BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini pada 7Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Kota Pangkalpinang, yaitu SMA St. Yosef, SMKN I, SMK Sore, SMAN 3, SMAN 4, SMK Bakti, dan MAN Model. Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan atas survei pendahuluan pada Maret 2015, dengan cara pendataan remaja SMA pada 7 kecamatan di Kota Pangkalpinang yang kegemukan,menggunakan indikator IMT/U untuk kategori gemuk, berada diantara >1 SD s.d 2 SD (Standar WHO 2006). Penelitian dilakukan selama 3 bulan, yaitu pada bulan Oktober-Desember 2015.
B. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Jenis Analitik dengan metode quasi eksperimen rancangan stratified purposive sampling pre-post test with control group design (Hadi, 2015). Subjek penelitian terbagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok remaja SMA yang kegemukan mendapat konseling gizi 1x/bulan (P1), kelompok remaja SMA yang kegemukan mendapatkan konseling gizi 2x/bulan dengan rentang waktu 2 minggu sekali (P2) sebagai kelompok yang di intervensi dan satu kelompok sebagai kontrol. Rancangan eksperimen ini bisa dilihat pada gambar berikut : Rancangan eksperimen Konseling Gizi (P1)
O1
X1
Konseling Gizi (P2)
O2
X2
Kontrol
O3
O4 X3
O5 O6
Keterangan : O1 = Observasi awal kelompok perlakuan konseling gizi 1x/bulan (Aktivitas fisik, asupan makanan, berat badan, dan tinggi badan)
14
15
O2 = Observasi awal kelompok perlakuan konseling gizi 2x/bulan (Aktivitas fisik, asupan makanan, berat badan, dan tinggi badan ) O3 = Observasi awal kelompok kontrol (Aktivitas fisik, asupan makanan, berat badan, dan tinggi badan ). O4=
Observasi akhir kelompok konseling gizi 1x/bulan (Aktivitas fisik, asupan makanan, dan berat badan ).
O5 = Observasi akhir kelompok konseling gizi 2x/bulan (Aktivitas fisik, asupan makanan, dan berat badan). O6 = Observasi akhir kelompok kontrol (Aktivitas fisik, asupan makanan, dan berat badan) X1 = Perlakuan konseling gizi 1x/ bulan X2 & X3 = Perlakuan konseling gizi 2x/ bulan ( Notoatmodjo, 2010 ) C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah keseluruhan dari unit di dalam pengamatan yang akan dilakukan (Hastono dan Sabri, 2011).Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja SMA yang kegemukan di 22 SMA yang berada pada tujuh kecamatan di Kota Pangkalpinang tahun ajaran 2014/ 2015. Sampel adalah sebagian dari populasi yang nilai/karakteristiknya kita ukur dan untuk menduga karakteristik dari populasi (Hastono dan Sabri, 2011). Sampel dalam penelitian adalah remaja SMA yang kegemukan dari hasil ploting pada grafik pertumbuhan dengan membandingkan pengukuran Indek Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) berada diantara >1 SD s.d 2 SD (Standar WHO 2006) ). Sampel dalam penelitian ini adalah remaja SMA yang kegemukan, yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. 1.
Kriteria inklusi meliputi : a. Remaja SMA dengan umur 15-16 tahun b. Bersedia menjadi sampel penelitian
16
2.
Kriteria esklusi meliputi: a. Subjek sedang menjalani terapi pengobatan hormon atau menjalankan terapi diet seperti mengkonsumsi produk pelangsing tubuh, terapi penurunan berat badan menggunakan produk tertentu. b. Subjek tidak mengikuti seluruh rangkaian penelitian.
D. Teknik Sampling Hasil dari survei awal dan setelah dilakukan kriteria inklusi dan esklusi,dari 22 SMA yang ada di Kota Pangkalpinang didapatkan 7 SMA memenuhi kriteria sampel, kemudian dibagi 3 kelompok perlakuan, yaitu kelompok perlakuan satu (P1), kelompok perlakuan dua (P2) dan kelompok kontrol. Metode ini menggunakan teknik stratified purposive sampling yaitu sampel diambil sesuai dengan jumlah sampel yang dibutuhkan pada masing-masing kelompok pada sekolah yang jaraknya berdekatan. Penentuan besar sampel menggunakan uji beda dua mean kelompok tidak berpasangan dengan rumus : n1 = n2= 2
Keterangan : n
= Besar sampel tiap kelompok
d
= Selisih rerata sebelum dan sesudah konseling gizi pada masing-masing group adalah 2
Sd = Simpangan baku dari selisih rerata sebelum dan sesudah konseling gizi pada masing –masing group adalah 3 Zα = Bilangan normal standar pada tingkat kemaknaan 95% ( 1,96 ) Zβ = Power test 80% ( 0,842 ) ( Podojoyoet al. 2008 ). Bila dimasukan kedalam rumus maka akan diperoleh hasil : 2n = 4 ( 1,96 + 0,842 )² x 3² 2² = 12, 25 = 13 + 20% ( cadangan drop out ) = 16 ( sampel tiap kelompok) Total sampel tiga kelompok menjadi 48 subjek penelitian.
