BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Menurut (Yusnandar, E & Nur’aeni, 2014, hlm. 7) Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek - praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional. Memiliki tujuan untuk memperbaiki kualitas praktek pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Yang artinya “Penelitian Tindakan adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti seperti guru, siswa atau kepala sekolah, penelitian ini dilakukan dalam situasi sosial termasuk situasi pendidikan yang bertujuan memperbaiki pemahaman tentang penelitian serta
situasi atau lembaga
tempat
penilitian tersebut
dilaksanakan”. Pengertian lain tentang penelitian tindakan kelas menurut Bryman (dalam
Devetak, A. Glazar & Vogrinc, 2010, hlm. 78) yang diartikan
dalam bahasa Indonesia yaitu penelitian kualitatif lebih menekankan pada hasil penelitian berupa verbal dan visual dari pada bentuk angka. Prosedur penelitianna tidak menggunakan statistik tetapi menggunakan data kualitatif dalam bahan penelitiannya. Adapun ciri - ciri Penelitian Tindakan Kelas menurut Erickson
(dalam Sugiyono, 2013, hlm. 22)
yang diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama di lapangan, mencatat secara hati - hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan di lapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail. 21
Angga Wiguna, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
22
Metode ini beranjak dari adanya masalah yang dihadapi guru di kelas. Pendekatan ini menghendaki adanya perbaikan dalam pembelajaran di kelas, perbaikan dimaksud adalah perbaikan dari salah satu sisi, misalnya perbaikan terhadap pendekatan pengajaran dan merupakan salahsatu usaha membantu kesulitan-kesulitan dalam proses belajar mengajar (PBM). Berdasarkan alasan di atas, maka sesuai dengan tujuan penelitian, Penelitian tindakan kelas akan sesuai jika diterapkan dalam suatu pembelajaran yang memiliki tujuan untuk memperbaiki kualitas praktek pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang telah dikemukakan oleh Erickson (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 22). Penelitian yang dilakukan secara intensif, peneliti mengetahui suatu permasalahan yang terjadi karena berpartisipasi lama dilapangan, setiap temuan permasalahan dicatat oleh peneliti, setelah temuan permasalahan dicatat maka peneliti melakukan refleksi agar suatu permasalahan tersebut bisa diatasi, dan hasil dari refleksi itu peneliti membuat laporan penelitian secara mendetail.
2. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas Peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas bukan tanpa alasan, karena penelitian yang dipakai ini memiliki manfaat yang berguna apabila diterapkan pada suatu pembelajaran. Manfaat PTK menurut Wardhani, dkk (2007, hlm. 1.19) adalah sebagai berikut : (1) Manfaat PTK bagi Guru : (a) PTK dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya karena memang sasaran akhir PTK adalah perbaikan pembelajaran. (b) Dengan melakukan PTK guru dapat berkembang secara profesional karena dapat menunjukkan banhwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dengan perkataan lain, guru mampu menunjukkan otonominya sebagai pekerja profesional. (c) PTK membuat guru lebih percaya diri. Jika PTK mampu membuat guru berkembang sebagai pekerja profesional, maka sebagai Angga Wiguna, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23
konsekuensinya, PTK juga mampu membuat guru lebih percaya diri. (d) Melalui
PTK guru
mendapat
kesempatan untuk
berperan aktif
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri. Guru tidak hanya menerima hasil perbaikan yang ditemukan orang lain, namun ia sendiri adalah perancang dan pelaku perbaikan tersebut, yang menghasilkan berbagai teori dalam memperbaiki pembelajaran. Hasil yang ditemukan sendiri akan merupakan dorongan yang kuat bagi guru untuk terus menerus melakukan perbaikan. (2) Manfaat PTK bagi Pembelajaran Siswa : dengan adanya PTK kesalahan dalam proses pembelajaran akan cepat dianalisis dan diperbaiki, sehingga kesalahan tersebut tidak akan berlanjut. Jika kesalahan dapat diperbaiki, hasil belajar siswa diharapkan akan meningkat. (3) Manfaat PTK bagi Sekolah : PTK memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah, yang tercermin dari peningkatan kemampuan profesional para guru, perbaikan proses dan hasil belajar siswa, serta kondusifnya iklim pendidikan di sekolah tersebut.
