BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempet Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA MTA Surakarta dengan alamat Jalan Kyai Mojo, Semanggi, Pasar Kliwon Surakarta Kode Pos 57117.
2.
Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan tahap kegiatan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian Bulan Juli ’15 – Maret ‘16
Juni ‘15
Mei ‘15
26
April ‘15
Persiapan Penelitian a. Observasi pada sekolah target b. Pengajuan judul c. Persetujuan pembimbing d. Pengajuan proposal skripsi e. Perijinan penelitian f. Penyusunan instrumen penelitian Pelaksanaan Penelitian Siklus I a. Perencanaan b. Pelaksanaan Tindakan c. Observasi d. Refleksi Siklus II a. Perencanaan b. Pelaksanaan Tindakan c. Observasi d. Refleksi Tahap Akhir Analisis Data Pelaporan / Penyusunan Skripsi
Maret ‘15
Pebruari ‘15 Januari ‘15
Tahap Kegiatan
27 B. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian 1.
Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas X MIA 6 SMA MTA Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 31 siswa.
2.
Objek Penelitian Objek penelitian adalah kemampuan kognitif siswa dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas X MIA 6 SMA MTA Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015, yang berjumlah 31 siswa.
C. Data dan Sumber Data 1.
Data Penelitian Data penelitian adalah semua jenis data yang menunjang proses penelitian, dalam penelitian ini digunakan dua jenis data penelitian yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. a. Data Kuantitatif Data kuantitatif pada penelitian ini merupakan hasil tes kemampuan kognitif siswa, berupa kajian dokumen data kemampuan kognitif sebelum siklus dan nilai ulangan pada akhir tiap siklus. Baik pada pra-siklus, siklus I maupun siklus II hasil kemampuan kognitif siswa berupa angka dengan skala 0 sampai100. b. Data Kualitatif Data kualitatif pada penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan angket, dimana keseluruhan data menggambarkan keterampilan berpikir kritis siswa. Data berupa skor dengan skala 0 sampai 1 untuk tiap butir pada lembar observasi dan skor dengan skala 1 sampai 4 untuk tiap butir pada angket.
2.
Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a. Siswa kelas X MIA 6 SMA MTA Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 yang berperan sebagai objek penelitian, sebagai sumber data kemampuan kognitif siswa dan sumber data keterampilan berpikir kritis siswa.
28 b. Guru Fisika kelas X MIA 6 SMA MTA Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015, sebagai sumber data kualitatif yang akan menunjukkan keterampilan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan. Selain itu guru Fisika juga menentukan jalannya proses pembelajaran dalam penelitian yang dilakukan.
D. Teknik Pengumpulan Data 1.
Kemampuan Kognitif a. Kajian Dokumentasi Teknik pengumpulan data untuk kemampuan kognitif siswa jenis kajian dokumentasi pada penelitian ini berupa kajian dokumen hasil kemampuan awal kognitif siswa kelas X MIA 6 Tahun Ajaran 2014/2015 yaitu hasil ujian kompetensi bab Gerak Melingkar. b. Tes Tertulis Teknik pengumpulan data untuk kemampuan kognitif siswa jenis tes tertulis pada penelitian ini berupa tes yang dilaksanakan diakhir tiap siklus. Tes tertulis disusun sesuai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan tiap siklus. Tes tertulis pada siklus I maupun siklus II berupa 20 butir tes pilihan ganda dengan alokasi waktu 60 menit.
2.
Keterampilan Berpikir Kritis a. Observasi Teknik pengumpulan data untuk keterampilan berpikir kritis siswa jenis observasi atau pengamatan berupa observasi non-partisipatif ketika proses pembelajaran oleh guru Fisika. Baik pra-siklus, siklus I maupu siklus II. Observasi dilakukan oleh peneliti dan dibantu empat observer lain. Observer ditentukan oleh peneliti dengan kriteria minimal adalah memiliki latar belakang pendidikan yang sama. Observasi yang dilakukan ketika proses pembelajaran sesuai panduan pada instrumen observasi yang berupa lembar observasi, dimana masing-masing prasiklus, siklus I dan siklus II memiliki instrumen yang berbeda-beda.
