BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sejarah Perusahaan Radio Elshinta FM merupakan stasiun radio yang bersifat nasional / network yang membahas informasi dan berita mengenai masyarakat yang ada di perkotaan mengenai politik, ekonomi, profesi masyarakatnya dan informasiinformasi lainnya. Namun dengan ditunjangnya ilmu pengetahuan dan tekonologi yang semakin hari semakin canggih yakni peralatan broadcast dan entertaiment seperti satelit dan internet termasuk via Blackberry, maka siaran Elshinta FM dapat diterima diseluruh dunia.Radio Elshinta berfokus pada berita dan informasi yang berkualitas. Dengan segmentasi kelas sosial dan targetting ditujukan untuk kelas A dan B atau biasa disebut kelas menengah ke atas. PT. Radio Elshinta resmi berdiri pada tahun 1968. Pendirinya adalah Mas Yos atau Oom Yos (Suyoso Karsono) yang kala itu seorang perwira di angkatan udara (AURI). Sedangkan nama "Elshinta" diambil dari nama putrinya MasYos.Pertama kali mengudara pada gelombang 1368 KHz dengan menyiarkan lagu-lagu oldies dan lagu-lagu Hawaiian yang sangat populer kala itu bersama pembawanya Pak Hoegeng (Hoegeng Iman Santoso), pemain ukulele dan pendiri grup Hawaiian Seniors, selain pernah sebagai Kapolri pada periode 1968-1971. Pada tahun 80an hingga pertengahan 90an, Radio Elshinta memutar lagu-lagu Top 40
dan
sempat
menyusun
acara
peringkat
lagu-lagu
hit
saat
itu
Pada pertengahan 90an, kiblat musik Radio Elshinta beralih ke musik Jazz, baik vocal maupun instrumental. Saat itu, Elshinta mengudara di gelombang barunya,
1
yaitu 90.05 FM. Studionya saat itu adalah di Jl. Pangeran Antasari, Jakarta Selatan. Sebelumnya, pernah juga berkantor di Gedung Arthaloka, Jl. Sudirman dan sempat pula pindah ke Setiabudi Building di Jl. HR Rasuna Said. Pada tahun 1997, Radio Elshinta pindah domisili ke Joglo Raya, Jakarta Barat. Saat itu masih memutar lagu-lagu aliran Jazzy atau Cool Music yang relatif lagu-lagu baru, tapi sudah mulai menyelipkan satu dua berita yang dibaca dari koran dan internet. Untuk menambah wawsan pemberitaan, pada tahun 1998 itu dijalin kerjasama dengan BBC London, VOA dan RNW Hilversum. Kini yang masih
bertahan
hanya
radio
BBC
London
saja.
Kejadian krisis ekonomi (krismon) tahun 1997, membuat Radio Elshinta mengajak pendengar (yang belum terlalu banyak jumlahnya) untuk membantu masyarakat yang tidak mempu dengan paket-paket sembako. Itu adalah cikalbakal program "Elshinta Peduli Kemanusiaan" yang hingga saat ini terus berlangsung. Krisis monoter berbuah menjadi gejolak sosial. Terjadilah kerusuhan massa pada tahun 1998. Saat itu, secara refleks semua crew yang jumlahnya belasan, bergerak mengumpulkan informasi dengan mengundang partisipasi pendengar agar memberikan info apa saja terkait kerusuhan, penjarahan, bakarbakaran yang meluas keberbagai daerah di Indonesia. Nah, momen itulah yang menjadikan awal-muawal mata acara "Info Dari Anda", yang hingga hari ini menjadi bagian terpenting dalam sejarah program jurnalisme warga atau citizen journalism
di
radio,
setelah
kejatuhan
Orde
Baru
ditahun
1998.
