BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian ini yaitu di SMA N 1 Teras, Boyolali. Adapun alasan pengambilan lokasi tersebut adalah : a. Tersedianya data yang mendukung kelancaran peneliti dalam melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan. b. Adanya keterbukaan dari pihak sekolah sehingga memudahkan pengumpulan data yang diperlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti. c. SMA N 1 Terasbelum pernah menjadi obyek penelitian dengan materi dan judul yang sama, sehingga diharapkan berguna bagi sekolah tersebut.
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian direncanakan mulai bulan Februari 2016 sampai dengan bulan Mei 2016, yang meliputi kegiatan persiapan sampai dengan penyusunan laporan penelitian. Tabel 3.1 : Kegiatan Pelaksanaan Penelitian No. Jenis Kegiatan 1. 2. 3. 4. 5.
Bulan Des’15 Jan’16 Feb’16 Mar’16 Apr’16 Mei’16
Pengajuan Judul dan Penyusunan Proposal Penyusunan Instrumen Pengumpulan Data Analisis Data Penulisan Laporan
37
38
B. Rancangan/Desain Penelitian 1. Pengertian Metode Penelitian Mohammad Nazir (1988: 51) mengemukakan bahwa, “metode penelitian memadukan si peneliti tentang urutan-urutan bagaimana penelitian dilakukan”. “Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu” (Sugiyono, 2013: 3). Sedangkan, Muhibbin Syah (2005: 201) “metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep- konsep secara sistematis”. Berdasarkan uraian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa, metode penelitian adalah suatu cara yang bersifat ilmiah, rasional, empiris dan sistematis. Selain itu, metode penelitian berguna untuk mencari jawaban-jawaban atas permasalahan yang sedang diteliti oleh peneliti, seperti data dan sebagainya yang diperlukan untuk memperkuat jawaban guna mencapai tujuan dan kegunaan penelitian tersebut.
2. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Dikatakan penelitian eksperimental semu karena peneliti tidak memungkinkan untuk mengendalikan semua variabel yang relevan. Langkah dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengaturan variabel – variabel ataupun selanjutnya variabel – variabel tersebut dikontrol untuk diperhatikan pengaruhnya terhadap sikap positif siswa sebagai variabel terikat. Desain yang digunakan dalam penelitian ini ialah postest only control design. Desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen yaitu kelompok yang diberi perlakuan dan kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak diberi perlakuan. Gambar dari desain tersebut ialah :
39
Gambar 3.1 Bagan desain eksperimen berbentuk Postest Only Control Design
R
χ
R
O2 O4
Keterangan: O2
: Kelas eksperimen
O4
: Kelas Kontrol
χ
: Perlakuan
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2002: 108).Menurut Budiyono (2009:121) populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang ingin diteliti, berhingga atau tak berhingga. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) populasi berarti : a. Seluruh jumlah orang atau penduduk di suatu daerah; b. Jumlah orang atau pribadi yg mempunyai ciri-ciri yangg sama; c. Jumlah penghuni, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya pada suatu satuan ruang tertentu; d. Sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel; suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dangan masalah penelitian. Populasi jumlah (besaran) yang ditentukan dengan mengidentifikasi sekolompok invidudu dalam penelitian (Creswell, 2010:218).Sedangkan menurut
40
Sugiyono
(2013:117),
populasi
adalah
wilayah
generalisasi
yang
terdiri
atasobjek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian tersebut, populasi merupakan keseluruhan subyek atau obyek yang akan di teliti yang memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu untuk memperoleh suatu kesimpulan atau generalisasi dalam suatu penelitian. Karateristik populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang mendapat mata pelajaran PPKn dengan kompetensi dasar menganalisis kasus pelangaran HAM dalam rangka perlindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Jadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA N 1 Teras pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) pada semester II Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 295 siswa. 2. Sampel Menurut Nazir (1988: 325) “sampel merupakan bagian dari populasi”. Suharsimi Arikunto (2002: 109) mendefinisikan “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan, Budiyono (2009: 121) menyatakan, “sebagaian populasi yang diamati disebut sampel”. Definisi tersebut senada dengan yang dikemukakan Sugiyono (2013: 118) bahwa, “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sampel berarti: 1. Sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sifat suatu kelompok yang lebih besar; 2. Bagian kecil yang mewakili kelompok atau keseluruhan yang lebih besar; percontoh. Berdasarkan definisi sampel yang dikemukakan para ahli, dapat diambil kesimpulan bahwa, sampel adalah bagian yang mewakili dari populasi yang memiliki ciri dan karakteristik yang dimiliki populasi.
