BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) ‘Aisyiyah Surakarta Jl. Ki Hajar Dewantoro 10, Kentingan, Surakarta.
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada 16 – 18 Desember 2015, pertemuan dilakukan di luar jam perkuliahan pada sore hari pukul 15.00 s/d 16.30 WIB.
B. Metode Penelitian Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jenis Penelitian Jenis
penelitian
ini
merupakan
penelitian
eksperimen
dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk membandingkan dua perlakuan yang berbeda kepada subjek penelitian dengan menggunakan teknik desain faktorial. Menurut Sudjana (2002), eksperimen faktorial adalah eksperimen yang semua taraf sebuah faktor tertentu dikombinasikan atau disilangkan dengan semua taraf tiap faktor lainnya yang ada dalam eksperimen itu. Dalam eksperimen ini tahapan yang harus dilakukan yaitu menentukan faktor terkendali, Taraf faktor terkendali, matriks eksperimen, uji ANOVA, dan uji setelah eksperimen. 2. Desain Penelitian Dalam penelitian ini disusun rancangan dengan rancangan faktorial 2x2. Selanjutnya mengenai rancangan penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut :
70
71
Tabel 3.1 Kerangka desain penelitian Jenis Treatment
Circulo Massage (A1)
Conrtrasbath (A2)
Tinggi (B1)
A1B1
A2B1
Rendah (B2)
A1B2
A2B2
Vo2Max
Keterangan : A1B1 : kelompok yang diberikan circulo massage terhadap kadar asam laktat pada VO2max tinggi A2B1 : kelompok yang diberikan contrasbath terhadap kadar asam laktat pada VO2max tinggi A1B2 : kelompok yang diberikan circulo massage terhadap kadar asam laktat pada VO2max rendah A2B2 : kelompok yang diberikan contrasbath terhadap kadar asam laktat pada VO2max rendah
C. Variabel Penelitian Variabel yang dikaji pada penelitian ini terdiri dari dua variabel. Identifikasi variable merupakan penjelasan mengenai peran suatu veriabel dalam penelitian. Dalam penelitian ini digunakan 2 variabel. Adapun 2 variabel tersebut yaitu variable bebas (independent variabel) dan variable terikat (dependent variabel). Rincian variabel penelitian adalah : 1. Variabel bebas (independent) a. Variabel manipulatif : 1) Circulo massage 2) Contrasbath b. Variabel Atributif yang dikendali, merupakan variable yang melekat pada sampel dan menjadi sifat dari sampel tersebut yang dibedakan menjadi dua yaitu 1) VO2max Tinggi 2) VO2max rendah
72
2. Variabel Terikat ( dependen ): Dalam penelitian ini variable terikatnya yaitu kadar asam laktat.
D. Definisi Operasional Variable Penelitian Untuk memberikan penafsiran yang sama terhadap variabel-variabel dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan definisi dari setiap variabel penelitian yaitu sebagai berikut : 1. Variabel bebas (independent) yaitu variabel yang mempengaruhi variable lain. a. Variabel manipulatif (perbuatan), yang terdiri dari: 1) Circulo massage Circulo massage merupakan salah satu massage dengan sasaran utama sirkulasi darah dan limfe dengan teknik andalan friction dengan pola gerakan sirkuler dengan gerakan lain seperti tapotement, effleurage, walken dan skin rolling, dimana gerakan massage dimulai dari distal baru keproksimal tubuh. Dilakukan lebih kurang 30 menit dengan pengulangan 3-8 kali pengulangan. 2) Contrasbath Contrasbath adalah salah satu bentuk hydroterapi yang menggunakan air hangat dan air dingin. Perendaman air hangat dan air dingin dilakukan secara bergantian akan menyebabkan vasokontriksi dan vasodilatasi yang akan melancarkan aliran darah lokal, meningkatkan elastisitas otot dan mengurangi kejang otot. Dalam penelitian ini perendaman periodic menggunakan air panas dengan suhu 38°C selama 4 menit dan air dingin dengan suhu 18°C selama 1 menit dan kembali ke air hangat selama 4 menit dilakukan sebanyak 3-8 kali pengulangan. b. Variable atributif yang berupa VO2max: Konsumsi oksigen maksimal (VO2max) adalah jumlah maksimal oksigen yang dapat dikonsumsi selama aktivitas fisik. Untuk mengukur apakah sampel memiliki VO2max tinggi atau rendah yaitu dengan cara
73
mengunakan
MFT (Multystage Fitness Test), satuan yang digunakan
dalam pengukuran MFT ini adalah ml/kg/min dengan skala data ratio. 2.