3. Model Penelitian Tindakan Kelas Penjabaran model tersebut adalah sebagai berikut: (1) Perencanaan: rencana tindakan yang harus dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan yang diinginkan. (2) Tindakan: implemen -tasi atau penerapan isi rancangan sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. (3) Pengamatan : mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. (4) Refleksi: peneliti mengkaji, melihat, mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan berdasakan berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama guru dapat melakukan revisi terhadap rencana awal. Mengingat hal tersebut maka dalam penelitian tindakan kelas yang akan diteliti, penulis menggunakan penelitian model Kemmis dan Mc. Taggart, yang dalam perencanaan penelitiannya menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dari menyusun rancangan tindakan Angga Wiguna, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24
(perencanaan),
pelaksanaan
tindakan,
pengamatan,
dan
refleksi.
Perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu persiapan pemecahan masalah. Rancangan PTK dapat disusun secara berbeda - beda tergantung pada tujuan penelitian, sifat masalah yang di garap dan karakteristik kelas yang diteliti. Meskipun demikian, ada ciri - ciri umum pada rancangan PTK yang sekaligus membedakan dengan jenis penelitian lainnya. Ciri umum tersebut tampak dalam alur pelaksanaan tindakan berikut :
Gambar 3.1 : Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Pra Siklus Refleksi Pengamatan
Perencanaan
Siklus I
Tindakan Refleksi Pengamatan
Siklus II
Perencanaan
Tindakan
Pengamatan
Refleksi Siklus III
Perencanaan
Tindakan ( Sumber : Putra, 2014, hlm. 133, dimodifikasi ) Gambar tersebut menunjukkan bahwa pertama, sebelum peneliti melaksanakan tindakan, terlebih dahulu harus direncanakan secara seksama jenis tindakan yang akan dilakukan. Kedua, setelah perencanaan disusun secara matang, barulah tindakan itu dilakukan. Ketiga, bersamaan dilaksanakannya tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan itu Angga Wiguna, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25
sendiri dan akibat yang ditimbulkannya. Keempat berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan. Jika hasil refleksi menunjukkan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan yang telah dilakukan, maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi agar tindakan yang dilaksanakan berikutnya tidak sekedar mengulang dari apa yang telah diperbuat sebelumnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.
B. Langkah - langkah Penelitian Penelitian ini akan berlangsung sesuai dengan model PTK yang peneliti pakai yaitu model Kemmis dan Mc. Taggart, langkah - langkah peneliti adalah sebagai berikut : 1. Pra Siklus a. Observasi Pada tahap ini, peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas, mengamati aktivitas siswa dan hasil pembelajaran dengan melihat hasil berupa nilai yang diperoleh siswa pada pretest. b. Refleksi Setelah melakukan wawancara dan observasi, peneliti menggali data dari guru kelas dengan melakukan diskusi tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran yang telah berlangsung. Selanjutnya peneliti dan guru merefleksikan hasil diskusi dalam bentuk rencana tindakan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.
2. Siklus 1 a. Perencanaan Rencana pada Siklus 1 (satu) dibuat berdasarkan hasil observasi, evaluasi, refleksi serta temuan-temuan yang diperoleh pada kegiatan pra siklus. Adapun rencana yang dibuat peneliti dan guru adalah :
Angga Wiguna, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26
1) Merancang dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam sekitar. 2) Menyiapkan alat - alat dan bahan pembelajaran yang akan digunakan. b. Pelaksanaan Yaitu pelaksanaan skenario pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam sekitar di kelas V SDN Pangradin 02 Kecamatan Jasinga Tahun ajaran 2014/2015. c. Observasi Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran dengan pedoman observasi yang telah dibuat. d. Refleksi Berdasarkan hasil observasi, peneliti mengevaluasi masalahmasalah yang dihadapi pada tindakan, selanjutnya memberikan refleksi sebagai bahan rancangan kegiatan pada siklus II
3. Siklus II a. Perencanaan Peneliti menyusun rancangan kegiatan pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam sekitar. b. Tindakan Yaitu pelaksanaan dari rencana pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam sekitar berdasarkan refleksi pada siklus I. c. Observasi Peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan guru dalam penguasaan terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan Angga Wiguna, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27
siswa
dalam
pembelajaran
berlangsung.
Pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran mengoptimalkan penerapan pendekatan lingkungan alam sekitar pada pembelajaran.
d. Refleksi Dari hasil observasi dapat diketahui apakah tindakan yang telah dilakukan pada siklus II telah mencapai tujuan atau belum. Jika belum, selanjutnya peneliti mengevaluasi serta memberikan refleksi sebagai bahan acuan dalam penyusunan langkah-langkah tindakan pada siklus III
4. Siklus III a. Perencanaan Peneliti menyusun rancangan kegiatan pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam sekitar dengan acuan kekurangan dari hasil refleksi pada tahap Siklus II. Sebagai langkah - langkah pada Siklus III ini agar lebih maksimal dalam pencapaian yang diinginkan peneliti. b. Tindakan Yaitu pelaksanaan dari rencana pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam sekitar berdasarkan refleksi pada siklus II. c. Observasi Peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan guru dalam penguasaan terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan siswa
dalam
pembelajaran
pembelajaran mengupayakan
berlangsung. untuk
Pelaksanaan
maksimal
dalam
kegiatan penerapan
pendekatan lingkungan alam sekitar pada pembelajaran. d. Refleksi
Angga Wiguna, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28
Dari hasil observasi dapat diketahui apakah tindakan yang telah dilakukan pada siklus III telah mencapai tujuan atau belum. Jika belum, selanjutnya peneliti mengevaluasi serta memberikan refleksi sebagai bahan acuan dalam penyusunan langkah-langkah tindakan pada siklus berikutnya. Apabila sudah mencapai tujuan maka dicukupkan pada tahap ini.
C. Subjek dan Lokasi Penelitian Berikut ini uraian dari subjek dan lokasi yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Subjek penelitian Subjek dalam penelitian ini yaitu kegiatan pembelajaran IPA pada konsep pencemaran air dengan menggunakan pendekatan lingkungan alam sekitar di kelas V Sekolah Dasar dengan jumlah siswa 31 orang, yang terdiri dari 19 laki - laki dan 12 orang perempuan. 2) Lokasi penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Sekolah Dasar Negeri Pangradin 02 Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor. Alasan peneliti memilih sekolah tersebut yaitu setelah melakukan wawancara kepada guru kelas V tentang pembelajaran IPA pada konsep pencemaran air, terdapat beberapa permasalahan yaitu nilai KKM siswa rendah. Berlandaskan hal tersebut peneliti akan mencoba menerapkan pendekatan lingkungan alam sekitar pada konsep pencemaran air untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.
D. Instrumen Penelitian Untuk pengumpulan dan pengelolahan data tentang variabel - variabel yang diteliti, maka peneliti menggunakan instrument yang digunakan adalah instrument observasi, wawancara dan tes. Pada pelaksanaan penelitian ini, Angga Wiguna, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29
terlebih dahulu peneliti menjabarkan beberapa hal yang akan diteliti, hal tersebut meliputi : (1) Keterampilan guru. (2) Keterampilan siswa. (3) Pemahaman siswa Berdasarkan hal yang dijabarkan di atas peneliti tabel pengumpulan data agar lebih terperinci, tabel tersebut bisa dilihat di bawah ini : Tabel 3.1 : Alat Pengumpulan Data No
Data
Alat Pengumpul Data
1.
Keterampilan guru
Observasi dan Wawancara
2.
Keterampilan siswa
Observasi
3.
