BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian Perkembangan pasar modal merupakan salah satu alat ukur untuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu negara. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari semakin banyaknya instrumen yang diperdagangkan di bursa. Kesempatan untuk berinvestasi di lantai bursa juga semakin terbuka lebar dengan banyaknya pilihan saham untuk investasi. Industri perbankan adalah industri kebutuhan primer atau kebutuhan yang teramat pokok. Industri ini menyerap tenaga kerja yang besar dan memberikan sumbangan atau kontribusi yang cukup berarti terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Obyek yang akan diamati dalam penelitian ini adalah salah satu Bank BUMN dengan aset terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu bank terbaik, yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia dari Januari 2005 hingga Desember 2009 dan masih aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu perusahaan perbankan yang telah go public terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data berupa data inflasi, tingkat suku bunga SBI dan kurs rupiah terhadap dollar Amerika dan harga saham diperoleh dari Pojok Bursa dan Galery Vast Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana dan dengan men-download di internet melalui www.idx.co.id dan www.bi.go.id serta www.bps.go.id
40
Berikut merupakan gambaran singkat dari perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini :
PT. BANK MANDIRI Tbk. Profil Perusahaan Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah - Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim and Bapindo–dilebur menjadi Bank Mandiri. Masing-masing dari keempat legacy banks memainkan peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia. Segera setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi secara menyeluruh. Pada saat itu, dengan menutup 194 kantor cabang yang saling berdekatan dan mengurang jumlah karyawan, dari jumlah gabungan 26.600 menjadi 17.620. Brand Bank Mandiri diimplementasikan secara sekaligus ke semua jaringan yang ada dan pada seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya. Satu dari sekian banyak keberhasilan Bank Mandiri yang paling signifikan adalah keberhasilan dalam menyelesaikan implementasi sistem teknologi baru. Sebelumnya Bank Mandiri mewarisi 9 core banking system
41
yang berbeda dari keempat bank. Setelah melakukan investasi awal untuk segera mengkonsolidasikan kedalam sistem yang terbaik, Bank Mandiri melaksanakan sebuah program tiga tahun, dengan nilai US$200 juta, untuk mengganti core banking system kita menjadi satu sistem yang mempunyai kemampuan untuk mendukung kegiatan consumer banking kita yang sangat agresif. Hari ini, infrastruktur IT Bank Mandiri memberikan layanan straightthrough processing dan interface tunggal pada seluruh nasabah. Nasabah korporat Bank Mandiri sampai dengan saat ini masih mewakili kekuatan utama perekonomian Indonesia. Menurut sektor usahanya, portfolio kredit korporasi terdiversifikasi dengan baik, dan secara khusus sangat aktif dalam sector manufaktur Food & Beverage, agrobisnis, konstruksi, kimia dan tekstil. Persetujuan dan monitoring kredit dikendalikan dengan proses persetujuan four eyes yang terstruktur, dimana keputusan kredit dipisahkan dari kegiatan marketing dari unit Bisnis kami. Sejak berdirinya, Bank Mandiri telah bekerja keras untuk menciptakan tim manajemen yang kuat dan professional yang bekerja berlandaskan pada prinsip-prinsip good corporate governance yang telah diakui secara internasional. Bank Mandiri disupervisi oleh Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Menteri Negara BUMN yang dipilih berdasarkan anggota komunitas keuangan yang terpandang. Manajemen ekskutif tertinggi adalah Dewan Direksi yang dipimpin oleh Direktur Utama. Dewan Direksi Bank Mandiri terdiri dari banker dari legacy banks dan juga dari luar yang independen dan sangat kompeten. Bank Mandiri juga mempunyai fungsi offices of
42
compliance, audit dan corporate secretary, dan juga menjadi obyek pemeriksaan rutin dari auditor eksternal yang dilakukan oleh Bank Indonesia, BPKP dan BPK serta auditor internasional. Asia Money magazine memberikan penghargaan atas komitmen Bank Mandiri atas penerapan GCG dengan memberikan Corporate Governance Award untuk katagori Best Overall for Corporate Governance in Indonesia dan Best for Disclosure and transparency.