Variabel terikat (dependent), Kadar asam laktat merupakan intermediate product dari metabolism glukosa. Kadar laktat darah orang sehat dalam keadaan istirahat sekitar 1-2 mM/L. Dalam penelitian ini proses glikolisis anaerob dilakukan melalui olahraga anaerobic berupa latihan beban merupakan latihan fisik dengan alat berupa quadriceph banch dengan satuan kg dan skala data ratio. Untuk mengukur kadar asam laktat dalam tubuh adalah dengan cara uji lab darah asam laktat menggunakan “blood lactate monitoring system”. Satuan yang digunakan dalam mengukur tingkat kadar asam laktat dalam darah dengan merk alat Accu-chek, dengan satuan mg/dL skala data ratio.
E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Prodi Fisioterapi D-4 STIKES ‘Aisyiyah Surakarta. 2. Sampel Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 mahasiswa, yang diperoleh dengan tehnik purposive random sampling. Menurut Sudjana (2002:148) teknik purposive random sampling yaitu jumlah populasi yang ada untuk menjadi sampel harus memenuhi ketentuan-ketentuan untuk memenuhi tujuan penelitian. Pada Penelitian ini sampel dari populasi harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut: a. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target dan terjangkau yang akan diteliti. Dalam penelitian ini terdiri dari: 1) Sehat jasmani 2) Tidak sedang melakukan aktifitas olahraga 3) Bukan seorang atlet
74
4) Responden yang bersedia mengikuti instruksi peneliti dari awal sampai akhir penelitian. b. Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi adalah menghilangkan /mengeluarkan subjek yang tidak memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab. Dalam penelitian ini kriteria eksklusi terjadi bila: 1) Responden tidak bersedia dan tidak bekerjasama dalam mengikuti penelitian 2) Sedang dalam proses latihan 3) Seorang atlet 4) Tidak sehat dari segi jasmani c. Besar sampel Penentuan besarnya sampel untuk kebanyakan penelitian adalah lebih dari 30 dan kurang dari 500. Mengacu pada hal tersebut maka penelitian ini mengambil sampel sebanyak 40 orang dengan pertimbangan adanya keterbatasan waktu, tenaga dan biaya yang tersedia. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan cara : Tes dan Pengukuran. Menurut Ismaryati (2006 : 4) mengemukanakan bahwa untuk memperoleh informasi tentang seseorang atau obyek kita harus menggunakan tes, sedangkan cara pengambilan atau pengumpulandata dilakukan dengan teknik pengukuran. Tes merupakan alat ukur. Tes adalah merupaka suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan, Nurhasan, 2001:3. Tes adalah sebuah prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data atau keterangan yang diinginkan dengan cara yang relative cepat, Ali Maksum (2009 : 56). Jadi tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multystage Fitness Test (MFT). Pengukuran adalah salah satu proses pengumpulan data, pengumpulan data adalah pengadaan data baik primer maupun sekunder untuk kepentingan
75
penelitian, Ali Mksum (2009 : 54). Hal tersebut sependapat dikemukakan oleh Nurhasan (2001 : 4) bahwa pengukuran proses pengumpulan data atau informasi dari suatu obyek tertentu dan dalam proses pengukuran diperlukan suatu alat. Jadi yang diukur dalam penelitian ini adalah Volume Oksigen Maksimal (VO2Max), dengan kriteria kategori kebugaran jasmani sebagaimana dalam The Aerobic Way oleh Kenneth H. Copper. 1977.
G. Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data Menyusun instrument adalah pekerjaan penting di dalam langkah penelitian. Akan tetapi mengumpulkan data jauh lebih penting lagi, terutama apabila menggunakan metode yang memiliki cukup besar celah untuk dimasuki unsur minat yang lain. Itulah sebabnya menyusun instrument pengumpulan data harus ditangani secara serius agar diperoleh hasil yang sesuai dengan kegunaannya yaitu pengumpilan variable yang tepat. Alat atau instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Ridwan, 2009 : 67). Sedangkan pengumpulan
Arikunto data
(2006 tidak
:
150)
ubahnya
mengemukakan
dengan
berbicara
bahwa
instrument
masalah
evaluasi.
