Bab III Metode Penelitian
3.1 Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa . Jenis penelitian ini dipilih karena penulis ingin mengetahui gambaran tentang bagaimana pola komunikasi yang ada didalam pangarsa, dengan melihat jaringan komunikasi, struktur organisasi, dan teori-teori komunikasi kelompok yang sesuai menggambarkan Pangarsa. Setelah mengetahui pola komunikasinya, penulis akan meneliti peran Pangarsa terhadap radio komunitas di kota Salatiga dengan melihat interaksi sesuai dengan teori George Simmel. Metode penelitian yang digunakan adalah eksplanatoris. Penelitian eksplanatoris adalah untuk menguji hubungan antara variabel yang dihipotesiskan (Faisal:2007:21). Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel, untuk mengetahui apakah sesuatu variabel berasosiasi atau tidak dengan variabel lainnya, atau apakah sesuatu variabel disebabkan/dipengaruhi atau tidak oleh variabel lainnya. Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang saling berhubungan. Maka dari itu, peneliti lebih awal meneliti pola komunikasi didalam Pangarsa, setelah itu didapatkan peran kelompok ini terhadap radio komunitas di Salatiga. 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Radio Suara Agape FM dan Bethany FM Salatiga serta tempat pertemuan Pangarsa. Pertimbangan pemilihan tempat ini sebagai lokasi penelitian ada dua, yaitu pertimbangan teoritis dan praktis. 1. Pertimbangan Teoritis Secara teoritis pemilihan tempat dikarenakan radio Suara Agape FM dan Bethany FM merupakan radio komunitas yang masih eksis di Salatiga. Kedua radio tersebut memiliki pekerja yang kompeten dalam bidangnya, sehingga data dapat diperoleh dengan baik dan jelas. Selain itu Pangarsa juga memiliki pengurus yang
24
baik dan jelas jabatannya yang mempermudah peneliti memperoleh data yang valid. 2. Pertimbangan Praktis Pertimbangan praktis pemilihan tempat penelitian dikarenakan lokasinya yang berada di Kota Salatiga sehingga sangat mudah dijangkau. 3.3 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data a) Jenis Data Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang digunakan peneliti, yaitu :
Data primer, yakni data yang diperoleh langsung dari responden dengan melakukan wawancara terhadap pihak radio Suara Agape FM dan Bethany FM dan ketua serta beberapa anggota Pangarsa. Dari pihak radio Suara Agape FM, akan dilakukan wawancara bersama Melky Ekasandi Langkamuda sebagai Station Manager. Sedangkan wawancara dengan Bethany FM akan dilakukan bersama Jonny Purwoto sebagai Station Manager. Wawancara dengan Pangarsa dilakukan bersama Hardi sebagai Ketua Pangarsa, Tinda sebagai Sekretaris Pangarsa, Yoso Dumeri sebagai Penasehat Pangarsa, dan Endang sebagai Anggota Pangarsa.
Data sekunder, yakni data yang diperoleh dari observasi dan studi kepustakaan untuk melengkapi data-data primer. Data observasi didapat melalui pengalaman wawancara di Pangarsa, Radio Bethany FM serta Suara Agape FM. Studi kepustakaan yang digunakan berkaitan dengan teori komunikasi kelompok dan teori George Simmel untuk melengkapi penelitian yang berkaitan dengan peran Pangarsa terhadap radio komunitas di Salatiga.
Unit amatan, yakni Pangarsa (Paguyuban Pendengar Radio Salatiga dan Sekitarnya). Kemudian mengamati 2 radio komunitas Salatiga yaitu Radio Suara Agape FM dan Bethany FM.
