BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Rancangan Penelitian Penelitian yang digunakan adalah descriptive corelational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar variabel dalam penelitian (Nursalam, 2003). Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan desain pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan melakukan pengukuran sesaat, dengan cara mengambil sampel dari suatu populasi tertentu dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Notoatmojdo, 2002). Dalam penelitian ini menggambarkan korelasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) keluarga dan sanitasi lingkungan rumah terhadap kejadian diare pada balita di desa Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak, dan variabel penelitian diukur sesaat / satu waktu.
B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari suatu variabel yang menyangkut masalah yang diteliti (Nursalam, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah semua keluarga yang mempunyai balita di desa Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak yaitu sejumlah 566 balita. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006). Pengambilan sempel pada penelitian ini dilakukan dengan proportional random sampling yaitu suatu cara pengambilan sampel yang dilakukan untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil. Hal ini didasari oleh kondisi populasi yang berkelompok-kelompok menurut angkatan dan secara proporsional berbeda jumlahnya untuk tiap-tiap kelompok (Arikunto, 2006).
25
26
Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi penelitian digunakan rumus: n=
N 1 N (d 2 )
Dimana: n : besar sampel N : besar populasi sebanyak 566 d : tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan adalah 0,1 Maka n=
N 1 N (d 2 )
n=
566 1 566(0,12 )
n=
566 1 566(0,01)
n=
566 1 5,66
n=
566 6,66
= 84,98 (dibulatkan)
= 85orang Dari hasil penghitungan rumus di atas jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 85 responden. Dengan demikian masing – masing sampel untuk kelima RW di desa Mlaten kecamatan Mijen Kabupaten Demak adalah: Sampel per RW =
JumlahBalitaDiDesaYangBersangku tan x Besar Sampel JumlahPopulasi
Maka penghitungan sampel tiap RW adalah: 1. RW I
→ n:
103 x 85 = 15,46 = 15 566
2. RW II
→ n:
156 x 85 = 23,42= 23 566
27
3. RW III → n:
94 x 85 = 16,30 = 16 566
4. RW IV → n:
90 x 85 = 13,51 = 13 566
→ n:
123 x 85 = 18,47 = 18 566
5. RW V
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah: 1. Keluarga yang mempunyai balita 2. Keluarga yang bersedia menjadi responden.
C. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di desa Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten
Demak D. Definisi Operasional Variabel Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel No
Variabel
Definisi operasional
1
Kejadian diare pada Balita
Terjadinya diare atau mencret pada balita dalam kurun waktu tiga bulan terakhir
2
Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS) Keluarga
Kebiasaan bersih pada keluarga yang meliputi kebersihan dalam mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, kebersihan alat makan dan minum balita, serta perilaku menyajikan dan menyiapkan makanan
Alat ukur dan cara ukur Kuesioner A sebanyak 1 pertanyaan
Kuesioner B sebanyak 20 item pertanyaan. Skor untuk jawaban favourable Selalu (skor4) Sering (skor 3) Kadang–kadang (skor 2) Tidak pernah (skor 1), sedangkan untuk pertanyaan Unfavourable sebaliknya
Hasil ukur
Skala
Akumulasi kejadiaan diare pada balita
Rasio
Jumlah skor dari 20 item pertanyaan, nilai tertinggi 80 (20x4) dan terendah 20 (20x1), dengan penilaian deskriptif Baik: 61-80 Sedang: 41-60 Buruk: 21-40 Buruk sekali: 1-20
Interval
28
No
Variabel
Definisi operasional
3.
Sanitasi Lingkun gan rumah
kesehatan lingkungan terutama dinilai berdasarkan penggunaan sumber air, penggunaan jamban, pengolahan sampah dan pengolahan air limbah
Alat ukur dan cara ukur Lembar Observasi C dengan 20 item pertanyaan Skor 1: jika jawaban ya memenuhi syarat (sehat) Skor 0: jika jawaban tidak memenuhi syarat (tidak sehat)
Hasil ukur Dari total 20 item pertanyaan dengan rentang nilai 0– 20. Baik bila skor: 11-20 Buruk bila skor: 0-10
Skala Interval
E. Metode Pengumpulan Data 1. Instrumen penelitian Instrumen
penelitian
adalah
alat
yang
digunakan
untuk