Mengevaluasi tidak lain adalah memperoleh data tentang status sesuatu dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah dientukan, karena mengevaluasi juga mengadakan pengukuran. Berdasarkan pada pengertian di atas, maka apabila kita menyebut jenis metode dan alat atau instrument pengumpulan data, maka sama saja dengan menyebut alat evaluasi, atau setidak-tidaknya hamper seluruhnya sama. Sesuai dengan bentuk-bentuk tes yang digunakan dalam proses pengumpulan data, maka instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Melakukan tes dan pengukuran a. Tahap Pemilihan dan Penentuan Sampel, prosedur pemilihan dan penentuan sampel menyangkut: Semua responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai sampel diberikan nomor urut.
76
b. Setelah semuanya siap maka seluruh responden yang memenuhi kriteria dan sudah bersedia mengikuti penelitian ini dilanjutkan dengan melakukan tes dengan cara melakukan Multystage Fitness Test (MFT) ml/kg/min, dan pengukuran dilakukan sehingga diketahui dari tes tersebut. c. Masing-masing hasil dari tes dan pengukuran tersebut datanya di analisis, sehingga diketahui hasil akhir yaitu untuk mengetahui antara responden yang memiliki VO2Max tinggi dan Vo2max rendah. Dan nantinya akan dipecah menjadi dua kelompok. d. Kelompok VO2Max tinggi diberikan latihan beban dengan mengunakan alat berupa quadriceph bench sampai responden benar-benar merasakan rasa lelah, setelah itu kita ukur dengan alat pengukur kadar asam laktat yang berupa blood lactate monitoring system”. Satuan yang digunakan dalam mengukur tingkat kadar asam laktat dalam darah dengan merk alat accu chek, dengan satuan mg/dL.dengan batas pengukuran alat ini adalah 10-200 mg/dL. Kemudian setelah semuanya diketahui nilainya, dan untuk menurunkan kadar asam laktat tersebut maka beberapa responden diberikan pemulihan yang berupa circullo massage dan sebagian responden lagi diberikan contrasbath, lalu kita cek kembali dengan alat accu chek untuk mengetahui apakah ada penurunan pada kadar asam laktatnya. Tidak jauh berbeda dengan kelompok VO2max tinggi, hal ini juga berlaku pada VO2Max rendah. 2. Instrument Tes Multystage Fitness Test (MFT) : a. Alat yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah : 1) Pita cadence untuk lari bolak balik 2) Lintasan lari 3) Mesin pemutar kaset (Tape recorder) 4) Jarak ± 20 meter pada permukaan yang datar, rata dan tidak licin. 5) Stopwatch 6) Kerucut pembatas atau patok 4 7) Kaset audio yang telah tersedia bersama buku peunjuk dan formulir
77
b. Sebelum melaksanakan tes 1) Jangan makan selama 2 jam sebelum melaksanakan tes 2) Kenakan pakaian olahraga dan pakailah alas kaki yang dapat mengurangi kemungkinan tergelincir. 3) Jangan minum alkohol, obat atau roko sebelum tes. 4) Jangan melakukan tes setelah selesai melakukan latihan berat pada hari yang sama. 5) Hindari kondisi udara lembab dan atau cuaca panas. c. Prosedur pelaksanaan tes Ceklah kecepatan mesin pemutar kaset/CD dengan menggunakan periode kalibrasi satu menit dan sesuaikan jarak lari bilamana perlu (telah dijelaskan di dalam pita rekeman/CD). 1) Ukurlah jarak hasil cek kaset tersebut dan berilah tanda dengan pita dan pembatas jarak. 2) Jalankan pita cadencenya. 3) Instruksikan kepada testi untuk lari ke arah ujung/akhir yang berlawanan dan sentuhkan satu kaki di belakang garis batas pada saat terdengar bunyi “tuut”. Apabila testi telah sampai sebelum bunyi “tuut”, testi harus bertumpu pada titik putar, menanti tanda bunyi, kemudian lari ke arah garis yang berlawanan agar supaya dapat mencapai tepat pada saat tanda berikutnya berbunyi . 4) Pada akhir dari tiap menit interval waktu di antara dua bunyi “tuut” makin pendek, oleh karena itu, kecepatan lari makin bertambah cepat. 5) Testi harus dapat mencapai garis ujung pada waktu yang ditentukan dan tidak terlambat. Tekankan kepada testi agar berputar dan lari kembali, bukannya lari membuat belokan melengkung, karena akan memakan lebih banyak waktu. 6) Tiap testi terus berlari selama mungkin sehingga testi tidak dapat lagi mengejar tanda bunyi “tuut” dari pita rekaman. Kriteria untuk menghentikan testi adalah apabila testi tertinggal tanda bunyi “tuut” dua kali lebih dari dua langkah di belakang garis ujung.
