42
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian Obyek penelitian adalah Kantor Pertanahan Kota Tangerang. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Tangerang terdiri dari 13 Kecamatan dan 104 Kelurahan yang menjadi obyek pensertifikatan tanah. Fokus penelitian ini didasarkan pada empat langkah pengendalian yaitu, penetapan standard dan metode untuk pengukuran prestasi, pengukuran prestasi, menetapkan apakah prestasi kerja sesuai dengan standard, dan mengambil tindakan perbaikan, yang merupakan bagian dari proses pengendalian oleh Kantor Pertanahan Kota Tangerang dalam Penerbitan Sertifikat Tanah Hak Milik di Kota Tangerang.
3.2. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dilihat dari fenomena masalah yang ingin dikaji dengan metode studi kasus, dimana sebelum melaksanakan pengumpulan data, peneliti memulai dengan teori-teori yang spesifik dalam merumuskan hipotesis kerja. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitis.
43
Pemilihan pendekatan kualitatif untuk menjawab masalah penelitian yang diajukan, lebih ditekankan untuk : 1. Memahami proses Pengendalian yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kota Tangerang dalam penerbitan sertifikat tanah hak milik di Kota Tangerang. 2. Mengungkapkan dan memahami kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam Pengendalian oleh Kantor Pertanahan Kota Tangerang dalam penerbitan sertifikat tanah hak milik di Kota Tangerang.
3.3. Teknik Pengumpulan Data Guna menunjang metode penelitian tersebut, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Studi Kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dengan membaca, mempelajari dan menganalisis beberapa literatur dan bahan-bahan tertulis lainnya yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. 2. Studi Lapangan, yaitu suatu cara untuk mendapat data dan mengumpulkan data yang berhubungan dengan materi pembahasan masalah yang diteliti langsung pada obyek penelitian dengan menggunakan teknik-teknik sebagai berikut : a. Observasi, berdasarkan ciri khasnya, penelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan dari pengamatan atau observasi langsung dari penelti. Pengamatan atau observasi dilakukan dengan cara mengamati kegiatan
44
yang dilakukan dalam proses pengendalian penerbitan sertifikat tanah hak milik pada Kantor Pertanahan Kota Tangerang. b. Wawancara mendalam (in-depth interview), proses atau upaya untuk mendapatkan data yang diperlukan melalui tanya jawab langsung dengan berbagai pihak yang terkait penelitian, seperti kasi sengketa, konflik, dan perkara, kasubsi sengketa dan konflik pertanahan, dan kasubsi perkara pertanahan, koordinator pendaftaran hak, dan koordinator pengukuran dan pemetaan.
3.4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian. Penelitian dengan metode kualitatif, instrumennya adalah peneliti sendiri, peranan penelitilah yang menentukan keseluruhan apa yang dirancangnya. Dengan demikian, instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian dengan metode kualitatif adalah peneliti sendiri. Penggunaan peneliti sebagai instrumen penelitian bertujuan untuk mendapatkan data empirik di lapangan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah wawancara dan amatan terhadap obyek penelitian melalui sejumlah pendalaman dalam bentuk diskusi terfokus. Wawancara melalui sejumlah pertanyaan yang terfokus dilakukan secara logis berhubungan dengan masalah penelitian,
dan
tiap-tiap
pertanyaan
merupakan
mempunyai makna dalam menguji hipotesis kerja.
jawaban-jawaban
yang
45
3.5. Teknik Pengambilan Informan Pemilihan informan dilakukan secara purposive yaitu orang yang memiliki pengetahuan cukup dan mampu menjelaskan keadaan yang sebenarnya tentang obyek penelitian untuk mendapatkan data yang dibuthkan serta mendapatkan data yang spesifik dari pelaksanaan Pengendalian Penerbitan Sertifikat Tanah Hak Milik pada Kantor Pertanahan Kota Tangerang. Informan adalah orang yang berada pada lingkup penelitian, artinya orang yang dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi, ia harus memiliki banyak pengalaman tentang masalah penelitian dan secara sukarela menjadi sumber informasi meskipun tidak secara formal, mereka dapat memberikan pandangannya dari dalam tentang nilai-nilai, sikap, bangunan, proses dan kebudayaan yang menjadi latar penelitian setempat. Berikut ini yang merupakan kelompok Informan kunci dari Pengendalian Penerbitan Sertifikat Tanah Hak Milik pada Kantor Pertanahan Kota Tangerang adalah : 1. Kasi Sengketa, Konflik, dan Perkara. 2. Kasubsi Sengketa dan Konflik Pertanahan. 3. Kasubsi Perkara Pertanahan. 4. Koordinator Pendaftaran Hak. 5. Koordinator Pengukuran dan Pemetaan.