41
Menurut Arikunto (2002) untuk menentukan besarnya sampel sekedar ancerancer maka apabila subjek yang menjadi populasinya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika, jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidaknya dari: 1) kemampuan peneliti dilihat dari dana, tenaga dan waktu, 2) luas wilayah, 3) resiko yang ditanggu peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa kelas X IPS 3 sebagai kelompok eksperimen I yang berjumlah 34 dan siswa kelas X IPS 4 sebagai kelompok eksperimen II yang berjumlah 34 di SMA N 1 Teras. Sehingga jumlah total siswa kedua kelas adalah 68 siswa, jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 68 siswa. Daftar sampel dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 1.
D. Teknik Pengambilan Sampel Menurut Budiyono (2009: 121) “sampling adalah proses pengambilan sampel”. “Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi” (Riduwan, 2009: 9). Sedangkan, Arikunto (2010:176) menyatakan bahwa: Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan dengan kata lain sampel harus representatif. Sugiyono (2012: 81-86) menyatakan bahwa, “Pada dasarnya teknik sampling dapat dibagi menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling”. Adapun penjelasan dari teknik sampling tersebut adalah sebagai berikut: 1. Probability sampling Adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi:
42
a. Simple Random Sampling yaitu cara pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi yang dianggap homogen. b. Proportionate Stratified Random Sampling yaitu cara pengambilan sampel bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. c. Disproportionate Stratified Random Sampling yaitu cara pengambilan sampel bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. d. Cluster Sampling (Area Sampling) yaitu cara pengambilan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. 2. Nonprobability sampling Adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi: a. Sampling Sistematis yaitu cara pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. b. Sampling Kuota, yaitu teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. c. Sampling Insidental, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara keetulan/ insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. d. Sampling Purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. e. Sampling Jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. f. Snowball Sampling, yaitu teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.
43
Teknik pengambilan sampel (sampling) yang digunakan peneliti dalam penelitian ini. yaitu dengan Cluster Random Sampling. Adapun pengambilan sampel dengan teknik cluster Random sampling ini berdasarkan bahwa populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster yang sama (homogen). Peneliti memutuskan untuk memilih kelas X IPS3 sebagai kelas eksperimen dan X IPS4 sebagai kelas kontrol.
E. Pengumpulan Data 1. Variabel Penelitian Macam-macam variabel penelitian dapat dibedakan menjadi variabel independen, variabel dependen, variabel moderator, variabel intervivening, dan variabel kontrol (Sugiyono, 2013:61-64). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen dan dependen. Variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel dalam penelitian ini sebagai berikut: a.
Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau disebut variabel penyebab. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Media Internet Melalui Pemanfaatan Situs Web Komnas Ham
b.
Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebut variabel tergantung. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Hasil Belajar Siswa Kelas X di SMA N 1 Teras, Boyolali.
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data primer untuk penelitian. Sebagaimana pernyataan Mohammad Nazir (1988:2 11) :
44
Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya, data yang dikumpulkan digunakan, kecuali untuk penelitian eksploratif, untuk menguji hipotesa yang dirumuskan. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Suharsimi Arikunto (2006: 222) menyatakan bahwa, “teknik pengumpulan data adalah bagaimana peneliti menemukan metode setepat-tepatnya untuk memperoleh data kemudian disusul dengan alat pembantunya yaitu instrument”. Metode pengumpulan data menunjukkan cara-cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui instrumen yang telah dipilih. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan observasi,tes, dan dokumentasi. Kemudian untuk menerapkan treatment berupa dua media pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran.