Pemahaman siswa
Tes
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua instrument yaitu tes dan non tes. Penjabaran mengenai tes dan nontes menurut (Sukmadinata, 2006, hlm. 231) adalah sebagai berikut : 1. Instrumen Tes : Dengan instrumen berbentuk tes atau instrumen yang bersifat mengukur dapat diperoleh data kuantitatif ordinal, interval, dan rasio. Tes menurut Zuriah (dalam Mardiana, 2013, hlm. 72) yaitu “seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk menjawab yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka”. Tes dalam penelitian ini dipergunakan selain untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penelitian, juga untuk mengetahui letak kesulitan belajar siswa dalam konsep pencemaran air. Jadi, tes merupakan usaha pemahaman siswa dengan menggunakan alat - alat yang bersifat mengukur atau mengetes. Adapun cara peneliti menyusun tes dalam penelitian ini yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menentukan Prosedur, Jenis dan Bentuk Tes Langkah awal yang peneliti lakukan untuk menyusun tes yaitu menentukan prosedur, jenis serta bentuk tes yang akan digunakan. Angga Wiguna, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
1) Prosedur tes : pre-test dan post test 2) Jenis tes : Tes tertulis 3) Bentuk tes : Pilihan ganda & Essay b. Membuat Kisi-Kisi soal Kisi-kisi soal dibuat dengan tujuan mempermudah peneliti dalam membuat soal. Dengan kisi-kisi soal, peneliti akan mengetahui gambaran soal yang akan dibuat. Adapun kisi-kisi soal untuk pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air di kelas V SD yaitu sebagai berikut : 1) Standar Kompetensi 7.
Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
2) Kompetensi Dasar 7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya Tabel 3.2 Kisi - Kisi Pembuatan Soal Pada Pembelajaran IPA Tentang Konsep Pencemaran Air Di Kelas V SD Indikator Menjelaskan pentingnya air
Menggambarkan proses daur air dengan menggunakan diagram atau gambar Mengidentifikasi faktor faktor yang dapat mempengaruhi pencemaran air Memberi contoh kegiatan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi pencemaran air Menarik kesimpulan dari kegiatan bahwa air itu penting bagi kehidupan manusia
Tingkat Kesukaran Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar
C1
C2
C3
6
Bentuk Soal PG Essay PG PG & Essay Essay PG
3
PG PG
4
PG Essay
2 3 5 1,1 2
9
Mudah Sedang Sukar
8
Mudah Sedang Sukar
7,5
Jml
PG & Essay
Angga Wiguna, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
Melakukan pembiasaan menjaga lingkungan agar terjaga kualitas air Jumlah Keterangan :
Mudah Sedang Sukar
10
PG PG
4 4
7
4
C1 = Pengetahuan C2 = Pemahaman C3 = Penerapan c. Membuat Soal (Terlampir) d. Membuat Kunci Jawaban (Terlampir) e. Menentukan Kriteria Penilaian Tiap soal PG diberi bobot nilai 1 jika benar dan 0 jika salah, dan Essay dengan bobot skor berbeda di setiap butir soalnya. Bobot tersebut sesuai dengan tingkat kesukaran soal skor 1 untuk mudah, skor 2 untuk sedang, dan skor 3 untuk sukar. dengan skor maksimal yang dapat diperoleh adalah 100. Untuk menentukan nilai akhir hasil belajar siswa, peneliti menggunakan rumus : Nilai Akhir =
Skor yang benar Skor maksimum
X 100
Tabel 3.3 Format Tes Penilaian Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Konsep Pencemaran Air No. 1. 2. 3. 4. 5.
Nama Siswa
Nilai Tes
Keterangan
Jumlah Rata – rata Persentase % Kategori Dari tabel diatas, maka rumus untuk menentukan nilai rata-rata kelas yaitu: Angga Wiguna, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32
Nilai rata-rata kelas =
Jumlah Nilai Jumlah banyaknya siswa
Sedangkan untuk menghitung persentase ketuntasan klasikal, digunakan rumus sebagai berikut : P=
Siswa yang tuntas belajar Siswa
X 100
Hasil dari perhitungan persentase ketuntatasan belajar siswa dikelompokan ke dalam kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan pertimbangan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa Kriteria Ketuntasan
S e l ( S ( S
Kualifikasi
Klasikal
Individual
≥ 80%
≥ 65
Tuntas
< 80%
< 65
Tidak Tuntas (Sumber : Aqib, 2009)
Selanjutnya hasil pengelompokan kriteria ketuntasan belajar siswa disesuaikan dengan kriteria penilaian kualitatif yang dikelompokan ke dalam empat kategori, yaitu, sangat baik, baik, cukup dan kurang. Pengelompokan tersebut mengacu kepada kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa, yaitu pada table berikut ini. Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa Pencapaian Tujuan Pembelajaran
Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan Pembelajaran
85-100% 65-84% 55-64% 0-54%
Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K)
Berhasil Berhasil Tidak Berhasil Tidak Berhasil
Angga Wiguna, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
(Sumber : Aqib, 2009) f. Indikator Keberhasilan Penerapan
pendekatan
lingkungan
alam
sekitar
untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep pencemaran air di kelas V SDN Pangradin 02 tahun ajaran 2014/2015 dengan indikator sebagai berikut : 1) 80% dari seluruh siswa kelas V SDN Pangradin 02 tahun ajaran 2014/2015 mengalami ketuntasan belajar individual dalam hasil tes pada pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air.