Visi: Bank terpecaya pilihan anda Misi:
3.2
Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar
Mengembangkan sumber daya manusia professional
Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder
Melaksanakan manajemen terbuka
Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan
Desain Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penelitian kausal. Penelitian ini adalah penelitian untuk mengetahui pengaruh satu variabel atau lebih (variabel bebas) terhadap variabel tertentu (variabel terikat) dengan memerlukan pengujian hipotesis dengan uji statistik. Dalam hal ini untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI dan kurs rupiah terhadap harga saham, pada perusahaan perbankan Bank Mandiri dengan pengujian statistik guna mengetahui
43
apakah ketiga variabel tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
3.3
Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan 4 variabel antara lain : 1.
Tingkat inflasi Data tingkat inflasi yang diambil penulis merupakan data inflasi bulanan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia selama 5 tahun, yaitu untuk periode tahun 2005-2009
2.
Tingkat suku bunga SBI Data tingkat suku bunga SBI yang digunakan merupakan data tingkat suku bunga bulanan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia selama 5 tahun yaitu untuk periode 2005-2009
3.
Kurs rupiah Data kurs rupiah yang digunakan merupakan data kurs rupiah terhadap dollar Amerika, yang digunakan disini adalah nilai jual pada tiap akhir bulan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia selama 5 tahun yaitu untuk periode 2005-2009
4.
Harga saham Data harga saham yang digunakan merupakan data closing price tiap akhir bulan dari perusahaan perbankan yaitu PT Bank Mandiri Tbk. selama 5 tahun yaitu untuk periode 2005-2009
44
3.4
Variabel dan skala pengukuran Variabel merupakan sebuah konsep yang mempunyai variasi nilai, yang diidentifikasi dari landasan teoritis yang telah ditentukan. Penulis menggunakan skala rasio dan menetapkan penggunaan variabel yang mencerminkan
cara
penganalisaan
yang
akan
dilakukan.
Untuk
mengetahui pengaruh tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI dan kurs rupiah terhadap harga saham PT Bank Mandiri Tbk. Adapun variabelvariabel tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sebagai variabel bebas (independent variable) adalah : X1 : tingkat inflasi X2 : tingkat suku bunga SBI X3 : kurs dollar AS 2. Sebagai variabel tidak bebas (dependent variable) adalah : Y : harga saham
3.5
Metode pengumpulan data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah melalui penelitian kepustakaan (Library Research). Melalui penelitian kepustakaan maka diperoleh informasi yang berasal dari text book dan makalah dan juga dengan men-download situs di internet yaitu www.idx.co.id, www.bi.go.id dan www.bps.go.id. Data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut: 1. Data tingkat inflasi yang digunakan adalah tingkat inflasi Januari 2005-Desember 2009.
45
2. Data tingkat suku bunga SBI yang digunakan adalah tingkat suku bunga Januari 2005-Desember 2009. 3. Data kurs rupiah terhadap dollar Amerika yang digunakan adalah kurs rupiah untuk periode Januari 2005 – Desember 2009. 4. Data harga saham yang digunakan adalah harga saham PT Bank Mandiri Tbk untuk periode Januari 2005 – Desember 2009.
3.6
Jenis data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis data sekunder. Dimana data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan telah disajikan oleh pihak lain. Dalam penelitian ini juga menggunakan data deret berkala, dikumpulkan selama kurun waktu tertentu, menurut Gujarati (2008:7) data semacam itu dapat dikumpulkan dengan jarak waktu yang tetap-harian (misal: harga saham, kurs), mingguan (misal: jumlah uang beredar), bulanan (misal: inflasi, suku bunga), triwulan (misal: laporan keuangan), ataupun tahunan (mis: annual report/laporan keuangan tahunan).