a. Metode Observasi Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono, 2012: 145 mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Dalam proses pelaksanaannya, observasi dapat dibedakan menjadi: a) Participant observation. Yaitu observasi dimana peneliti terlibat langsung dengan kegiatan orang yang sedang dialami. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data dan ikut merasakan suka dukanya. b) Non participant observation. Yaitu observasi dimana peneliti tidak terlibat langsung dan hanya sebagai pengamat independen. Dari segi instrumenisasi, observasi dibedakan menjadi dua, yaitu : a) Observasi terstruktur
45
Observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan, dan diamana tempatnya. b) Observasi tidak terstruktur Observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini karena peneliti tidak tahu apa yang akan diamati.Dalam penelitian tidak menggunakan instrumen yang baku. Dalam penelitian ini, teknik observasi yang digunakan adalah observasi partisipasi terstruktur yang sudah jelas dan terencana dari awal penyusunananya. Penelitian ini menggunakan observasi dengan tujuan untuk melakukan pengamatan guna mendapatkan data/informasi mengenai tindakan yang diberikan dalam proses pembelajaran PKn dengan menggunakan Media Internet melalui pemanfaatan Situs Web Komnas Ham dan pembelajaran tanpa dengan media buku ajar pembelajaran pada Kelas X di SMA N 1 Teras, Boyolali b. Metode Tes “Ada tiga macam instrumen yang secara umum paling sering digunakan dalam penelitian ilmiah yaitu, angket, tes dan skala sikap. Dalam penelitian ini metode atau instrumen yang dipilih adalah tes. Tes digunakan untuk mengungkapkan keadaan pribadi sesorang, termasuk didalamnya kemampuan, bakat, minat, sikap dan kepribadian. Tes dapat didefinisikan sebagai sebagai suatu pernyataan atau tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi trait atau atrbut pendidikan atau psikologik yang setiap butir pertanyaan ataau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar” (Zainul & Nasution, 2001: 5). “Tes prestasi atau hasil belajar berupa tes yang tersusun secara terencana untuk mengungkap performansi maksimal subjek dalam meguasai bahan dan materi yang diajarkan” (Saifudin Azwar, 1996: 9). Guru harus mengetahui dasar-
46
dasar penyusunan tes prestasi belajar yang baik agar hasil ukur yang akurat (valid) dan dapat dipercaya (reliabel). Pemberian tes dilakukan dalam penelitian dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh pemahaman siswa tentang Hak Asasi Manusia (HAM) pada siswa Kelas X Kelas X di SMA N 1 Teras, Boyolali. Adapun tes tertulis dilakukan dalam bentuk tes objektif berupa pilihan ganda (multiple choice) sebanyak 30 butir soal.
c. Dokumentasi “Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu” (Sugiyono, 2010:329). SedangkanmenurutArikunto (2010: 274) menerangkan bahwa, “metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya”. Penelitian ini menggunakan dokumentasi berupa RPP pembelajaran dan daftar jumlah siswa.
F. Validasi Instrumen Penelitian Data pada penelitian mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpul data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian harus valid dan reliabel. Jadi, instrumen yang valid dan reliable merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliable juga. Menurut Sugiyono (2010: 173) Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
47
mengukur apa yang seharusnya diukur yaitu terkait dengan variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian. Selain itu, dalam validasi instrumen juga perlu dilakukan uji reliabilitas. Menurut Sugiyono (2010: 172), hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda”. Jadi, instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan pada waktu yang berbeda akan menunjukkan hasil yang sama atau ajeg. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Validitas data untuk instrumen penelitian berupa soal, analisis menggunakan validatas item, dimana untuk mengukur validitas tiap butir soal dan reliabilitas instrumen penelitian. Adapun rumus yang digunakan, yaitu : 1. Uji Validitas Sugiyono (2013:173) Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Kemudian, Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. (Arikunto, 2002: 144).
Macam-macam pengujian validitas menurut
Arikunto (2002: 67) adalah sebagai berikut: a) validitas isi; b) validitas kontruksi; c) validitas ada sekarang; d) validitas prediksi. Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Validitas konstruk untuk menentukan kesesuaian antara KD dan Indikator. Validitas data untuk instrumen penelitian berupa butir soal, dilakukan analisis menggunakan validatas item, dimana untuk mengukur validitas tiap butir soal dan reliabilitas instrumen penelitian.
