BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Tipe Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah suatu tipe penelitian yang bertujuan untuk menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan (Azwar, 2003). Terkait dengan penelitian ini, penulis ingin mendeskripsikan kriteria kondisi ideal sekolah menuju RSBI, kondisi nyata SMP Negeri 2 Ambarawa menuju RSBI, dan mengetahui kesiapan SMP Negeri 2 menuju RSBI.
3.2.Unit Amatan dan Unit Analisis Pengertian satuan pengamatan atau unit amatan adalah kelompok darimana data atau informasi diperoleh. Pengertian satuan analisis (unit analisis) adalah suatu keberadaan populasi yang tentangnya dibuat kesimpulan atau kerapatan empirik (Ihalauw, 2003:174). Berdasarkan pengertian tersebut, dalam penelitian ini yang menjadi satuan analisisnya adalah SMP Negeri 2 Ambarawa, sedangkan yang menjadi satuan pengamatannya adalah Kepala Sekolah, Guru bidang studi, dan guru kurikulum yang dianggap mampu memberikan informasi akurat mengenai kondisi sekolah sebenarnya.
24
3.3.Metode Pengumpulan Data 1. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari obyek yang diteliti dan kemudian diolah sendiri oleh peneliti, sehingga dapat diambil kesimpulan (Supramono dan Sugiarto, 1993). Dalam penelitian ini sumber data primer diperoleh dengan melakukan wawancara kepada pihak kepala sekolah SMP Negeri 2 Ambarawa, dan pihak guru maupun pihak administrasi sekolah yang terkait langsung dalam program pencapaian RSBI. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber penelitian dengan mempelajari dokumen, buku-buku yang ada kaitannya dengan penelitian ini atau data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, yaitu diolah dan disajikan oleh pihak lain (Supramono dan Sugiarto, 1993). Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari catatan administrasi SMP Negeri 2 Ambarawa terkait dengan sejarah pendirian, struktur organisasi, kelengakapan sarpras sekolah yang dimiliki, dan catatan-catatan lain yang dimiliki oleh sekolah tersebut dianggap penting yang menunjang penelitian, internet, dan buku-buku yang relevan dalam penelitian.
25
2. Teknik Pengumpulan Data Menurut Goetz dan Lecomple (1984) yang dikutip Sutopo (2002) “Adapun strategi pengumpulan data dalam penelitian kualitatif secara umum dapat dikelompokkan ke dalam dua cara, yaitu metode atau pengumpulan data yang bersifat interaktif dan non-interaktif “. Metode interaktif meliputi wawancara mendalam, observasi berperan dalam beberapa tingkatan, dan focus group discussion (wawancara kelompok). Sedangkan non-interaktif meliputi kuesioner, mencatat dokumen atau arsip (content analysis) dan juga observasi tak berperan. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, triagulasi, dan dokumentasi. a. Observasi Menurut Sutrisno Hadi (1998) observasi merupakan cara yang efektif dimana dilakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti. Observasi dapat dilakukan baik secara formal maupun informal. Observasi secara formal diartikan bahwa observasi terikat oleh persyaratan tertentu. Observasi informal dilakukan dengan tidak banyak ikatan (persyaratan). Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan observasi langsung di SMP Negeri 2 Ambarawa. b. Wawancara Menurut Cholid Nurbuko dan Abu Achmadi (1999) wawancara adalah ”proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan bilamana dua orang atau lebih bertatap muka, mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan”.
26
Teknik wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara bebas terpimpin yaitu pewawancara hanya membuat pokok-pokok masalah yang akan diteliti, dan langsung mendatangi lokasi SMP Negeri 2 Ambarawa. Wawancara akan dilakukan terhadap Kepala Sekolah atau Wakasek, Guru bidang studi, dan guru kurikulum melalui tiga sumber ini dianggap mampu memberikan informasi akurat mengenai kondisi sekolah sebenarnya sehingga penelitian ini tidak kehilangan arah dan tujuan dalam penelitian ini. Selain dari ketiga sumber utama tersebut, peneliti juga melakukan wawancara kepada pihak komite sekolah berkenaan programprogram yang dilaksanakan sekolah untuk mempersiapkan diri sebagai RSBI. c. Triangulasi Metode penelitian dengan tehnik triangulasi digunakan dengan dasar dua asumsi, yaitu yang pertama, pada level pendekatan, tehnik triangulasi digunakan karena adanya keinginan melakukan penelitian dengan menggunakan dua metode sekaligus yakni, metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif (Moleong, 2002). Dalam penelitian dengan menggunakan metode triangulasi, peneliti dapat menekankan pada metode kualitaitif, metode kuantitaif atau dapat juga dengan menekankan pada kedua metode. Apabila peneliti menekankan pada metode kualitatif, maka metode kuantitatif dapat digunakan sebagai fasilitator dalam membantu melancarkan kegiatan penelitian, dan sebaliknya jika menekankan metode kuantitatif (Moleong, 2002).
