BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif komparatif. Penelitian deskriptif komparatif ditujukan untuk membandingkan atau menggambarkan adakah perbedaan dua variabel atau lebih sampel yang berbeda, atau waktu yang berbeda (Sugiyono, 2006). Penelitian ini adalah untuk membandingkan
adakah
perbedaan
kinerja
mengajar
antara guru TK yang sudah bersertifikasi dengan guru TK belum bersertifikasi pada Taman Kanak-Kanak di wilayah Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung.
3.2 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah guru yang sudah bersertifikasi di TK atau PAUD formal wilayah Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung sejumlah 91 orang guru TK bersertifikasi dan 662 orang guru TK yang belum bersertifikasi. Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik random sampling karena pengambilan anggota sampel dilakukan secara acak, dan teknik ini memberi peluang yang sama kepada
anggota
populasi
untuk
dipilih
menjadi
anggota sampel tanpa memperhatikan strata, pendi37
dikan dan golongan yang ada dalam populasi, karena populasi
mempunyai
anggota
yang
homogen
(Sugiyono, 2006). Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan Nomogram Herry King, dengan taraf kesalahan 5%. Sampel dalam penelitian ini dengan populasi 91 orang guru TK yang sudah bersertifikasi berdasarkan tabel Nomogram Herry King ditentukan sebesar 70 orang guru. Adapun sampel guru TK yang belum bersertifikasi dengan populasi 662 orang guru TK yang belum bersertifikasi berdasarkan tabel Nomogram Herry King ditentukan 230 orang guru TK. Sampel dari penelitian ini adalah guru TK yang sudah bersertifikasi dan guru TK yang belum bersertifikasi dengan jumlah responden terdiri dari guru TK yang sudah bersertifikasi 70 orang guru, dan guru TK yang belum bersertifikasi 230 orang guru di dua puluh UPT Dinas Pendidikan Kecamatan, se Kabupaten Temanggung. Penentuan anggota sampel dilakukan dengan cara undian, setiap anggota populasi diberi nomor terlebih
dahulu,
sesuai
dengan
jumlah
anggota
populasi, sehingga setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2010).
38
3.3 Variabel dan Model Penelitian Menurut Sugiyono, (2010) Varibel dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu variabel terikat (X) dan variabel bebas (Y). Variabel sering juga disebut variabel independen, di mana variabel ini menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel bebas. Variabel terikat sering juga disebut variabel dependen, di mana variabel terikat merupakan variabel yang menjadi akibat
karena
adanya
variabel bebas. Di dalam
penelitian ini sebagai variabel terikat (X1) adalah kinerja mengajar, sedangkan variabel bebasnya adalah (Y1) guru TK yang sudah bersertifikasi, dan guru TK yang belum bersertifikasi (Y2). Model penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1
X1
Y1
X1
Y2 Gambar 3.1 Model Penelitian
Keterangan: X1
: Kinerja mengajar guru
Y1
: Guru yang sudah bersertifikasi
Y2
: Guru yang belum bersertifikasi
39
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan skala. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk mengukur panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tesebut bila digunakan dalam pengukuran
akan
menghasilkan
data
kuantitatif.
Dengan skala pengukuran maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien, dan komunikatif (Sugiyono, 2006). Dalam
penelitian
ini
menggunakan
Skala
Teacher Job Performance yang disusun Hanif (2004), yaitu untuk mengukur kinerja guru yang terdiri dari 25 item. Kinerja mengajar guru adalah bagian dari kinerja guru, tetapi dalam penelitian ini mengukur kinerja mengajar guru, maka dari 25 item kinerja guru dikeluarkan 10 item yang tidak termasuk dalam konsep kinerja mengajar guru. Sehingga dalam penelitian ini untuk mengukur kinerja mengajar guru terdiri
dari 15 item
yang meliputi: (1) Penggunaan
gaya mengajar yang berbeda, (2) Sebagian besar nilai perkembangan siswa adalah baik, (3) Pengajaran yang sesuai kemampuan siswa, (4) Membuat persiapan dari rumah sebelum mengajar, (5) Mengajar materi yang sulit dengan mudah, (6) Menjawab pertanyaan dari siswa sebaik mungkin sehingga siswa puas, (7) Ber40
buat adil dalam memberi nilai, (8) KBM tidak terpengaruh kegiatan ekstra kurikuler, (9) KBM tidak terpengaruh oleh pekerjaan rumah, (10) Berusaha mengembangkan diri, (11) Datang tepat waktu, (12) Tidak mengerjakan pekerjaan tambahan selama mengajar, (13)
Mengajar
dengan
penuh
tanggung
jawab,
(14) Menyelesaikan silabus tepat waktu, (15) Menggunakan beragam/bervariasi metode dalam mengajar. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar cermat, lengkap dan sistematik sehingga lebih
mudah
diolah
(Arikunto,
2002).
