BAB III METODE PENELITIAN -
Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk mengumpulkan,
mengukur, dan menganalisis data Donald R. Copper dan C. William Emory (2002, p122). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang mempunyai bentuk hubungan kasual, Sugiono (2002, p11) mendefinisikan “ Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hububngan antara dua variabel atau lebih”. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai bagaimana konsumen menetukan atribut produk yang paling dominan, dan bagaimana perilaku konsumen dalam mengambil mkeputusan untuk membeli produk. Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Menurut Riduwan (2007, p49) adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan antar variabel. Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah organisasi yaitu individu (konsumen).
Unit analisis adalah level kumpulan data yang dikumpulkan setelah tahap
analisis data Sekaran (2003, p132). Time horizon yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross-Sectional yaitu data yang hanaya sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan atau bulanan, dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian Sekaran (2003, p177). Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan
Jenis Penelitian dan
Unit Analisis
Time Horizon
T─1 T─2 T─3 T─4
Metode Penelitian Asosiatif ─ survey Asosiatif ─ survey Asosiatif ─ survey Asosiatif ─ survey
Individu → Responden Individu → Responden Individu → Responden Individu → Responden
Cross ─ Sectional Cross ─ Sectional Cross ─ Sectional Cross ─ Sectional
Sumber : Data Diolah
26
27
Ket : 1. Untuk mengetahui pengaruh dari harga yang diberikan oleh PT. Budi Eka Reksa terhadap keputusan pembelian konsumen. 2. Untuk mengetahui pengaruh dari kemasan yang diberikan oleh PT. Budi Eka Reksa terhadap keputusan pembelian konsumen. 3. Untuk mengetahui pengaruh dari harga dan kemasan secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian konsumen. 4. Untuk mengetahui diantara harga dan kemasan, mana yang paling mempengaruhi keputusan pembelian. 3.2
Operasional Variabel Penelitian Variabel yang digunakan adalah variabel bagian dari atribut produk yaitu harga dan
kemasan. Variabel perilaku keputusan pembelian, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, menetukan alternative pemecahan, evaluasi alternative, pembelian, dan penggunaan pasca pembelian. Menurut Sugiono (2000, p31) Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang berbentuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoeh informasi, kemudian ditarik kesimpulannya. Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian Variabel Harga (X1)
Sub Variabel - Kuantitas
Indikator - Elastisitas Harga
- Segmen Pasar
-
Kemasan (X2)
- Sebagai tempat
-
- Menarik
Jaminan kualitas Kesesuaian harga
Skala Ordinal dan
Kesesuaian jenis bahan kemasan dengan produk inti di dalamnya. - Kesesuaian penggunaan warna, desain yang menarik pada kemasan
Ordinal
28
Variabel
Sub Variabel - Dapat melindungi - Praktis - Menimbulkan harga diri - Ketepatan Ukuran - Pengangkutan
Keputusan Pembelian (Y)
- Pemilihan Produk - Pemilihan Merek - Waktu Pembelian
Indikator luar - Daya tahan kemasan dalam melindungi produk inti. - Pengemasan mudah dibawa, mudah di buka tutup. - Desain kemasan yang berbeda & unik sehingga menimbulkan harga diri. - Ketepatan antara ukuran kemasan dengan produk inti di dalamnya. - Kemudahan dalam pendistribusian barang. - Kualitas - Aneka ragam kemasan -
Mudah dikenal Keunikan kemasan
-
Terencana Terjadwal
Skala
Ordinal
Pengukuran data yang digunakan oleh peneliti adalah skala likert. Skala pengukuran untuk instrument, adalah skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena social. (sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju) Sugiyono (2007, p86). Pertanyaan itu mempunyai gradiasi dari sangat positif hingga negative dengan kriteria skor sebagai berikut : 1. Sangat Setuju
5
2. Setuju
4
3. Ragu-ragu
3
4. Tidak Setuju
2
5. Sangat Tidak Setuju
1
29
3.3
Jenis dan Sumber Data Penelitian Didalam penulisan skripsi ini, jenis data yang digunakan oleh peneliti adalah jenis
data primer. Menurut Kotler (2004,p122) Data primer diperoleh dari kuisioner yang digunakan untuk mengukur bagaimana konsumen pengguna dan bukan pengguna mendeskripsikan harga, dan kemasan yang dominant untuk Top Jumbo dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku keputusan pembelian. Jenis data yang digunakan adalah kuantitatif yaitu jenis data yang berupa bentuk, kata, kalimat, skema dan gambar. Sugiyono (2007, p14). Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Tujuan
Data
Sumber
Jenis Data
Data T─1 Kuisioner - Pelanggan T─2 Kuisioner - Pelanggan T─3 Kuisioner – Pelanggan T─4 Kuisioner - Pelanggan Sumber: Data diolah
Primer Primer Primer Primer
Kuantitatif Kuantitatif Kuantitatif Kuantitatif
Ket : T-1 : Sumber data yang merupakan data primer yang didapat melalui kuisioner yang dibagikan kepada konsumen. T-2 : Sumber data yang merupakan data primer yang didapat melalui kuisioner yang dibagikan kepada konsumen. T-3 : Sumber data yang merupakan data primer yang didapat melalui kuisioner yang dibagikan kepada konsumen. T-4 : Sumber data yang merupakan data primer yang didapat melalui kuisioner yang dibagikan kepada konsumen.
