BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah eksplanatori research adalah menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan melalui pengujian hipotesa.11) Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya tiap subyek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua subyek penelitian diamati pada waktu yang sama11). B. Populasi, Sampel dan Obyek Penelitian 1. Populasi. Populasi penelitian adalah penjual bandeng presto di Pasar Johar yang berjumlah 15 penjual. 2. Sampel Pengambilan sampel penjual bandeng presto dipilih dengan kriteria sebagai berikut: a. Lokasi tempat penjualan sama yaitu di Pasar Johar Semarang dan saling berdekatan b. Kapasitas penjualan 50-100 bandeng presto per hari c. Berjualan menetap 3. Obyek Penelitian Dari 6 penjual diambil masing-masing 4 bandeng presto secara acak dalam waktu bersamaan, maka jumlah sampel yang harus diambil adalah 24 sampel bandeng presto.
13
14
C. Variabel dan Definisi Operasional a. Variabel 1. Variabel Bebas Variabel yang diduga akan mempengaruhi variabel terikat. Dalam hal ini adalah kondisi sanitasi tempat penjualan. 2. Variabel Terikat Variabel yang tergantung atas variabel lain. Dalam hal ini adalah jumlah bakteri yang ada pada bandeng presto. b. Definisi Operasional 1
Sanitasi pada tempat penjualan bandeng presto. Adalah cara pengawasan yang menitik beratkan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, meliputi : a. Hasil skor nilai terhadap kondisi sanitasi tempat penjualan bandeng presto yang meliputi : 1
Lantai
2
Dinding
3
Ventilasi
4
Atap Ruang
: Harus terbuat dari bahan yang kedap air mudah dibersihkan. : Permukaan harus rata, halus dan mudah di bersihkan. Dinding yang selalu menerima kelembaban atau percikan air harus kedap air. : Ventilasi harus cukup untuk memelihara kenyamanan dan mencegah udara yang melampui panas, mencegah pengembunan dan pembentukan kelembaban pada dinding. : Terbuat dari bahan yang tahan air dan tidak bocor
5
Pembuangan air : Pada selokan pembuangan air diletakkan di luar jauh dari tempat penjualan
6
Lokasi
: Tempat penjualan bandeng presto agak jauh dari jalan raya dan tempat pembuangan sampah serta menetap sesuai dengan higiene sanitasi tempat usaha
Skala : Interval
15
b. Saniatasi peralatan Kondisi sanitasi peralatan yang digunakan dapat dinilai dari 1. Kebersihan alat
: Harus dicuci dengan deterjen dan air mendidih seperti tempat penyajian
2.Etalase kaca
: Dibersihkan setiap hari diberi penutup supaya lalat dan debu tidak mudah masuk
3. Bahan pengemas
: Terdiri dari bahan plastik yang bersih diberi label dan tanggal kadaluarsa
4. Almari pendingin : Harus selalu dibersihkan untuk mencegah kontaminasi bakteri dengan bahan produk jadi. Skala : Interval c. Sanitasi penyimpanan produk Sanitasi penyimpanan produk dapat dinilai dari 1. Produk jadi
: ditempatkan
dalam
keadaan
terpisah
dengan produk yang siap jual dan selalu dalam keadaan bersih. Skala : Interval. d. Kesehatan dan kebersihan tenaga penjual Kondisi kesehatan dan kebersihan tenaga penjual yang dinilai dari: 1. Tangan
: Pada saat proses penjualan makanan, tangan harus dalam keadaan bersih dicuci dengan desinfektan sehingga terhindar dari kontaminan bakteri.
2. Kaki
: Memakai alas kaki yang tertutup sehingga kaki nyaman untuk bekerja
3. Kesehatan
: Tenaga penjual bandeng presto dalam proses penjualan harus dalam keadaan sehat tidak sakit.
16
4. Pakaian kerja
: Setiap hari harus dicuci mengenakan pakaian khusus kerja seperti penutup badan / celemek
Skala : Interval
Kondisi sanitasi dilakukan dengan cara observasi tempat produksi dan menanyakan tentang keadaan sanitasi meliputi jawaban ya: nilai 1 dan tidak : nilai 0 Pengkategorian sanitasi tempat produksi berdasarkan: Sanitasi tempat penjualan
Baik
Kurang baik
1. Keadaan lantai
keramik/ubin dan kedap air
tanah tidak kedap air
2. keadaan dinding
keramik/plesteran kedap air
papan tidak kedap air
3. Ventilasi
cahaya cukup
cahaya kurang dan udara
dan
terhindar dari udara panas
panas
4. Syarat atap
bahan tahan air
bahan tidak tahan air
5. Saluran pembuangan air
diluar dan jauh dari
berdekatan dengan
tempat penjualan
penjualan
jauh dari jalan raya
dekat jalan raya dan tempat
pembuangan sampah
pembuangan sampah
dicuci dengan deterjen dan
dicuci dengan menggunakan
mengunakan air mendidih
deterjen dan tidak
6. Lokasi tempat
7. Kebersihan alat
tempat
mengunakan air mendidih 8. Etalase kaca
9. Bahan pengemas
10. Almari pendingin
11. Penyimpanan bahan produk
dibersihkan setiap hari dan
jarang dibersihkan dan tidak
diberi penutup
diberi penutup
diberi pengemas dan tanggal
tanpa pengemas dan tanggal
kadaluarsa
kadaluarsa
selalu dibersihkan setiap
jarang dibersihkan setiap
minggunya
minggunya
keadaan terpisah dan selalu
keadaan tercampur dalam
dalam keadaan bersih
keadaan kotor
17
12. Tangan penjual
dicuci sebelum bekerja
dicuci dan jarang dicuci
dengan desinfektan
sebelum bekerja tanpa desinfektan
13. Kaki penjual
memakai alas kaki
tidak memakai alas kaki
14. Kesehatan
apabila sehat hari ini bekerja
apabila sakit hari ini tidak berkerja
15. Pakaian kerja
Data
kondisi
dicuci setiap hari dan
jarang dicuci dan tidak
memakai celemek
memakai celemek
sanitasi
tempat
produksi
diperoleh
dengan
menjumlahkan score yang diperoleh dari jawaban responden. 1. Baik jika jumlah skore 8-15 2. Kurang baik jika jumlah skore 0-7
2
Jumlah bakteri Banyaknya mikroorganisme yang terdapat pada bandeng presto yang dihitung dengan mengunakan metode cawan. Data yang diperoleh langsung dari lapangan berupa penghitungan jumlah kuman pada bandeng presto dan sanitasi lingkungan yang diperoleh langsung dari lembar observasi pengusaha bandeng presto yang ada di pasar Johar Semarang. Skala : Interval
D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data mengunakan data primer dengan cara observasi dan wawancara menggunakan kuesioner terhadap responden.
1. Bahan dan alat a. Bahan : Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain bandeng presto, Media nutrien agar, larutan NaCl fisiologis 0,9%, alkohol 70%, kapas, aquades, larutan pengencer (mengandung butiran glass)
18
b. Alat a. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur steril, becker glass, gelas ukur, Erlenmeyer, lampu spiritus, timbangan analitis, jarum ose, batang pengaduk, autoclave, incubator, baskom, serbet, PH indikator. b. Pelaksanaan Peneltian 1. Tahapan persiapan Sterilisasi alat yang digunakan dicuci dahulu sampai bersih kemudian dibungkus kertas, diautoclave pada suhu 1210 C selama 15 menit seperti media PCA dan gelas obyek. 2. Tahapan Pelaksanaan 1. Produk bandeng presto dihancurkan dengan blender kemudian dipindah kedalam gelas piala steril. 2. Seluruh produk bandeng yang dihancurkan kemudian diaduk sampai homogen 3. Diambil 50 gram dan encerkan dengan 450 ml NaCl fisiologis sehingga diperoleh larutan 10-1
kemudian
dihomogenkan. 4. Diambil 1 ml larutan 10-1 yang sudah dihomogenkan. 5. Ditambah 9 ml NaCl fisiologis 0,9% dikocok sampai homogen sehingga diperoleh larutan 10-2. 6. Diambil 1 ml larutan 10-2 dan dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml larutan NaCl fisiologis 0,9%, dikocok sampai homogen sehingga diperoleh larutan 10-3. 7. Dari masing-masing pengenceran diambil 1 ml, kemudian dituang ke dalam cawan petri streril yang sudah diberi tanda sesuai pengencerannya. 8. Dituangkan nutrien agar cair ke dalam masing-masing cawan petri yang sudah terisi sampel, kemudian digoyang pada bidang datar agar larutan tersebut tercampur rata, dibiarkan dingin
19
9. Dimasukkan dalam inkubator dengan posisi terbalik dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C. 10. Koloni yang tumbuh dalam cawan petri dihitung perhitungan : Jumlah koloni = jumlah koloni x Per gram
1 faktorpengencer
E. Metode Pengolahan dan Analisa Data a. Metode pengolahan Data angka perbedaan jumlah bakteri pada bandeng presto berdasarkan kondisi sanitasi tempat penjualan bandeng presto di pasar Johar Semarang menggunakan bantuan software sebagai berikut : Editing
: Data proses pengolahan yang berasal dari data responden untuk dikumpulkan dan selanjutnya diolah.
Coding
: Memberikan klasifikasi pengkodean jawaban responden untuk memudahkan dalam analisa data.
Entri data
: Memasukkan data ke dalam program komputer.
Tabulating : Memasukkan angka-angka hasil penelitian. b. Analisa data 1. Analisa diskritif Analisa diskriptif bertujuan untuk mendiskripsikan nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai minimum dan maksimum, distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti. 2. Analisa statistik Sebelum data dianalisa, data diuji kenormalannya menggunakan Kolmogorof Smirnov apabila diperoleh nilai p > 0,05 maka data dikatakan berdistribusi normal sehingga menggunakan uji statistic yang digunakan adalah T-test. Apabila diperoleh nilai p < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Uji statistik yang digunakan adalah uji wilcoxon.
20