BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Gresik, karena angka kejadian gangguan jiwa di Kabupaten Gresik tinggi. Penelitian dilakukan pada Bulan Mei-Juli 2015
B. Jadwal Penelitian Uji validitas dan reliabilitas untuk instrumen, pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan laporan penelitian dilakukan bulan Juni 2015. Direncanakan untuk ujian tesis serta revisi tesisnya dilakukan bulan Februari 2016.
C. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat analitik observasional, dengan menggunakan pendekatan study kohort. dan tujuan meneliti hubungan antar variabel tanpa melakukan perlakuan apapun.
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi a. Populasi sasaran Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu pascapersalinan b. Populasi sumber Penelitian ini mengambil data dari 4 rumah sakit yaitu: Rumah Sakit Ibnu Sina, Rumah Sakit Semen, Rumah Sakit Muhamadiyah dan Rumah Sakit Petro Kimia Kabupaten Gresik. 2. Tehnik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan secara exhaustive sampling yaitu keseluruhan subjek penelitian digunakan sebagai sampel dan criterion sampling yaitu semua kasus yang memenuhi kriteria yang dipilih peneliti untuk penelitian. Penelitian ini diambil dari ibu pascapersalinan yang periksa ke rumah sakit di Kabupaten Gresik, masa nifas ibu hari pertama sampai dengan enam minggu. Sampel diambil dari populasi sumber 22
23
dan akan menggunakan analisis multivariat dengan manganalisis lima variabel independen, yang membutuhkan 15 – 20 subjek penelitian per satu variabel. Jadi dalam penelitian ini minimal dibutuhkan 5 x (15 hingga 20 subjek) = 75 hingga 100 subjek penelitian (Murti, 2013). Penelitian ini akan mengambil 80 subjek penelitian.
E. Variabel Penelitian 1. Variabel Independen: Tingkat pendidikan, status pekerjaan, pendapatan keluarga, dukungan keluarga dan efikasi diri. 2. Variabel Dependen : Depresi pascapersalinan. 3. Variabel Perancu: Depresi kehamilan
F. Definisi Operasional Variabel 1. Tingkat Pendidikan Definisi: Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan yang telah diikuti atau sedang dijalani subjek penelitian melalui pendidikan formal. Pendidikan dasar yaitu Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, tingkat menegah yaitu Sekolah Menengah Umum dan sekolah tinggi yaitu pendidikan yang dilalui di perguruan tinggi. Alat ukur
: kuesioner
Skala pengukuran
: ordinal (SD tidak tamat, tamat SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi). Skala data ordinal termasuk skala pengukuran kategorik, untuk analisis data kategorikal diubah menjadi dikotomi (0 ; < SMA, 1 ≥ SMA)
2. Status Pekerjaan Definisi: Status pekerjaan adalah kedudukan subyek penelitian dalam melakukan pekerjaan di suatu instansi atau unit usaha dalam rangka untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan, baik menjadi pegawai tetap, tidak tetap,atau buruh.
24
Alat ukur
:
kuesioner
Skala pengukuran :
nominal (tidak bekerja, pegawai negeri, pegawai swasta, Buruh, petani, dsb). Skala data nominal termasuk skala pengukuran kategorik., untuk analisis data kategorikal diubah menjadi
:
dikotomi (0 ; ibu rumah tangga, 1 ; bekerja di luar rumah) 3. Pendapatan Keluarga Definisi: Pendapatan keluarga adalah jumlah pemasukan yang dihasilkan oleh seluruh anggota keluarga ibu pascapersalinan yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan bersama dalam rumah tangga yang berasal dari usaha sendiri, bekerja pada orang lain atau sumber lainnya. Pendapatan dibagi menjadi empat kategori sangat tinggi bila pendapatan lebih dari Rp. 3.500.000 Perbulan, tinggi bila pendapatan Rp. 2.500.000 s/d Rp.3.500.000 perbulan, sedang bila pendapatan Rp.1.500.000 s/d Rp. 2.500.000 perbulan, dan rendah bila pendapatan Rp. 1.500.000 rata-rata perbulan. Alat ukur
: kuesioner
Skala pengukuran : interval (pendapatan tingggi, sedang, dan rendah). Skala pengukuran interval termasuk skala data kontinu, untuk analisis data kontinu diubah menjadi dikotomi (0 ; < Rp. 2.500.000 , 1 ≥ Rp. 2.500.000) 4. Dukungan Keluarga Definisi: Dukungan keluarga adalah keberadaan orang-orang disekitar
ibu
pascapersalinan yang peduli, menyayangi, memberikan perhatian, dan bantuan yang berupa dukungan emosional, material dan keuangan. Alat ukur
: kuesioner
Skala pengukuran : ordinal (tidak ada dukungan, lemah, sedang dan kuat).