30
3.4
Teknik Pengumpulan Data Dalam
penelitian
ini,
data
dikumpulkan
dengan
menggunakan
3
metode
pengumpulan data, yaitu : a. Riset Kepustakaan Digunakan untuk memperoleh dengan membaca, mengumpulkan, mencatat, mempelajari teks book dan buku-buku pelengkap atau referensi seperti jurnal, website, majalah dan media cetak lainnya di perpustakaan sesuai dengan literatur objek penelitian. b. Observasi Penelitian dilakukan untuk memperoleh data primer yaitu dengan mendatangi langsung perusahaan PT. Budi Eka Reksa guna memenuhi kebutuhan akan data produk dan perusahaan. c.
Kuisioner Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan daftar pertanyaan maupun pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuisioner digunakan untuk melakukan pengumpulan data dari responden, dimana peneliti menyusun format pertanyaan-pertanyaan dengan harapan responden akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Pengumpulan data dengan kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsumen yang menggunakan dan yang tidak menggunakan mendeskripsikan harga dan kemasan. Dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku pembelian.
3.5
Teknik Pengambilan Sample Sample pada umumnya diambil dari objek yang berkaitan dengan sebuah penelitian
dan tempat diambilnya sample tersebut dikenal dengan nama populasi. Adapun teknik pengambilan sample yang dilakukan oleh penulis adalah Non Probability Sampling, yaitu
31
teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sample. Pada penelitian ini menggunakan metode non probability sampling, yaitu Accidental Sampling. Accidental Sampling adalah teknik penentuan sample berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. 3.6
Teknik Pengolahan Sampel Teknik pengolahan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan rumus untuk menetapkan sample yang populasi nya tidak diketahui atau tidak terbatas. Menurut Sugiono (2007, p73) sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Secara umum, besarnya konsumen dari suatu merek produk jarang diketahui dengan pasti. Disamping itu produk dengan persepsi atau tanggapan yang kuat umumnya memiliki populasi konsumen yang besar. Karena ukuran populasi tidak diketahui, maka untuk menentukan sample digunakan beberapa asumsi sebagai berikut : Ariestonandri (2006, p95) n
= jumlah sample
p
= perkiraan proporsi populasi ( jika tidak diketahui, maka diambil p=0,5 )
q
=(1–p)
e
= error sampling ( 0,1 )
Zα
=
1,96 ( pada taraf signifikansi α = 0.05 )
Dengan rumus :
n≥ p.q.
Zα e
2
32
1,96 n ≥ 0,5.0,5.
2
0,10
Jumlah minimal responden yang diambil sebagai sample adalah sebanyak 97 responden. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sample sebanyak 120 responden. 3.7
Metode Analisis Metode analisis data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah statistik
deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan
cara
mendeskripsikan
atau
menggambarkan
data
yang
telah
terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dimana data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan SPSS
(Statistical program for social science) versi 12 untuk windows.
3.7.1
Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu
kuesioner
dikatakan
valid
jika
pertanyaan
pada
kuesioner
mampu
untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali (2006, p45). Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu instrument, maka instrument tersebut akan semakin mengenai sasarannya atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui validitas instrument dalam penelitian ini akan digunakan teknik analisis korelasi person Product Moment adalah : Riduwan (2007, p136) n(∑XY) – (∑X) (∑Y) r=
√ {n.∑X2 – (∑X)2} {n. ∑Y2 – (∑Y)2}
33
Dimana : rhitung
= koefisien korelasi
X
= skor pernyataan no. 1
Y
= skor total
n
= jumlah responden
Dasar pengambilan keputusan adalah : • •
Jika rhitung positif, serta rhitung › rtabel , maka butir atau variabel tersebut valid Jika rhitung tidak positif, serta rhitung › rtabel , maka butir atau variabel tersebut tidak valid
•
Jika rhitung › rtabel tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak valid
Langkah-langkah operasional pengujian validitas, adalah sebagai berikut : Melakukan uji coba pada jumlah responden minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal. 1) Menentukan nilai r table Dari table r, untuk df (degree pf freedom) = jumlah responden -2, atau dalam kasus ini df = 30-2=28. dan alpha sebesar 0.05. Dalam penelitian ini di dapat r tabel 0,31. 2) Mencari r hitung Disini r hitung untuk tiap item (variabel) dapat dilihat pada kolom CORRECTED ITEM-TOTAL CORRELATION.
