1) berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. 2. Pilih taraf nyata tingkat signifikansi (α) Signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95% atau α=5% 3. Melakukan uji t dengan metode perbandingan antara t hitung dengan t tabel. Nilai t tabel = t (H1) ditolak apabila t hitung < t tabel. Artinya variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. (H1) diterima apabila t hitung > t tabel. Artinya variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen secara parsial. 4. Melakukan uji t dengan dasar probabilitas / sig (H1) ditolak apabila sig > 0,05 (H1) diterima apabila sig < 0,05