2. Instrumen Nontes : Pada instrumen nontes atau bersifat menghimpun dengan jawaban berstruktur, jawaban tersebut dapat dijumlahkan sehingga diperoleh angka. Angka tersebut bukan skor atau data ordinal, interval atau rasio, tetapi data nominal, yaitu frekuensi atau jumlah jawaban. Jadi nontes merupakan
prosedur
pengumpulan
data
yang direncanakan
untuk
memahami pribadi siswa, yang pada umumnya bersifat kualitatif. Teknik nontes yang dipakai pada penelitian ini adalah Observasi dan wawancara. a. Observasi : Hadi (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 203) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses - proses pengamatan dan ingatan. Berdasarkan keterlibatan pengamatan dalam kegiatan orang yang diamati menurut ( Sugiyono, 2013, hlm. 204 ) observasi dapat dibedakan menjadi: 1) Observasi partisipan (Participant Observation), yaitu peneliti terlibat dengan kegiatan sehari - hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. 2) Observasi tak partisipan (Nonparticipant Observation), yaitu peneliti tidak ikut terlibat dengan kegiatan sehari - hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
Angga Wiguna, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
Berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan menurut (Sugiyono, 2013, hlm. 205 ) observasi dibedakan menjadi : 1) Observasi tak berstruktur, yaitu observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Tidak menggunakan pedoman observasi. 2) Observasi berstruktur, yaitu observasi yang menggunakan pedoman observasi sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini metode observasi yang digunakan oleh peneliti adalah observasi tak partisipan , observasi tak berstruktur dan observasi berstruktur. Pada penelitian ini observasi difokuskan untuk mengamati kegiatan guru dan siswa pada proses belajar mengajar berlangsung. Berikut ini adalah pedoman observasi aktivitas guru dan siswa pada pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air di kelas V Sekolah Dasar. Tabel 3.6 Pedoman Observasi Aktivitas Guru Pada Pembelajaran IPA Pada Konsep Pencemaran Air Dengan Menggunakan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar No. 1.
2.
Aspek yang diamati Kegiatan Awal Mengucapkan salam Mengkondisikan siswa Berdoa Membaca daftar hadir siswa Bertanya tentang materi sebelumnya Kegiatan Inti a. Eksplorasi Guru bertanya kepada siswa mengenai lingkungan alam sekitar Guru bertanya kepada siswa mengenai keadaan air yang ada di lingkungan sekitar rumahnya Guru bertanya yang mengarahkan kepada pencemaran air yang terjadi pada saat ini Guru bertanya kepada siswa tentang hal - hal yang dapat mencemari air Guru bertanya kepada siswa ciri - ciri air yang sudah
Ya
Tidak
Angga Wiguna, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
3.
