BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian (juga sering disebut metodologi) adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisa data, dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel dan terpercaya.1 Metodologi mengandung makna yang lebih luas menyangkut prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan untuk menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji hipotesis.2 Adapun dalam metodologi penelitian kan diuraikan tujuan penelitian, waktu dan tempat penelitian, variabel penelitian, metode penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik pengambilan data. A. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin peneliti capai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui lagu-lagu islami karya KH. Ma'ruf Islamuddin. 2. Untuk mengetahui kecerdasan spiritual anak di TPQ Al Wahdah Purwoyoso Ngaliyan. 3. Untuk mengetahui pengaruh lagu-lagu islami karya KH. Ma'ruf Islamuddin terhadap kecerdasan spiritual anak di TPQ Al Wahdah Purwoyoso Ngaliyan. B. Waktu dan Tempat Penelitian Guna memperoleh data yang diperlukan data dalam penelitian ini, maka penelitian ini dilaksanakan sebagai berikut: Waktu
: 1 Agustus sampai dengan 30 Agustus 2005.
Tempat
: TPQ Al Wahdah Purwoyoso Ngaliyan.
1
Ibn Hajar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 10. 2 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian Dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2001), hlm. 16.
45
46
C. Variabel Penelitian Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan penelitian, seringkali dinyatakan variabel penelitian sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti.3 Adapaun variabel dalam penelitian ini adalah: a. Variabel pengaruh (independent) Yang menjadi variabel pengaruh dalam penelitian ini adalah lagu-lagu Islami (X). adapun indikator variabel ini antara lain: 1. Ibadah Ibadah shalat Membaca al-Qur’an Berdoa Belajar 2. Akhlak Akhlak terhadap orang tua Akhlak terhadap teman Akhlak terhadap guru 3. Aqidah Kepada Allah SWT Kepada Nabi Muhammad saw. 4. Sosial Menolong dan memaafkan teman b. Variabel terpengaruh (dependent) Yang menjadi variabel terpengaruh dalam penelitian ini adalah kecerdasan spiriual anak (Y). adapun indikator variabel ini adalah: 1. Aqidah 2. Akhlak 3. Sosial 4. Ibadah 3
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm.
82.
47
D. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu metode yang ditujukan untuk meneliti hubungan sebab akibat dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel pada satu lebih kelompok eksperimental dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi.4 Manipulasi berarti mengubah secara sistematis sifat-sifat (nilai-nilai) variabel bebas atau biasa disebut dengan treatment, dengan menggunakan rumus statistik uji t-independent yaitu menguji perbedaan nilai rata-rata suatu amatan (variable kontinum) dari dua kelompok.5 2. Desain (Jenis Pendekatan) Jenis penelitian eksperimen ini penulis menggunakan pendekatan true exsperimetnal design yaitu jenis-jenis eksperimen yang dianggap sudah baik karena sudah memenuhi persyaratan. Yang dimaksud dengan persyaratan dalam eksperimen adalah adanya kelompok lain yang tidak dikenai eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan. Dengan adanya kelompok lain yang disebut kelompok pembanding atau kelompok kontrol ini akibat di peroleh dari perlakuan dapat diketahui secara pasti karena dibandingkan dengan yang tidak mendapat perlakukan.6 Dengan pola sebagai berikut: E Pola
O1
X
O2
O3
O4
K
R
Keterangan : X
= treatmen/perlakuan 4
Jalaluddin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 1995), hlm. 32. 5 Ibnu Hajar, Bahan Kuliah Statistik Pendidikan Program Sarjana S.I, (Semarang: Fakultas Tarbiyah), hlm. 19. 6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 79.
