36
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Terminal BaranangsiangJalan Raya Pajajaran, Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor, Jawa Barat (Gambar 9). Pemilihan lokasi ini didasarkan karena Terminal Baranangsiang merupakan titik pusat kedatangan orang-orang dari luar Kota Bogor. Oleh sebab itu, Terminal Baranangsiang harus memiliki kemampuan untuk menunjang aktivitas didalamnya serta mampu membuat pengguna terminal merasakan kenyamanan, keamanan serta memiliki estetika.Pelaksanaan penelitian dimulai bulan Januari 2011 hingga Desember 2011.
Gambar 9. Lokasi penelitian
3.2 Alat dan Bahan Dalam melaksanakan penelitian ini, digunakan peralatan yang berupa perangkat keras dan perangkat lunak. Dalam penelitian ini menggunakan perangkat keras berupa kamera digital Samsung 7MP, laptop Toshiba M305D, GPS Garmin 62S, Heavy Weather tipe WS2300, Sound Level Meter, Center
37
SL321, Modem eksternal, dan Man. Sedangkan perangkat lunaksepertiMicrosoft Exel, Microsoft office, dan berbagai software desain untuk arsitektur lanskap. Selain alat diatas, penelitian membutuhkan databerupa data primerdan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil survey lapang, wawancara dengan staf Bapeda Kota Bogor, Dinas lalu lintas dan angkutan jalan Kota Bogor (DLLAJ), dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)Terminal Baranangsiang. Data primer didapat juga dari pengguna jasa terminal yaitu para supir angkutan dan para penumpang. Data sekunder diperoleh dari Badan PusatStatistik (BPS) Kota Bogor, DLLAJ Kota Bogor, Dinas Pertamanan Kota Bogor, dan UPTD Terminal Baranangsiang. 3.3 Metode dan Tahapan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan menggunakan tahapan kerja yang dikemukakan oleh Booth (1990), yaitu Planning Design Process meliputi beberapa tahapan, yaitu Project Accepted, Research/Analysis, Concept, Contruction Drawing, Implementation, and PostConstruction serta Evaluation and Maintenance. Pada penelitian ini, tahapan hanya sampai tahap Contruction Drawing.Gambar 10 merupakan bagan metode penelitian yang dilakukan.
Gambar 10. Bagan metode penelitian
38
Berikut merupakan penjelasan tahapan penelitian yang akan dilaksanakan. Tahapan kerja tersebut antara lain yaitu: 1. Project Accepted Tahap ini merupakan proses bertemunya arsitek lanskap dengan client. Didalam pertemuan ini seorang arsitek lanskap menyampaikan suatu usulan secara lisan mapun tertulis terkait lingkup pelayanan, produk yang akan dihasilkan dan biaya. Hasil dari pertemuan tersebut mendapatkan suatu kesepakatan dan keduanya menandatangani suatu kontrak. Dalam penelitian ini, penulis bertemu dengan instansi terkait seperti DLLAJ Kota Bogor untuk mendapatkan
keterangan,
meminta
ijin
dengan
melampirkan
surat
pengantar,dan menyampaikan tujuan penelitian penulis. 2. Researchand Analysis Menilai keadaan tapak dan fill of the land. Mencatat semua potensipotensi, kendala, karakter lanskap, serta solusi-solusi dari suatu kendala. Dalam proses analisis, penulis menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif dengan diperkuat oleh data-data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber berbagai dinas terkait seperti DLLAJ dan UPTD Terminal Baranangsiang serta data-data relefan yang didapat dari tapak dan instansi instansi. Data yang diambil dari tapak dapat dilakukan melalui survey lapang serta mencatat dan diamati. Sketsa kondisi tapak dirasa sangat penting untuk mempermudah dalam menggambarkan kondisi tapak saat itu dan diperkuat oleh foto yang diambil dengan kamera. Selain dari pengamatan langsung di tapak, penelitian ini membutuhkan data-data relevan yang dimiliki oleh instansi-instansi
tertentu
yang
terkait
dengan
tapak.
