62
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian Menurut Kuncoro (2003:3): Penelitian ilmiah merupakan usaha untuk mengungkapkan fenomena alami fisik secara sistematik, empirik dan rasional. Sistematik artinya proses yang digunakan melalui langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Empirik berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia dan rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal. Sedangkan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus, Menurut Cooper (2006; 706); “Case study a methodology that combines individual and (sometimes) group interviews with record analysis and observation, used to understand events and their ramifications and process ”. Jadi studi kasus adalah penelitian yang mengkombinasikan hasil wawancara dengan hasil analsis laporan dan observasi yang digunakan untuk memahami peristiwa-peristiwa beserta prosesnya.
63
3.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel 3.2.1 Definisi Variabel 3.2.1.1 Pemeriksaan Pajak Menurut
keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
Nomor
545/KMK.04/2000 pasal 1 angka 4 pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
3.2.1.2 Target penerimaan PPh Pasal 25 Orang Pribadi Target adalah sasaran (batas ketentuan) yang telah ditetapkan untuk dicapai. Sedangkan Pajak penghasilan Pasal 25 adalah angsuran pajak penghasilan yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan dalam tahun pajak berjalan.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel Kuncoro (2003; 41) menyatakan bahwa: ”Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan nilai atau mengubah nilai. Nilai dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk objek atau orang yang sama, atau nilai dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda”. Dengan mengacu pada pengertian tersebut, maka dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yang akan diteliti, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
64
Variabel bebasnya adalah pemeriksaan pajak sedangkan variabel terikatnya adalah target penerimaan pajak penghasilan pasal 25 orang pribadi. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah yang termuat dalam operasionalisasi variabel penelitian. Tabel 3.1 Indikator Variabel dan Skala Pengukuran
Variabel Definisi Pemeriksaan serangkaian kegiatan untuk Pajak mencari, mengumpulkan, mengolah data atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketenyuan peraturan perundangundangan perpajakan. Target angsuran pajak penghasilan yang penerimaan harus dibayar sendiri oleh Wajib PPh Pasal Pajak untuk setiap bulan dalam 25 Orang tahun pajak berjalan. Pribadi
Indikator Skala Hasil Pemeriksaan Rasio terhadap Wajib Pajak di KPP Karawang
Target penerimaan PPh Rasio Pasal 25 Orang Pribadi di KPP Karawang selama 12 tahun terakhir
3.3 Populasi dan Teknik Sampling Sugiyono (2001: 57) mengemukakan pendapatnya tentang populasi sebagai berikut: Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
65
Berdasarkan pengertian tersebut maka yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah laporan penerimaan, pemeriksaan dan target penerimaan pajak penghasilan pasal 25 orang pribadi di kantor pelayanan pajak Karawang. Menurut Suharsimi Arikunto (1992: 104) sampel adalah: “sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.” Sampel pada penelitian adalah laporan penerimaan, pemeriksaan dan target penerimaan pajak penghasilan pasal 25 orang pribadi di kantor pelayanan pajak Karawang periode tahun 1995 hingga 2006 (selama 12 tahun).
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang berhubungan dengan obyek yang diteliti adalah sebagai berikut: 1. Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Studi lapangan dilakukan dengan cara peninjauan langsung pada kantor pelayanan pajak Karawang yang menjadi objek penelitian, memperoleh data-data sekunder serta wawancara dengan pihak yang berwenang.
66
2. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tertulis. Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang dapat mendukung penulisan skripsi ini, yaitu dengan membaca dan mempelajari buku-buku wajib (literatur), ataupun sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan penyusun.
3.4.2 Instrumen Penelitian Dalam penelitian selalu diperlukan instrumen yang akan digunakan beserta skala pengukurannya untuk membuktikan hal yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen data target penerimaan, laporan penerimaan dan hasil pemeriksaan PPh Pasal 25 yang didapat dari KPP Karawang.
3.5 Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis Pada penelitian ini, penulis menggunakan 2 (dua) variabel yang akan diteliti, yaitu variabel pemeriksaan pajak (X) dan target penerimaan pajak penghasilan pasal 25 orang pribadi (Y) dengan model persamaan regresi sebagai berikut. Y = α + βX + ε Dimana : Y : target penerimaan pajak penghasilan pasal 25 orang pribadi X : Pemeriksaan pajak (peningkatan penerimaan pajak sesudah pemeriksaan) β : Koefisien Regresi ε : Pengaruh faktor lain.
67
Setelah persamaan regresi diperoleh langkah selanjutnya adalah melakukan uji signifikansi dengan hipotesis sebagai berikut. Hipotesis: Ho: β = 0.
Pemeriksaan pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap target penerimaan pajak penghasilan pasal 25 orang pribadi.
Ha: β ≠ 0.
Pemeriksaan pajak berpengaruh signifikan terhadap target penerimaan pajak penghasilan pasal 25 orang pribadi.
Statistik uji yang digunakan adalah sebagai berikut : t hitung =
βi sβi
Keterangan: β : Koefisien regresi Sβ : Standar error dari koefisien regresi Kriteria Uji: Tolak Ho jika thitung > ttabel atau thitung < - ttabel Terima Ho jika - ttabel ≤ thitung ≤ ttabel 3.5.1
Koefisien Korelasi Koefisien korelasi dihitung untuk mengetahui seberapa erat hubungan
pemeriksaan pajak yang dilakukan fiskus dengan target penerimaan pajak penghasilan pasal 25 orang pribadi. Korelasi antara pemeriksaan pajak dengan target penerimaan pajak penghasilan pasal 25 orang pribadi diukur menggunakan korelasi Pearson Product Moment dengan rumus sebagai berikut.
68
n
n
h =1
h =1
n∑ X Y − ∑ X ryxi =
n
∑Y h =1
2 n 2 n n 2 n n∑ X − ∑ X n∑ Y − ∑ Y h =1 h =1 h =1 h =1 2
Setelah koefisien korelasi diperoleh, maka untuk menentukan keeratan hubungan kedua variabel dapat digunakan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Keeratan Hubungan
0.00 - 0.199
Korelasi Lemah atau Tidak ada korelasi
0.20 - 0.399
Korelasi Rendah
0.40 - 0.599
Korelasi Sedang
0.60 - 0.799
Korelasi Kuat
0.80 - 1.000
Korelasi Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono, (2005)
3.5.2
Koefisien Determinasi Untuk melihat seberapa besar pengaruh pemeriksaan yang dilakukan fiskus
terhadap target penerimaan pajak penghasilan pasal 25 orang pribadi pada kantor pelayanan pajak Karawang maka dihitung koefisien determinasi. Selain menunjukkan pengaruh koefisien determinasi juga dapat menunjukkan seberapa baik model regresi yang diperoleh.