25
Unit Analisis, yakni pola komunikasi Pangarsa dan peran Pangarsa terhadap radio komunitas di Salatiga (radio Suara Agape FM dan Bethany FM).
b) Teknik pengumpulan data
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang difokuskan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan fenomena yang mencakup interaksi dan percakapan yang terjadi diantara subjek yang diteliti sehingga data yang dikumpulkan dalam dua
bentuk
yaitu
interaksi dan percakapan
(Kriyantono, 2006:107). Observasi yang dilakukan peneliti adalah dengan mengamati interaksi di saat wawancara, bisa berkaitan dengan jawaban yang diberikan, gerak tubuh, ekspresi, dan bagaimana narasumber menggambarkan pokok masalah yang diteliti.
Wawancara semi terstruktur adalah wawancara yang menggunakan panduan pertanyaan yang fokus dengan permasalahan atau topik yang dibahas, namun urutan pertanyaan tidaklah harus sama untuk setiap nara sumber, tergantung pada setiap proses wawancara dan tanggapan masingmasing individu. Meskipun wawancara menggunakan panduan, pertanyaan dapat berkembang. Terdapat dua macam wawancara yang dilakukan peneliti. Wawancara pra-penelitian dan wawancara saat penelitian. Wawancara pra-penelitian dilakukan bersama pihak radio Bethany FM dan Suara Agape FM untuk mengetahui masalah yang ada di radio komunitas yang bisa dijawab oleh Pangarsa. Wawancara saat penelitian dilakukan bersama pihak Pangarsa untuk mengetahui pola komunikasinya, serta bentuk bantuan seperti apa yang bisa diberikan ke radio komunitas di Salatiga. Pertanyaan yang diberikan bermacam-macam jumlahnya. Untuk wawancara pra-penelitian, terdapat enam butir pertanyaan yang disajikan peneliti kepada narasumber. Sedangkan, wawancara saat penelitian berbeda-beda jumlah butir pertanyaannya. Untuk ketua pangarsa ada 12 butir pertanyaan, dengan pertimbangan bahwa ketua mengetahui lebih dalam sejarah dan kondisi Pangarsa. Penasehat dan Sekretaris terdapat 7 butir pertanyaan, dengan pertimbangan peneliti hanya ingin mengetahui
26
kepengurusan Pangarsa. Sedangkan anggota terdapat 10 butir pertanyaan, dengan pertimbangan bahwa peneliti ingin mengetahui keadaan para anggota, komunikasi ketua dengan anggota dan komunikasi anggota kepada ketua atau pengurus.
Kepustakaan: mengumpulkan data melalui buku-buku referensi dan literatur yang relevan. Buku-buku yang digunakan adalah Teori Komunikasi Organisasi karya Morrisan dan teori Sosiologi karya George Simmel.
3.4 Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik yang dikemukakan oleh Miles dan Hubberman (1992, h. 17). Analisis data terdiri dari tiga jalur kegiatan sebagai berikut: 1. Reduksi Data Reduksi
data
merupakan
proses
pemilihan,
pemusatan
perhatian
pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan (Miles & Hubberman, 1992, h. 16). Reduksi data berkaitan dengan observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti ke pihak radio Bethany FM, Suara Agape FM dan Pangarsa (Paguyuban Pendengar Radio di Salatiga dan Sekitarnya). 2. Penyajian data Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan (Miles & Hubberman, 1992, h. 17). Setelah melakukan observasi dan wawancara, peneliti akan mengolah data tersebut dan hasil olahan data akan dihubungkan dengan literatur serta referensi yang ada. Olahan data ini akan menjawab masalah yang diteliti yaitu pola komunikasi serta peran pangarsa terhadap radio komunitas di Salatiga. Penyajian data ini dipaparkan dalam bab IV. 3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi Kesimpulan yang ditarik merupakan kesimpulan yang semula masih terbuka, kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan kokoh (Miles & Hubberman, 1992, h. 19). Hasil olahan data menghasilkan sebuah kesimpulan yang menjadi akhir dari
27
penelitian. Peneliti sudah melakukan observasi, wawancara, dan menghubungkannya dengan literatur yang ada. Kesimpulan juga menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian ini yang berkaitan dengan pola komunikasi pangarsa dan peran pangarsa terhadap radio komunitas di Salatiga.
28