48
E
= kelompok eksperimen
K
= kelompok kontrol.7 Dengan desain ini sudah ada kelompok kontrol, subjek dipilih secara
random dan diobservasi dua kali (pre-test dan post test). Dengan menggunakan rancangan randomized control-group pretestpostest design: Pretest
Treatment
T2 T2
Posttest X
T1 T1
Dengan prosedur: a. Memilih sejumlah sample secara random dari suatu populasi b. Secara random, menggolongkan sample menjadi dua (2) kelompok yaitu kelompok eksperimen yang dikenai variabel perlakuan X, dan kelompok kontrol yang tidak dikenai variable perlakuan. c. Memberikan pretest T1 untuk mengukur variable tergantung pada kedua kelompok itu, lalu menghitung mean masing-masing kelompok. d. Mempertahankan semua kondisi untuk kedua kelompok itu agar tetap sama, kecuali pada satu hal yaitu kelompok eksperimen dikenai variable perlakuan X untuk jangka waktu tertentu. e. Memberikan posttest T2 kepada kelompok itu untuk mengukur variable tergantung, lalu menghitung meannya untuk masing-masing kelompaok. f. Menghitung perbedaan antara hasil pretest T1 dan posttest T2 untuk masing-masing kelompok. g. Membandingkan perbedaan tersebut untuk menentukan apakah penerapan perlakuan X itu berkaitan dengan perubahan yang lebih besar pada kelompok eksperimental. h. Menggunakan rumus statistik uji t-independet untuk rancangan ini, untuk menentukan apakah perbedaan dalam skor seperti dihitung pada langkah g itu signifikan.8 E.
Populasi, Sampel Dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.9 Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.10 7
Ibid, hlm. 80. Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995), hlm. 45. 9 Ibid, hlm. 108. 8
49
Suharsimi Arikunto memberi patokan-patokan apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjek penelitian lebih besar dari 100, maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%.11 Dalam penelitian ini, populasi mencakup seluruh anak atau santri TPQ al-Wahdah Purwoyoso Ngaliyan yang berjumlah 115 anak, karena populasinya lebih besar dari 100, maka sesuai patokan di atas, peneliti mengambil sampel sebesar 25% dari jumlah populasi, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 28,75 anak. Agar lebih mudah dibulatkan menjadi 30 anak dengan rincian 15 kelompok eksperiment dan 15 kelompok kontrol. 2. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah proses pemilihan sejumlah individu (obyek penelitian) untuk suatu penelitian sedemikian rupa sehingga individu (objek penelitian) tersebut merupakan perwakilan kelompok yang lebih besar pada objek yang dipilih.12 Tujuan sampling adalah menggunakan sebagian objek penelitian yang diselidiki tersebut untuk memperoleh informasi tentang populasi. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah “stratified random sampling”, karena karakteristik populasi yang akan dicari keadaannya berlapis-lapis (heterogen). Untuk mencapai presisi yang tinggi perlu dibuat populasi artifisial, yaitu sub-division yang dianggap sebagai populasi yang diperkirakan punya karakteristik yang relatif homogen. Populasi artifisial ini dalam sampling dikenal sebagai strata.13 Dengan mengklasifikasikan populasi itu dalam beberapa strata (sesuai kebutuhan yang ada) baru kemudian dilakukan penarikan sampel secara acak dari masing-masing strata itu, untuk menentukan berapa dari 10
Ibid, hlm. 109. Ibid, hlm. 112. 12 Endang S. Sari, Audience Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1993), hlm. 50. 13 Ibid. 11
50
masing-masing strata (sampel farme) tersebut diambil secara random, maka peneliti mengambil salah satu cara yang dapat dijadikan pedoman untuk maksud ini yaitu secara “random kuota berlapis”14 dari setiap strata diambil jumlah yang sama sebagai sampel. Maka pengambilan sampel tampak sebagai berikut: Kelompok
Jumlah anak
Banyaknya sampel
Abu Bakar
N1 = 25
30/5 = 6
Umar
N2 = 25
30/5 = 6
Aisyah
N3 = 30
30/5 = 6
Usman
N4 = 20
30/5 = 6
Ali
N5 = 15
30/5 = 6
Maka sampel diambil 30 orang dengan ketentuan 6 sampel setiap kelompok. Adapun syarat-syarat pengambilan sampel secara random meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Menetapkan populasi b. Daftar semua anggota populasi Memilih sampel melalui prosedur yang sesuai dimana setiap anggota mempunyai peluang yang sama sebagai sampel dalam penelitian.15 Sedangkan prosedur yang digunakan adalah pengambilan sampel melalui undian atau yang disebut fishbowl.16 Prosedur ini dapat dilakukan melalui: a. Menetapkan nomor-nomor pada anggota populasi yang terkumpul dalam daftar sampling. b. Tulis nomor-nomor anggota pada potongan kertas kecil satu nomor untuk setiap anggota populasi.