48
Peneliti menggunakan validitas kontruksi (contruct validity) untuk mengetahui valid tidaknya butir-butir pernyataan di butir solah, maka diuji validitas. Adapun rumus yang digunakan yaitu korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut :
rx1y
N.X1Y (X1)(Y) {N.X1 (X1)2}{N.Y2 (Y)2} 2
Keterangan : rxy
:
Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
∑X
: Skor masing-masing item
∑Y
: Skor total
∑XY
: Jumlah penelitian X dan Y
2 ∑X
: Jumlah
2 ∑Y
: Jumlah kuadrat dari Y
N
: Jumlah subjek
kuadrat dari X
Selanjutnya untuk mengukur taraf validitas tiap butir ítem dalam tes tersebut maka hasil perhitungannya dikonsultasikan dengan tabel r product moment dalam taraf signifikansi (α) 5% dengan N : 30 adalah 0,361 dengan ketentuan : Bila rhitung≥ rtabel berarti valid Bila rhitung< rtabel berarti tidak valid
49
2. Uji Reliabilitas Selain harus valid, instrumen juga harus memenuhi standar reliabilitas. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika dipercaya untuk mengumpulkan data penelitian. Suharsimi Arikunto (2006: 178) menyatakan bahwa reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah cukup baik. Suatu hasil pengukuran dapat dikatakan reliabel jika alat pengukut tersebut dapat dipercaya, sehingga mendapatkan hasil yang tetap dan konsisten. Dalam menghitung reliabilitas instrumen peneliti menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya berbentuk skala. Rumus reliabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha adalah sebagai berikut : rn =
1−
∑
Reliabilitas instrumen yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. Langkah selanjutnya adalah menafsirkan perolehan angka koefisien reliabilitas.
50
G. Analisis Data 1. Uji Persyaratan
a. Uji Independen Menurut Hasan Suryono (2005: 83) uji independen dimaksudkan untuk memberikan informasi apakah kriterium benar-benar tergantung pada prediktor atau tidak. Variabel dalam penelitian ini hanya ada satu variabel (tunggal ) pada dua sampel dengan treatment yang berbeda. Adapun langkah-langkah uji independen (Suryono, 2005: 83) sebagai berikut: 1. Menghitung a. JKt
= ∑ Xi2
b. Jkreg (a)
=
c. Jkreg (b/a)
= b ( ∑ XiYi -
d. Jkres
= JKt – jkreg (a) – Jkreg ( b/a)
catatan: b 2. Menghitung
∑( )
=
∑
∑
(∑
(∑ )(∑
(∑ )
)∑
)
)
)
a. dfreg (a)
= banyak prediktor
b. dFreg (b/a)
= banyak prediktor
c. dFes
= N – ( dFreg (a) + dFreg (b/a))
3. Menghitung a. RJKreg (a)
=
b. RJKreg (b/a)
=
c. RJKreg
=
4. Kesimpulan
( )
( )
( / ) ( / )
( / )
51
a. Jika F hitung ≥ F tabel Ho ditolak, yang berarti tidak independen (dependen) b. Jika F hitung < F tabel Ho diterima, yang berarti independen
b. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahi apakah data setiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Sedangkan langkah-langkah dari perhitungan normalitas menurut Riduwan (2012: 160-163) adalah sebagai berikut:
1) Menentukan skor besar dan kecil 2) Menentukan rentangan (R) = skor tertinggi – skor terendah 3) Menentukan banyaknya kelas (BK) BK = 1+3,3 Log n (Rumus Sturgess) 4) Menentukan panjang kelas (i) i= 5) Menenentukan rata-rata atau mean (X) ∑ X = 6) Menentukan simpangan baku (S)
− (∑ )² ( − 1) 7) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan: a) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval di tambah 0,5. b) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus: − = =
.∑
c) Mencari luas 0-Z dari Tabel Kurve Normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas. d) Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angkaangka 0-Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada barispaling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n).