2
Baru kemudian pada tanggal 14 Februari 2000, Elshinta memproklamirkan diri menjadi "Radio Berita dan Informasi 24 Jam Nonstop" melalui sebuah acara launching di Hotel Le Meredien, Jakarta. Ya, artinya, mulai hari itu, siaran radio elshinta hanya melulu berisi berita dan informasi tanpa memutar lagu sama sekali. Banyak kalangan yang pesimis, tetapi semangat crew Elshinta saat itu tak dapat dibendung. Darah muda, kreatifitas, rasa ingin tahu dan keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru, menjadi modal utama dalam mewujudkan format radio berita yang sangat terasa menantang demi kepuasan masyarakat / pendengar. Sejak saat itu, setiap 14 Februari, Radio Elshinta memperingati dua momen sekaligus, yaitu Hari Jadi Radio Elshinta (1968) dan Peringatan mengudaranya format dan acara baru "Elshinta News and Talk", yang merupakan satu-satunya nama acara di Radio Elshinta sepanjang hari, sejak tahun 2000. Didalam program tersebut terdapat beberapa mata acara, seperti "Info Dari Anda", "Komentar-Opini dan Solusi (Komisi) Anda" dan siaran berita mancanegara dari BBC London, mPro, dll. Radio Elshinta berubah gelombang, dari 90.05 FM menjadi 90 FM di Jabodetabek sejak 1 Agustus 2004, akibat dari penataan ulang frekuensi sesuai master plan yang berlaku di seluruh Indonesia. Selain di Jakarta, Radio Elshinta juga dapat didengar dibeberapa kota besar di Indonesia. Sedangkan untuk mendengarkan melalui live streaming, dapat diakses di www.elshinta.com 3.1.1 Visi – Misi Perusahaan Visi Elshinta adalah “Menjadi yang terbaik, melalui kualitas yang prima” Dimana Visi ini diterjemahkan dengan memberikan informasi, membantu dan melayani pendengar.
3
Misi Elshinta adalah: “Tercepat dalam berita, akurat dalam fakta” Dalam misi ini, Elshinta telah menetapkan mutu dan sasaran yang ingin diraih, yaitu memuaskan kebutuhan informasi serta menjadi media terdepan dalam keakuratan dan kecepatan menyajikan berita. 3.1.2 Struktur Manajemen Perusahaan Tabel 3.1 Struktur Organisasi Radio Elshinta FM1 Komisaris
Direktur Utama
Pemimpin Redaksi
Pemimpin Usaha
Wakil Pemimpin Redaksi
Kepala Bagian Produksi
Kepala Bagian Pemasaran
Material
Account Executive
Produser
Promosi
Penyiar
Kepala Bagian Keuangan
Staff Keuangan
Kepala Bagian SDM
Staff SDM
Trafik
Penata Audio
Teknisi 1
http://www.elshinta.co.id/struktur perusahaan
4
Ke
3.1.3 Rincian Tugas Struktur Perusahaan Elshinta FM a) Komisaris:
sebuah dewan yang bertugas untuk melakukan
pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direktur Utama PT.Radio Elshinta b) Direktur Utama: memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan
perusahaan.
Memilih,
menetapkan,
mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer). Menyetujui anggaran tahunan perusahaan. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan c) Pemimpin Redaksi: bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian dan siaran sehari-hari. d) Pemimpin Usaha: bertanggung jawab terhadap kebijakan dari pemasaran radio, keuangan serta pengaturan sumber daya manusia. e) Wakil Pemimpin Redaksi: membantu tugas-tugas Pemimpin Redaksi. Menganalisis produktivitas wartawan / koresponden dalam setiap edisinya dicatat menurut grafik dalam pengiriman jumlah naskah / edisi. f) Kepala Bagian Pemasaran: menjual slot time kepada client atau agency. Mengkomunikasikan info promo Elshinta. g) Kepala Bagian SDM: merencanakan kebutuhan SDM seperti rekrutmen dan seleksi, melakukan training/up-grading, melakukan evaluasi kinerja SDM.
5
h) Kepala Bagian Keuangan: mengendalikan keuangan perusahaan, membuat laporan keuangan, membayar biaya-biaya rutin seperti gaji serta menagih ke client / pemasukan iklan. i) Kepala Bagian Produksi: merancang pola siaran radio. j) Bagian Promosi: merancang kegiatan / event promo dengan sponsor dan pendengar. k) Bagian Traffic: membuat laporan mengenai arus keluar-masuk Creative Order dari Account Executive ke bagian Material Iklan dan sebaliknya. l) Account Executive:. Membuat sales plan dan pelaksanaannya untuk program penunjang penjualan.. Membuat rencana program promosi, beserta implementasi dan evaluasi, untukmenunjang penjualan.. Membuat laporan harian dan bulanan yang berkaitan dengan penjualan m) Kepala Bagian Siaran: Bertanggung jawab terhadap isi siaran dan kualitas pemberitaan, mengkoordinir para penyiar / anchor. n) Material: bertanggung jawab terhadap peralatan siaran, teknis jika terjadi gangguan. o) Produser:
Bertanggung jawab atas produk yang dihasilkan.