Skala
pengukuran ordinal termasuk skala data kategorik, untuk analisis data kategorikal diubah menjadi dikotomi (0 ; < 0,51; lemah, 1 ≥ 0,51; kuat) 5. Efikasi Diri Definisi: Efikasi diri adalah kepercayaan diri seorang ibu untuk menjalankan fungsi peran sebagai individu yang mandiri, seorang ibu yang bisa merawat anak-anaknya dengan baik. Alat ukur
: kuesioner
25
Skala pengukuran : ordinal (tinggi dan rendah). Skala pengukuran ordinal termasuk skala data kategorik, untuk analisis data kategorik diubah menjadi dikotomi (0 ; < 0,51; rendah, 1; ≥ 0,51; tinggi) 6. Depresi Pascapersalinan Definisi: Depresi pascapersalinan gangguan adaptasi psikologi yang terjadi pada ibu pascapersalinan dalam
waktu dua minggu sampai dengan satu tahun setelah
persalinan yang akan mengakibatkan subyek penelitian tidak mampu merawat diri, bayi dan bisa melakukan bunuh diri. Alat ukur
: Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS)
Skala pengukuran : interval (ya dan tidak). Skala data interval termasuk skala data kontinu, untuk analisis data kontinu diubah menjadi dikotomi (0 ; < 10, tidak, 1 ≥ 10 ya) 7. Variabel yang Tidak di Teliti a. Depresi Kehamilan Depresi kehamilan tidak di teliti karena keterbatasan dana dan waktu. Karena kalau di teliti membutuhkan waktu yang lama, minimal 4 minggu sampai dengan 8 minggu untuk setiap subjek penelitian dan peneliti membutuhkan 80 ibu hamil sampai dengan nifas. b. Pergaulan sosial dan Perolehan Informasi Kedua variabel tidak di teliti karena peneliti tidak mungkin masuk kedalam kehidupan dan pergaulan ibu pascapersalinan. 8. Dasar penggunaan Skala Pengukuran Kategorik, Kontinu dan Dikotomi. a. Masmoudi et al. (2010) dengan judul “ Evaluation of affective temperaments in the postpartum depressive symptomatology”. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif dan skala pengukuran kategorik b. Claesson et. al. (2010) dengan judul “Prevalence of anxiety and depressive symptom among obese pregnant and postpartum women:an intervention study”. Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik dan
skala pengukuran
kategorik dan kontinu. c. Lopez et. al. (2015) dengan judul “Financial incentives for smoking cessation among depression-prone pregnant and newly postpartum women: effects on
26
smoking abstinence and depression ratings”. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif dan skala pengukuran kategorik. d. Dennis et al. ( 2013) dengan judul “Psychosocial and psychological interventions for preventing postpartum depression”, Penelitian ini menggunakan skala pengukuran kontinu yang diubah menjadi data dikotomi. e. Penelitian yang dilakukan oleh Amalia (2009) dengan judul “Hubungan Antara Pendidikan, Pendapatan Dan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Pedagang Hidangan Istimewa Kampung (HIK) Di Pasar Kliwon Dan Jabres Kota Surakarta”, penelitian ini menggunakan skala pengukuran kategorikal dan menggunakan analisis uji chi square. f. Handayani (2010) dengan judul “Perbedaan Tingkat Depresi Antara Penderita Epilepsi Umum Dengan Penderita Epilepsi Parsial Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta”, penelitian ini menggunakan skala pengukuran nominal dikotomi dan menggunakan analisis uji regresi linier.
G. Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Uji validitas meliputi validitas isi, validitas muka, validitas kontruk, dan validitas kriteria, dijelaskan dibawah ini: a. Validitas isi Validitas isi kuesioner dinilai dengan cara memeriksa apakah item-item pertanyaan di dalam kuesioner memang sudah sesuai dengan isi (content) dari masing-masing variabel yang diteliti, khususnya variabel-variabel komposit seperti pendidikan, status pekerjaan, pendapatan keluarga, depresi prenatal dan dukungan keluarga. Isi masing-masing variabel tersebut dinilai kesesuaiannya dengan definisi variabel sebagai hasil sintesis dari teori-teori yang relevan, yang umumnya digunakan oleh peneliti dalam penelitian serupa sebelumnya dan pakar di bidang penelitian tersebut. Berdasarkan sintesis teori, penggunaan definisi variabel menurut peneliti sebelumnya dan pakar, selanjutnya isi dari masing-masing variabel dijabarkan dalam sejumlah kisi-kisi (Tabel 3.1, 3.2). Selanjutnya kisi-kisi tersebut dituangkan
27
dalam pertanyaan-pertanyaan kuesioner. Sebuah kuesioner memiliki validitas isi yang tinggi jika semua item pertanyaan kuesioner relevan dan meliputi semua aspek isi variabel yang akan diukur. Tabel 3.1 Instrumen untuk mengukur variabel sosiodemografi Aspek/ Elemen
No. Item Favorable
1. Hal pendidikan 2. Hal status pekerjaan
1 2
3. Hal kehidupan agama 4. Hal status perkawinan 5. Hal pendapatan keluarga
3 5 7
Unfavorable 1 1 4 6
Subtotal
Dukungan emosional Dukungan penghargaan Dukungan instrumental Dukungan informatif Subtotal
2 2 1 7 Sumber: peneliti
Tabel 3.2 Instrumen untuk mengukur variabel dukungan suami Aspek/ Elemen No. Item
1. 2. 3. 4.
Total item
Favorable 1, 9, 17 2, 10, 18 3, 11, 19 4, 12, 20 12
Unfavorable 5, 13, 21 6, 14, 22 7, 15, 23 8, 16, 24
Total item 6 6 6 6
24 24 Sumber: Alistiyowati, 2007
b. Validitas muka Penelitian ini menggunakan alat ukur kuesioner, dengan memperhatikan tata-bahasa, susunan item-item pertanyaan, sehingga masing-masing item pertanyaan dapat dipahami oleh subjek penelitian dengan benar. Pada prinsipnya untuk memastikan validitas muka, peneliti mengkaji sejauh mana item-item pertanyaan dalam kuesioner telah disusun dengan kalimat yang baik, jelas, tidak terlalu panjang, dan setiap item pertanyaan hanya menanyakan sebuah pertanyaan. Dengan demikian masing-masing item pertanyaan tidak menimbulkan multi-tafsir, dan jawaban yang diperoleh adalah jawaban yang sesungguhnya.
28
c. Validitas konstruk Berdasarkan dari tinjauan sejumlah teori, penelitian ini memastikan bahwa variabel-variabel yang diteliti diukur dengan benar sesuai dengan teori yang relevan (concurrent validity), dan tidak sesuai dengan teori-teori yang tidak relevan (discriminant validity). d. Validitas kriteria Validitas
kriteria
suatu
pengukuran
sebuah
alat
ukur
dengan
membandingkannya secara kuantitatif dengan alat ukur standard emas. Karena dalam penelitian ini tidak ada standard emasnya, maka dibuatkan instrumen baru dengan cara menjadikan sintesis-sintesis dari kajian teori sebagai patokan dalam penuangan dalam pembuatan kuesioner. Karena instrumen ini belum bersifat baku, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas di populasi sumber dan berada di dalam sampel. Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan sebelum pengambilan data dan menggunakan ukuran sampel sebanyak sepuluh subjek penelitian. 2. Uji reliabilitas Pengukuran variabel yang konsisten harus menunjukkan dua aspek reliabilitas: konsistensi internal dan stabilitas. Aspek konsistensi internal merujuk kepada korelasi antar item-item pertanyaan yang masing-masing bertujuan untuk mengukur suatu variabel komposit yang sama. Konsistensi internal yang akan diukur secara kuantitatif dalam penelitian ini dari masing-masing variabel komposit meliputi: (1) Item-Total Correlation; (2) Split-Half Reliability. a. Konsistensi internal 1) Korelasi item-total Dalam penelitian ini akan dinilai korelasi item-total (item-total correlation), yaitu suatu indikator yang menunjukkan kekuatan korelasi antara masing-masing item dan total pengukuran dikurangi dengan item yang bersangkutan. Karena dikurangi dengan item yang bersangkutan, maka korelasi item-total disebut juga korelasi item-sisa (item-rest correlation). Suatu item dapat digunakan dalam alat ukur jika memiliki korelasi item-total ≥ 0.20. Item yang berkorelasi lebih rendah tidak akan digunakan, jika perlu diganti dengan membuat item baru.