52
f) Mencari Chi Kuadrat (
² hitung) dengan rumus:
(
)=
(
−
)²
g) Membandingkan ( ² hitung) dengan ( ² tabel) Kaidah Keputusan: Jika, ² hitung ≥ ² tabel, maka distribusi data tidak normal Jika, ² hitung ≤ ² tabel, maka distribusi data normal c. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kesamaan varians kelompok sampel. Langkah-langkah pengujian homogenitas menurut Hassan Suryono (2014: 95) adalah sebagai berikut:
Formulasi = S² untuk data tunggal
= S² untuk data kelompok =
∑
=
∑
(
)²
(
(∑
)
atau
=
∑
− (∑ )² ( − 1)
)²
Langkah berikutnya: 1)
=
∑(
∑(
)
)
2) B = (log S²) ∑ (ni-1) 3) X² = (ln 10) [B - ∑ (ni-1) log ] 4) Bandingkan ² hitung dengan ² tabel, dengan derajat kebebasan (db) = k-1 Jika ² hitung < ² tabel (homogen) tetapi ² hitung > ² tabel (tidak homogen)
53
2. Uji Hipotesis Penelitian ini bertujuan membandingkan atau mencari perbedaan dua treatment pada dua kelompok (sampel penelitian). Dengan demikian, untuk mengetahui perbedaan tersebut menggunakan analisis data (uji hipotesis) dengan uji komparatatif rumus t-test(independent sample t-test).Independent sample ttestadalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup (kelompok) yang tidak saling berpasangan atau tidak saling berkaitan. Adapun variabel yang diukur berupa nilai (hasil belajar siswa) dari hasil tes setelah treatment dilaksanakan. Oleh karena, itu dengan uji t-test akan diketahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa dengan 1 kelas diberi treatment yaitu media internet melalui pemanfaatan situs web Komnas HAM dan 1 kelas tidak di beri treatment. Uji komparatif dalam penelitian kuantitatif dilakukan untuk mencari perbedaan antar variabel. Uji t-test (hipotesis) dilakukan apabila uji persyaratan analisis data meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan uji independen telah terpenuhi.Uji t-test penelitian ini menggunakan rumus Sparated Varians. Hal itu dilakukan karena jumlah siswa (n) pada kedua sampel sama, dimana jumlah siswa kelas X IPS3 (n1) = 34 siswa, sedangkan jumlah siswa kelas X IPS4 = 34 siswa. Dengan demikian, (n1) = (n2) Adapun rumus t-test sparated varians dalam Sugiyono (2013: 273) sebagai berikut:
t
x sp
sp 2
1
x2 d0
;
1 n1 1 n2 n1 1s1 2 n2 1s 2 2
v n1 n2 2
n1 n2 2 H. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan secara bertahap, di dalam penelitian ini terdapat empat tahapan yang akan dilakukan yaitu:
54
a. Tahap perencanaan Tahap perencanaan meliputi; penyusunan proposal penelitian, penyusunan instrumen penelitian (angket dan observasi), pengajuan izin penelitian. b. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan dalam penelitian ini terdapat tiga tahap yaitu: 1) Tahap Pra Ekperimen a) Menentukan sampel untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu kelas X IIS 3 dan kelas X IIS 4 kelas kontrol. b) Melakukan uji coba intrumen dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen angket telah disusun valid atau tidak. Uji coba dilakukan di kelas X IIS 5. 2) Tahap Eksperimen a) Menerapkan tretment berupa media internet melalui pemanfaatan situs komnas HAM kepada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional kepada kelas kontrol. b) Pada kelas eksperimen mula-mula diberikan penjelasan tentang media internet melalui pemanfaatan situs komnas HAM. Dan materi diambil dari situs komnas HAM dan mengambil contoh kasus dari situs tersebut. c) Membahas materi yang diperoleh dan membahas kasus dari situs tersebut. 3) Tahap Pasca Eksperimen Memberikan post tes yaitu angket diberikan baik kepada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Dan terakhir diberi tes dengan soal yang sama. 4) Tahap Pengolahan dan Analisis Data Tahap ini peneliti melakukan analisis data dengan uji persyaratan dan uji hipotesis sebagaimana dengan rumus yang telah dipilih. 5) Tahap Penyusunan Laporan Peneliti menyusun laporan dengan menarik kesimpulan akhir dari permasalahan yang diteliti berdasarkan data dan fakta yang didapatkan.