Menyediakan produk tepat pada waktunya. Mengkoordinir tim produksi. Mengatur alur kerja tim produksi p) Penata Audio: melakukan kontrol terhadap alat mixer, memutar ID Jingle dan iklan. q) Penyiar: membacakan berita, memandu perbincangan / talkshow.
6
3.1.4 Garis Bisnis Elshinta Group Elshinta Group mempunyai 3 garis / lini bisnis diantaranya: a) Radio Elshinta b) Majalah Elshinta c) TV Elshinta 3.1.5 Jaringan Kerja Radio Elshinta memiliki jaringan (networking) dalam operasional siarannya yaitu Sistem Jaringan Siaran : CBO (Centralizing Broadcast Operations) dengan Radio Jaringan Utama : Tabel 3.2 Jaringan Kerja Radio Elshinta FM2
Jaringan Siaran Radio Elshinta
2
Jaringan Radio Utama
:
Elshinta Bandung 89.3 FM Elshinta Tegal 99.9 FM Elshinta Semarang 91 FM Elshinta Surabaya 97.6 FM Elshinta Medan 93.2 FM Elshinta Lampung 88.5 FM Elshinta Palembang 103.7 FM
Jaringan Radio Mitra
:
Jambi, Ambon, Ternate, Tidore, Biak, Sorong, Selat Panjang, Solo, Padang, Palu, Batam, Tarakan, Dumai-Riau, Bukit Tinggi, Ampana, Mataram, Pekan Baru Riau, Blora, Ciamis, Lubuk Sikaping, Cirebon, Tembilahan-Riau, Purworejo, Meulaboh, Kab. Hulu, Manado, Malang, Nabire, Pematang
www.elshinta.com/program acara
7
Siantar, Bitung, Samarinda, Taliwang, Bima, Tanjung Pinang, Bali, Banda Aceh, Batu-Malang, Kab. Kepulauan Talaud. Jaringan Internasional
:
CRI, Ranesi, RTM, MediaCorp, dll.
Jaringan Kerjasama
:
BMG, TMC, Jasa Marga, dll.
3.1.6 Produk dan Pelayanan a) Penerangan Dari data klasifikasi siaran, menunjukkan bahwa program penerangan yang disiarkan di Radio Elshinta 90 FM 24 jam setiap harinya. Pada setiap harinya mencapai 55 %, penerangan ini berisikan tentang berita sebanyak 93%. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan keikutsertaan radio Elshinta 90 FM dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan mencoba untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan informasi seputar kehidupan sehari-hari. b) Komersil Untuk menunjang keberadaan radio Elshinta 90 FM agar tetap berjalan, maka setiap acara yang akan disiarkan terlebih dahulu agar bisa dimasukkan (diselingi) iklan dalam acara tersebut dengan demikian setiap acara mengandung nilai jual (komersil) tersendiri. Adapun klasifikasi siaran komersil sebanyak 15 %, Loose Spot 95 % dan Pariwara 5 %. Untuk lebih jelasnya, berikut keterangan mengenai format siaran radio Elshinta 90 FM:
8
Format Siaran Radio Elshinta 90 FM Waktu Siar 24 jam non stop
Klasifikasi Siaran Penerangan
: 20 %
Berita
: 90 %
Layanan Masyarakat
: 10 %
Komersil
: 15 %
Loose Spot
: 95 %
Pariwara
:5 % Tabel 3.3 Program 24 Jam Radio Elshinta3
Program 24 Jam Radio Elshinta WAKTU 05.00 - 10.00
Elshinta News and Talk (Edisi Pagi)
10.00 - 16.00
Elshinta News and Talk (Edisi Siang)
16.00 - 20.00
Elshinta News and Talk (Edisi Petang)
20.00 - 20.30
CRI
20.30 - 23.00
Elshinta News and Talk (Edisi Malam)
23.00 - 01.00
Diskusi Interaktif
01.00 - 05.00
3 3
SENIN S/D MINGGU
Komentar, Opini dan Solusi (Komisi) Anda
www.elshinta.com/program acara
9
3.2 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif, yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu secara sistematis. Penelitian deskriptif dilakukan tanpa mengajukan hipotesa terlebih dahulu. Penelitian deskriptif timbul karena suatu peristiwa menarik pada penelitian tetapi belum ada kerangka teoritis untuk menjelaskannya.