17
E. VariabelPenelitian 1. Variabel bebas: Konseling Gizi, aktivitas fisik dan asupan makanan 2. Variabel terikat: Penurunan berat badan remaja SMA yang kegemukan.
F. Definisi Operasional 1. Konseling Gizi Definisi : Penyampaian informasi atau pesan–pesan gizi meliputi pesan gizi seimbang, pengaturan diet, peningkatan aktivitas fisik. Frekuensi 1x45menit untuk konseling kelompok dan 1x 30 menit untuk konseling individu. AlatUkur
: Materi dan leaflet
HasilUkur
: 0= Tidak dikonseling 1= Dikonseling 1x sebulan 2= Dikonseling 2x sebulan
SkalaPengukuran
: Ordinal
Cara Ukur
: Konseling 1x/Bulan, 2x/bulan, dan tidak dikonseling.
2. Aktivitas fisik Definisi : Aktivitas fisik merupakan banyaknya energi yang dikeluarkan rata-rata perhari dengan melihat intensitas dan waktu kegiatan rata- rata dalam seminggu yang lalu, kemudian diolah dengan cara perhitungan IPAQ untuk melihat rata-rata energi terpakai perhari kemudian dibandingkan dengan kebutuhan perorang perhari menggunakan rumus Haris Benedict. Alat Ukur
: Kuesioner IPAQ
Hasil Ukur
: Numerik
SkalaPengukuran
: Rasio
Cara Ukur
: Menghitung
persentase
kebutuhan energi perhari.
energi
terpakai
terhadap
18
3. AsupanMakanan Definisi : Asupan makanan yaitu jumlah energi yang masuk, merupakan total energi hasil perhitungan asupan total zat gizi makro (protein, karbohidrat, dan lemak)subjek perhari hasil perhitungan FFsq yang dibandingkan dengan kebutuhan perorang perhari. Alat Ukur
: Kuesioner FFsQ
Hasil Ukur
: Numerik
Skala Pengukuran
: Rasio
Cara Ukur
: Menghitung
persentase
asupan
makanan
terhadap
kebutuhan perorang perhari menggunakan rumus Haris Benedict. 4. Remaja SMA yang kegemukan Definisi : Hasil pengukuran remaja SMA usia 15-16 tahun berdasarkan IMT/U pada grafik pertumbuhan berada pada kategori > 1 SD s.d 2 SD. Alat Ukur
: 1. Berat Badan, Timbangan injak digital Amron Body Fat Analyzer dengan ketelitian 0,1 kg. 2. Tinggi Badan, Microtoice dengan ketelitian 0,1 cm 3. Grafik pertumbuhan remaja standar WHO 2006
Hasil Ukur
: Ploting pada grafik pertumbuhan berada > 1SD s.d 2SD
Skala Pengukuran : Rasio Cara Ukur
: Penimbangan BB, Pengukuran TB, perhitungan IMT dan Plotingpada grafik pertumbuhan menurut umur subjek penelitian.
5. Penurunan berat badan remaja SMA yang kegemukan Definisi : Hasil pemantauan perubahan berat subjek penelitian sebelum dan setelah dilakukan konseling gizi dihitung dalam kilogram berat badan. Alat Ukur
: Timbangan injak digital Amron Body Fat Analyzer dengan ketelitian 0,1 kg
Hasil Ukur
: Numerik
19
Skala Pengukuran
: Rasio
Cara Ukur
: Menghitung selisih berat badan sebelum dansetelah dikonseling.
G. InstrumenPenelitian Instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian.Instrumen dalam penelitian ini adalah : 1. Kuesioner
untuk
mengumpulkan
data
karakteristik
umum
subjek
penelitian,meliputi: a. Karakteristik remaja : umur, jenis kelamin, uang saku, dan jumlah anggota keluarga. b. Karakteristik orang tua : pendidikan ayah, pendidikan ibu, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, dan pendapatan orang tua. 2. Formulir FFsQ untuk mengetahui jumlah, jenis dan frekuensi makanan sumber energi, yang meliputi makanan sumber karbohidrat, protein, dan lemak selama 1 bulan terakhir. 3. Formulir IFAQ untuk mengukur rata-rata energi yang dikeluarkan untuk beraktivitas sehari-hari . 4. Timbangan berat badan untuk mengukur berat badan (kg) subjek penelitian dengan memakai baju tanpa alas kaki. Alat yang digunakan merk Amron Body Fat Analiyzer dengan tingkat ketelitian 0,1 kg. 5. Mikrotoice untuk mengukur tinggi badan sampel dengan merk Statumeter kepekaan 0,1 m.