mendapatkan data penelitian (Arikunto: 2006). instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner A, kuesioner B, dan lembar observasi C. Kuesioner A digunakan untuk mengetahui karakteristik responden (keluarga) yang mengalami kejadian diare pada balita. Variabel kejadian diare diukur dengan kuesioner sebanyak 1 item pertanyaan. Kuesioner B digunakan untuk mengetahui perilaku higyene keluarga. Variabel perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) keluarga diukur dengan kuesioner sebanyak 20 item pertanyaan. Empat pertanyaan bersifat negatif (unfavorable) yaitu pada pertanyaan nomor 17, 18, 19, dan 20. Dua puluh pertanyaan bersifat positif (favorable) yaitu pada nomor 1 sampai nomor 16. Dengan menggunakan skala Likert yang pada setiap pertanyaan memiliki empat jawaban yang mungkin, yaitu selalu diberi skor 4, sering diberi skor 3, kadang-kadang diberi skor 2, dan tidak pernah diberi skor 1 dan pertanyaan negatif (unfavorable) di beri skor 1 sedangkan pertanyaan positif (favorable) di beri skor 4. Kuesioner C digunakan untuk mengetahui kondisi sanitasi lingkungan. Variabel sanitasi lingkungan diukur dengan kuesioner
29
sebanyak 20 item pertanyaan dan menggunakan skala Guttman yang pada setiap pertanyaan akan mendapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”. Untuk setiap jawaban ya memenuhi syarat (sehat) akan diberi skor 1 dan jika jawaban tidak memenuhi syarat (tidak sehat) diberikan skor 0. Bentuk pernyataan adalah menggunakan pernyataan tertutup dengan hanya memberikan dua alternatif jawaban untuk dipilih dengan memberi tanda chek (√) pada salah satu pilihan yang sudah disediakan. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (Arikunto, 2006). Dalam kuesioner perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas sebelum digunakan untuk pengumpulan data penelitian. a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu alat ukur atau instrument (Arikunto, 2006). Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validitas kuesioner dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap item pertanyaan dengan skor total tiap kelompok soal dengan menggunakan uji Pearson Product Moment yaitu pada variabel kejadian diare dengan variabel perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) keluarga dan variabel sanitasi lingkungan. Instrumen penelitian telah diuji terhadap 30 orang di Desa Geneng Kecamatan Mijen Kabupaten Demak dengan pertimbangan responden memilki karakteristik yang hampir sama dengan populasi penelitian serta menggunakan perangkat komputer. Untuk menilai validitas
instrumen
data
dilakukan
uji
validitas
dengan
membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Pada uji coba ini nilai rtabel df = 28 dengan = 5% adalah 0,361. Instrumen dikatakan valid jika rhitung > rtabel (0,361) dan pertanyaan dinyatakan tidak valid apabila rhitung < r tabel (0,361).
30
Berdasarkan hasil uji validitas kuesioner perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) diperoleh 17 item pertanyaan valid, dengan nilai rhitung berkisar antara 0,404 – 0,764, sedangkan 8 item pertanyaan lainnya tidak valid karena memiliki rhitung < 0,361; yaitu item pertanyaan PHBS ke-5, ke-7, ke-8, ke-12, ke-17, ke-19, ke-20 dan ke-22 (rhitung = -0,308 – 0,360). Sedangkan uji variabel sanitasi lingkungan rumah, diperoleh 17 item pertanyaan valid, dengan nilai rhitung berkisar antara 0,417 – 0,830; 8 item pertanyaan sanitasi lingkungan rumah yang tidak valid, yaitu: item pertanyaan ke-5, ke-6, ke-12, ke-15, ke-17, ke-18, ke-21 dan ke-25 (rhitung = -0,606 – 0,330). Terkait dengan masing-masing 8 item pertanyaan yang gugur, dilakukan uji validitas ulang untuk item pertanyaan ke-8 variabel PHBS, dan item pertanyaan ke-5, ke-6, dan ke-21 variabel sanitasi lingkungan rumah. Hasil uji validitas ulang untuk variabel PHBS keluarga diperoleh 20 item pertanyaan valid, dengan nilai rhitung berkisar antara 0,354 – 0,765, dan 5 item pertanyaan tidak valid karena memiliki rhitung < 0,361; yaitu item pertanyaan PHBS ke-7, ke-12, ke17, ke-19 dan ke-22 (rhitung = -0,307 – 0,235). Sedangkan uji validitas ulang untuk variabel sanitasi lingkungan rumah, diperoleh 20 item pertanyaan valid, dengan nilai rhitung berkisar antara 0,375 – 0,832; 5 indikator sanitasi lingkungan rumah yang tidak valid, yaitu: 5 item pertanyaan ke-12, ke-15, ke-17, ke-18 dan ke-25 (rhitung = -0,590 – 0,000).
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagus alat pengumpulan data (Arikunto, 2006). Pengujian reliabilitas dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu. jadi jika sebuah pertanyaan tidak valit, maka pertanyaan tersebut tidak dilanjutkan untuk uji validitas. Pertanyaan-
31
pertanyaaan yang sudah valid kemudian baru secara bersama diukur reliabilitasnya. Selanjutnya instrumen penelitian diuji dengan reliabilitas terhadap 30 orang di Desa Geneng Kecamatan Mijen kabupaten Demak
dengan
menggunakan
perangkat
komputer.
Pengujian
reliabilitas digunakan dengan koefisisen Alpha Cronbach. Bila nilai > 0,6 maka alat penelitian adalah reliabel (Sugiyono, 2006). Berdasarkan hasil uji reliabilitas, diperoleh nilai Alpha Cronbach untuk variabel PHBS sebesar 0,866; sedangkan nilai Alpha Cronbach untuk variabel sanitasi lingkungan rumah sebesar 0,884. Hal ini menunjukkan bahwa kuesioner PHBS dan sanitasi lingkungan rumah adalah reliabel, karena nilai-nilai Alpha Cronbach tersebut lebih besar daripada 0,60.