Penelitian deskriptif bertujuan untuk: 1) Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yaitu melukiskan gejala yang ada. 2) Mengidentifikasikan masalah-masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. 3) Membuat perbandingan atau evaluasi. 4) Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Penelitian
ini
menggunakan
metode
kualitatif,
dimana
menurut
Vredenbergt, penelitian kualitatif lebih menekankan pada pencarian struktur hubungan yang ada dilapangan. Pendekatan ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan analisis yang sifatnya mendalam. Krik dan Miller yang dikutip oleh Lexy J.Moleong, mendefenisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu sosial yang secara fundamental tergantung kepada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri
10
dan
berhubungan
dengan
orang-orang
tersebut
dalam
bahasanya
dan
peristilahannya. Jadi ukuran dari hasil penelitian adalah subjektif penulisan namun tetap mengacu pada data akurat yang diperoleh dari teori yang ada, serta sebelumnya dilakukan konfirmasi ulang terhadap lembaga terkait dengan pemasaran itu sendiri sehingga unsur objektifitas penelitian tetap terjaga. 3.3 Lokasi Penelitian
Penelitian penelitian ini berlokasi pada kantor PT.Radio Elshinta 90 FM di Jl.Joglo Raya No.70 Jakarta. Penelitian ini adalah wawancara mendalam dengan pihak-pihak yang berkepentingan atau key informan dalam hal strategi pemasaran Radio Elshinta.
3.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah: metode studi kasus, yang dimana merupakan salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial yang secara umum berkenaan dengan “how” atau “why”. Dimana penelitian hanya memiliki sedikit peluang untuk mengkontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata.
Studi kasus (case study) merupakan penelitian tentang status subjek yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Subjek penelitian bisa saja individu, kelompok, lembaga maupun masyarakat.
11
3.5 Metode Pengumpulan Data
3.5.1 Data Primer
Pencarian data primer dilakukan dengan in depth interview yaitu wawancara mendalam dengan key informan dalam hal ini kepada dua spokes person yaitu Wakil Pemimpin Redaksi dan Kepala Bagian Pemasaran Radio Elshinta. Bentuk wawancara dilakukan tidak terstruktur, jadi sewaktu-waktu dapat dilakukan pertanyaan diluar dari draft yang telah ditentukan
Untuk menciptakan objektivitas, maka penulis melakukan kroscek dengan menanyakan kembali hal-hal yang sudah dinyatakan key informan sebelumnya mengenai data-data yang diperoleh.
3.5.2 Data Sekunder
a. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan dalam usaha memenuhi literature teoritis, mengenai variabel atau subjek dalam penelitian ini, selain itu hali ini dapat menambah kerangka berpikir penulis mengenai penelitian yang sedang dilakukan
b. Basis Data (Data Base)
Data Base disini adalah data-data yang tersedia di dalam perusahaan Radio Elshinta baik berupa makalah, dokumen, panduan kerja hingga informasi dari para analis yang memantau perseroan, yang nantinya akan menambah referensi bagi
12
penulis untuk mendapat gambaran awal tentang analisa SWOT yang dijadikan penentu strategi pemasaran pada perusahaan Radio Elshinta.
3.6 Informan Kunci
Dua spokes person yaitu: Bapak Eddy Harsono selaku Wakil Pemimpin Radio Elshinta dan Bapak Arief Anditantyo selaku Kepala Bagian Pemasaran Radio Elshinta.
3.7 Teknik Analisis Data
Dalam teknik analisis data ini penulis akan menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan dipresentasikan. Analisis tersebut merupakan bagian yang amat penting dalam penelitian ilmiah. Karena melalui analisislah, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.