3.7
Metode Analisis Data
3.7.1 Uji Normalitas Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis parametrik yaitu uji normalitas data populasi. Hal ini dapat ditegaskan, bahwa suatu penelitian yang melakukan pengujian hipotesis
46
dengan menggunakan uji-t dan uji-F, menuntut suatu asumsi yang harus diuji, yaitu populasi harus berdistribusi normal, menurut Sudarmanto (2005:105). Dalam penelitian ini menggunakan nilai Asymp. Sig (2-tailed), menurut Sudarmanto (2005:108), apabila menggunakan ukuran ini maka harus dibandingkan dengan tingkat alpha yang kita tetapkan sebelumnya apakah 10%, 5% atau 1%. Kriteria yang digunakan yaitu Ho diterima apabila nilai Asymp. Sig (2-tailed) > dari tingkat alpha yang ditetapkan (5%), karenanya dapat dinyatakan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi. 3.7.2
Analisis Koefisien Korelasi Analisis koefisien korelasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independent terhadap variabel dependent secara serentak (bersama-sama). Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya jika nilai semakin mendekati 0 maka hubungannya yang terjadi semakin lemah. Menurut Sugiyono (2008:250) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut: 0,00 – 0,199 = sangat rendah 0,20 – 0,399 = rendah 0,40 – 0,599 = sedang 0,60 – 0,799 = kuat 0,80 – 1,000 = sangat kuat
47
3.7.3 Analisis Regresi Linier Berganda Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Persamaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Y = a+b1 X1 +b2 X2 +b3 X3 + e Keterangan: Y
= Harga saham
a
= Konstanta
b1,b2,b3
= Koefisien regresi masing-masing variabel
X1
= Tingkat Inflasi
X2
= Tingkat Suku Bunga SBI
X3
= Kurs Dollar AS
e
= error
3.7.4 Pengujian hipotesis
Uji Hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang didapat signifikan (berbeda nyata). Maksud dari signifikan ini adalah suatu nilai koefisien regresi yang secara statistik tidak sama dengan nol, berarti dapat dikatakan bahwa tidak cukup bukti untuk menyatakan variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Untuk itu maka koefisien regeresi harus diuji. Ada tiga jenis uji hipotesis terhadap koefisien regresi yang dapat dilakukan, yang disebut dengan uji-t, uji-F, dan uji R2.
48
a. Uji-F ( Uji Simultan atau bersama ) Uji simultan dengan F test ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independent terhadap variabel dependen. Uji-F diperuntukkan guna melakukan uji hipotesis koefisien (slope) regresi secara bersamaan. Dengan demikian, secara umum hipotesisnya dituliskan sebagai berikut: H0
: B1 = B2 = B3 =.... = Bk = 0 Berarti tidak ada pengaruh variabel independent terhadap variable dependent secara serentak.
Ha
: Tidak demikian ( paling tidak ada satu slope yang ≠ o ) Berarti
ada pengaruh
variabel
independent
terhadap
variabel
dependent secara serentak. Menentukan tingkat signifikan (α) yaitu sebesar 5% dapat dilakukan dengan berdasarkan nilai probabilitas, dengan cara: • Jika nilai probabilitas > 0.05 maka H0 diterima •
Jika nilai probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak
Atau dengan cara melihat F hitung dengan F Tabel: • Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima • Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak
b. Uji-t ( Uji Parsial ) Uji t ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masingmasing variabel independent secara individual (parsial) terhadap variabel
49
dependent. Menentukkan tingkat signifikan (α) yaitu sebesar 5% dapat dilakukan dengan berdasarkan nilai probabilitas, dengan cara pengambilan keputusan adalah : • Jika nilai probabilitas > 0.05 maka H0 diterima • Jika nilai probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak Atau dengan cara melihat tabel t : • Jika - t tabel < t hitung < t tabel, maka H0 diterima • Jika - t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel, maka H0 ditolak Untuk menghitung t-tabel digunakan ketentuan n-1 pada level significant (α) sebesar 5% (tingkat kesalahan 5% atau 0.05) atau taraf keyakinan 95% atau 0.95, jadi apabila tingkat kesalahan suatu variabel lebih dari 5% berarti variabel itu tidak signifikan.
3.7.5 Analisis Regresi Ganda (Uji R2) Uj i R2 atau uji determinasi merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang terestimasi, atau dengan kata lain angka tersebut dapat mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang terestimasi dengan data sesungguhnya. Nilai koefisien determinasi (R2) ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0 (R2 = 0), artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila R2 = 1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. Dengan
50
kata lain bila R2 = 1, maka semua titik pengamatan berada tepat pada garis regresi. Dengan demikian baik atau buruknya suatu persamaan regresi ditentukan oleh R2 nya yang mempunyai nilai antara nol dan satu. Menurut Santoso dalam buku Priyatno (2008:81), Adjusted R square adalah R square yang telah disesuaikan nilai ini selalu lebih kecil dari R square dari angka ini bisa memiliki harga negatif, bahwa untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted R2 sebagai koefisien determinasi.
51