3.7.2
Uji Realibilitas Apabila petanyaan dinyatakan valid, maka tahap berikutnya adalah mengukur
realibilitas. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
34
Pengukuran realibilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha ( α ). Suatu kontruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnaly,1967 dalam Ghozali, 2006, p42). 3.7.3
Korelasi Sederhana Korelasi dapat dikatakan sebagai hubungan. Analisis korelasi berguna untuk
mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Menurut Sugiono (2007, p182) korelasi dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : n ∑ xiyi – ( ∑ xi ) (∑ yi )
r=
2
2
2
√ ( n ∑ x2 – ( ∑ xi ) ) ( n ∑ yi – ( ∑ yi) ) Dimana : n
= koefisien korelasi
xi
= var x
yi
= var y
Jika harga r hitung lebih besar dari r tabel baik untuk kesalahan 5 % maupun 1 % maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang positif antara kedua variabel. Rumus koefisien determinasi adalah r2. Angka dari koefision determinasi (r2 ) menunjukan besarnya pengaruh var x terhadap var y. Untuk dapat memberikan penjelasan terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar / kecil, maka dapat ditafsirkan dengan tabel Interpretasi Nilai r sebagai berikut :
35
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefision Tingkat Hubungan 0.80 – 1.000 Sangat Kuat 0.60 – 0.799 Kuat 0.40 – 0.599 Cukup Kuat 0.20 – 0.399 Rendah 0.00 – 0.199 Sangat Rendah Sumber : Riduwan (2007, p62) Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan senagai berikut. KP = r 2 x 100%
Keterangan : KP
= Nilai Koefisien Determinan
R
= Nilai Koefisien Korelasi
Sumber : Riduwan & E. K. Kuncoro (2007, p61-p62) 3.7.4
Regresi Sederhana Menurut Sugiyono (2006, p204-p206), secara umum regresi linear sederhana
didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independent dengan satu variabel dependent. Persamaan umum regresi linear sederhana adalah : Rumus :
Y = a + bx
Dimana, Y
= Subyek dalam variabel dependent yang diprediksikan
a
= Harga Y bila X = 0 ( harga konstan )
b
= Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun
penurunan
variabel
dependent
yang
didasarkan
pada
independent. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan. x
= Subjek pada variabel independent yang mempunyai nilai tertentu.
variabel
36
3.7.5
Regresi Berganda Analisis regresi ganda berguna untuk meramaikan nilai variabel terikat ( Y ) apabila
variabel bebas minimal dua atau lebih. Analisis regresi ganda adalah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih. Riduwan (2007, p152). Digunakannya regresi berganda ini bertujuan untuk : •
Memprediksikan ( Prediction )
•
Menjelaskan ( Explanation )
•
Menspesifikasi hubungan statistic
•
Menentukan variabel-variabel bebas dan tak bebas Setelah menganalisa kelima variabel, maka jawaban responden untuk variabel-
variabel dalam kelompok factor dijumlahkan dan dihitumg rata-ratanya. Selanjut nya nilai rata-rata tersebut akan dijadikan data unutk variabel-variabel bebas dab variabel tidak bebas, untuk pengolahan regresi linear. Persamaan regresi minimal tiga variabel bebas adalah, Y = a + b1 x1 + b2 x2 + ….. + bn xn 3.8
Rancangan Uji Hipotesis Menurut Sugiyono (2007, p51) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis berupa pernyataan mengenai konsep yang dapat dinilai benar atau salah jika menunjuk pada suatu fenomena yang diamati atau diuji secara empiris. Pengujian hipotesis :
37
•
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis terhadap koefisien korelasi (uji r) adalah sebagai berikut : 1. Formulasi hipotesis Ho: b = 0, tidak terdapat pengaruh antara X1,X2,X3, dan X4 terhadap Y Ho: b ≠ 0, terdapat pengaruh antara X1,X2,X3, dan X4 terhadap Y
2. Menentukan nilai tingkat nyata (a) Ta/2 : (n-2) 3. Menentukan uji statistika Dalam menggunakan uji statistika digunakan cara penghitungan SPSS 13.0 4. Asumsi Y
= nilai variable dependen (keputusan pembelian)
X1
= Variabel independent satu yang digunakan untuk memprediksi nilai variable dependen (harga)
X2
=
Variabel independent dua yang digunakan untuk memprediksi nilai
variable dependen (kemasan) Untuk mengetahui koefisien determinasi, maka nilai koefisien korelasi (r) dikuadratkan akan mendapat hasil "koefisien penentu" (r2) yaitu seberapa kontribusi harga, dan kemasan terhadap keputusan pembelian. Koefisien penentu ditulis KP, maka untuk menghitung KP adalah sebagai berikut : KP = r2 x 100% Pada akhirnya perhitungan yang akan digunakan adalah dengan menggunakan cara SPSS yang akan menghasilkan persamaan dimana dari hasil SPSS akan diketahui apakah perhitungan signifikan atau tidak serta menjelaskan hubungan antara 3 variabel.