Instrumen
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah skala. Untuk mengukur kinerja mengajar guru dalam penelitian ini digunakan Teacher Job Performance Scale yang dibuat oleh Hanif (2004), yang disesuaikan untuk
mengukur
kinerja
mengajar
guru
dengan
mengeluarkan 10 item dari 25 item tidak termasuk dalam konsep kinerja mengajar guru. Adapun sepuluh item yang tidak termasuk dalam kinerja mengajar adalah item 11, 12, 13, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25. Selanjutnya untuk mengukur kinerja mengajar guru yang terdiri dari 15 item setiap soal diberi empat pilihan jawaban, yaitu: “Selalu (SL)“, “Sering (SR)”, “Jarang (J)”, dan “Tidak Pernah (TP)”. Masing masing item diberi skor 4 untuk jawaban “Selalu”, skor 3 untuk jawaban “Sering”, skor 2 untuk jawaban
41
“Jarang“, dan skor 1 untuk pilihan jawaban “Tidak Pernah”. Variabel penelitian ini akan dibuat menjadi beberapa kategori. Untuk membuat kategori variabel penelitian, digunakan rumusan sebagai berikut:
Interval
Skor Mak Skor Min K
15 x 4 15 x 1 5
60 15 9 5
Keterangan : Max
: skor jawaban maksimal
Min
: skor jawaban minimal
K
: klasifikasi yang hendak dibuat
Berdasarkan pada rumus tersebut, maka dapat diketahui bahwa lebar interval kinerja mengajar guru adalah sebesar 9, skor maksimal 60, dan skor minimal 15, dengan masing-masing kategori yang dapat dilihat pada Tabel 3.1.
42
Tabel 3.1 Masing-Masing Kategori Kinerja Mengajar Guru Katagori
Skor
Sangat tinggi
51 ≤ x ≤ 60
Tinggi
42 ≤ x ≤ 50
Sedang
33 ≤ x ≤ 41
Rendah
24 ≤ x ≤ 32
Sangat Rendah
15 ≤ x ≤ 23
Sedangkan
Konsep,
Sub
Konsep,
Epistemic
Correlation, Indikator Empirik, dan Nomor Item dari TJPS dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Konsep, Sub Konsep, Epistemic Correlation, dan Indikator Empirik Kinerja Mengajar Guru Konseb Kinerja mengajar guru adalah prestasi kerja guru yang ditunjukkan dengan keterampilan mengaja, keterampilan manajemen, kedisiplinan dan ketertiban, (Hanif, 2004)
Sub konseb 1. Keteram pilan mengajar
Indikator Episte mic Nomor item Empirik correla tion 1. Keteram1. Menggunakan 1. Saya pilan gaya mengselama mengajar ajar yang proses mengenai berbeda. pembela aktivitas jaran guru dalam mengguna mengorkan gaya ganisasi mengajar atau yang mengatur berbedalingkungan beda. kelas 2. Sebagian 2. Nilai perdengan besar nilai kembangsebaikperkembangan hasil baiknya dan an siswa belajar mengadaadalah baik. siswa kekan komunibanyakan kasi dengan mendapat anak nilai baik. sehingga 3. Mengajar 3. Saya terjadi siswa sesuai setiap proses kapasitas mengajar belajar mereka. menyesuai
43
4. Membuat 4. persiapan dari rumah sebelum mengajar.
5. Mengajar materi yang sulit dengan mudah.
5.
6. Menjawab 6. pertanyaan dari siswa sebaik mungkin sehingga siswa merasa puas.
2. Keterampilan pengelolaan
2. Keteram7. Berbuat adil 7. pilan guru dalam dalam memberi nilai. mengelola kelas,siswa, tugas siswa, tugas guru. 8. KBM tidak 8. terpengaruh dengan kegiatan ekstra kurikuler.
