BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Pendekatan Kualitatif Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Kualitatif merupakan suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh rangkaian kata yang bedasarkan pada teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alamiah (Satori & Komariah, 2011). Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti sebagai instrumen kunci. Pada teknik pengumpulan data dilakukan secara tringulasi (gabungan) yang analisis datanya bersifat deduktif, dan hasil penelitiannya lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Berdasarkan tujuan penelitian tentang konsep diri pada orangtua pensiun, maka pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Sehingga dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada sesuatu hal penting yang berupa kejadian atau situasi sosial, dengan mendeskripsikan hasil dari wawancara dan observasi. Selanjutnya, dibentuk dengan kata-kata yang berdasarkan pada analisis data relevan dari situasi alamiah.
31
3.2.
Metode Pengumpulan Data Dalam metode pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian kualitatif
sangat beragam. Poerwandari (2011) menjelaskan bahwa metode penelitian disesuaikan dengan masalah, tujuan penelitian, dan sifat objek yang diteliti. Selanjutnya, Dariyo (2011) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif lebih mengutamakan penilaian terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan oleh peneliti melalui wawancara atau observasi.
Dengan demikian,
metode
pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara dan observasi.
3.2.1. Wawancara Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi melalui percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Sudjana (dalam Satori & Komariah, 2011) menjelaskan bahwa wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka antara pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau penjawab (interviewee). Banister (dalam Poerwandari, 2011) menambahkan bahwa wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang sesuatu makna pada subjek yang dipahami yang berkenaan dengan topik penelitian dan bermaksud melakukan eksplorasi terdahadap sesuatu isu yang tidak dapat dilakukan oleh penelitian lain. Esterberg (dalam Sugiyono, 2010) menyebutkan bahwa terdapat tiga jenis wawancara yaitu wawancara tersruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur.
32
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur ini merupakan wawancara bebas dan terpimpin, menggunakan beberapa inti pertanyaan yang akan diajukan secara bebas oleh pewawancara (interviewer) dengan memodifikasi pemilihan kata berdasarkan situasi wawancara. Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapatnya dan ide-idenya. Alasan peneliti menggunakan wawancara ini supaya wawancara dapat dilakukan secara fleksibel dan tidak kaku. Pada jenis wawancara ini, topik dan daftar pertanyaan telah dipersiapkan oleh pewawancara sebelum melakukan aktivitas wawancara.
3.2.2. Observasi Banister dkk. (dalam Poerwandari, 2011) menjelaskan bahwa istilah observasi diturunkan dari bahasa latin yang berarti melihat dan memperhatikan. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat dalam fenomena tersebut. Bungin (dalam Satori & Komariah, 2011) mengatakan bahwa observasi merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Dalam penelitian, observasi digunakan sebagai media pendukung selama proses pengambilan data, yang bertujuan untuk mengamati kegiatan keseharian informan (subjek penelitian). Secara keseluruhan, pengertian observasi yaitu
33
merupakan suatu pengamatan terhadap objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung dengan tujuan untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam suatu penelitian. Faisal (dalam Sugiyono, 2010) mengklasifikasifikasikan bentuk observasi menjadi tiga macam, yaitu observasi partisipasi (participant observation), observasi terus terang atau tersamar (overt observation and covert observation), dan observasi tidak terstruktur (unstructured observation). Observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi tidak terstruktur, dimana tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi sehingga pencatatan yang muncul lebih bebas dan tidak terpusat hanya pada perilaku tertentu. Hal ini juga dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati dan dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrumen yang baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan. Selain itu, peneliti melakukan obeservasi tanpa berparitisipasi dengan subjek penelitian. Yang selanjutnya, peneliti dapat melakukan pengamatan bebas, mencatat apa yang menarik, melakukan analisis, dan kemudian menyimpulkan hasil.
3.3.
Subjek Penelitian Pada subjek penelitian ini terdiri dari tiga subjek. Peneliti memberikan
inisial samaran untuk menjaga privasi subjek dan subjek pada penelitian ini merupakan orangtua (ayah) pensiunan yang diantara ketiganya memiliki perbedaan dalam menjalani aktivitas pada masa pensiun.
34
3.3.1. Teknik Pemilihan Subjek Penelitian ini menggunakan pengambilan subjek berdasarkan teori atau berdasarkan konstruk operasional. Menurut Sarantakos (dalam Poerwandari, 2011) prosedur penentuan subjek atau sumber data dalam penelitian kualitatif umumnya menampilkan karakteristik diarahakan tidak pada jumlah sampel besar, melainkan pada kasus-kasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian. Selain itu, sejak awal tidak ditentukan secara kaku, tetapi dapat berubah baik dalam hal jumlah maupun karakteristik sampel dan diarahkan pada kecocokan konteks.