46
3.6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data digunakan untuk menyederhanakan data-data yang diperoleh dari pengumpulan data baik melalui wawancara maupun observasi, untuk kemudian diinterpretasi dan dimaknai, sehingga pembaca akan menjadi lebih jelas dalam memahami data yang diperoleh dari hasil penelitian. Proses analisis data ini dilakukan secara terus-menerus bersamaan dengan proses pengumpulan data, hingga pengumpulan data selesai dilakukan. Analisis data dilakukan sejak awal data dikumpulkan agar dapat diketahui kekurangan dan kelemahan data, triangulasi, reduksi data, kategorisasi data penentuan dan perguliran informan. Data yang terkompilasi kemudian diolah melalui kegiatan : 1. Memproses, pengolahan data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, baik hasil pengamatan, maupun wawancara. Kemudian, membuat rangkuman dari catatan lapangan, yang terdiri atas catatan pengamatan, catatan teori, dan catatan metodologis. 2. Kategorisasi yakni menentukan kategori atas dasar pikiran, intuisi, pendapat atau kriteria tertentu terhadap data yang diperoleh dan selanjutnya menempatkan data pada kategorinya masing-masing. 3. Pengujian data dilakukan untuk menguji keabsahan data yang dilakukan menggunakan teknik triangulasi, yaitu : check, recheck, dan cross check terhadap data yang diperoleh. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data tersebut demi keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data (Moleong,
47
1998:178). Menurut Denzim dalam Moleong, terdapat empat macam teknik triangulasi, yakni : memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. (Moleong, 2006:330). Dalam penelitian ini, akan digunakan teknik triangulasi sumber, yakni : Triangulasi dengan sumber. Teknik ini dapat dilakukan dengan cara : 1. membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; 2. membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; 3. membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu; 4. membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan pendapat umum; 5. membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. 4. Penafsiran data dilakukan dengan menggunakan kategori yang telah ditetapkan. Data yang telah dikumpulkan dihubungkan dan diuji dengan kategori yang telah ditetapkan. Selanjutnya, dapat ditafsirkan dengan menghubungkannya dengan konsep atau teori yang ada. Hasil wawancara dengan informan berupa rekaman suara di transkripsikan ke dalam tulisan yang kemudian dipilah sesuai pengelompokkan informan yang akan dituangkan ke dalam deskripsi analisis.
48
3.7. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Tangerang tepatnya di Kantor Pertanahan Kota Tangerang di Jl. Perintis Kemerdekaan Kav.5 yang merupakan kepanjangan tangan dari Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia.
3.8. Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Tahapan penelitian dilakukan yaitu sebagai berikut : 1.
Tahap Pertama : merupakan tahap penjajakan (reconnaissance phase), termasuk menetapkan lokasi penelitian dan melakukan pengamatan atas obyek penelitian termasuk pula melakukan studi rintisan (pilot study). Tahapan ini berlangsung selama satu bulan yaitu bulan Februari 2012. Selama 1 (satu) bulan ini, penelitian dilakukan di Kantor Pertanahan Kota Tangerang.
2.
Tahap Kedua : melakukan wawancara tahap pertama di Kantor Pertanahan Kota Tangerang yaitu Koordinator Pendaftaran Hak dan Koordinator Pengukuran dan Pemetaan sebagai informan kunci. Tahapan kedua ini berlangsung selama 2 (dua) bulan, yaitu dari bulan Juli 2012 hingga bulan Agustus 2012.
3.
Tahap Ketiga : wawancara tahap kedua dilakukan secara detail terhadap 3 (tiga) seksi bagian struktur organisasi terkait dengan pengendalian penerbitan sertifikat tanah, yaitu Kasi Sengketa, Konflik dan Perkara, Kasubsi Sengketa dan Konflik, dan Kasubsi Perkara Pertanahan. Tahapan
49
ketiga ini berlangsung selama 2 (dua) bulan, yaitu bulan September 2012 hingga Oktober 2012. Adapun rencana jadwal penelitian ini adalah dimulai dengan observasi awal dari bulan Februari 2012, seperti yang akan disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian Bulan No
Kegiatan Feb 2012 Tahap
1.
Observasi Tahap
2.
Penelitian Pengolahan
3.
Data Draft
4.
UP Seminar
5.
UP Revisi
6.
UP Mengumpulkan
7.
Dan Mengolah Data Sidang
8.
Tesis
Maret 2012
April 2012
Mei 2012
Juni 2012
Juli 2012
Agustus 2012
Sept 2012
Okt 2012
Nop 2012
Des 2012
Jan 2013