BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui peubah-peubah apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan digunakan. Oleh karena itu dalam bab ini akan dibahas tentang pendekatan dan jenis penelitian, peubah penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel penelitian, metodologi pengumpulan data, jenis data, validitas dan reliabilitas alat ukur, serta teknik analisis data.
A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian secara kuantitatif. Penelitian kuantitatif ditafsirkan sebagai keakuratan deskripsi suatu peubah dan kekuatan hubungan antara suatu peubah dengan peubah lainnya. Pendekatan penelitian ini bertujuan untuk mengukur hubungan antara peubah (Prasetyo dan Jannah, 2005). Data yang digunkan dalam penelitian ini digunakan sebagai alat untukmenguji hipotesis. Pengujian pada hipotesis adalah dengan cara melihat hubungan iklim organisasi dan motivasi kerja dengan kepuasan kerja ditinjau dari status kerja dan jenis kelamin guru SMA di Batam.
B. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 peubah moderator, 2 peubah tak gayut dan 1 peubah gayut yaitu: Peubah tak gayut : Iklim Organiasasi(X1) dan Motivasi Kerja (X2) Peubah gayut
: Kepuasan Kerja Guru (Y)
Peubah Moderator : Status Guru Negeri & Swasta dan Jenis Kelamin
51
C. Definisi Operasional 1. Kepuasan Kerjamerupakan perasaan yang positif/negatif seseorang terhadap pekerjaannya sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan kerjanya. 2. Iklim organisasi adalah suatu keadaan yang menggambarkan kualitas lingkungan internal organisasi yang dialami atau dirasakan oleh semua anggota organisasi dan dipersepsikan oleh setiap pegawai yang mempengaruhi perilaku mereka dalam organisasi tersebut untuk mencapai kepuasan dalam bekerja. 3.
Motivasi
kerja
menggerakkan
adalah individu
adalah untuk
dorongan berperilaku
kebutuhan dalam
yang
melakukan
pekerjaannya guna mencapai kepuasan kerja dan tujuan organisasi.
D. Subjek Penelitian 1. Populasi Menurut
Istijanto
(2005),
populasi
merupakan
jumlah
keseluruhan semua anggota yang diteliti. Jumlah SMA di Kota Batam adalah sebanyak 37 SMA, dengan 16 adalah SMA Negeri dan 21 SMA Swasta danjumlah populasi guru SMA di Batam ±500 orang guru. 2. Sampel Pengambilan sampel untuk penelitian dilakukan denganteknik stratifikasi proporsional, dengan jumlah sampel untuk masing-masing sekolah negeri maupun swasta adalah 190 orang guru. Jumlah sekolah yang menjadi sampel penelitian adalah 5 SMA Negeri (46 guruSMAN 1; 25 guruSMAN 2; 50 guruSMAN 3; 40 guruSMAN 4; dan 29 guru SMAN 12) dan 8 SMA Swasta (15 guru SMA Al-Azhar; 25 guru SMA Mondial; 24 guru SMA Kristen Immanuel; 30 guru SMA
52
Katolik Yos Sudarso; 29 guru SMA Maitreyawira; 24 guru SMA Harapan Utama; 19 guru SMA Ananda; dan 24 guru SMA Kartini), dengan total sampel berjumlah 380 orang guru.