29 b. Wawancara Teknik pengumpulan data untuk keterampilan berpikir kritis siswa jenis wawancara berupa wawancara yang dilakukan pada pra-siklus dan setelah proses pembelajaran dilakukan, yaitu pada siklus I dan siklus II. Wawancara sebelum siklus I dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan pembelajaran Fisika di kelas X MIA 6 dan menganalisis kebutuhan awal siswa untuk pedoman dalam merencanakan tindakan siklus I. Setelah siklus I berakhir dilakukan kembali wawancara untuk mengetahui pengalaman belajar siklus I sebagai refleksi untuk siklus II. Kedua wawancara tersebut dilakukan dengan wawancara terstruktur tertutup.Wawancara dilakukan kembali diakhir siklus II untuk mengetahui apresiasi guru maupun siswa mengenai pembelajaran yang telah dilakukan dengan format wawancara terstruktur terbuka. Wawancara siklus I dilakukan pada guru dan siklus II dilakukan pada siswa dengan sampel acak. c. Angket Teknik pengumpulan data untuk keterampilan berpikir kritis siswa jenis angket dilakukan dengan memberikan angket pada siswa diawal siklus / pra-siklus dan disetiap berakhirnya siklus pembelajaran baik siklus I maupun siklus II. Balikan angket dari siswa akan digunakan sebagai sumber data yang berisis informasi sejauh mana tingkat keterampilan berpikir kritis siswa.
E. Instrumen Penelitian 1.
Instrumen Pembelajaran a. Silabus Silabus yang digunakan untuk instrumen pembelajaran dalam penelitian ini adalah silabus yang telah ditetapkan oleh SMA MTA Surakarta (Lampiran 1 halaman 72).
30 b. RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan untuk instrumen pembelajaran dalam penelitian ini disusun oleh peneliti dan disetujui oleh guru sehingga rencana pembelajaran dapat terstruktur dengan baik sesuai langkah pembelajaran yang telah direncanakan dengan penggunaan modul Fisika. RPP yang dibuat disesuaikan dengan silabus yang telah ditetapkan oleh sekolah, terdiri dari RPP siklus I (Lampiran 13 halaman 100) dan RPP siklus II (Lampiran 26 halaman 172) yang telah divalidasi oleh guru mata pelajaran Fisika. c. LKS Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan untuk instrumen pembelajaran dalam penelitian ini disusun oleh peneliti dan sesuai dengan kegiatan yang telah direncanakan dalam RPP tiap siklusnya. Baik LKS siklus I (Lampiran 14 halaman 110) dan LKS siklus II (Lampiran 27 halaman 180) berisi tugas maupun langkah-langkah dan petunjuk untuk menyelesaikan tugas yang harus dilaksanakan siswa dan sebagai sarana bagi guru dalam meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan telah divalidasi oleh guru mata pelajaran Fisika. 2.
Instrumen Pengumpulan Data a. Instrumen Penilaian Kemampuan Kognitif Instrumen penilaian kemampuan kognitif berupa tes pilihan ganda berjumlah 20 soal yang disusun berdasarkan indikator pembelajaran yang telah direncanakan dalam RPP dan divalidasi oleh ahli, yaitu dosen pembimbing. Instrumen kemampuan kognitif siklus I dapat dilihat pada Lampiran 23 halaman 153 dan untuk siklus II dapat dilihat pada Lampiran 35 halaman 163. b. Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis berupa lembar observasi, angket dan wawancara. Lembar observasi untuk siklus I dan siklus II terdiri dari 20 butir pernyataan yang mewakili aspek-aspek keterampilan berpikir kritis, secara detail dapat dilihat pada Lampiran 16
31 halaman 132 untuk siklus I dan Lampiran 28 halaman 184 untuk siklus II. Angket terdiri dari 20 butir pertanyaan untuk siswa, secara detail dapat dilihat pada Lampiran 18 halaman 141 untuk siklus I dan Lampiran 30 halaman 193 untuk siklus II. Sedangkan wawancara guru pada siklus I terdiri dari 20 pertanyaan (Lampiran 20 halaman 146) yang juga mengacu pada kisi-kisi keterampilan berpikir kritis (Lampiran 4 halaman 79). Dan instrumen wawancara untuk siklus II pada Lampiran 32 halaman 198.
