BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Surakarta yang terletak di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta pada anak kelompok B1 yang berusia 5-6 tahun. Pemilihan TK Negeri Pembina Surakarta sebagai tempat penelitian adalah berdasarkan alasan sebagai berikut : a. Kemampuan membaca permulaan anak masih rendah. b. Di TK Negeri Pembina Surakarta belum pernah dilakukan penelitian yang sejenis. c. Letaknya strategis dan mudah untuk dijangkau. d. Sudah mengenal subjek. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dirancang agar penelitian ini dapat berlangsung secara sistematis, efektif, dan efisien. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan pada bulan Januari – Juni 2016. Jadwal penelitian ada pada lampiran 1 halaman 50. B. Desain Penelitian Desain penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match pada membaca permulaan lebih efektif dibandingkan dengan membaca permulaan menggunakan model pembelajaran non-kooperatif. Desain penelitian ini adalah desain quasi eksperimen bentuk nonequivalent control group design, dengan bentuk skema sebagai berikut:
E : O1 x O2 K : O3
O4
Gambar 3. 1. Skema Nonequivalent Control Group Design 22
23 Keterangan : E
= Simbol untuk kelompok eksperimen
K
= Simbol untuk kelompok kontrol
O1
= Pretest kelompok eksperimen
O3
= Pretest kelompok kontrol
x
= Perlakuan
O2
= Posttest kelompok eksperimen
O4
= Posttest kelompok kontrol
(Diadaptasi dari Sugiyono, 2012: 116) C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelompok B1 TK Negeri Pembina Surakarta dengan jumlah peserta didik 27 anak. 2. Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 27 anak, dimana 27 anak tersebut dinyatakan sebagai kelompok eksperimen yang akan diberi perlakuan berupa model pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match. D. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh, dimana seluruh anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Maka dari itu, dengan populasi 27 anak maka 27 anak tersebut juga digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen), masing-masing variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
24 a. Variabel Bebas (Independen) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match. Pembelajaran Make a Match itu sendiri artinya mencari pasangan dengan menggunakan kartu pertanyaan dan kartu jawaban. Model pembelajaran Make a Match yang digunakan yaitu bentuk huruf U, dimana pada huruf U tersebut ada kelompok soal, kelompok jawaban dan kelompok penilai. b. Variabel Terikat (Dependen) Variabel terikat pada penelitian ini adalah kemampuan membaca permulaan.
Yang mana pengertian dari membaca permulaan yaitu
pengetahuan awal yang dimiliki anak untuk memahami bentuk-bentuk huruf dan bunyinya sehingga anak sudah memiliki bekal sebelum anak belajar membaca pemahaman di usia lanjut. Membaca permulaan memiliki komponen-komponen yang penting, diantaranya melafalkan huruf, membaca huruf, merangkai huruf menjadi suku kata, membaca suku kata, merangkai suku kata menjadi kata dan membaca kata. 2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan mengacu pada instrumen penilaian yang berisi sepuluh indikator diantaranya yaitu mampu melafalkan huruf vokal, mampu melafalkan huruf konsonan, mampu membaca huruf vokal, mampu membaca huruf konsonan, mampu merangkai dua huruf menjadi suku kata, mampu membaca lima suku kata, mampu membaca sepuluh suku kata, mampu merangkai dua suku kata menjadi kata, mampu membaca lima kata dan mampu membaca sepuluh kata. Adapun metode pengumpulan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Tes Unjuk Kerja Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan membaca permulaan anak. Butir item yang akan digunakan dalam tes yaitu dengan menggabungkan beberapa aspek dari ahli, kemudian aspek
25 tersebut dikembangkan menjadi butir item. Setelah butir item dibuat dengan memperhatikan skala pengukurannya, barulah tes tersebut diuji cobakan. Tes yang sama juga digunakan untuk mengukur kemampuan membaca permulaan anak sebelum diberikan perlakuan (pretest) pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan digunakan untuk mengukur kemampuan membaca permulaan anak setelah diberikan perlakuan (posttest) pada kelompok eksperimen dan pada kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan. b. Observasi Observasi ini dilakukan untuk mengamati proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match pada kelompok eksperimen yang dilakukan oleh guru. Dalam mengobservasi peneliti dibantu oleh satu orang observer guna mengamati pelaksanaan model pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match dan proses pembelajaran yang terjadi di kelas. c. Wawancara Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan guru kelompok B1 sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa model pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match. d. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data yang nantinya akan digunakan oleh peneliti sebagai bukti dalam proses penelitian. Dokumentasi dikumpulkan mulai dari pelaksanaan pretest, pemberian perlakuan dan saat posttest. Dokumentasi ini diambil oleh satu orang dokumenter, adapun dokumentasi yang diambil yaitu berupa foto dan video yang diperoleh saat proses pelaksanaan tersebut berlangsung. F. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas konstrak (construct validity) sebagai pengukur tingkat validitasnya untuk memperoleh