9. Tidak mencampurkan tanggung jawab dalam KBM dengan pekerjaan rumah.
44
9.
kan kemampuan siswa. Saya membuat persiapan dari rumah untuk mengajar. Saya menyampaikan materi yang sulit dengan mudah. Jika ada pertanya an dari siswa di kelas, saya memberi jawaban yang memuaskan. Saya dalam memberika n penilaian terhadap siswa dengan objektif. Saya tidak terpenaruh oleh kegiatan ekstra kurikuler selama kegitan belajar mengajar di kelas. Saya melaksanakan KBM tidak terpengaruh oleh pekerjaan rumah.
10. Berusaha mengemban gkan diri.
3. Disiplin dan peraturan
3. Mengenai kedisiplinan, ketertiban dan peraturan dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
11. Datang tepat waktu.
12. Tidak mengerjakan pekerjaan tambahan selama mengajar di dalam kelas.
13. Mengerjakan pekerjaan mengajar dengan penuh tanggung jawab.
14. Menyelesaikan silabus tepat waktu di kelas.
15. Menggunakan beragam metoda mengajar.
10. Saya selalu berusaha mengembangkan diri melalui KKG,seminar, pelatihan dll 11. Saya masuk kelas tepat waktu 12. Saya tidak mengerjakan pekerjaan tambahan selama mengajar di dalam kelas. 13. Saya mengerjakan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab selama KBM 14. Saya menyelesaikan silabus tepat waktu di kelas. 15. Saya selalu menerapkan bermacammacam metoda pada waktu KBM di dalam kelas.
45
Instrumen penelitian kuantitatif harus memenuhi dua persyaratan, yaitu harus valid dan reliabel. Oleh karena itu instrumen kinerja mengajar guru perlu untuk diuji validasi dan reliabilitasnya. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat– tingkat kevalidan dan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2002). Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data adalah valid, yaitu instrumen tersebut dapat digunakan
untuk
mengukur
apa
yang
hendak
diukur
(Sugiyono, 2006). Kriteria untuk menentukan validitas item instrumen menurut Ali (1987), adalah nilai Corrected itemTotal Correlation: 0,00 ≤ x ≤ 0,20 = Tidak ada validitas 0,20 < x ≤ 0,40 = Validitas rendah 0,40< x ≤ 0,60 = Validitas sedang 0,80< x ≤ 1,00 = Validitas sangat tinggi Pada penelitian ini instrumen yang akan diuji validitas itemnya adalah instrumen skala kinerja mengajar guru yang merupakan adaptasi/bagian dari instrumen Teacher Job Performance Scale. Uji validitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat ukur memberikan
46
hasil ukur sesuai dengan maksud yang dilakukan pengukuran (Ghozali,2001). Untuk mengukur instrumen kinerja mengajar guru dilakukan dengan menggunakan corrected item total correlation pada korelasi product moment dengan
bantuan
SPSS
16,0
for
window, hasil validasi item Kinerja Mengajar Guru di sajikan dalam Tabel 3.3. Tabel 3.3 Validity Item Analysis Kinerja Mengajar Guru No Item
Corrected Item-Total Correlation
Keterangan
1.
0,528
Valid
2.
0,726
Valid
3.
0,722
Valid
4.
0,642
Valid
5.
0,672
Valid
6.
0,781
Valid
7.
0,743
Valid
8.
0,570
Valid
9.
0,592
Valid
10.
0,801
Valid
11.
0,817
Valid
12.
0,538
Valid
13.
0,675
Valid
14.
0,675
Valid
15.
0,416
Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2013
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa semua item instrumen atau indikator empirik untuk variabel kinerja mengajar guru mempunyai nilai lebih besar dari 0,20. Oleh karena itu item empirik dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam analisis selanjutnya. 47
Menurut Nurgiantoro (dalam Andrias,2011) reliabilitas (keterandalan) menunjukkan pada pengertian apakah sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Untuk menentukan reliabilitas digunakan nilai alpha.