14
W. Gulo, Metode Penelitian, (Jakarta: Grasindo, 2002), hlm. 91. Consuelo E. Sevilla, Pengantar Metode Penelitian, terj. Alimuddin Tuwu, (Jakarta: Universitas Press, 1993), hlm. 163. 16 Ibid. 15
51
c. Gulung semua kertas kecil tersebut lalu letakkan dalam kotak yang cukup besar, sehingga gulungan-gulungan kertas tersebut dapat bergerak secara bebas pada semua arah. d. Setelah diaduk secara sempurna ambil gulungan kertas tersebut sesuai dengan jumlah yang diinginkan dari kotak tersebut.17 Maka sampel diambil 30 orang dengan ketentuan 6 sampel perkelompok. Adapun proses pengambilan sampel dari populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Seluruh populasi (anak TPQ al-Wahdah) yang berjumlah 115. Masing-masing diberi nomor 1 sampai dengan nomor sesuai jumlah perkelompok, contoh; kelompok Abu Bakar no 1 sampai 25, Kelompok Umar. No 1 sampai 25, kelompok Aisyah; no 1 sampai 30, kelompok Usman; no 1 sampai 20, kelompok Ali; no 1 sampai 15. b. Masing-masing nomor tersebut ditulis kembali dalam potongan kertas kecil, kemudian digulung dan dimasukkan ke dalam kotak. Setiap kelompok dipisahkan dalam kotak yang berbeda, jumlah kotak sesuai dengan jumlah kelompok. c. Setelah itu kotak diaduk dan peneliti mengambil gulungan kertas, sebanyak 30 gulungan kertas, dengan 6 gulungan setiap kotak, sesuai dengan sampel yang telah ditentukan. d. Setelah terambil 30 buah gulungan kertas, kemudian dilihat nomornomor berapa sajakah yang terpilih dan nomor tersebut dicocokkan dengan nomor populasi, nomor populasi yang cocok dengan nomor yang terpilih itulah yang akan dijadikan sampel dalam penelitian. e. Kemudian sampel dibagi menjadi 2 kelompok, dengan ketentuan 15 sampel sebagai kelompok terikat atau eksperimen lagi sebagai kelompok kontrol.
17
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), Cet. 1,
hlm. 126.
52
F. Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data-data ini peneliti menggunakan metode-metode sebagai berikut: 1. Metode Observasi Adalah metode pengumpulan data melalui pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diselidiki.18 Metode ini digunakan untuk menggali data yang dengan mudah diamati secara langsung seperti letak geografik, keadaan gedung, sarana prasarana TPQ al-Wahdah Purwoyoso Ngaliyan. 2. Metode Test a. Pre-test Pretest adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mengukur atau menganalisis kecerdasan spiritual anak TPQ Al Wahdah sebelum dimanipuilasi. Test ini terdiri atas 25 item pertanyaan. b. Post-test Poastest adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mengukur atau menganalisis kecerdasan spiritual anak TPQ Al Wahdah sesudah dimanipulasi atau dieksperimen. Test ini terdiri atas 25 pertanyaan. Adapun instrumen yang digunakan dalam metode ini adalah test tertulis, di mana dalam soal tersebut telah tersedia empat alternatif jawaban yang harus dipilih oleh responden tanpa kemungkinan mamberikan jawaban lain. Pertanyaan test ini terdiri dari 50 item pertanyaan. Ada
25
pertanyaan pre-test dan 25 pertanyaan post-test untuk 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang keseluruhannya meliputi pertanyaan-pertanyaan positif. 3. Metode dokumentasi
18
Sutrisno Hadi, op.cit., hlm. 136.