2. Cara Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan peneliti adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap responden. Metode pengambilan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner kepada responden. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari orang lain atau tempat lain bukan dilakukan sendiri. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari laporan rekapitulasi pemberantasan penyakit diare di Puskesmas Mijen I Kabupaten Demak. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, dengan langkahlangkah sebagai berikut: a. Peneliti mengurus surat yang berkaitan dengan persyaratan penelitian dan perijinan kepada kepala desa Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. b. Peneliti meminta persetujuan responden dengan mengisi informed consent untuk mengadakan wawancara, observasi dan pengisian kuesioner.
32
c. Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian dan sifat keikutsertaan responden dalam penelitian. d. Peneliti membagikan kuesioner kepada responden yaitu ibu yang memiliki balita di desa Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. e. Peneliti memberikan penjelasan masing-masing pertanyaan pada responden yang belum jelas serta mendampingi selama pengisian kuesioner f. Kuesioner yang telah diisi, kemudian dikumpulkan dan diperiksa kelengkapannya oleh peneliti.
F. Metode Pengolahan dan Analisa data 1. Cara Pengolahan Data Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut (Arikunto, 2002): a. Mengedit (editing) Peneliti memeriksa kembali apakah isian dalam lembar kuesioner sudah lengkap diisi oleh responden. Editing dilakukan di tempat pengumpulan data, sehingga jika ada kekurangan data dapat segera dikonfirmasikan pada responden yang bersangkutan. b. Memasukkan data (Entry data) Memasukan data yang diperoleh ke komputer dalam format Microsoft Excel, kemudian ditransformasi ke dalam format SPSS. c. Skoring Skoring adalah suatu kegiatan mengubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan. 1) Skoring PHBS keluarga dengan pilihan jawaban: selalu = 4, sering = 3, kadang-kadang = 2, tidak pernah = 1. 2) Skoring sanitasi lingkungan rumah dengan pilihan jawaban: Ya = 1, tidak = 0.
33
d. Pengkodean (coding) Coding adalah melakukan pemberian kode berupa angka pada variabel penelitian untuk proses pengolahan data. Pemberian kode dilakukan sebagai berikut: 1) Variabel PHBS keluarga: kode 1: PHBS keluarga baik; kode 2: PHBS keluarga sedang; dan 3 : PHBS keluarga kurang. 2) Variabel sanitasi lingkungan rumah: kode 1: sanitasi lingkungan rumah baik, kode 2: sanitasi lingkungan rumah buruk. e. Tabulasi (Tabulating) Tabulasi adalah mengelompokkan data ke dalam bentuk tabel sesuai dengan tujuan penelitian. f. Pemeriksaan (Cleaning) Yaitu pengecekan ulang data yang sudah dimasukkan untuk menentukan ada atau tidaknya kesalahan.
2. Analisa Data a. Analisa Univariat Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian (Notoadmojo, 2002). Analisa univariat dilakukan terhadap masing-masing variabel yang diteliti yaitu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) keluarga, sanitasi lingkungan, dan kejadian diare. Tujuan dari análisis univariat adalah untuk menjelaskan atau mendeskrepsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti (Hastono, 2001). Analisa univariat yang ada disajikan dalam bentuk tendensi sentral dan sebaran data, meliputi: mean, median, standar deviasi, nilai minimal dan nilai maksimal. b. Analisa Bivariat Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoadmojo, 2002). Analisa bivariat digunakan untuk menguji ada tidakmya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel
34
berdasar skala interval karena data berupa numerik. Sebelum diuji bivariat data diuji normalitas datanya dengan uji Kolmogorov Smirnov, karena data tidak berdistribusi normal (p value < α) yaitu 0,001; 0,000 dan 0,000 secara berturut-turut untuk variabel PHBS keluarga, sanitasi lingkungan rumah dan kejadian diare pada balita, maka analisis bivariat
dilakukan
dengan
uji
Rank
Spearman.
Pengujian
menggunakan tingkat kepercayaan 95% dengan menggunakan program komputer.
G. Etika Penelitian Etika penelitian yang dilakukan oleh peneliti antara lain sebagai berikut: 1. Informed consent (Lembar persetujuan menjadi responden) Lembar
persetujuan
diberikan
kepada
responden.
Sebelum
ditandatangi oleh responden, peneliti terlebih dahulu memberikan informasi tentang tujuan dan sifat keikutsertaan dalam penelitian. Peneliti memberi keleluasan atau tidak memaksa kesediaan responden menjadi objek penelitian. 2. Anonimity (Tanpa nama) Peneliti tidak mencantumkan nama responden, tetapi mencantumkan kode angka sebagai pengganti nama responden. 3. Confidentiality (Kerahasiaan) Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti, dan hanya kelompok data tertentu saja yang dilaporkan atau disajikan sebagai hasil penelitian.