F. Validitas Data Penelitian 1.
Kemampuan Kognitif Validitas data kemampuan kognitif dalam penelitian ini dilakukan dengan menyajikan data apa adanya yang diperoleh dari kajian dokumentasi maupun diperoleh dari hasil tes kemampuan kognitif di akhir setiap siklus. Validitas data penelitian dikuatkan dengan melakukan validasi terhadap instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data, dimana validasi instrumen kemampuan kognitif dilakukan oleh dosen pembimbing (Lampiran 24 halaman 164 dan Lampiran 36 halaman 216).
2.
Keterampilan Berpikir Kritis Validitas data keterampilan berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi. Moleong (2013: 78) menjelaskan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu. Gambar 3.1 menunjukkan skema validitas data yang digunakan .
Gambar 3.1. Triangulasi dengan Tiga Metode Pengumpulan Data Keterampilan Berpikir Kritis.
32 G. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan terdiri dari tiga garis besar, yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian dan tahap akhir dari penelitian yang berupa analisis data dan pengerjaan laporan penelitian. 1.
Persiapan Penelitian Persiapan
dilakukan
dengan
mengajukan
permohonan
ijin
melakukan observasi penelitian di sekolah target, kemudian melakukan observasi untuk mengidentifikasi masalah yang ada dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan, lalu merumuskan masalah tersebut menjadi sebuah judul penelitian bersama guru dan dosen pembimbing. Setelah judul disetujui, mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar wawancara dan lembar observasi untuk mengetahui keterampilan awal berpikir kritis siswa serta melakukan kajian dokumentasi untuk kemampuan awal kognitif siswa. 2.
Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan sesuai model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang dikenal dengan model spiral. Sebagaimana dikutip oleh Mulyatiningsih (2011) bahwa prosedur penelitian berdasarkan model spiral dibagi menjadi empat tahap yaitu: (1) perencanaan atau planning, (2) tindakan atau acting, (3) pengamatan atau observing dan (4) refleksi atau reflecting. Keempat tahap tersebut memenuhi satu siklus penelitian, apabila target sudah dicapai maka penelitian dicukupkan, namun jika satu siklus belum menunjukkan ketercapaian target maka dilanjutkan siklus kedua dan seterusnya, seperti dijelaskan pada Gambar 3.2. a.
Tahap Perencanaan Tahap perencanaan dilakukan dengan menetapkan fokus penelitian berdasarkan masalah yang ada di dalam kelas melalui kesepakatan dengan guru. Fokus permasalahan
dalam penelitian ini
adalah kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis siswa. Berdasarkan kesepakatan dengan guru, dilakukan tindakan pembelajaran
33 dengan menggunakan modul Fisika berbasis scientific approach materi Elastisitas dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa dan keterampilan berpikir kritis siswa. Kemudian bersama dengan guru menyusun instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian yang selanjutnya divalidasi oleh dosen pembimbing dan guru
serta
menentukan target ketercapaian. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Tahap pelaksanaan merupakan realisasi dari perencanaan yang telah dibuat dalam RPP. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru sebagai pembimbing proses pembelajaran dan diikuti oleh seluruh siswa, selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan pengamatan oleh peneliti dan dibantu observer lain dimana observer hanya mengamati di belakang kelas dan tidak turun tangan melakukan tindakan. Pada akhir siklus dilakukan wawancara dan dibagikan angket sebagai data penelitian untuk keterampilan berpikir kritis dan evaluasi kognitif untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa. c.
Tahap Pengamatan Tahap
pengamatan
dilakukan
disetiap
siklus
penelitian.
Pengamatan dilakukan oleh observer dengan memperhatikan panduan pengamatan berupa lembar observasi. Pengamatan secara langsung oleh observer dilakukan dengan lembar observasi, sedangkan pengamatan lain dapat dilakukan dengan mengamati hasil wawancara dan angket balikan dari siswa. Pengamatan tidak langsung dilakukan secara kolaboratif antara peneliti, guru dan dosen pembimbing setelah proses pembelajaran selesai. Kemudian didapatkan simpulan hasil pengamatan. d. Tahap Refleksi Tahap refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada siswa dan proses pembelajaran yang telah berlangsung dengan tindakan yang diberikan. Tahap ini dilakukan dengan manganalisis hasil wawancara, hasil obeservasi, hasil angket balikan dari siswa dan hasil tes kognitif siswa. Pada tahap refleksi ini
34 akan diambil keputusan apakah dilanjutkan tahap akhir penelitian ataukah dilanjutkan siklus berikutnya. Jika hasil refleksi menunjukkan ketercapaian target penelitian, maka siklus penelitian diselesaikan dengan pembuatan laporan penelitian. Namun jika hasil yang diperoleh tidak menunjukkan tercapainya target, maka siklus selanjutnya dimulai dengan mengulangi dari tahap awal yaitu perencanaan dan tahap-tahap selanjutnya sampai target terpenuhi.