Pada penelitian depenelitian kualitatif, analisa kualitatif digunakan untuk mengelola data yang sifatnya dapat diukur yang berwujud kasus-kasus dan pendapat-pendapat melalui uranian yang panjang. Analisa data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola , menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain.
13
Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif yaitu menguraikan hal-hal yang bersifat khusus menjadi bentuk depenelitian yang dapat dimengerti orang lain. Analisis induktif ini digunakan karena beberapa hal:
1) Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan ganda dalam data. 2) Analisis induktif membuat hubungan peneliti responden menjadi eksplisit dapat dikenal dan akuntabel. 3) Menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan tentang dapat tidaknya dilakukan pengalihan terhadap latar tersebut 4) Analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari struktur analitik.
3.7.1 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (External Factor Evaluation – EFE) memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan persaingan. Matriks EFE dapat dibuat dengan lima tahapan:
1. Buat daftar lima faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses audit eksternal. Masukkan dari total faktor yang didapat, termasuk peluang dan ancaman
yang
mempengaruhi
perusahaan.
2. Berikan bobot untuk masing-masing faktor dari 0,0 (tidak penting) hingga
14
1,0(palingpenting). Penjumlahan dari seluruh bobot yang diberikan kepada semua faktor
harus
sama
dengan
1,0
(satu)
3. Berikan peringkat 1 hingga 4 untuk masing-masing faktor eksternal kunci tentang seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespons
faktor
tersebut. Dimana 4 = respon perusahaan superior, 3 = respon perusahaan diatas rata-rata. 2 = respon perusahaan rata-rata, 1 = respon perusahaan jauh diatas ratarata. Peringkat didasari pada efektifitas strategi perusahaan. Kemudian ancaman dan
peluang
dapat
diberikan
peringkat
1,2,3
dan
4.
4. Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkatnya untuk menentukan nilai
tertimbang
5. Jumlahkan nilai tertimbang dari masing-masing variabel untuk menentukan total
nilai
tertimbang bagi organisasi
3.7.2 Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE)
Tahap ekstraksi dalam menjalankan audit. Manajemen strategi selalu membuat Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation- Matrix). Alata formulasi strategi ini meringkas dan mengevaluasi hubungan antara areaarea tersebut. Penelitian induktif dibutuhkan unttuk mengembangkan matriks IFE, jadi kemunculan pendekatan ilmiah tidak seharusnya diartikan bahwa ini adalah hal yang sangat luar biasa. Pemahaman yang baik atas faktor-faktor yang dimasukkan lebih penting daripada angka yang sebenarnya.
15
Untuk membuat matrik faktor strategi internal tersebut, terlebih dahulu harus melalui beberapa tahapan. Adapun tahapan pembuatan matrik faktor strategis internal adalah sebagai berikut : 1.Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1. Gunakan sepuluh hingga dua puluh faktor internal. Tuliskan kekuatan terlebih dahulu baru kelemahan. Buatlah se-spesifik mungkin, gunakan persentase, rasio dan angka komparatif. 2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1 ,0. 3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri, nilainya adalah 4. 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk
16
masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor). 5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana
perusahaan tertentu
bereaksi terhadap faktor-faktor
strategis
internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. Dimana kekuatan harus mendapatkan peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapat peringkat 1 atau 2. Tabel 3.4. Matrix IFE dan EFE4
Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga bagian besar yang mempunyai implikasi strategi yang berbeda-beda.Yaitu: 1) 4
Tumbuh dan membangun (Grow and Build)
http://www.maxi-pedia.com/internal+external+IE+matrix
17
Terdapat di dalam sel I, II, dan IV dimana bisa dijalankan strategi intensif seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Atau strategi integtratif baik ke belakang, ke depan dan horisontal. 2) Menjaga dan mempertahankan (hold and maintain) Penetrasi pasar dan pengembangan produk adalah dua strategi yang paling banyak digunakan dalam jenis ini. Terdapat dalam sel VI, VIII dan IX adalah panen atau divestasi. (harvest or divest) Organisasi yang berhasil masuk mencapai protofolio bisnis yang masuk atau berada di seputar sel I dalam matriks IE.
18