78
d. Setelah melaksanakan tes Lakukan gerakan – gerakan pendinginan (Cooling down) setelah menyelesaikan tes lari multitahap ini dengan berjalan dan diikuti dengan peregangan otot – otot, janganlah dibiarkan testi duduk secara mendadak setelah menyelesaikan tes tersebut. e. Menganalisis Nilai Dapat memberikan prediksi (prakiraan) dari ambilan oksigen maksimum untuk kelompok peralakuan.
Gambar 3.1 Pelaksanaan Multystage Fitness Test (MFT)
3. Instrumen Asam Laktat : Data asam laktat di dapat setelah responden melakuakan latihan beban dan setelah melakukan treatment berupa circulo massage dan contrasbath. a. Alat yang dibutuhkan : 1) Kapas 2) Alkohol 3) Blood lancet 4) Jarum yang sudah steril 5) Strip asam laktat (BM-lactate) 6) Alat accu chek b. Prosedur pelaksanaan : 1) Bersihkan terlebih dahulu jari yang akan diambil darahnya dengan kapas yang sudah diberi alkohol.
79
2) Setelah itu pasang jarum kedalam alat blood lancet, kemudian arahkan pada jari yang sudah dibersihkan tadi. 3) Kemudian ambil strip untuk mengambil darahnya, dan masukkan strep tersebu pada alat accu chek untuk mengetahui hasilnya. 4) Setelah semuanya selesai maka bersikah kembali jari yang telah ditusuk tadi dengan kapas beralkohol dan ganti jarum yang ada di blood lancet untuk pelaksanaan pemeriksaan selanjutnya pada responden berikutnya.
Gambar 3.2 Alat ukur asam laktat (www.cardiomed.com)
80
H. Alur Penelitian
Populasi 40 Sampel
20 VO2max tinggi
20 VO2max rendah
Latihan beban
Latihan beban
Kadar asam laktat meningkat
Kadar asam laktat meningkat
10 sampel diberi circulo massage 10 sampek diberi contrasbath
10 sampel diberi circulo massage 10 sampel diberi contrasbath
Perbedaan kadar asam laktat Gambar 3.3 Alur Penelitian
I. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varian (ANAVA) dua jalur pada taraf signifikansi α = 0,05. Jika nilai F yang diperoleh (Fo). Selanjutnya untuk membandingkan pasangan rata-rata dari perlakuan yang diberikan digunakan uji rentang Newman Keuls (Sudjana, 2005:36). Untuk memenuhi asumsi dalam teknik anava, maka dilakukan uji normalitas (Uji Lilliefors) dan uji Homogenitas Varians (dengan uji Bartlett) (Sudjana, 2002: 261-264). Urutan langkah-langkah analisis data penelitian ini adalah :
81
1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Distribusi Frekuensi Uji
normalitas
distribusi
frekuensi
dalam
penelitian
ini
menggunakan metode Lilliefors (Sudjana, 2005: 466). Adapun prosedur pengujian normalitas adalah sebagai berikut: 1) Pengamatan x1, x2, . . . , xn dijadikan bilangan baku z1, z2, z3, . . . , zn, dengan menggunakan rumus : zi
xi x s
Keterangan : xi = Nilai tiap kasus x
= Rata-rata
s
= Simpangan baku
a) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(zi) = P(z zi) b) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, . . . , zn, yang lebih kecil atau sama dengan zi. Jika proporsi dinyatakan oleh S z i
banyaknya z1 , , z n , yang z i n