Gambar 3.2. Skema Siklus Pelaksanaan Penelitian 3.
Tahap Akhir Penelitian Tahap akhir penelitian adalah analisis data dan pembuatan laporan penelitian. Analisis data dilakukan bersamaan dengan tahap refleksi, selanjutnya tahap pembuatan laporan penelitian didampingi guru dan dosen pembimbing penelitian berakhir ketika laporan dipertanggungjawabkan dalam sidang pertanggungjawaban.
35 H. Teknik Analisis Data 1.
Teknik Analisis Data Kualitatif Teknik analisis data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model analisis interaktif Miles dan Huberman yang dijelaskan Sugiyono (2013:92) bahwa analisis interaktif dalam penelitian yaitu proses analisis yang terdiri dari tiga komponen yang meliputi reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. a. Kemampuan Kognitif Data yang digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa diperoleh dari kajian dokumentasi untuk data kemampuan awal kognitif siswa dan hasil pembelajaran setiap siklus. Sebelum dianalisis data dikumpulkan dan diperiksa dengan teliti apakah data-data tersebut merupakan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Pengumpulan data dilakukan sebelum siklus dan dalam proses siklus penelitian. 1) Reduksi data Reduksi data merupakan pemilihan data yang diperoleh selama penelitian, kemudian data tersebut dirangkum dengan cara difokuskan pada hal-hal penting sesuai dengan tujuan penelitian. Proses reduksi data untuk kemampuan awal kognitif siswa dalam penelitian ini dipilih dari kajian dokumentasi dan difokuskan pada hasil UKD materi Gerak Melingkar siswa kelas X MIA 6.
Sedangkan untuk kemampuan
kognitif tiap siklus dipilih dan difokuskan pada hasil tes kognitif yang dilakukan di akhir siklus. 2) Penyajian data Penyajian data untuk kemampuan kognitif awal siswa maupun kemampuan kognitif tiap siklus disajikan dalam bentuk uraian secara statistik deskriptif yang didukung oleh prosentase angka dalam diagram.
36 3) Penarikan kesimpulan / verifikasi data Verifikasi data untuk kemampuan kognitif siswa dilakukan dengan teliti dan cermat untuk memperoleh kesimpulan yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan. b. Keterampilan Berpikir Kritis Data yang digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa diperoleh dari observasi, angket balikan siswa dan wawancara yang dilakukan pada siswa maupun guru. Data diambil sebelum siklus, ketika siklus pembelajaran sedang berlangsung dan setelah siklus pembelajaran berlangsung. 1) Reduksi data Reduksi data merupakan pemilihan data yang diperoleh selama penelitian, kemudian data tersebut dirangkum dengan cara difokuskan pada hal-hal penting sesuai dengan tujuan penelitian. Proses reduksi data untuk keterampilan berpikir kritis siswa dalam penelitian ini dipilih pada data observasi, angket dan hasil wawancara dan difokuskan pada hasil observasi peneliti pada pembelajaran sebelum tindakan, observasi para observer ketika proses pembelajaran berlangsung, angket berpikir kritis siswa pada pra-siklus dan akhir setiap siklus dan wawancara yang dilakukan di awal dan akhir masing-masing siklus. 2) Penyajian data Penyajian data untuk hasil analisis kualitatif keterampilan berpikir kritis siswa adalah dalam bentuk uraian naratif deskriptif yang dilengkapi dengan prosentase angka dalam grafik. 3) Penarikan kesimpulan / Verifikasi data Verifikasi data untuk keterampilan berpikir kritis siswa dilakukan dengan teliti dan cermat untuk memperoleh kesimpulan yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan.