53
Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barangbarang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.19 Adapun proses pengumpulan data dalam penelitian ini menempuh langkah-langkah sebagai berikut: 1. Persiapan Dalam persiapan ini, peneliti mengadakan observasi awal ke tempat penelitian, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran awal tentang keadaan umum TPQ al-Wahdah Purwoyoso Ngaliyan, dan mengurus perizinan untuk dapat mengadakan penelitian di tempat tersebut. 2. Pelaksanaan Setelah mendapatkan persetujuan izin penelitian (penilaian baik dari pihak sekolah) maka peneliti mulai memberikan test secara langsung kepada responden yang telah terpilih sebagai sampel penelitian. Setelah pengumpulan data melalui test selesai, maka peneliti mengadakan observasi dan wawancara untuk mendapatkan data-data pelengkap, seperti keadaan umum TPQ al-Wahdah, keadaan guru dan murid dan dokumendokumen yang berkaitan dengan penelitian. G.
Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa data tersebut, dalam analisa ini peneliti menggunakan teknik analisis data statistik, adapun tahapan analisanya serta rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Analisis pendahuluan Dalam analisis pendahuluan, peneliti menggunakan data yang terkumpul dalam tabel t-independent untuk memudahkan dalam pengolahan data selanjutnya.
19
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, op.cit, hlm. 135.
54
Untuk data “tes kecerdasan spiritual anak” terdiri dari 50 item soal dengan ketentuan 25 item pre-test dan 25 item post-test dengan 4 alternatif jawaban. Alternatif jawaban a di beri skor 4 Alternatif jawaban b di beri skor 2 Alternatif jawaban c di beri skor 1 Alternatif jawaban d di beri skor 0.20 b. Analisis Uji Hipotesis Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan. Adapun jalan analisisnya adalah melalui pengolahan data dari 2 variabel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, yang nantinya diuji perbedaan nilai rata-rata suatu amatan (variabel kontinum) dari dua kelompok. Dalam hal ini penulis menggunakan rumus uji t-independent (independent t-test) yaitu sebagai berikut:21
t=
X1 − X 2 Sx1 − x 2
⎧⎪ ∑ x12 + ∑ x2 2 ⎫⎪ ⎧ 1 1 ⎫ Sx1 − x2 = ⎨ ⎬• ⎨ + ⎬ ⎪⎩(n1 − 1) + (n2 −1) ⎪⎭ ⎩ n1 n2 ⎭ Keterangan : t
= nilai t (indeks perbedaan)
X1
= nilai rata-rata skor x untuk kelompok Kontrol
X2
= nilai rata-rata skor x untuk kelompok Terikat
Sx1 − x 2 = nilai galat baku perbedaan
n
= jumlah responden
c. Analisis lanjut Analisis ini berguna untuk membuat interpretasi lebih lanjut yaitu untuk mengecek ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara dua 20
Sukidi, Rahasia sukses Hidup Bahagia, Kecerdasan Spiritual Mengapa SQ Lebih Penting Dari Pada IQ , (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002), hlm. 80. 21 Ibnu Hajar, Bahan Kuliah Statistik Pendidikan Program Sarjana S.I op.cit., hlm. 17.
55
variabel dengan mengkorelasikan hasil perhitungan t-dependentt (t-test) dengan taraf signifikan 5% dan 1% dengan kemungkinan sebagai berikut: Jika to > dari tt 1% dan 5%, maka signifikan dan hipotesis diterima. Jika to < lebih kecil dari tt 1% dan 5% maka tidak signifikan dan hipotesis ditolak.22
22
Ibid, hlm. 18.