c) Hitung selisih F(zi) – S(zi) kemudian ditentukan harga mutlaknya. d) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut sebagai Lhitung. b. Uji Homogenitas Variansi Uji homogenitas variansi populasi dilakukan dengan uji Bartlet. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut: 1) Membuat tebel perhitungan yang terdiri dari kolom-kolom kelompok sampel; dk (n-1);1/dk;SDi2 , dan (dk) log SDi2 2) Menghitung varians gabungan dari tiap kelompok sampel
x x n ............... (1) SD2 n 1 2
2
82
B = (log SDi2) ∑(ni - 1) 3) Menghitung nilai x2hitung x2 = (Ln)B - (n - 1) Log SDi .............(2) Dengan (Ln 10) = 2,3026 Hasilnya (x2hitung) kemudian dibandingkan dengan x2tabel pada taraf signifikansi α = 5% dan dk (n - 1). 4) Membuat kesimpulan Jika x2hitung < x2tabel, maka dengan demikian Ho diterima, yang berarti bahwa varians dari kelompok-kelompok sampel tersebut homogen. Sebaliknya apabila x2hitung < x2tabel, maka Ho ditolak, yang berarti varians sampel bersifat tidak homogen. c. Uji Hipotesis Langkah-langkah melakukan hipotesis adalah sebagai berikut : 1) Anava Rancangan Faktorial 2x2 a) Metode AB untuk perhitungan Anava Dua Faktor Tabel 3.2 Rancangan Faktorial 2x2 Sumber Variasi
Dk
JK
RJK
Fo
Rata-rata perlakuan
1
RY
R
A
a-1
Ay
A
A/B
B
b-1
By
B
B/E
AB
(a-1) (b-1)
Aby
AB
AB/E
Kekeliruan
Ab (n-1)
Ey
E
Keterangan : A
= Kelompok A
B
= Kelompok B
AB = Interaksi antara kelompok A dengan kelompok B n
= Jumlah sampel
b) Kriteria Pengujian Hipotesis Jika F ≥ F(1 - α) (v1 - v2), maka hipotesis nol ditolak. Jika F ≤ F (1 - α) (v1 - v2), maka hipotesis nol diterima. Dengan demikian dk
83
pembilangan v1 (k - 1) dan dk penyebut v2 = (n1 + ... nk - k), α = taraf signifikan untuk pengujian hipotesis. 2) Uji Rentang Newman-Keuls Setelah Anava Menurut sudjana ( 2004:36) langkah-langkah untuk melakukan uji Newman-Keuls adalah sebagai berikut : a) Susunan k buah rata-rata perlakuan menurut urutan nilainya, dan yang paling kecil sampai kepada yang terbesar. b) Dari rangkaian ANAVA, diambil harga RJKe disertai dk-nya. c) Menghitung kekeliruan buku rata-rata untuk setiap perlakuan dengan rumus : Sy
RJK e (kekelirua n) n
RJK (kekeliruan) juga didapat dari hasil rangkuman anava. d) Tentukan taraf signifikan α, lalu gunakan daftar rentang stident. Untuk uji Newman - Keuls, di ambil v = dk dari RJK (kekeliruan) dan p = 2, 3, ... , k. Harga-harga yang didapat dari badan daftar sebanyak (k - 1) untuk v dan p supaya di catat. e) Kalikan harga-harga yang didapat di titik (...) diatas masing-masing dengan Sy, dengan jalan demikian diperoleh apa yang dinamakan rentang signifikan terkecil (RST). f)
Bandingkan selisih rata-rata terkecil dengan RST untuk mencari p k selisih rata-rata terbesar dan rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk
p = (k - 1), dan seterusnya. Demikian halnya dengan
perbandingan selisih rata-rata terbesar kedua rata-rata terkecil dengan RST untuk p = (k - 1), selisih rata-rata terbesar kedua dan rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk p = (k - 2), dan seterusnya. Dengan jalan begini, semuanya akan ada ½k (k - 1) pasangan yang harus dibandingkan. Jika selisih-selisih yang didapat lebih besar dari pada RST-nya masing-masing maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan di antara rata-rata perlakuan.