3.3.2. Jumlah Subjek Jumlah subjek partisipan sangat tergantung pada apa yang ingin diketahui peneliti, tujuan peneliti, konteks saat itu, serta apa yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan dengan waktu dan partisipan yang tersedia. Sehingga untuk memutuskan jumlah subjek penelitian, tergantung dari konteks, tujuan penelitian, serta hal apa saja yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil subjek sebanyak tiga orang dengan memiliki kriterian yang perbedaan diatara ketiganya.
3.3.3. Karakteristik Subjek Penelitian Pada karakteristik subjek, peneliti mengambil subjek dengan usia 56-64 tahun yang telah pensiun. Pada penelitian ini, responden yang diambil terdiri dari tiga subjek yaitu orangtua (ayah) pensiunan. Dari setiap subjek memiliki perbedaan yang berkaitan dengan strata ekonomi, kesehatan, hobi, usia, kegiatan
35
aktivitas yang dijalani, latar belakang pendidikan, dan sebagainya. Karakteristik dari subjek penelitian yaitu: 1. Subjek pertama merupakan orangtua pensiunan dengan strata ekonomi menengah ke bawah, yang menjalani masa pensiun dengan melakukan hobi seperti berkebun, membaca buku, memelihara tanaman dan sebagainya. 2. Subjek kedua merupakan pensiunan dengan strata ekonomi menengah ke atas dengan menjalani masa pensiun bersama keluarga dan hanya berperang sebagai kepala keluarga saja. 3. Subjek ketiga merupakan orangtua pensiunan dengan strata ekonomi menengah ke bawah yang masih produktif dan menjalani masa pensiun dengan tetap bekerja di tempat lain.
3.4.
Alat Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan alat pengumpulan data
yang terdiri dari pedoman wawancara, informed consent, buku catatan dan alat tulis, alat perekam, serta laptop. 1. Pedoman Wawancara Peneliti menggunakan pedoman wawancara supaya ketika melakukan wawancara, pembicaraannya tidak menyimpang ke topik yang lain, dan dalam memperoleh pengumpulan data dapat lebih efektif. Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman wawancara disusun tidak hanya berdasarkan tujuan
36
penelitian, tapi juga berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 2. Informed Consent Informed consent merupakan lembar persetujuan dengan informan/ subjek. Digunakan dengan tujuan supaya penelitian yang dilakukan terdapat subjek tidak bersifat paksaan, karena subjek telah menyetujui bahwa dirinya dijadikan subjek dalam penelitian tersebut. 3. Buku Catatan dan Alat Tulis Digunakan untuk mencatat hasil dari observasi subjek, dan mencatat apa saja prilaku yang muncul dari subjek ketika wawancara berlangsung. Buku catatan diperlukan karena pewawancara khawatir tidak dapat mengingat pernyataan informan selepas wawancara. 4. Alat Perekam Peneliti menggunakan perekam sebagai alat bantu proses wawancara yang berfungsi untuk merekam pecakapan atau pembicaraan. Sebelum menggunakan alat perekam dalam wawancara, peneliti perlu meminta ijin terlebih dahulu kepada informan. Sehingga ketika wawancara berlangsung, peneliti bisa lebih berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa harus berhenti untuk mencatat jawaban-jawaban dari subjek. 5. Laptop Sebagai alat untuk membuat hasil dari laporan penelitian, juga untuk membuat proposal penelitian. Sehingga dengan penggunaan alat-alat tersebut, diharapkan dapat membatu peneliti untuk memperoleh hasil penelitian yang baik.
37
3.5.
Prosedur Penelitian Dalam prosedur penelitian ini terdapat beberapa penjelasan. Diantaranya
dimulai dari persiapan penelitian dan pelaksanaan penelitian.
3.5.1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian yang dilakukan oleh peneliti diantaranya; menentukan topik atau permasalahan, mencari informasi dan data mengenai permasalahan, merumuskan masalah penelitian, membentuk skema penelitian, menyusun pedoman wawancara, mencari subjek dan tempat penelitian, dan melakukan penelitian berupa wawancara dan observasi terhadap subjek.
3.5.2. Pelaksanaan Penelitian Penelitian mengenai konsep diri pada orangtua yang telah pensiun ini dilaksanakan di Lampung. Dalam melaksanakan penelitian pada setiap subjek ini dilakukan dengan mengunjungi rumah subjek. Dalam proses pencarian subjek ini cukup menyulitkan, karena ada beberapa subjek yang bersedia namun keluarganya tidak mengizinkan karena khawatir terhadap kesehatan subjek. ada juga yang keluarga dan subjeknya setuju, namun kondisi kesehatan subjek kurang baik. Setelah mendapat subjek yang bersedia, terlebih dahulu peneliti meminta izin pada yang bersangkutan dan melakukan pendekatan dengan memahami karakteristik dari setiap subjek. Pada proses pelaksanaan penelitian, peneliti menelpon subjek untuk memastikan ketersediaan waktu.
38