Keadaan
dan
permasalahan-permasalahan ditapak dijadikan dalam bentuk spasial dan dioverlay satu dengan lainnya sehingga menghasilkan suatu peta komposit dan solusi untuk perancangan terminal. Dalam melakukan wawancara terhadap pengguna terminal, responden dibagi menjadi dua kelompok yakni supir angkutan umum yang menggunakan Terminal Baranangsiang dan penumpang angkutan umum yang berada di Terminal Baranangsiang. Dalam melakukan wawancara ini, diambil sampel
39
yang dapat mewakili yaitu 30 responden. Data kuesioner yang dibagikan kepada responden dianalisis dengan menggunakan metode statistik deskriptif. Setelah dilakukan analisis dengan metode diatas terhadap suatu tapak terminal maka dihasilkan suatu sintesis yang merupakanjawaban semua potensi-potensi, kendala, karakter lanskap, serta solusi-solusi kendala dari suatu analisis. Dari suatu sintesis, dibentuk suatu konsep yang berkaitan dengan topik penelitian desain lanskap Terminal BaranangsiangKota Bogor yang memiliki integrasi terhadap Kebun Raya Bogor (KRB) yang diperkuat oleh metode serta langkah dalam penelitian.Jenis, kegunaan, dan sumber data yang dibutuhkan dapat dilihat pada Lampiran 2. 3. Concept (konsep) Tahap ini merupakan tahap output dari penelitian. Semua data dari inventarisasi, analisis serta sintesis di ekstrak sehingga menghasilkan sebuah konsep. Konsep yang dihasilkan berupa konsep dasar, konsep desain, dan konsep pengembangan. Konsep dasar adalah tujuan umum dari perancangan terminal sedangkan konsep desain adalah hal yang mendasari dalam membuat bentuk dari suatu ruang ataupun suatu bangunan. Didalam tahap ini dihasilkan gambar-gambar desain diantaranya Concept Plan, Site plan, dan Design Development. 4. Construction Drawing Dalam tahap ini terdapat gambar yang dihasilkan yaitu (a) Layout Plan yang akan menjelaskan konstruksi drainase, level tapak(b) Planting Plan sebagai gambaran detail spesifikasi penggunaan tanaman(c) Construction Details menjelaskan pemakaian hardmaterial terhadap suatu tapak,dan (d) Specification yang menjelaskan tentang informasi bahan yang kita gunakan baik softmaterial maupun hardmaterial. Diperlukan data perkiraan pengunjung yang akan datang untuk menghitung daya dukung suatu ruang. Dalam penelitian ini menggunakan rumus polinomial garis regresi yang memiliki kelebihan yaitu dapat memperhalus perkiraan. Cara ini dianggap penghalusan cara ekstrapolasi garis lurus karena garis regresi memberikan penyimpangan minimum atas jumlah penduduk masa lampau (Warpani, 1980).Regresi polynomial ini digunakan untuk menghitung perkiraan pengunjung
40
termasuk penumpang naik dan turun dan Jumlah bus (moda) yang dibutuhkan di tahun ke-10. Perhitungan menggunakan rumus regresi polinomial sebagai berikut :
Dimana
Keterangan : Pt a&b t ΣP ΣX ΣX² ΣPX N
:Jumlah penginap tahun proyeksi :Konstanta :Jumlah tahun proyeksi :Jumlah penginap :Jumlah nilai yang diambil dari variabel bebas :Jumlah nilai variabel bebas yang dikuadratkan :Jumlah perkalian antara jumlah penginap dengan variabel bebas :Jumlah data yang digunakan
Selain itu, untuk mengetahui tingkat kenyamanan di dalam suatu kawasan mengacu pada Laurie (1986) dan Indeks Kenyamanan Manusia atau biasa disebut dengan
Temperature
Humidity Index(THI)
dimana
pada daerah tropis
kenyamanan terjadi jika nilai THI kurang dari 27C. Laurie (1986) menyatakan bahwa kelembaban ideal bagi manusia berkisar antara 40-75% dengan udara yang tidak terperangkap dan tidak berupa angin kencang dan iklim ideal bagi manusia adalah udara yang bersih dengan suhu 27-28ºC. Perhitungan tingkat kenyamanan yang dipengaruhi oleh integritas antara suhu dan kelembaban di suatu ruang dapat dihitung menggunakan rumus THI sebagai berikut :
Keterangan : T RH
:Suhu :Kelembaban udara 24,8 29,6