29
2) Reliabilitas belah-paroh Dalam penelitian ini akan dinilai reliabilitas belah-paroh (split-half reliability) yaitu penilaian konsistensi internal (homogenitas) alat ukur dengan cara membagi item-item secara random ke dalam dua bagian alat ukur, lalu mengorelasikan kedua bagian tersebut. Jika alat ukur memiliki konsistensi internal, maka kedua bagian akan berkorelasi tinggi. Reliabilitas belah-paroh yang akan dinilai dalam penelitian ini adalah Alpha () Cronbach. Alat ukur menunjukkan konsistensi internal jika memiliki alpha Cronbach ≥0.60. Makin tinggi alpha Cronbach, makin baik (konsisten) alat ukur. Tetapi ada beberapa keadaan di mana alpha Cronbach tinggi tidak menunjukkan alat ukur yang baik. Pertama, nilai alpha Cronbach tergantung dari besarnya korelasi antar item dan jumlah item di dalam alat ukur. Jika jumlah item pertanyaan alat ukur banyak, alpha Cronbach akan meningkat, meskipun tidak berarti alat ukur tersebut baik. b. Stabilitas Alat ukur yang reliabel menunjukkan konsistensi internal dan stabilitas ketika digunakan untuk mengukur variabel subjek penelitian pada kondisi yang identik. Stabilitas (disebut juga reprodusibilitas) alat ukur yang akan dinilai dalam penelitian ini adalah stabilitas pengukuran pada dua kesempatan yang dipisahkan oleh interval waktu yang berbeda (test-retest reliability). Stabilitas pengukuran dikatakan cukup jika hasil pengukuran dari dua waktu menghasilkan korelasi Pearson (r) ≥0.50. Dengan program statistik seperti SPSS dan Stata dapat dihitung korelasi item-total, alpha Cronbach, dan korelasi Pearson untuk test-retest reliability.
3. Instrument Instrument pengukuran yang digunakan adalah formulir biodata, skala pengukuran dukungan keluarga, general self-efficacy scale, dan EPDS
30
a. Biodata Formulir biodata meliputi nama, umur, tanggal persalinan,tempat persalinan, pendidikan, pekerjaan, agama, status perkawinan, dan pendapatan keluarga. b. Skala pengukuran dukungan keluarga Skala ini menggunakan pernyataan tertutup, yaitu setiap pernyataan diberikan pilihan jawaban: sesuai (S), tidak sesuai TS). Pernyataan yang digunakan dalam skala ini meliputi pernyataan favourable dan unfavourable. Untuk pernyataan favourable
jawaban “Sesuai” mendapat skor 1,
jawaban “Tidak
Sesuai” mendapat skor 0. Untuk pernyataan unfavourable jawaban”, jawaban “Tidak Sesuai” mendapat skor 1, jawaban “Sesuai” mendapat skor 0. (Alistyowati, 2007). c. General self-efficacy scale Skala pengukuran ini menurut Schwarzer (dalam Hartono, 2012) yang terdiri dari 10 item. Instrumen ini diadaptasikan di Indonesia
tahun 1997.