27
Pengumpulan data dengan metode triangulasi dalam penelitian ini lebih ditekankan pada penggunaan metode kualitatif, sehingga secara teori penggunaan metode kuantitatif hanya untuk membantu melancarkan kegiatan penelitian saja. d. Dokumentasi Moleong (2002) berpendapat bahwa : Dokumentasi resmi terbagi atas dokumentasi internal dan dokumentasi eksternal. Dokumentasi internal berupa memo, pengumuman, instruksi, aturan suatu lembaga masyarakat tertentu yang digunakan dalam kalangan sendiri. Termasuk di dalamnya risalah atau laporan rapat, keputusan pimpinan kantor dan semacamnya. Dokumentasi eksternal berisi bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga sosial, misalnya majalah, bulletin, pernyataan dan berita yang disiarkan kepada media massa. Pengumpulan data dengan metode dokumentasi dalam penelitian ini adalah peneliti membaca beberapa arsip yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Ambarawa untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini.
3.4.Teknik Analisa data Penelitian dilakukan dengan menganalisis secara deskriptif hasil wawancara yang dilakukan kepada narasumber, yaitu Kepala Sekolah, Guru bidang studi, dan guru kurikulum dengan berpegangan pada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan. Untuk mengetahui kondisi dan kesiapan SMP Negeri 2 Ambarawa menuju RSBI dianalisis dengan delapan Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) dan Indikator Kinerja Kunci Tambahan (IKKT) yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional. Berikut penjabarannya : 28
Tabel 3.1 Indikator Penelitian No. 1.
Standar (Kurikulum)
2.
Standar Proses Pembelajaran
3.
Standar Pendidik dan Kependidikan
4.
Standar Pengelolaan
5.
Standar Kompetensi Lulusan Standar Sarana dan Prasarana
6.
7. 8.
Standar Pembiayaan Standar Penilaian
Isi
Indikator Penilaian Indikator Kinerja Kunci Indikator Kinerja Kunci Tambahan (IKKT) Minimal (IKKM) Menerapkan kurikulum satuan Sistem administrasi akademik berbasis teknologi pendidikan (KTSP) Informasi dan Komunikasi (TIK) dimana setiap siswa dapat mengakses transkripnya masing-masing. Memenuhi standar isi Muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang sama pada sekolah unggul dari salah satu negara OECD dan atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan. Memenuhi standarr proses Pembelajaran mata pelajaran kelompok sains, pembelajaran matematika menggunakan bahasa Inggris, kecuali mapel Bahasa Indonesia. Menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran. Proses pembelajaran pada semua mata pelajaran telah menjadi teladan atau rujukan bagi sekolah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa kewirausahaan, jiwa patriot, dan jiwa inovator. Proses pembelajaran telah diperkaya dengan modelmodel proses pembelajaran sekolah unggul dari salah negara diantara 30 negara anggota Oraganization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan/atau dari negara maju lainnya. Memenuhi standar pendidik Semua guru mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK Pembelajaran mata pelajaran kelompok sains, matematika mampu mengampu dengan bahasa Inggris Minimal 20 % guru berpendidikan S2/S3 dari PT yang berakreditasi A Memenuhi standar tenaga Kepala sekolah minimal S2 dari perguruan tinggi kependidikan yang program studinya berakreditasi A dan telah menempuh pelatihan kepala sekolah dari lembaga pelatihan kepala sekolah yang diakui oleh pemerintah Kepala sekolah mampu berbahasa Inggris secara aktif Memenuhi Standar Pengelolaan • Sekolah terbebas dari rokok, narkoba, kekerasan, kriminal, pelecehan seksual, dll • Sekolah menerapkan prinsip kesetaraan gender dalam semua aspek pengelolaan sekolah. • Sekolah meraih sertifikasi ISO 9001 VERSI 2000 atau sesudahnya (2001, dst) dan ISO 14000. • Sekolah telah menjalin hubungan “sister school” dengan sekolah bertaraf/berstandar internasional di luar negeri. Memenuhi Standar kompetensi Menerapkan standar kelulusan dari sekolah yang lebih lulusan tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan Nasional. Memenuhi standar sarana dan prasarana
Memenuhi standar pembiayaan Memenuhi standar penilaian
• Setiap ruangan kelas dilengkapi dengan sarana pembelajaran TIK • Perpustakaan dilengkapi dengan sarana digital yang memberikan akses ke sumber pembelajaran berbasis TIK di seluruh dunia. Menerapkan model pembiayaan yang efisien untuk mencapai target Indikator Kunci Tambahan (IKKT). Memperkaya penilaian kinerja pendidikan dengan model penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.
Sumber : Departemen Pendidikan Nasional (2007 : 9) 29
Selesai melakukan analisis, penulis membahas hasil analisis tersebut dengan mengungkapkan bagaimana kondisi dan kesiapan SMP Negeri 2 Ambarawa menuju RSBI dianalisis dengan delapan Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) dan Indikator Kinerja Kunci Tambahan (IKKT) yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional.
30