E. Metode Pengumpulan Data Jenis instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dari lapangan baik data mengenai variabel disiplin kerja, kondisi kerja, dan kepuasan kerja guru menggunakan angket./kuesioner. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang responden ketahui. Keuntungan memakai angket menurut Arikunto (2006): (1) tidak memerlukan hadirnya peneliti, (2) dapat dibagikan secara serentak kepada semua responden, (3) dapat dijawab oleh responden menurut waktu luang responden, (4) dapat dibuat anonim, sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu menjawab, (5) dapat dibuat terstandar, sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. Jenis angket yang digunakan adalah angket dengan pertanyaan tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih dari 5 (lima) alternatif jawaban yang telah disediakan, berdasarkan persepsi masing-masing. Pilihan atas angket dengan pertanyaan tertutup didasarkan atas pertimbangan membantu responden agar dapat menjawab dengan cepat, serta untuk keperluan efisiensi dan efektifitas analisis data. 1. Skala Kepuasan Kerja Alat yang digunakan untuk mengukurkepuasan kerja disebut Job Satisfaction Survey (JSS) yang disusun oleh Spector (1997) dan telah
53
digunakan dalam berbagai studi, salah satunya telah dilakukan dalam penelitian Younes (2012) dengan menggunakan sembilan aspek seperti yang terlihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. No.
Aspek
1.
Pay
2.
Promotion
3.
Supervision
4.
Fringe benefit
Skala Kepuasan Kerja Sebaran Aitem F UF 1. Saya digaji dengan jumlah 10. Jumlah kenaikan gaji yang wajar sesuai dengan cenderung rendah pekerjaan yang saya dan/atau jauh dari lakukan. harapan. 28. Saya merasa puas dengan 19. Saya merasa tidak peluang saya untuk dihargai oleh memperoleh kenaikan organisasi jika gaji. mengingat gaji yang dibayarkan kepada saya. 11. Orang-orang yang bekerja 2. Kesempatan promosi dengan baik memiliki terlalu kecil dalam kesempatan untuk pekerjaan saya. dipromosikan secara adil di sekolah ini. 20. Proses promosi di sekolah ini sama dengan di sekolah lain. 33. Saya puas dengan kesempatan promosi yang saya terima. 3. Atasan saya cukup 12. Saya diperlakukan kompeten dalam tidak adil oleh atasan melakukan pekerjaannya. saya. 30. Saya puas dengan 21. Atasan saya kurang kesempatan promosi yang memperhatikan saya terima. bawahannya. 13. Tunjangan-tunjangan yang 4. Saya tidak puas kami terima sama baiknya dengan tunjangandengan sekolah lain. tunjangan yang saya terima. 22. Paket tunjangan yang 29. Terdapat tunjangan kami punya wajar. yang seharusnya diterima tetapi tidak kami terima.
54
Tabel 3.1. (Lanjutan) No.
5.
6.
7.
8.
9.
Sebaran Aitem F UF 5. Ketika saya melakukan 14. Saya merasa bahwa pekerjaan dengan baik, pekerjaan yang saya saya menerima lakukan tidak penghargaan yang dihargai. semestinya. Contingent 23. Penghargaan bagi reward orang-orang yang bekerja di sekolah ini terlalu sedikit. 32. Saya merasa usaha saya dihargai dengan tidak sewajarnya. 15. Usaha saya untuk 6. Banyak aturan melakukan perkerjaan dan/atau prosedur dengan baik jarang yang membuat terhambat/dihalangi. pekerjaan mudah menjadi sulit. Operating 24. Terlalu banyak procedures pekerjaan yang harus saya lakukan di sekolah. 31. Tugas saya relatif banyak. 7. Saya senang bekerja 16. Saya harus bekerja dengan rekan kerja saya. lebih keras di pekerjaan karena rekan kerja yang kurang berkompeten. Coworker 25. Saya merasa nyaman 34. Terlalu banyak dengan rekan kerja saya. pertengkaran, persaingan, dan/atau perselisihan di tempat kerja. 17. Saya suka pekerjaan saya. 8. Kadang saya merasa pekerjaan saya tidak bermakna. Nature of work 27. Saya bangga dengan pekerjaan saya. 35. Pekerjaan saya menyenangkan. 9. Komunikasi dalam Comunnication organisasi ini tampak baik. Aspek
55
Tabel 3.1. (Lanjutan) No.