20
H. Alur Penelitian Populasi remaja SMA yang kegemukan di Kota Pangkalpinang N = 119
Inklusi/Eksklusi Sampel Remaja SMA Yang Kegemukan n = 48 Purposive sampling
Grup P1
Grup P2
Grup Kontrol
(n=16)
(n=16)
(n=16)
Dilakukan Konseling Gizi 1 kali/bln
Dilakukan Konseling Gizi 2 kali/bulan
Tanpa Konseling Gizi
Aktivitas fisik
Aktivitas fisik
Aktivitas fisik
Asupan Makanan
Asupan Makanan
Asupan Makanan
Perubahan Berat Badan ( turun, tetap, dan naik)
Analisis Data
Gambar 3.1.
Alur Penelitian Pengaruh Konseling Gizi, Aktivitas Fisik, dan Asupan Makanan terhadap Penurunan Berat Badan Remaja SMA Yang Kegemukan
21
I.
Prosedur Pengumpulan Data Dalam melaksanakan penelitian, pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1.
Tahap Awal a. Mengurus ethical clearance dari Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. b. Mengurus perijinan penelitian. c. Koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas pendidikan, dan kepala Sekolah Kota Pangkalpinang. d. Memberikan penjelasan kepada enumerator tentang tatacara pengambilan data penelitian dan menyiapkan instrument penelitian. e. Pengumpulan data awal, yaitu mengumpulkan data berat badan dan tinggi badan siswa kelas 1 SMA Kota Pangkalpinang untuk menentukan status gizi subjek yang berkategori kelebihan berat badan (kegemukan). f. Selanjutnya subjek dipilah berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi dan diberikan blanco informed consent, yaitu kesediaan menjadi subjek penelitian. g. Melakukan purposive sampel penelitian.
2.
Tahap Pelaksanaan a. Membagi sampel penelitian menjadi 3kelompok yaitu kelompok pertama diberikan konseling gizi 1x /1 bulan, kelompok kedua diberikan konseling gizi 2x /1 bulan, kelompok ke tiga tanpa konseling gizi. b. Dilakukan preetest terhadap semua responden pada tiga kelompok berupa penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, recall menggunakan formulir FFsQ dan formulir IPAQ. c. Pada kelompok perlakuan dilakukan konseling d. Kelompok pertama(P1) konseling dilakukan setiap 1x/bulanselama2bulan, meliputi konseling secara kelompok durasi 45 menit mengenai pesan gizi seimbang dan peningkatan aktivitas fisik, dan konseling perindividu dilakukan untuk pengturan diet menggunakan leaflet 1x30 menit. e. Kelopok kedua (P2) konseling dilakukan setiap2x/bulan dengan jarak 2x/ minggu selama 2 bulan, meliputi konseling secara kelompok durasi 45
22
menit mengenai pesan gizi seimbang dan peningkatan aktivitas fisik , dan konseling perindividu
dilakukan untuk pengaturan diet menggunakan
leaflet 1x30 menit f. Setiap bulan selama 2 bulan dilakukan observasi terhadap penimbangan berat badan, sedangkan pengambilan data asupan makanan dan aktivitas fisik dilakukan pada bulan pertama sebelum dilakukan konseling gizi (pree test) dan bulan terakhir setelah dilakukan konseling gizi (post test) dengan cara recall menggunakan formulir FFsQ dan formulir IPAQ
J. Analisis Data Analisis data dilakukan dengan SPSS for Window 13,0. Pada data yang terkumpul diolah dan dianalisis meliputi pembersihan data, code, tabulasi dan data dimasukan kedalam komputer. 1.
Analisis Univariat Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan pada tiap variabel penelitian, yang meliputi : a.
Data umum subjek penelitian, yaitu : - Karakteristik remaja terdiri dari :umur, jenis kelamin, uang saku, jumlah anggota keluarga. - Karakteristik orang tua terdiri dari : pendidikan ayah, pendidikan ibu, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, dan pendapatan orang tua.
b.
Data berat badan, aktivitas fisik, asupan makanan (energi total, protein, lemak, dan karbohidrat).
2.
Analisis Bivariat a. untuk melihat pengaruhkonseling gizi terhadap penurunan berat badan remaja SMA yang kegemukan menggunakan uji statistik One Way Anova (korelasi antar kelompok). b. Untuk melihat pengaruh aktivitas fisik terhadap penurunan berat badan remaja SMA yang kegemukan dan untuk melihat pengaruh asupan makanan terhadap
penurunan
berat
badan
remaja
SMA
yang
kegemukan
menggunakan uji statistik product moment / pearson (korelasi antar variabel).
23
3. Analisis Multivariat Analisis untuk melihat variabel yang paling berpengaruh (konseling gizi, aktivitas fisik, atau asupan makanan) terhadap penurunan berat badan remaja SMA yang kegemukan menggunakan analisis regresi linier berganda.