37 2.
Teknik Analisis Data Kuantitatif Analisis data kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis secara deskriptif data yang diperoleh pada setiap kegiatan observasi, angket dan wawancara maupun hasil tes kemampuan kognitif dengan menggunakan teknik prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan dinyatakan dalam bentuk prosentase yang dideskripsikan secara naratif. a. Kemampuan Kognitif Teknik analisis yang digunakan untuk hasil tes kemampuan kognitif siswa adalah dengan menghitung prosentase siswa yang tuntas yaitu siswa dengan nilai ≥ 75 baik pada siklus I maupun siklus II. (3.1) Keterangan: P = prosentase kelulusan siswa F = jumlah siswa tuntas KKM N = jumlah siswa keseluruhan b. Keterampilan Berpikir Kritis 1) Observasi Observasi yang dilakukan mengacu pada lembar observasi yang dibuat dengan indikator berpikir kritis yang sudah ditentukan. Kriteria pencapaian indikator keterampilan berpikir kritis siswa memiliki prosentase maksimum yang dimiliki siswa adalah 100% dan minimum adalah 0%. Siswa dinyatakan memiliki keterampilan berpikir kritis baik jika memenuhi 70% indikator keterampilan berpikir kritis. (3.2) Keterangan : P = prosentase ketuntasan siswa X = skor siswa N = skor maksimum
38 2) Angket Angket diberikan pada siswa diakhir tiap siklus. Angket disusun dengan menyesuaikan indikator keterampilan berpikir kritis siswa yang telah ditentukan. Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis hasil angket balikan dari siswa menggunakan kriteria yang dikategorikan berdasarkan prosentase ketercapaian indikator dalam angket. Skor tertinggi ideal yang dicapai untuk keseluruhan adalah 80 dan skor minimum ideal yang dicapai adalah 20 dengan mean ideal (Mi) adalah 50 dan standar deviasi ideal (Sdi) adalah 10. Hasil angket balikan siswa yang diperoleh akan dideskripsikan menurut kriteria pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Tabel Kriteria Hasil Angket Balikan Siswa Kelompok Skor 68 < skor 56 < skor ≤ 68 44 < skor ≤ 56 32 < skor ≤ 44 skor ≤ 32
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
3) Wawancara Wawancara dilakukan dengan dibagi menjadi tiga tahap wawancara dan dua jenis wawancara. Tahap pertama dilakukan pada pra-siklus dan tehap kedua dilakukan setelah siklus II dengan wawancara terstruktur tertutup dan tahap ketiga dilakukan setelah siklus II dengan wawancara terstruktur terbuka. Hasil wawancara digunakan untuk memperkuat analisis secara deskriptif dari hasil observasi dan angket. Selain itu hasil wawancara juga digunakan untuk pertimbangan dalam triangulasi data, dimana hasil wawancara ditentukan oleh intensitas nama siswa disebut guru ketika wawancara berlangsung.
39 I. 1.
Indikator Keberhasilan Penelitian
Target Keberhasilan Kemampuan Kognitif Target keberhasilan harus dibuat sesuai dengan kamampuan awal kognitif siswa dan keadaan populasi. Malalui proses diskusi dengan guru yang lebih memahami kondisi awal siswa dan keadaan populasi siswa, maka diperoleh target keberhasilan penelitian sesuai dengan penjelasan pada Tabel 3.3.
Tabe 3.3. Target Ketercapaian Kemampuan Kognitif Siswa Indikator Target Ketercapaian (%) Tercapainya nilai batas tuntas / KKM (75) 75 2.
Target Keberhasilan Keterampilan Berpikir Kritis Hasil akhir yang diharapkan dari penelitian ini sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian seperti yang dijelaskan dalam Tabel 3.4 dan Tabel 3.5.
Tabel 3.4. Target Ketercapaian Keteramppilan Berpikir Kritis Siswa Aspek yang diukur Target Ketercapaian (%) Keterampilan berpikir kritis siswa 75
Tabel 3.5. Target Ketercapaian Tiap Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Aspek yang diukur Target Ketercapaian (%) Interpretation 75 Analysis 75 Inference 75 Evaluation 75 Explanation 75 Self-Regulation 75