Instrumen diujikan pada 536 orang mahasiswa di Bandung, dengan hasil nilai koefisiensi validitas butir 0,250-0,600, nilai reliabilitas Alpha Cronbach = 0,800. Hasil uji pada skala pengukuran General self-efficacy scale mengindikasikan bahwa skala ini bersifat homogen dan universal. Skala pengukuran ini menggunakan skala likert yang dimodifikasi empat pilihan jawaban, yaitu: Setuju (S), Tidak Setuju (TS). Bobot penilain pernyataan jawaban :”Setuju” mendapat skor 1, jawaban “Tidak Setuju” mendapat skor 0. d. EPDS Skala pengukuran EPDS menurut Muhdi 2009 (dalam Gondo, 2012) adalah salah satu metode untuk mendeeksi depresi pascapersalinan. Skala ini berupa kuesioner yang terdiri dari 10 pertanyaan yang menanyakan bagaimana perasaan pasien yang dirasakan dalam satu minggu terakhir. Cara penilaiannya sebagai berikut: 1) Pernyataan 1, 2 dan 4 Mendapatkan nilai 0, 1, 2, atau 3 dengan kotak paling atas mendapat nilai 0, dan kotak paling bawah mendapatkan nilai 3
31
2) Pernyataan 3, 5 sampai dengan 10 Merupakan penilaian terbalik, dengan kotak paling atas mendapatkan nilai 3 dan kotak paling bawah mendapatkan nilai 0. 3) Pertanyaan nomor 10 merupakan pertanyaan yang menunjukkan keinginan bunuh diri. 4) Nilai maksimal 30 5) Kemungkinan depresi jika nilai 10 atau lebih
H. Pengolahan Data Untuk memperoleh data yang baik, peneliti melakukan empat langkah pengolahan data, yaitu: 1. Editing (penyuntingan data) Suatu langkah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dengan cara pengecekan ulang data, data yang diperlukan sudah lengkap atau belum, bila kurang lengkap maka kuesioner dilakukan pendataan ulang bila memungkinkan, bila tidak maka data itu dikeluarkan atau tidak dipakai. 2. Coding sheet (membuat lembaran kode/pengkodean) Suatu kegiatan dimana setelah data periksa dengan teliti, dilakukan pemberian kode atau merubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi angka atau bilangan. Pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukkan data. 3. Data entry (memasukkan data) atau processing Suatu kegiatan dimana peneliti memasukkan data kedalam kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode sesuai jawaban masing-masing pertanyaan kalau dilakukan secara manual, kalau memakai perangkat lunak atau komputer maka data tinggal memasukkan dalam program komputer dimana semua itu memudahkan peneliti dalam menganalisis data. Dalam proses ini peneliti harus mempunyai ketelitian yang tinggi bila tidak ingin terjadi data yang bias. 4. Cleaning (pembersihan data) Apabila semua data dari setiap sumber data/subyek penelitian selesai dimasukkan, perlu
dilakukan
pengecekan
ulang
kemungkinan
ada
kesalahan
kode,
ketidaklengkapan data, maka dilakukan pembetulan atau koreksi. Setelah pembersihan
32
data selesai selanjutnya memulai proses analisis data dengan menggunakan manual maupun dengan komputer dengan program yang biasa dipergunakan adalah SPSS for Window.
I. Analisis Data Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan lebih dari satu variabel independen dengan satu variabel dependen maka peneliti harus menggunakan analisis multivariat yaitu uji statistik regresi linier ganda. Dalam penelitian ini variabel independennya tingkat pendidikan, status pekerjaan, pendapatan keluarga dan dukungan keluarga, variabel dependennya depresi pascapersalinan. Hasil penelitian ini menggunakan uji regresi linier menggunakan rumus: Y =
+
+
+
+
+
Y = Depresi pascapersalinan α = Konstanta b = Koefisiensi regresi = Tingkat pendidikan
(0 : <SMA, 1: ≥ SMA)
= Status pekerjaan (0 : ibu rumah tangga, 1 : bekerja di luar rumah) = Pendapatan keluarga (0: < 2.500.000, 1 : ≥ 2.500.000) = Dukungan keluarga (0 : lemah, 1 : kuat) = Efikasi diri (0: rendah, 1: tinggi)
J. Etika Penulisan Dalam penelitian subyek penelitian mempunyai hak-hak tercantum dibawah ini: 1. Menghargai privacynya Privacy adalah hak setiap orang. Peneliti harus menghargai kebebasan pribadi ibu pascapersalinan, sehingga kita saat melakukan penelitian harus menyesuaikan kondisi ibu pascapersalinan. 2. Merahasiakan informasi Peneliti harus menjaga informasi yang sudah diberikan ibu pascapersalinan. Data yang sudah diperoleh diolah dalam bentuk kelompok
ibu pascapersalinan bukan
33
informasi orang-perorang. Nama ibu pascapersalinan tidak perlu dicantumkan cukup menggunakan kode-kode yang hanya diketahui oleh peneliti. 3. Jaminan keamanan/keselamatan Apabila informasi yang telah diberikan
ibu pascapersalinan kepada peneliti, dan
membawa dampak terhadap keamanan atau keselamatan bagi ibu pascapersalinan atau keluarganya maka peneliti harus bertanggung jawab terhadap akibat tersebut. 4. Memperoleh imbalan/kompensasi Apabila semua kewajiban ibu pascapersalinan telah dilakukan yaitu memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti, subjek penelitian berhak menerima imbalan atau kompensasi dari peneliti.
34