Instrumen
dikatakan
reliabel
jika
besar
koefisien alpha tersebut minimal lebih dari satu atau sama dengan 0,70. Untuk uji reliabelitas instrumen penelitian digunakan rumus Alpha Crombach yang dilakukan dengan SPSS 16.0 for window. Kriteria
rentang
reliabilitas
menggunakan
koifisien alpha yang berpedoman pada George dan Mallery (1995), sebagai berikut: a > 0,9 kategori baik sekali (excellent) a > 0,8 kategori baik ( good ) a > 0,7 kategori dapat diterima (acceptable) a > 0,6 kategori dipertanyakan (questiomable) a > 0,5 kategori jelek (poor) a > 0,4 kategori tidak dapat diterima (unacceptable) Hasil uji reliabelitas instrumen Skala Kinerja Mengajar guru dilaporkan pada Tabel 3.4 sebagai berikut:
48
Tabel 3.4 Reliabelitas Kinerja Mengajar Guru Instrumen Skala Kinerja Mengajar Guru
Cronbach Alpha
Keterangan
0,756
Acceptable
Sumber: Data primer yang diolah, 2013.
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas pada Cronbach Alpha 0,756 lebih besar dari kriteria reliabilitas menurut George dan Mallery (1995) 0,7 berarti instrumen Kinerja Mengajar Guru terbukti reliabel dengan kategori dapat diterima. Berdasarkan hasil uji validasi item-item dan reliabilitas instrumen skala Kinerja Mengajar Guru adalah valid dan koefisien reliabel adalah 0,756 lebih besar dari 0,7, sehingga instrumen skala kinerja mengajar guru dapat digunakan sebagai instrumen penelitian yang valid dan reliabel.
3.5 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti pada bulan September sampai dengan bulan Nopember 2013. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan instrumen Skala Kinerja Mengajar Guru kepada guru-guru TK di Wilayah Dinas Pendidikan
Kabupaten
Temanggung,
yang
sudah
bersertifikasi dan guru TK yang belum bersertifikasi. 49
Peneliti datang ke Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung dan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan se Kabupaten Temanggung untuk menyerahkan surat ijin penelitian sekaligus memohon ijin untuk mengadakan penelitian terhadap guru-guru TK yang sudah bersertifikasi dan guru TK yang belum bersertifikasi. Setelah permohonan ijin penelitian disetujui secara lisan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kecamatan se Kabupaten Temanggung, peneliti mengunndang semua guru TK di duapuluh kecamatan dari tanggal 16 September sampai dengan 26 september
2013
instrumen
guna
menyebarkan
penelitian,
sekali
dan
sosialisasi
mengundang
dua
kecamatan. Waktu
untuk
mengambil
skala
yang
telah
dibagikan kekecamatan, yaitu antara 1 atau 2 minggu. Namun pada saat pengambilan, skala yang terkumpul belum sepenuhnya lengkap dikarenakan ada beberapa TK yang belum mengumpulkan skala di UPT dinas pendidikan kecamatan. Untuk itu peneliti diminta untuk datang kembali 1 minggu kemudian. Satu
minggu
kemudian
peneliti
mengambil
instrumen di UPT yang belum terkumpul. Kelancaran pengumpulan
data
peneliti
bekerjasama
dengan
kasubag tata usaha UPT dinas pendidikan kecamatan dan
pengurus
Temanggung.
50
IGTKI
kecamatan
se-Kabupaten
3.6 Jenis Data dan Teknik Analisis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer. Menurut
Faisal (1982) dan
Wilujeng (2005) dalam Dami (2011), data primer atau data asli adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari sumber data asli (responden). Dalam penelitian ini sebagai data primer adalah data yang diperoleh dari hasil jawaban instrumen skala kinerja mengajar secara tertulis langsung oleh responden, dalam hal ini 70 orang guru TK yang bersertifikasi, dan 230 orang guru TK yang belum bersertifikasi di Dinas Pendidikan Kabupaten temanggung. Penelitian ini menggunakan analisis perbedaan digunakan untuk menganalisis perbedaan antara dua rata-rata atau lebih didasarkan pada jenis data. Penelitian ini menggunakan uji beda t-test dua sampel independen
untuk
mengetahui
perbedaan
kinerja
mengajar guru TK yang sudah bersertifikasi dengan guru TK yang belum bersertifikasi di wilayah Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung. Pedoman yang digunakan untuk hipotesis penelitian adalah jika probabilitas t-hitung lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan kinerja
mengajar
guru
yang
sudah
bersertifikasi
dengan guru yang belum bersertifikasi. Sedangkan apabila probabilitas t-hitung lebih kecil dari 0,05, berarti ada perbedaan yang signifikan kinerja menga-
51
jar guru yang sudah bersertifikasi dengan guru yang belum bersertifikasi (Widiyanto, 2013).
52