tercemar Guru memberi penjelasan mengenai pencemaran air yang terjadi pada saat ini b. Elaborasi Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok Guru memberikan lembar kerja siswa Guru memulai keberangkatan dengan memberikan arahan kepada siswa Guru dan siswa berdoa terlebih dahulu sebelum keberangkatan Guru memberikan waktu kepada siswa selama 10 menit untuk observasi disekitar lingkungan yang dituju Setelah waktu yang diberikan habis guru dan siswa kembali ke kelas Guru menginstruksikan kepada siswa untuk mendiskusikan hasil kerja yang diperoleh dari alam di dalam kelas Siswa diberi kesempatan untuk menyimpulkan atas apa yang telah dia amati dan didiskusikan Perwakilan kelompok siswa mengutarakan hasil diskusinya di depan kelas c. Konfirmasi Guru memberikan applause kepada siswa yang telah maju ke depan Guru bertanyajawab tentang hal - hal yang belum diketahui siswa Guru dan siswa bertanyajawab meluruskan masalah dan memberikan penguatan dan penyimpulan Kegiatan Penutup Guru memberikan soal evaluasi Guru menilai hasil evaluasi Guru mengkondisikan siswa Guru membimbing siswa dan berdoa untuk pulang Jumlah Persentase % Keterangan : Ya = Skor 1 Tidak = Skor 0
Setiap aspek dinilai berdasarkan indikator yang muncul
Nulai akhir = jumlah indikator yang muncul x 100% Jumlah indikator Tabel 3.7
Angga Wiguna, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran IPA Pada Konsep Pencemaran Air Dengan Menggunakan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar No.
Aspek Yang Diamati
Indikator Yang Muncul Ya
A.
Ket
Tidak
Pengetahuan dialami, dipelajari dan ditemukan oleh siswa 1. Melakukan pengamatan dan penyelidikan 2. Membaca dengan aktif (contohnya dengan pulpen di tangan untuk menggaris bawahi atau membuat catatan kecil atau tanda-tanda tertentu pada teks) 3. Mendengarkan dengan aktif (menunjukkan respon, missal tersenyum atau tertawa saat mendengarkan hal - hal lucu yang disampaikan, terkagum - kagum bila mendengar sesuatu yang menakjubkan, dsb )
B.
1.
2.
3.
C. 1.
Siswa melakukan sesuatu untuk memahami materi pelajaran (mem- bangun pemahaman) Berlatih (misalnya mencobakan sendiri konsep - konsep missal berlatih dengan soal - soal) Berpikir kreatif (misalnya mencoba memecahkan masalah masalah pada latihan soal yang mempunyai variasi berbeda dengan contoh yang diberikan) Berpikir kritis (misalnya mampu menemukan kejanggalan, kelemhan atau kesalahan yang dilakukan orang lain dalam menyelesaikan soal atau tugas) Siswamengkomunikasikan sendiri hasil pemikirannya Mengemukakan pendapat
2. Menjelaskan Angga Wiguna, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
3. Berdiskusi 4. Mempresentasikan laporan D.
Siswa berpikir reflektif 1. Mengomentaridan menyimpulkan proses pembelajaran 2. Memperbaiki kesalahan atau kekurangan dalam proses pembelajaran 3. Menyimpulkan materi pembelajaran dengan kata katanya sendiri Jumlah Persentase %
Keterangan : Ya = Skor 1 Tidak = Skor 0 Setiap aspek dinilai berdasarkan indikator yang muncul. Nilai akhir = jumlah indikator yang muncul berkategori minimal baik x 100% Jumlah indikator Hasil dari perhitungan persentase indikator pencapaian observasi, dengan pertimbangan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.8 Kategori Pencapaian Observasi Persentase %
Kategori
86 % - 100 %
Sangat Baik (SB)
76 % - 85%
Baik (B)
60 % - 75 %
Cukup (C)
55 % - 59%
Kurang (K)
< 54 %
Sangat Kurang (SK) (Sumber : Purwanto, 2006)
Indikator keberhasilan penerapan pendekatan lingkungan alam sekitar untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep pencemaran Angga Wiguna, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
air di kelas V SDN Pangradin 02 tahun ajaran 2014/2015 dengan indikator sebagai berikut : 1. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA pada konsep pencemaran air dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam sekitar meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik dalam persentasenya sebesar > 80 %. 2. Penguasaan
Guru
dalam
menerapkan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam sekitar pada konsep pencemaran air meningkat dengan kriteria sekurang kurangnya baik dalam persentasenya sebesar > 80 %.
b. Wawancara: wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal - hal dari responden lebih mendalam (Sugiyono, 2013, hlm. 194). Tabel 3.9 Pedoman Wawancara Guru Pada Pembelajaran IPA Pada Konsep Pencemaran Air Dengan Menggunakan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar No. Pertanyaan 1. Metode apa yang Ibu terapkan ketika mengajar pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air ? 2. Bagaimana aktivitas siswa ketika Ibu menggunakan metode yang sering Ibu pakai pada pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air ? 3. Apakah Ibu ingin membuat siswa lebih aktif pada pembelajaran IPA pada konsep pencemaran ? 4. Bagaimana hasil belajar siswa ketika menggunakan metode
Jawaban Guru
Keterangan
Angga Wiguna, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
5.