38
3.8.1
Uji t Uji hipotesis dengan t-test digunakan untuk mengetahui variable bebas memiliki
hubungan yang signifikan atau tidak dengan variable terikat secara individual untuk setiap variable. Uji t yang dilakukan adalah uji 2 arah maka dibaca t 1/2 (0.05) atau t = 0.0025 Rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut : Ho : b = 0 (variable X1,X2,X3, dan X4 tidak memiliki hubungan dengan variable Y) Ho : b ≠ 0 (variable X1,X2,X3, dan X4 memiliki hubungan dengan variable Y) a. jika t hitung < t table atau t hitung > t table maka Ho ditolak dan H1 diterima b. t table dilihat dengan derajat bebas = n – kn = jumlah sample dan k = jumlah variable yang digunakan. 3.8.2
Uji f Uji hipotesis dengan f test digunakan untuk menguji hubungan 4 variabel bebas
secara bersama-sama dengan variael terikat. Adapun pengujian hipotesisnya sebagai berikut: Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 (tidak terdapat pengaruh dari variabel X1,X2,X3, dan X4 terhadap Y) Ho : b1 = b2 = b3 = b4 ≠ 0 (terdapat pengaruh dari variabel X1,X2,X3, dan X4 terhadap Y) Keputusan diambil dengan membandingkan f hitung dengan f table : a.
jika f hitung > f table, maka Ho ditolak dan H1 diterima
b.
jika f hitung < f table, maka Ho diterima dan H1 ditolak
c.
f table dilihat pada a = 0.05
Dengan derajat bebas pembilang = (K-1) n = jumlah sample dan k = jumlah variable yang digunakan Kriteria lain jika nilai p atau prob (F – statistic) < 0.05, maka Ho ditolak.
39
Hipotesa Penelitian 1 = ada pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian TOP JUMBO. Ho : Tidak ada pengaruh harga yang ditetapkan oleh perusahaan terhadap keputusan pembelian dari konsumen. H1 : Ada pengaruh harga yang ditetapkan oleh perusahaan terhadap keputusan pembelian dari konsumen. Hipotesa penelitian 2 : ada pengaruh antara kemasan terhadap keputusan pembelian TOP JUMBO Ho : Tidak ada pengaruh kemasan yang ditetapkan oleh perusahaan terhadap keputusan pembelian dari konsumen. H1 : Ada pengaruh harga yang ditetapkan oleh perusahaan terhadap keputusan pembelian dari konsumen. Hipotesa penelitian 3 : ada pengaruh antara harga, dan kemasan terhadap keputusan pembelian TOP JUMBO. Ho : Tidak ada pengaruh dari harga dan kemasan terhadap keputusan pembelian. H1 : Ada pengaruh dari harga dan kemasan terhadap keputusan pembelian. 3.9
Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Didalam penelitian ini akan dibahas beberapa masalah yaitu melihat pengaruh dari
harga terhadap keputusan pembelian TOP JUMBO, melihat pengaruh dari kemasan terhadap keputusan pembelian TOP JUMBO. Pada analisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian TOP JUMBO dengan menggunakan korelasi dan regresi sederhana yang menjelaskan seberapa kuat hubungan harga terhadap keputusan pembelian dan besarnya pengaruh harga terhadap keputusan pembelian sehingga perusahaan dapat mengetahui apakah harga yang sudah diberikan sesuai dengan keterjangkauan konsumen dan tertarik atau tidak untuk membeli.
40
Pada analisis pengaruh kemasan terhadap keputusan pembelian TOP JUMBO dengan menggunakan korelasi dan regresi sederhana yang menjelaskan seberapa kuat hubungan kemasan terhadap keputusan pembelian pada TOP JUMBO dan besarnya pengaruh dari kemasan terhadap keputusan pembelian sehingga perusahaan dapat mengetahui apakah kemasan TOP JUMBO sudah cukup baik bagi konsumen atau tidak. Pada analisis pengaruh harga dan kemasan terhadap keputusan pembelian digunakan metode regresi berganda untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara ke tiga variable terhadap keputusan pembelian pada konsumen TOP JUMBO dan besarnya pengaruh dari ketiga hal tersebut terhadap keputusan pembelian konsumen TOP JUMBO. Dari hasil analisis tersebut maka diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menarik konsumen supaya konsumen berminat untuk membeli dan menggunakan TOP JUMBO.