Sebaran Aitem
Aspek
F
Total
UF 18. Tujuan organisasi ini tdak jelas bagi saya. 26. Saya sering merasa bahwa saya tidak tahu apa yang terjadi di sekolah ini. 36. Tugas pekerjaan saya tidak sepenuhnya dijelaskan dengan baik. 19
17
Keterangan: F=Favorable; UF=Unfavorable. Keterangan ini berlaku juga untuk Tabel 3.2. dan Tabel 3.3.
2. Skala Iklim Organisasi Pengukuran variabel iklim organisasi menggunakan metode pengisian kuesioner berupa skala. Skala iklim organisasi diadopsi dari Amseke (2010) berdasarkan teori oleh Stringer (2002) yang telah mengembangkan
alat
ukurnya
disebut
Organizational
Climate
Questionaire dan telah dimodifikasi oleh penulis sesuai dengan tujuan penelitian. Iklim organisasi di ukur berdasarkan enam aspek, yakni: struktur
(structure),
standar-standar
(standards),
tanggung
jawab
(responsibility), penghargaan (recognition), dukungan (support), dan komitmen (commitment). Aspek-aspeknya dijelaskan lebih lanjut pada Tabel 3.2. berikut ini.
56
Tabel 3.2. Skala Iklim Organisasi No
Aspek
1.
Struktur (structure)
Indikator
Sebaran Aitem
F Definisi tugas 1. Uraian tugas di yang jelas dan sekolah saya atau struktur didefinisikan secara jelas dan atau terstruktur dengan baik. Pengambilan 2. Proses keputusan. pengambilan keputusan di tempat kerja saya bersifat demokratis.
Ketidaktahuan akan atasan
Produktivitas kerja yang kurang terorganisasi atau terencana.
UF
3. Dalam sekolah ini, kadangkadang tidak jelas siapa yang mempunyai kewenangan formal untuk mengambil keputusan. 4. Dalam beberapa tugas yg saya kerjakan, saya tidak mengetahui siapa atasan saya. 5. Produktivitas kerja kami kadangkadang menurun oleh karena kurang terorganisasi atau kurang terencana.
57
Tabel 3.2. (Lanjutan) No 2.
Aspek Standar (standards)
Indikator
Sebaran Aitem
F 6. Di sekolah ini, kami Standar kinerja. menentukan standar kinerja yang tinggi. 7. Dalam sekolah ini, pegawai Perasaan bangga merasa bangga terhadap kinerja. dengan kinerjanya.
Tekanan dalam melakukan pekerjaan secara individu dan kelompok.
UF
8. Dalam sekolah ini, saya merasa ada tekanan secara terus menerus untuk meningkatka n kinerja individu dan/atau kelompok.
9. Saya melaksanakan tugas dengan tuntas. 10. Atasan kami Kepedulian dan percaya bahwa kepercayaan pekerjaan atasan atas kami pekerjaan dikerjakan pegawai. dengan sangat baik. Tanggung 11. Saya merasa jawab memiliki (responsibility) Memiliki tanggung tanggung jawab jawab besar terhadap tugas. terhadap apa yang saya kerjakan. Pelaksanaan tugas dengan tuntas
3.
58
Tabel 3.2. (Lanjutan) No
Aspek
Indikator
Penilaian atasan
Sebaran Aitem F 12. Di sekolah ini, kami tidak menekankan diri pada penilaian individual, segala sesuatunyahar us diperiksa oleh atasan.
UF
Persetujuan dalam 13. Saya tidak penyelesaian harus selalu pekerjaan melaporkan pekerjaan saya kepada atasan; jika saya mengerjakan pekerjaan dengan baik maka saya terus melanjutkan atau menyelesaikan nya 14. Filosofi di sekolah ini menekankan Penyelesaian bahwa para masalah sendiri. pegawai harus menyelesaikan masalahnya sendiri. 15. Di sekolah ini, saya harus Kemajuan untuk mengerjakan inisiatif dalam segala sesuatu melakukan sendiri supaya sesuatu bisa maju atau berkembang.
59
Tabel 3.2. (Lanjutan) No
Aspek
4.
Penghargaan (recognition)
Indikator
Sebaran Aitem
F 16. Di sekolah ini, gaji yang saya peroleh biasanya melebihi risiko kerja. Gaji dan 17. Di sekolah ini, dorongan dorongan yang melebihi ancaman saya peroleh dan kritikan. biasanya melampaui kritikan yang diberikan kepada saya dalam bekerja. 18. Di sekolah ini, sistem promosi membantu Sistem promosi pegawai yang pegawai terbaik untuk memperoleh jabatan yang lebih tinggi.
19. Di sekolah ini, gaji yang saya terima tidak mencukupi untuk penyelesaia n pekerjaan dengan baik
Adanya gaji yang tidak cukup untuk penyelesaian pekerjaan.
Kesesuaian penghargaan dengan kinerja.
UF
20. Di sekolah ini, pegawai diberikan penghargaan yang sesuai dengan kinerja mereka.
60
Tabel 3.2. (Lanjutan) No
Aspek
5.
Dukungan (support)
Indikator
Sebaran Aitem
F Dukungan rekan 21. Rekan kerja kerja atas tugas sangat mendukung tugas-tugas saya. Ketidaksimpatian atas kesalahan
UF
22. Saya tidak mendapat simpati, bila saya membuat suatu kesalahan.
23. Bila saya mengalami kesulitan dalam Bantuan tugas melaksanakan dari atasan dan tugas, saya atau rekan kerja mendapat bantuan dari atasan dan/atau rekan kerja saya.
Perasaan tidak saling percaya
24. Di dalam sekolah ini, di antara para pegawai tidak menunjukka n saling percaya satu dengan yang lain.
25. Saya merasa bahwa saya Menjadi anggota adalah anggota dalam unit kerja dalam unit yang berfungsi kerja yang dengan baik. berfungsi dengan baik.
61
Tabel 3.2. (Lanjutan) No
Aspek
6.
Komitmen (commitment)
Sebaran Aitem
Indikator
F 26. Pegawai Rasa bangga merasa bangga sebagai anggota menjadi dalam organisasi. anggota dalam sekolah ini. 27. Saya merasa ada Keterikatan keterikatan dengan unit kerja dengan tempat kerja saya. 28. Umumnya pegawai memiliki Komitmen yang komitmen tinggi yang tinggi terhadap tujuan organisasi.
Ketidakloyalan pegawai
Ketidakpedulian para pegawai
Total
21
UF
29. Sejauh yang saya ketahui, para pegawai tidak loyal terhadap sekolah ini. 30. Para pegawai tidak peduli dengan apa yang terjadi di dalam sekolah ini. 9
3. Skala Motivasi Kerja Pengukuran variabel
motivasi
kerja menggunakan metode
pengisian kuesioner berupa skala. Subjek diminta untuk mengisi skala motivasi kerja yang disebut Work Motivation Scale yang diadopsi dari 62
Arnolds dan Boshoff (2002) dan telah dimodifikasi oleh penulis. Skala ini berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Alderfer dengan tiga aspek kebutuhan yang di ukur dalam motivasi kerja yaitu: Kebutuhan keberadaan (Existence need), Kebutuhan relasi (Relatedness need), Kebutuhan pertumbuhan (Growth need). Aspek-aspek tersebut akan dijelaskan lebih lanjut pada Tabel 3.3. di bawah ini.
Tabel 3.3. Skala Motivasi Kerja No.
Aspek
1.
Kebutuhan Keberadaan (Existence needs)
Indikator
Kebutuhan akan gaji Alderfer existence needs (pay)
SebaranAitem F 1. Saya mendapatkan gaji yang cukup dari pekerjaan saya sehingga bisa hidup dengan nyaman. 6. Gaji saya memadai untuk mencukupi kebutuhan dasar dalam hidup saya
U
11. Dengan mempertimbangkan tuntutan kerja yang dibutuhkan, maka gaji yang didapatkan sudah sesuai. 16. Jika dibandingkan dengan tarif atau pendapatan untuk pekerjaan yang serupa, gaji yang saya dapatkan di sekolah ini sudah bagus.
Kebutuhan akan tunjangan tambahan Alderfer existence needs (fringe benefits)
2. Tunjangan tambahan kami sudah meliputi semua area yang seharusnya. 7. Program tunjangan tambahan di tempat ini memberikan hampir semua keamanan/kenyamanan yang saya inginkan. 12. Dibandingkan dengan tempat lain, tunjangan tambahan kami sangat baik. 17. Manfaat program tunjangan di kantor ini sudah memadai
63
Tabel 3.3. (Lanjutan) No. 2.
3.
SebaranAitem F Kebutuhan 3. Atasan saya mendorong setiap Relasi pegawai untuk memberikan (Relatedness pendapat atau saran dalam bekerja. Kebutuhan needs) 8. Atasan saya mempertimbangkan dalam hubungan keinginan atau harapan-harapan dengan atasan saya dalam bekerja Alderfer 13. Atasan saya terus memberi relatedness informasi kepada saya mengenai needs kabar terbaru dalam sekolah ini. (superiors) 18. Ketika kinerja saya kurang, atasan saya memberitahu untuk meningkatkan kinerja saya. 4. Saya bisa mengandalkan rekan kerja saya untuk memberikan bantuan ketika saya membutuhkannya. Kebutuhan 9. Jika ada masalah dalam pekerjaan dalam di sekolah ini, rekan kerja saya hubungan akan berbicara untuk mendukung dengan rekan saya. kerja 14. Saya bisa dengan jujur Alderfer mengungkapkan perasaan saya relatedness pada rekan kerja saya. needs (peers) 19. Rekan kerja saya menerima atau menyambut dengan baik pendapat lain yang berbeda dari pendapatnya. Kebutuhan 5. Saya merasa selalu bisa Pertumbuhan mempelajari hal-hal baru dari (Growth needs) pekerjaan yang saya lakukan. 10. Pekerjaan saya mengharuskan seseorang untuk menggunakan Kebutuhan cakupan kemampuan yang untuk bertumbuh bermacam-macam atau bervariasi. dalam pekerjaan. (Alderfer 15. Pekerjaan saya mengharuskan growth needs) saya membuat satu keputusan atau lebih setiap hari. 20. Saya memiliki kesempatan untuk melakukan hal-hal yang menantang di tempat kerja. Total 20 Aspek
Indikator
U
64
F. Jenis Data 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pernyataan (kuesioner) kepada guru SMA di Batam. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data ini diperoleh melalui dokumen organisasi meliputi profil organisasi, struktur organisasi dan studi dokumentasi yang diperoleh dari buku, jurnal, majalah, dan internet yang dapat menjadi referensi bagi penelitian ini.
G. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya, maka perlu untuk dilakukan pengukuran secara cermat terhadap pertanyaan-pertanyaan. Cara untuk mengetahui validitas dari alat ukur adalah mengkorelasikan nilai yang diperoleh dari setiap aitem dengan skor total, dan untuk memperoleh koefisien korelasi dengan skor total
digunakan
teknik
korelasi
product
moment
dari
Pearson
menggunakan bantuan komputer dengan SPSSpada setiap aitem dari kedua angket yang digunakan. Dalam penelitian ini suatu aitem dikatakan valid apabila koefisien korelasi aitem totalnya (Cronbach’s Alpha)lebih besar dari 0.30 (Azwar, 2010).
65
2. Uji Reliabilitas Analisa reliabilitas bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama (Azwar 2010). Penentuan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode Cronbach’s Alpha, dengan alasan karena sesuai untuk tes-tes yang memiliki aitem yang dapat diskor dalam suatu rentang nilai tertentu, dan dengan menggunakan program SPSS for windows versi 17.0. Menurut Kaplan dan Saccuzzo (2001) kriteria reliabilitas yang digunakan adalah bila: r ≤ 0.7 berarti alat ukur tersebut tidak dapat diandalkan dalam melakukan penelitian. 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum dilakukan penelitian atau pengambilan data, alat ukur perlu diuji coba (try out) terlebih dahulu untuk mengetahui ketepatan dan kecermatan, serta untuk mengetahui tingkat reliabilitas alat ukur tersebut. a. Angket Kepuasan Kerja Berdasarkan perhitungan validitas terhadap 36 aitem, diperoleh 4 aitem tidak sahih (valid). Kesahihan (validitas) angket Kepuasan Kerja bergerak dari rentang nilai 0,313-0,679. Koefisien Cronbach’s Alpha dari 32 aitem sahih adalah 0.918 yang berarti Kepuasan kerja dapat diandalkan dalam melakukan penelitian. Sebaran aitem sahih dan aitem gugur dari angket Kepuasan Kerja dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawahini:
66
Tabel 3.4. Sebaran Aitem Uji Coba Angket Kepuasan Kerja No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Aspek Aitem Valid Aitem Gugur Pay 1, 10, 19 28 Promotion 2, 11, 20, 33 Supervision 3, 12, 21, 30 Fringe benefit 4, 13, 22, 29 Contingent reward 5, 14, 23, 32 Operating procedures 6, 24, 31 15 Coworker 7, 16, 25, 34 Nature of work 8, 17 27, 35 Comunnication 9, 18, 26, 36 Jumlah 32 4
b. Angket Iklim Organisasi Berdasarkan perhitungan validitas terhadap 30 aitem, diperoleh 2 aitem tidak sahih (valid). Kesahihan (validitas) angket Iklim Organisasi bergerak dari rentang nilai 0,318-0,814. Koefisien Cronbach’s Alpha dari 28 aitem sahih adalah 0,954 yang berarti Kepuasan kerja dapat diandalkan dalam melakukan penelitian. Sebaran aitem sahih dan aitem gugur dari angket Kepuasan Kerja dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini: Tabel 3.5. Sebaran Aitem Uji Coba Angket Iklim Organisasi N Aspek o 1 Struktur (structure)
2 Standar (standards)
Indikator Definisi tugas yang jelas dan atau struktur Pengambilan keputusan. Ketidaktahuan akan atasan Produktivitas kerja yang kurang terorganisasi atau terencana. Standar kinerja. Perasaan bangga terhadap kinerja. Tekanan dalam melakukan pekerjaan secara individu dan kelompok. Pelaksanaan tugas dengan tuntas
Aitem Valid
Aitem Gugur
1 2, 3 4 5 6 7 8 9
67
Tabel 3.5. (Lanjutan) N o
Aspek
3 Tanggung jawab (responsibility)
4 Penghargaan (recognition)
5 Dukungan (support)
6 Komitmen (commitment)
Indikator Kepedulian dan kepercayaan atasan atas pekerjaan pegawai. Memiliki tanggung jawab terhadap tugas. Penilaian atasan Persetujuan dalam penyelesaian pekerjaan Penyelesaian masalah sendiri. Kemajuan untuk inisiatif dalam melakukan sesuatu Gaji dan dorongan melebihi ancaman dan kritikan. Sistem promosi pegawai Adanya gaji yang tidak cukup untuk penyelesaian pekerjaan. Kesesuaian penghargaan dengan kinerja. Dukungan rekan kerja atas tugas Ketidaksimpatian atas kesalahan Bantuan tugas dari atasan dan atau rekan kerja Perasaan tidak saling percaya Menjadi anggota dalam unit kerja yang berfungsi dengan baik. Rasa bangga sebagai anggota dalam organisasi. Keterikatan dengan unit kerja Komitmen yang tinggi Ketidakloyalan pegawai Ketidakpedulian para pegawai Jumlah
Aitem Valid
Aitem Gugur
10 11 12 13 14 15 17
16
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 28
2
c. Angket Motivasi Kerja Berdasarkan perhitungan validitas terhadap 20 aitem, diperoleh 1 aitem tidak sahih (valid). Kesahihan (validitas) angket Motivasi Kerja bergerak dari rentang nilai 0,305-0,715. Koefisien Cronbach’s Alpha dari 19 aitem sahih adalah 0,904 yang berarti Kepuasan kerja dapat diandalkan
68
dalam melakukan penelitian. Sebaran aitem sahih dan aitem gugur dari angket Motivasi Kerja dapat dilihat pada Tabel 3.6 di bawah ini: Tabel 3.6. Sebaran Aitem Uji Coba Angket Motivasi Kerja No 1
2
3
Aspek
Indikator
Kebutuhan Keberadaan (Existence needs)
Kebutuhan akan gaji (pay)
Aitem Valid 1, 6, 11, 16 2, 7, 12, 17 3, 8, 13, 18
Kebutuhan akan tunjangan tambahan (fringe benefits) Kebutuhan dalam hubungan dengan atasan (superiors) Kebutuhan Relasi Kebutuhan dalam (Relatedness needs) 4, 9, 14, hubungan dengan rekan 19 kerja (peers) Kebutuhan Kebutuhan untuk Pertumbuhan bertumbuh dalam 5, 10, 20 (Growth needs) pekerjaan. Jumlah 19
Aitem Gugur
15 1
H. Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik Supramono dan Haryanto (2005) menyatakan bahwa sebelum melakukan pengujian hipotesis, data perlu terlebih dahulu diuji agar memenuhi Criteria Best Linear Unbiased Estimator (BLUE), sehingga dapat menghasilkan parameter penduga yang sahih. a.
Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data itu
berdistribusi normal.Selain itu dari hasil pengujiannormalitas juga dapat menunjukkan bahwa sampel yang diambil berdistribusi normal atau hampir berdistribusi normal (Arikunto, 2006). Pengujian normalitas dilakukan
dengan
menggunakan
pendekatanKolmogorov-
69
Smirnov.Kriterian pengujian yaitu jika nilai asymp.Sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5%. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya hubungan linier sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1) antarvariabel independen. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel bebasnya (Priyatno, 2009). c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan dalam model regresi. Model yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas (Priyatno, 2009). d. Uji Linieritas Uji linieritas dilakukan untuk melihat apakah model yang dibangun mempunyai hubungan linier atau tidak.
2.
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis penelitian, teknik analisa data yang
digunakan adalah: a. Analisis Korelasi Multivariat Analisis korelasi dilihat dari nilai koefisien korelasi.Untuk melakukan interprestasi kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih dilakukan dengan melihat angka koefisien korelasi hasil perhitungan. Hasil analisis korelasi meliputi: kekuatan hubungan antar variabel, signifikansi hubungan, dan arah hubungan.
70
b. Analisis Sidik Ragam Dua Arah (Two-Way Anova) Analisis sidik ragam merupakan metode untuk menguji hubungan satu peubah gayut (dependen) dengan satu atau lebih peubah tak gayut(independent). Menurut Ghozali (2011)dalam kasus satu peubah gayut dan dua atau tiga peubah tak gayutmaka disebut analisis sidik ragam dua arah (two ways anova). Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis kedua dan ketiga menggunakan analisis sidik ragam dua arah.
c. Analisis Uji t untuk Contoh Bebas (Independent Samplet-test) Uji beda t-test digunakan untuk membandingkan rata-rata dari dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lainnya, apakah kedua grup tersebut mempunyai rata-rata yang sama ataukah tidak secara signifikan.
71