6.
7.
8.
9.
10.
yang Ibu terapkan pada pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air ? Apakah Ibu mengalami kesulitan mengajar ketika menggunakan metode yang Ibu terapkan pada pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air ? Media apa yang Ibu terapkan ketika mengajar dengan menggunakan metode yang Ibu terapkan pada pembelajaran IPA pada konsep pencemaran air ? Apakah Ibu pernah mengajak siswa pada pembelajaran langsung kepada hal yang akan dipelajari ? Apakah Ibu pernah menerapkan pendekatan lingkungan alam sekitar pada pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air ? Apakah Ibu mengetahui kelebihan pendekatan lingkungan alam sekitar apabila diterapkan pada konsep pencemaran air ? Usaha apa yang dapat Ibu lakukan kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar ?
E. Teknik Penelitian Teknik penelitian pada penelitian ini untuk mengumpulkan data meliputi langkah - langkah sebagai berikut : (1) Wawancara : melakukan wawancara kepada guru untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi pada penelitian di sekolah tersebut. Hal - hal yang ditanyakan meliputi proses pembelajaran, permasalahan dalam pembelajaran dan hasil pembelajaran yang dicapai siswa dalam pembelajaran IPA. (2) Observasi : observasi pertama difokuskan pada kondisi sebelum menggunakan metode yang akan diuji. Pengamatan kepada guru dan siswa, guru diamati dalam melakukan cara dia mengajar kepada siswa Angga Wiguna, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
untuk mencari tahu permasalahan dari segi penyampaian materi dan metode pengajarannya. Siswa diamati kondisi mereka dari segi pemahaman dalam materi IPA pada konsep pencemaran air dan hasil yang diperoleh mereka dengan pengajaran guru dengan menggunakan metode konvensional dalam hal ini adalah ceramah. Observasi kedua difokuskan pada kondisi sesudah menggunakan metode yang di uji yaitu pendekatan lingkungan alam sekitar. Pengamatan kepada siswa diamati dari segi pemahaman mereka dalam materi IPA konsep pencemaran air dan hasil yang diperoleh mereka pada saat peneliti menggunakan metode tersebut. (3) Tes : tes digunakan untuk mengukur pemahaman siswa dan hasil yang diperoleh siswa pada kondisi sebelum dan sesudah menggunakan metode yang digunakan peneliti yaitu pendekatan lingkungan alam sekitar.
F. Analisis Data Hasil Penelitian Temuan - temuan yang berhasil dihimpun selama penelitian ini berlangsung, dilakukan pengolahan data dengan cara : 1. Triangulasi : dalam teknik pengumpulan data pada penelitian ini telah terkumpul melalui pengamatan dari tiga sudut pandang yang berbeda. Dalam hal ini yang dimaksud adalah guru melalui refleksi diri dan respon selama
pembelajaran
melalui
wawancara,
siswa
melalui
respon
pembelajaran dengan tes, serta peneliti melalui pemerolehan data dari hasil observasi selama pembelajaran berlangsung. 2. Member Check : teknik ini untuk menginformasikan temuan - temuan selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam proses ini data atau informasi yang diperoleh dikonfirmasikan dengan guru kelas melalui kegiatan akhir pelaksanaan tindakan dan pada akhir keseluruhan pelaksanaan tindakan. 3. Audit Trial : teknik ini untuk mengecek kebenaran hasil penelitian dengan membicarakan dan mendiskusikan hasil penelitiannya dengan teman sejawat.
Angga Wiguna, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
4. Expert Opinion : data yang diperoleh dikonsultasikan oleh seorang pakar atau yang dianggap pakar dalam masalah yang diteliti. Dalam hal ini adalah dosen pembimbing.
Angga Wiguna, 2015 PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu