BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat pengambilan data penelitian yang dibutuhkan untuk mengetahui bakat siswa-siswi SD Negeri Kelas V se-Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta yaitu di setiap sekolah masing-masing, menyesuaikan kriteria yang sesuai untuk tempat perpos-pos tes pemanduan bakat termasuk dilapangan sekitar sekolah. Penelitian dilaksanakan 13 kali pertemuan dengan tempat sekolah yang berbeda-beda yaitu : 1. SD Negeri Punggawan
: 8 April 2016
2. SD Negeri Banyuanyar II
: 8 April 2016
3. SD Negeri Nayu Barat I
: 28 Maret 2016
4. SD Negeri Kadipiro
: 1 April 2016
5. SD Negeri Kestalan No.05
: 2 April 2016
6. SD Negeri Ketelan No.12
: 17 Maret 2016
7. SD Negeri Manahan
: 5 April 2016
8. SD Negeri Mangkubumen Wetan 63
: 29 Maret 2016
9. SD Negeri Sumber I
: 22 Maret 2016
10. SD Negeri Sumber IV
: 24 Maret 2016
11. SD Negeri Sumber V
: 15 Maret 2016
12. SD Negeri Beskalan
: 18 Maret 2016
13. SD Negeri Cemara Dua No.27
: 7 April 2016
2. Waktu Penelitian Penelitian untuk mengetahui bakat siswa-siswi SD Negeri Kelas V seKecamatan Banjarsari Kota Surakarta ini dilaksanakan pada bulan Maret 2016 s/d April 2016.
31
32 Tabel 2: Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiatan Penelitian No Rencana Kegiatan 2015 1. Persiapan Des a. Observasi 13 b. Identifikasi Masalah 21 c. Penentuan tindakan 25 d. Pengajuan Judul 29 e. Penyusunan Proposal f. Pengajuan Izin Penelitian 2. Pelaksanaan a. Seminar proposal b. Mengurus perijinan c. Pengumpulan Data Penelitian atau pelaksanaan 3. Penyusunan laporan a. Penulisan Laporan b. Pengetikan skripsi Pelaksanaan ujian skripsi dan 4. revisi
Jan
30
Tahun 2016 Feb Mar Apr
Mei
4 5 12 20
14 15
10 11
B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, Mohamad Ali. (1982: 120) menyatakan; “Metode atau Desain Deskriptif yaitu Penelitian yang berusaha untuk berupaya pemecahan masalah atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan dengan menempuh langkahlangkah pengumpulan, klasifikasi, dan analisis/pengolahan data membuat kesimpulan dan laporan; Penelitian diskriptif bertujuan untuk penggambaran tentang sesuatu keadaan secara obyektif dalam suatu diskripsi situasi”. Dalam hal ini mendiskripsikan hasil Penelusuran Bakat Olahraga SiswaSiswi SD Negeri Pelajaran 2015/2016.
Kelas V se-Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta Tahun
22 29 19
33 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populaasi dalam penelitian ini adalah Siswa-Siswi SD Negeri Kelas V Se-Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta untuk Tahun Pelajaran 2015/2016 sebanyak 52 SD Negeri . 2. Sampel Penelitian Sampel yang digunakan untuk siswa-siswi
SD Negeri kelas V
Kec.Banjarsari Kota Surakarta yaitu SD Negeri Punggawan, SD Negeri Banyuanyar II, SD Negeri Nayu Barat I, SD Negeri Kadipiro, SD Negeri Kestalan No.05, SD Negeri Ketelan No.12, SD Negeri Manahan, SD Negeri Mangkubumen Wetan 63, SD Negeri Sumber I, SD Negeri Sumber IV, SD Negeri Sumber V, SD Negeri Beskalan, SD Negeri Cemara Dua No.13.
D. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu Purposive Quota Sampling, dengan jumlah sampel yang di targetkan 13 sekolah yang mewakili dari setiap daerahnya. Dengan kriteria pengambilan sempel yaitu: a. Menurut guru kelas atau guru olahraga yang dipandang menonjol dalam bidang olahraga. b. Siswa-siswi dipandang aktif dalam keseharian. c. Nilai Olahraga lebih tinggi dari rata-rata kelas. d. Pernah atau sering mengikuti pertandingan dan lomba olahraga.
Dari beberapa kriteria pengambilan sampel untuk setiap sekolah diberikan kuota yaitu 10 siswa dan siswi, ,dengan demikian rencana sampel yang diperoleh dapat mencapai lebih dari 100 sampel. Menurut Rukasih A. Maolani, dan Ucu Cahyana
(2015:62).
“Purposive Sampling adalah teknik pemetaan sampel dengan pertimbangan atau tujuan tertentu. Suharsimi Arikunto (2010: 183) menyatakan bahwa “purposive sampel biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan,
34 misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh” . Rukasih A. Maolani, dan Ucu Cahyana (2015:62). Quota Sampling yaitu untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan”.
E. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data dari masing-masing variabel yang terkait dalam penelitian ini dengan menggunakan tes dan pengukuran pemanduan bakat model Sport Search . Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 butir tes Sport Search oleh M. Furqon H dan Sapta Kunta P.(2008:75), adapun macam tes yang akan dilakukan dalam penelitian ini meliputi tes: a. Tinggi badan b. Tinggi duduk c. Berat badan d. Rentang lengan e. Lempar tangkap bola tennis f. Lempar bola basket g. Loncat tegak h. Lari kelincahan i. Lari cepat 40 meter j. Lari multi tahap (multistage aerobic fitness test) Petunjuk pelaksanaan tes terlampir. F. Teknik Uji Validitas Data Reliabilitas Instrumen Instrumen penelitian untuk Sport Search sendiri adalah alat-alat yang sudah didesain sesuai dengan ketentuan 10 item tes tersebut antaralain stopwatch, cone, pita meter, timbangan berat badan ,bola basket,bola tenis, kertas sasaran, kalsit dan lain-lainya, tidak lupa angket untuk Siswa-Siswi SD Negeri Kelas V Se-Kecamatan Banjarsari
Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 yang
digunakan untuk memperoleh data langsung di sempel penelitian.
35 1. Uji Validitas Uji validitas disini yaitu menggunakan aplikasi
Software Sport
Search dengan langkah-langkah yang di jelaskan menurut M.E Winarno (Universitas Negeri Malang) bahwa setelah diperoleh hasil penilaian kemudian : 1) Nyalakan power CPU tunggu sampai program windows. 2) Klik start 3) Klik program 4) Klik Windows eksplorer 5) Buka sub direcrory bakat : a. Klik file PLURST, tekan enter b. Tunggu computer membaca, sampai computer muncul tampilan “Home Master Card”. 6) Anda memasuki program Sport Search a. Klik Sport Search , tekan enter, maka akan muncul tulisan “HI WELCOME to SPORT SEARCH ” Klik CONTINUE. b. SPORT SEARCH as designed to help you...............Klik CONTINUE c. SPORT SEARCH , is proudly supported by............Klik CONTINUE d. SPORT SEARCH , Sport Search CAN.....................Klik CONTINUE e. Masukkan nama anda f. Masukkan tempat/domisili anda (sesuai dengan pilihan tempat yang ada di Negara Bagian Australia) g. Pilih jenis kelamin anda “Male” untuk laki-laki dan “Female” untuk perempuan. h. Silahkan pilih usiaanda dengan rentangan 11-17 tahun (sesuai dengan pilihan tempat yang ada di monitor) i. Tulislah tinggi badan anda (cm) contoh 163,3 j. Tulislah tinggi duduk anda (cm) contoh 87,5 k. Tulislah berat badan anda (cm) contoh 52,5 l. Tulislah panjang rentang lengan anda (cm) contoh 157,8 m. Tulislah skor lempar tangkap bola tenis yang anda peroleh contoh 7
36 n. Tulislah skor lempar bola basket (meter) contoh 4,05 o. Tulislah skor vertikal (cm) contoh 25 p. Tulislah skor kelincahan (detik) contoh 21,5 q. Tulislah skor lari 40 meter (detik) contoh 6,5 r. Tulislah skor shuttle run (level dan shuttle) contoh level 7 shuttle 2 7) Setelah data anda diisi dengan lengkap, maka akan muncul diagram PROFIL KEBUGARAN DAN KETRAMPILAN versi SPORT SEARCH . 8) Klik CONTINUE, pilih overall top 10 sport. Akan muncul 10 jenis cabang olahraga yang dominant dikembangkan sesuai dengan potensi yang anda miliki 9) Klik di CHANGE SELECTION, untuk memilih pengelompokan yang lain. Beberapa piulihan disediakan antara lain: a. Athetic Discipline : Cabang olahraga atletik b. Combative : Cabang olahraga kontak (pertandingan) c. Individual : Cabang olahraga perorangan d. Racquet/stick : Cabang olahraga menggunakan raket e. Team/Ball : Cabang olahraga beregu f. Water : Cabang Olahraga Perairan g. Other : Cabang olahraga yang lain 10) Adapun cara penghitungan keberbakatan secara manual sebagai berikut: a. Setelah melaksanakan sepuluh butir tes, kemudian dicocokan kedalam tabel profil cabang olahraga. b. Kemudian dilakukan penilaian yang disesuaikan dengan umur dan jenis kelamin. c. Selanjutya dicocokkan antara hasil tes dengan norma profil cabang olahraga yang diminati.
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena i instrumen tersebut sudah terkandung dalam aplikasi sport search yang sudah
37 dipercayai dan sudah banyak para ahli yang mengujikan penggunaan tetersebut sudah baik .
G. Teknik Analisis Data Setelah semua data diperoleh, maka dilanjutkan untuk mengolah, menganalisis, dan menilai hasil tes dengan menggunakan software Sport Search dan modifikasi Sport Search oleh M. Furqon H. dan Sapta Kunta P. (2008:76) . Untuk itu diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Setelah melaksanakan sepuluh butir tes, kemudian dicocokan ke dalam tabel profil olahraga yang diminati. 2. Kemudian dilakukan penilaian yang disesuaikan dengan umur dan jenis kelamin (Tabel Norma Penilaian) 3. Selanjutnya dicocokan antara hasil tes dengan norma dengan profil cabang olahraga yang diminati 4. Untuk hasilnya adalah jika hasil tes minimal sama atau lebih baik dari profil cabang olahraga yang diminati, maka anak tersebut ”berbakat” dalam cabang olahraga tersebut. Berikut tabel tentang norma penilaian hasil Tes Modifikasi Sport Search Usia 11-15 Tahun Puetra dan Puteri : Tabel 3. Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search
Usia 11
Putera&Puteri Kategori(Pa)
LTBT
LBB
LT
LK
L 40 M
A (5)
>17
>5.90
>39
<18.02
B (4)
12-16
5.10-5.85
33-38
18.03-20.71
6.79-7.59
6.5-8.7
C (3)
8-11
4.35-5.05
26-32
20.72-23.42
7.60-8.40
4.2-6.4
D (2)
4-7
3.35-4.30
19-25
23.43-26.13
8.41-9.21
2.8-4.2
E (1)
<3
<3.30
<18
>26.14
Kategori(PI)
LTBT
LBB
LT
LK
L 40 M
MFT
A (5)
>15
>5.25
>35
<19.75
<6.81
>7.2
B (4)
10-14
4.4-5.2
29-34
19.8-22.2
6.8-7.7
5.2-7.1
C (3)
6-9
3.5-4.4
23-28
22.2-24.7
7.7-8.7
3.3-5.1
D (2)
3-5
2.7-3.5
17-22
24.7-27.2
8.7-9.6
2.3-3.2
E (1)
<2
<2.65
<16
>27.23
>9.67
<2.3
<6.78
>9.22
MFT >8.8
<2.7
38 Tabel 4. Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search
Usia 12
Putera&Putreri Kategori(PA) LTBT
LBB
LT
LK
L 40 M
MFT
A (5)
>17
>6.80
>42
<18.15
<6.05
>8.8
B (4)
14-16
6.00-6.75
35-41
18.16-20.07
6.06-6.75
8.0-9.2
C (3)
10-13
5.15-5.95
28-34
20.08-21.99
6.76-7.45
5.7-7.9
D (2)
6-9
4.30-5.10
21-27
22.00-23.91
7.46-8.15
3.5-5.6
E (1)
<5
<4.25
<20
>23.92
>8.16
<3.4
Kategori(PI)
LTBT
LBB
LT
LK
L 40 M
MFT
A (5)
>16
>6.20
>36
<18.96
<6.42
>7.7
B (4)
12-15
5.4-6.1
30-35
18.9-21.1
6.4-7.19
6.0-7.6
C (3)
7-11
4.6-5.3
21-29
21.1-23.2
7.2-7.97
4.2-5.9
D (2)
3-5
3.9-4.5
19-20
23.2-25.3
7.9-8.73
2.5-4.1
E (1)
<2
<3.85
<18
>25.38
>8.74
<2.4
Tabel 5. Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search
Usia 13
Putera&Puteri Kategori(PA)
LTBT
LBB
LT
LK
L 40 M
MFT
A (5)
>18
>8.05
>44
<16.60
<5.82
>10.2
B (4)
15-17
6.85-8.00
37-43
16.61-18.72
5.83-6.56
8.9-10.1
C (3)
11-14
5.70-6.80
29-36
18.73-20.84
6.57-7.30
6.6-8.8
D (2)
7-10
4.50-5.65
22-28
20.85-22.97
7.31-8.04
4.3-6.5
E (1)
<6
<4.45
<21
>22.97
>8.05
<4.2
Kategori(PI)
LTBT
LBB
LT
LK
L 40 M
MFT
A (5)
>17
>6.45
>38
<18.17
<6.33
>8.1
B (4)
13-16
5.7-6.4
32-37
18.1-20.35
6.33-7.07
6.3-8.0
C (3)
8-12
4.9-5.65
26-31
20.2-22.3
7.1-7.82
4.5-6.2
D (2)
4-7
4.1-4.85
21-25
22.3-24.4
7.8-8.54
2.7-4.4
E (1)
<3
<4.05
<20
>24.45
>8.55
<2.6
39 Tabel 6. Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search
Usia 14
Putera&Puteri Kategori(Pa)
LTBT
LBB
LT
A (5)
>19
>8.75
>47
B (4)
16-18
7.50-8.70
40-46
C (3)
12-15
6.25-7.45
D (2)
8-11
E (1)
LK
L 40 M
MFT
<5.50
>11.4
16.43-18.35
5.51-6.21
9.2-11.3
33-39
18.36-20.29
6.22-6.93
6.9-9.1
5.00-6.20
25-31
20.30-22.22
6.94-7.64
4.7-6.8
<7
<5.45
<24
>7.65
<4.6
Kategori(PI)
LTBT
LBB
LT
LK
L 40 M
MFT
A (5)
>17
>6.90
>39
<17.38
<6.04
>8.1
B (4)
13-16
6.0-6.85
33-38
17.3-19.7
6.1-6.88
6.3-8.0
C (3)
8-12
5.1-5.95
27-32
19.8-22.2
6.8-7.42
4.5-6.2
D (2)
4-7
4.2-5.05
22-26
22.2-24.6
7.4-8.55
2.7-4.4
E (1)
<3
<4.15
<21
>24.62
>8.56
<2.6
<16.42
>22.23
Tabel 7. Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search
Usia 15
Putera&Puteri Kategori(PA) LTBT
LBB
LT
LK
L 40 M
MFT
A (5)
>20
>9.85
>57
<14.89
<5.00
>11.8
B (4)
17-19
8.6-9.80
48-56
14.9-17.8
5.1-5.93
9.5-11.7
C (3)
13-16
7.4-8.60
36-47
17.8-20.1
5.9-6.77
7.1-9.4
D (2)
9-12
6.2-7.00
29-35
20.1-22.1
6.7-7.50
4.8-7.0
E (1)
<8
<6.20
<28
>22.13
>7.51
<4.7
Kategori(PI)
LTBT
LBB
LT
LK
L 40 M
MFT
A (5)
>17
>6.90
>39
<16.92
<5.99
>8.3
B (4)
13-16
6.0-6.85
33-38
16.9-19.4
5.9-6.76
6.3-8.2
C (3)
8-12
5.1-5.95
27-32
19.4-22.1
6.7-7.54
4.5-6.2
D (2)
4-7
4.2-5.05
22-26
22.1-24.5
7.5-8.30
2.7-4.4
E (1)
<3
<4.15
<21
>24.58
>8.31
<2.6
40 Tabel 8. Norma Profil Keberbakatan Cabang Olahraga No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Cabang Olahraga Anggar Angkat Besi Baseball Bola Basket Bola Tangan Bola Voli Bulu Tangkis Dayung Hoki Jalan Judo Kano Karate-Do Kung Fu Lari Cepat Lari Jarak Jauh Lari Gawang Lompat Jauh Lempar Cakram Lempar Lembing Lompat Jangkit/tiga Lompat Tinggi Lompat Tinggi Galah Loncat Indah Lontar martil Panahan Panjat Tebing Pencak Silat a.Renang Jarak Pendek b.Renang Jarak Jauh Senam Sepak Bola Sepak Takraw Sepeda Softball Squash Steeplechase Taekwondo Tenis Tenis Meja Tinju Tolak Peluru
LTBT 5 3 5 5 5 5 5 3 5 1 3 3 4 4 1 1 3 2 3 3 2 2 3 4 3 5 5 4 3 3 4 4 4 3 5 5 2 4 5 5 4 3
LT 4 5 4 5 4 4 5 5 4 3 4 3 5 5 5 3 5 5 4 4 5 5 5 5 4 2 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 3 3 4
LBB 4 5 4 5 4 5 5 5 5 1 5 5 5 5 3 1 1 2 5 5 2 2 4 5 5 5 2 5 5 5 5 3 5 4 4 5 1 5 5 3 5 5
LK 4 2 4 4 4 4 5 2 5 2 3 2 5 5 4 3 5 3 3 3 3 4 3 5 2 1 4 5 3 3 5 4 5 4 4 5 4 5 5 3 4 2
L 40 M 4 2 4 4 4 4 5 4 4 2 2 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 2 1 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 2
MFT 4 1 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 2 5 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 4 4 4 5 2 4 4 5 4 4 5 4 5 3 4 1
41 Keterangan: 5 = Sangat penting
LTBT
= Lempar Tangkap Bola Tenis
4 = Penting
LBB
= Lempar Bola Basket
3 = Cukup penting
LT
= Loncat tegak
2 = Kurang penting
LK
= Lari Kelincahan
1 = Tidak penting
L 40 M = Lari 40 meter MFT
= Multistage Fitness Test.
H. Prosedure Penelitian Proses pelaksanaan dari kegiatan penelitian Penelusuran Bakat SiswaSiswi SD Negeri Kelas V Se-Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta untuk Tahun Pelajaran 2015/2016 bertahap yaitu: 1. Tahap Awal Pemilihan SD Negeri dan Ijin Penelitian, pada tahap ini peneliti memilih sekolah yang dipandang memenuhi kriteria dan pertimbangan tertentu, serta menentukan waktu yang sesuai untuk diadakan Penelitian Penelusuran Pemanduan Bakat. 2. Tahap Kedua Koordinasi dengan guru olahraga, pada tahap ini tester beserta tim independent mencari calon testi bersama dengan guru olahraganya yang sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan. 3. Tahap Ketiga Pelaksanaan Tes Pemanduan Bakat, sebelum melakukan tes pemanduan bakat yang harus di siapkan peneliti atau tester yaitu menyiapkan tempat yang sesuai dengan pos-pos 10 item tes Sport Search dan pembagian kelompok tes, Setelah itu dilakukan pemanasan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya cidera dalam pelaksanaan tes Pemanduan Bakat. Selanjutnya harus mengikuti apa yang disarankan didalam Manual Metode Tes keluaran/terbitan The Laboratory Standards Assistance Scheme of
42 the National Sport Research Center, Australian Commission (Draper, Minikin & Telford; 1991), antara lain: a. Tinggi Badan Prosedurnya testi berdiri tegak tanpa alas kaki, tumit, pantat, dan kedua bahu menekan pada stadiometer atau pita pengukur. Kedua tumit sejajar dengan kedua lengan yang menggantung bebas di samping badan (dengan telapak tangan menghadap ke arah paha). Dengan berhati-hati tester menempatkan kepala testi dibelakang telinga agar tegak sehingga tubuh terentang secara penuh. Pandangan testi lurus kedepan sambil menarik napas panjang dn berdiri tegak. Upayakan tumit testi tidak terangkat atau jinjit. letakkan segitiga siku-siku tegak lurus pada pita pengukur diatas kepala, kemudian turunkan kebawah sehingga menyentuh bagian atas kepala. b.
Tinggi Duduk Prosedurnya tempatkan bangku kecil tersebut ditengah bagian dasar stadiometer atau pita pengukur. Testi duduk diatas bangku dengan kedua lutut kearah depan dan ditekuk, sedangkan kedua tangan dalam keadaan istirahat diatas kedua paha sejajar dengan permukaan lantai. Pantat dan kedua bahu bersandar dengan ringan kearah stadiometer atau pita pengukur yang ditempatkan secara vertikal pada garis tengah dibelakang testi. Tester menempatkan kepala testi dibelakang telinga agar tubuh testi terentang secara penuh. Pandangan testi lurus kearah depan, sambil menarik napas panjang, dan duduk dalam keadaan tegak. letakkan segitiga siku-siku tegak lurus pada pita pengukur diatas kepala, kemudian turunkan kebawah sehingga menyentuh bagian atas kepala.
c. Berat Badan Testi tanpa alas kaki dan hanya mengenakan pakaian pakaian yang ringan (seperti T-shirt dan celana pendek/skirt). Alat penimbang distel pada angka nol. Testi berdiri tegak dengan berat tubuh terdistribusi secara merata dibagian tengah alat penimbang.
43 d. Rentang Lengan. Testi berdiri tegak dengan punggung menempel pada dinding, kedua kaki merapat; sedangkan tumit, pantat, dan kedua bahu menyentuh dinding. Kedua lengan terentang menyamping setinggi bahu (secara horizontal) dan kedua telapak tangan menghadap kedepan. Ujung jari tengah (tangan kiri dan kanan) menyatu dengan ujung pita pengukur. Apabila testi memiliki postur tubuh yang tinggi atau pendek maka lengan testi berada disebelah atas atau bawah pita pengukur. Oleh karena itu, kedua lengan direntangkan dalam posisi horizontal dan gunakan mistar penggaris untuk menggaris ujung jari keatas atau kebawah hingga memotong pita pengukur. Ukurlah jarak antara ujung jari tengah lengan yang lain direntangkan kesmping. e. Lempar Tangkap Bola Tenis. Sasaran harus ditempatkan pada dinding dengan ujung bawa setingkat dengan tinggi bahu testi. Beri tanda dengan sebuah garis di tanah atau lantai berjarak 2,5 meter dari sasaran dengan menggunakan pita pembatas. Testi berdiri dibelakang garis tersebut. Testi melempar bola dengan tangan yang disukai kearah sasaran kemudian menangkap dengan tangan yang sama. Percobaan diperkanankan sehingga testi memhami tugas tersebut dan telah dapat merasakan (“feel for it”) gerakan tersebut. Bola harus dilemparkan dengan underarm dan tidak diperbolehkan memantul dilantai sebelum ditangkap. Tiap lemparan dianggap sah, apabila bola mengenai sasaran (bagian bola mengenai sasaran dapat diterima)
yang mana saja yang
dan testi dapat menangkapnya.
Tangkapan dianggap sah, apabila bola ditangkap dengan “bersih” dan tidak mengenai tubuh. Testi tidak diperbolehkan berdiri didepan garis batas pada waktu menangkap bola. Tiap testi diberi kesempatan 10 kali untuk melempar dan menangkap dengan tangan yang disukai, kemudian diikuti dengan 10 kali kesempatan untuk melempar dengan tangan yang
44 disukai dan menangkap dengan tangan lain. Testi yang menggunakan kacamata diperkenankan mengenakan kacamata pada saat melaksanakan tugas ini. f. Lempar Bola Basket. Testi duduk dengan pantat, punggung, dan kepala bersandar didinding. Kaki diistirahatkan dalam keadaan menjulur secara horizontal kelantai didepan tubuh. Testi menggunakan kedua tangan yang diangkat diatas dada untuk mendorong bola secara horizontal kearah depan sejauh mungkin. Tidak diperbolehkan melempar melampaui tinggi lengan atau melebihi tinggi bahu. Upayakan agar kepala, bahu, dan pantat tetap menempel pada dinding, dan bola dilempar hanya dengan menggunakan otot-otot bahu dan lengan. Berikan dua kali kesmpatan kepada testi untuk melakukan lemparan. g. Loncat Tegak. Testi memasukkan ujung jari yang digunakan utuk menjangkau kedalam kapur bubuk. Testi berdiri dengan tangan yang digunakan meraih didekat papan dan meraih keatas dengan lengan sebelah dalam, kemudian menyentuh papan dengan ujung jari tengan untuk menempelkan tanda pada titik tejauh yang dapat dicapai. Kedua telapak kaki herus menginjak rata dengan lantsi, sedangkan lengan/tangan terentang sejauh mungkin. Catatlah posisi tanda hingga 1cm yng terdekat (mencapai ketinggian). Kedua lengan testi harus tetap berada didalam posisi yang sama ( tangan/lengan yang disukai diangkat dalam posisi vertikal dan lengan yang lain bergantung dismaping badan) pada waktu testi mengambil posisi berjongkok. Testi dapat memilih kedalaman/kerendahan tertentu dari posisi jongkok dan diperbolahkan melambung apabila menghendaki. Testi tidak diperkenankan mengayunkan lenganuntuk membantu momentum loncatan. Testi kemudian meloncat keatas untuk menyentuh dinding pada titik ketinggian yang mampu dicapai dengan lengan sebelah dalam
45 terentang kearah luar Testi diperbolehkn melakukan loncatan sebanyak dua kali. h. Lari Kelincahan. Testi melakukan start dari belakang garis dengan kaki depan menginjak garis. Pada saat terdengar aba-aba “ya” testi lari menuju kedepan secepat mungkink earah garis yang lain, berputar dan lari kembali menuju garis startnya. Tiap kali lari bolak balik dihitung satu siklus. Testi harus menyentuhkan kedua telapak kaki dibelakang garis dan diantara kedua kerucut pembatas, kecuali pada akhir siklus kelima, ketika testi melampaui garis finish tanpa harus memperlambat lari Jalankan stopwatch pada saat terdengar aba-aba “ya” dan hentikan putaran jarumnya ketika dada pelari melewati diatas garis finish. Berikan kesempatan testi melakukan dua kali. Apabila testi ada yang tergelincir jangan dicatat hasilnya, dan ulangi lagi i. Lari 40 meter Berilah tanda lintasan lari sepanjang 40 meter dengan kerucut pembatas ditempatkan pada tiap interval 10 meter. Tiap testi melakukan start dengan posisi berdiri, dan kaki depan tepat berada diatas garis start. Pemberi tanda waktu berdiri pada garis finish, meneriakkan aba-aba “siap” dan mengayunkan bendera untuk memberi tanda start pada testi. Pada saat lengan diayunkan, pemberi tanda waktu secara bersamaan mulai menghidupkan stopwatch yang dipegang. Hentikan stopwatch pada saat dada testi telah melewati garis finish. Tekankan kepada testi agar lari secepat mungkin. Testi diperbolehkan melakukan dua kali. j.
Lari Multitahap. Ceklah kecepatan mesin kaset dengan menggunakan periode kalibrasi satu menit dan sesuaikan jarak lari dimana perlu (telah dijelaskan di dalam pita rekaman dan di dalam manual pitanya). Ukurlah jarak 20 meter tersebut dan berilah tanda dengan pita dan pembatas jarak. Jalankan pita cadencenya. Intruksikan kepada testi untuk lari kearah ujung atau
46 akhir yang berlawanan dan sentuhkan satu kaki dibelakang garis batas pada saat terdengar bunyi “tuut”. Apabila testi telah sampai sebelum bunyi “tuut”, testi harus bertumpu pada titik putar, menanti tanda bunyi, kemudian lari kearah garis yang berlawanan agar dapat mencapai tepat pada saat tanda berikutnya berbunyi. Pada akhir dari tiap menit interval waktu diantara dua bunyi “tuut” makin pendek, oleh karena itu, kecepatan lari makin bertambah cepat. Testi harus dapat mencapai garis ujung pada waktu yang ditentukan dan tidak terlambat. Tekankan kepada testi agar berputar dan lari kembali, bukannya lari membuat belokan melengkung, karena akan memakan lebih banyak waktu. Tiap testi harus berlari selama mungkin sehingga testi tidak dapat lagi mengejar tanda bunyi “tuut” dari pita rekaman. Kriteria untuk menghentikan testi apabila testi tetinggal tanda bunyi “tuut” dua kali lebih dari dua langkah di belakang garis ujung. 4. Tahap Keempat : Mengolah hasil data dari penelitian dilapangan dengan 10 butir tes ke dalam aplikasi Software Sport Search yang sudah di sediakan.