26 data dengan menggunakan pendapat ahli (judgment expert). Peneliti menunjuk dosen ahli yaitu Drs. Muhammad Ismail S, M.pd, Drs. Djaelani, M.Pd dan Yudianto Sudjana, S.Kom., M.Kom guna memvalidasi kisi-kisi instrumen yang digunakan oleh peneliti. Pengujian daya beda item pada penelitian ini menggunakan Product Moment Pearson Correlation yang kemudian dianalisis menggunakan SPSS. 15 for windows untuk mengetahui tingkat kevalidan setiap item instrumen, dan item yang dinyatakan valid apabila nilai rhitung > nilai rtabel. Setelah dilakukan uji validitas instrumen, didapatkan nilai rhitung untuk 10 item adalah 0,727; 0,778; 0,874; 0,884; 0,940; 0,952; 0,802; 0,923; 0,947; 0,783. Dengan jumlah N=13 dengan signifikansi 5%, diketahui nilai rtabelnya adalah 0,553. Nilai rhitung dari 10 item yang diuji cobakan kepada 13 anak ternyata lebih besar dari nilai rtabel, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 10 item tersebut valid dan layak digunakan untuk penelitian. Hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran 9 hal 75. Berikut ini merupakan rumus Product Moment Pearson Correlation :
xy =
Keterangan : r
= Koefisien korelasi
n
= Jumlah data
∑X = Jumlah skor variabel X ∑Y = Jumlah skor variabel Y (Sumber : Widiyanto, 2013: 183) 2. Uji Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas instrumen penelitian, menunjukkan seberapa jauh hasil pengukuran yang diperoleh menggunakan instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach’s untuk mengetahui reliabel atau tidak item instrumen yang akan digunakan dalam penelitian dan
27 dinyatakan reliabel jika nilai Alpha > nilai rtabel. Setelah dilakukan uji reliabilitas instrumen, didapatkan nilai Alpha 0,959 dan nilai rtabel 0,553. Dengan demikian maka nilai Alpha > nilai rtabel, sehingga 10 item tersebut dinyatakan reliabel dan layak digunakan untuk penelitian. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 9 hal 75. Berikut ini merupakan rumus Alpha Cronbach :
rᵢ = Keterangan : k
: mean kuadrat antara subyek : mean kuadrat kesalahan : varians total
(Sumber : Sugiyono, 2009: 365) G. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik parametrik. Apabila data sudah dinyatakan normal dan homogen, dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan dari perlakuan dalam penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match terhadap kemampuan membaca permulaan anak dengan melakukan uji t (t-test). Data yang sudah terkumpul ini kemudian diuji dengan menggunakan bantuan SPSS. 15 for windows. Berikut ini merupakan rumus dari uji t :
t= Keterangan : t
= Koefisien t
r
= Koefisien korelasi
n
= Jumlah data
(Diadaptasi dari Sugiyono, 2012: 259)
28 Adapun penjelasan mengenai kedua uji tersebut akan dijabarkan berikut: 1. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel terikat berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan rumus Shapiro Wilks dimana data dinyatakan normal apabila nilai signifikansi > 0.05. b. Uji Homogenitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui sama atau tidaknya varian dari beberapa
populasi.
Uji
homogenitas
data
pada
penelitian
ini
menggunakan Levine Test for Equality of Variance. Dasar dari pengambilan keputusan ini adalah, jika nilai signifikansi > 0,05 maka varian dinyatakan sama (homogen). 2. Uji Hipotesis a. Independent sample t-tes Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan kata lain membandingkan rata-rata dari dua grup yang tidak berhubungan yaitu hasil pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Adapun hasil uji hipotesis dengan menggunakan independent samplet-test yang akan diolah menggunakan SPSS. 15 for windows dengan rumus sebagai berikut:
t=
Keterangan : t
= Koefisien t = Rata-rata pada distribusi sampel 1 = Rata-rata pada distribusi sampel 2 = Simpangan baku pada distribusi sampel 1
29 = Simpangan baku pada distribusi sampel 2 n
= Jumlah data pada sampel 1
n
= Jumlah data pada sampel 2
(Sumber : Widiyanto, 2013: 245) b. Paired sample t-tes Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh tidak pada kelompok eksperimen sebelum dan setelah dilaksanakannya perlakuan terhadap
kelompok
eksperimen
ini. Adapun
uji
hipotesis
ini
menggunakan paired sample t-test dan dianalisis menggunakan SPSS. 15 for windows dengan rumus sebagai berikut:
t=
–
Keterangan : t
= Koefisien t
n
= Jumlah data
∑D
= Jumlah perbedaan antara setiap pasangan (X -X )
(Sumber : Widiyanto, 2013: 252)
H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini menggunakan empat tahap yaitu tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, tahap pengolahan data dan tahap penyajian data. Berikut ini merupakan uraian dari empat tahap tersebut : 1. Tahap Persiapan Penelitian Tahap persiapan merupakan langkah awal dalam sebuah penelitian. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam tahap persiapan adalah sebagai berikut : a. Penyusunan proposal penelitian b. Menentukan lokasi penelitian
30 c. Mengurus surat perizinan d. Menyusun instrumen penelitian e. Melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen f. Menyusun perangkat pembelajaran 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Tahap pelaksanaan dilakukan setelah tahap persiapan, berikut ini yang harus dilakukan dalam tahap pelaksanaan : a. Tahap awal (pretest) Tahap awal dilakukan untuk mengetahui kondisi awal anak sebelum diberi perlakuan. Tahap ini dilakukan kepada kedua kelompok yang akan diteliti yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. b. Pemberian perlakuan (treatment) Perlakuan
diberikan
kepada
kelompok
eksperimen
dengan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match. Perlakuan diberikan sebanyak enam kali, dimana setiap minggu dilaksanakan tiga kali perlakuan. c. Tahap akhir (posttest) Tahap posttest dilakukan untuk mengetahui kondisi akhir dari kelompok yang diberi perlakuan dan kelompok yang tidak diberi perlakuan. 3. Tahap Pengolahan Data Ada beberapa kegiatan dalam tahap pengolahan data, di antaranya : a. Meneliti kembali data yang sudah terkumpul. b. Merekapitulasi hasil pretest dan posttest yang sudah dilakukan anak. c. Menganalisis data dengan menggunakan statistik yang terdiri dari uji prasyarat dan uji hipotesis. 4. Tahap Penyajian Data Tahap penyajian data dilakukan setelah semua data dianalisis. Data yang sudah dianalisis disajikan dalam bentuk narasi agar dapat dipahami dengan mudah kemudian ditarik kesimpulan penelitian.