28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di DPC PKB Kota Tasikmalaya. 2. Sasaran Penelitian Sasaran penelitian ini adalah Ketua dan Pengurus DPC PKB Kota Tasikmalaya.
Sasaran
pendukung
dalam
penelitian
ini
adalah
Pengurus/Pembina Badan Otonom (Banom) NU, praktisi/pengamat politik Kota Tasikmalaya. 3. Fokus Penelitian Fokus penelitian dilakukan untuk mempertajam penelitian. Spradley (dalam Sugiyono) menyatakan bahwa “A focused refer to a single cultural domain or a few related domains” maksudnya adalah bahwa, fokus merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial. Fokus dalam penelitian ini adalah Konflik internal PKB kubu Gus Dur dan kubu Muhaimin Iskandar studi kasus DPC PKB Kota Tasikmalaya. 4. Metode Penelitian Metode yang digunakan oleh penyusun dalam penelitian ini adalah Metode Kualitatif Deskriptif. Penelitian deskriptif (Hartoyo, 2006 : 2) merupakan penelitian yang mempunyai tujuan menggambarkan dengan
29
lebih teliti ciri-ciri individu, situasi atau kelompok dan menentukan frekuensi terjadinya sesuatu atau hubungan sesuatu dengan sesuatu yang lain.
Dalam
penelitian
deskriptif,
bias
harus
diperkecil
dan
kepercayaannya harus dimaksimalkan. Dengan demikian prosedur penelitian yang digunakan harus mengikuti kaidah-kaidah yang baku. 5. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yaitu pendekatan kualitatif yang bersifat spesifik, khusus, berskala lokal diletakan pada kasus–kasus tertentu (individu, kelompok, organisasi) (Yin, dalam Marwah, 2008 : 6). 6. Teknik Pengumpulan Data Ada beberapa teknik pengambilan data dalam penelitian kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya sebagai berikut: a. Observasi Nasution (dalam Sugiyono, 2007 : 226) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu. Observasi atau pengamatan langsung adalah metode pengumpulan data dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung, pengamatan terhadap objek yang diteliti atau pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena sosial yang terjadi di lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang bersifat tindakan atau tingkah laku sehari-hari. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi secara terus terang atau tersamar. Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada
30
sumber data, bahwa peneliti ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan. Kemungkinan kalau dilakukan dengan terus terang, maka peneliti tidak akan diijinkan untuk melakukan observasi. b. Wawancara mendalam (in-dept interview) Wawancara (Sugiyono, 2007 : 231-233) adalah merupakan pertemuan dua orang untuk menukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur. Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana fihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. c. Dokumen Dokumen (Sugiyono, 2007 : 240) merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karyakarya monumental dari seseorang. Metode dokumentasi ini dilaksanakan
31
untuk memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan penelitian melalui buku-buku literatur, arsip, foto atau dokumen lain yang berhubungan dengan fenomena yang terjadi dalam penelitian ini. 7. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah purposive sampling (Sugiyono, 2007 : 218-219), yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti. 8. Sumber dan Jenis Data a. Sumber data 1) Informan Informan dipilih secara purposive sampling atas dasar permasalahan, judul maupun fokus penelitian. Dalam penelitian ini yang akan dijadikan sebagai informan diantaranya adalah: a) Ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Kota Tasikmalaya b) Pengurus DPC PKB Kota Tasikmalaya c) Ketua/ pengurus salah satu Badan Otonom NU (PMII) d) Ketua/ anggota KPUD Kota Tasikmalaya
32
2) Dokumen Dokumen berupa catatan-catatan yang berasal dari arsip, bukubuku, serta dokumen lain yang berkaitan dengan apa yang diteliti oleh peneliti seperti yang berasal dari jurnal, surat kabar maupun internet. Dokumen tersebut diantaranya SK Kepengurusan DPC PKB Kota Tasikmalaya Periode 2006-2011, SK Kepengurusan DPC PKB Kota Tasikmalaya Periode 2008-2009, SK Kepengurusan DPC PKB Kota Tasikmalaya Periode 2010-2015, serta AD/ART PKB. b. Jenis data 1) Data primer Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan para informan dan observasi. Dalam penelitian ini yang akan dijadikan data primer adalah hasil wawancara dari: a) Ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Kota Tasikmalaya b) Pengurus DPC PKB Kota Tasikmalaya Kubu Gus Dur c) Pengurus DPC PKB Kota Tasikmalaya Kubu Muhaimin Iskandar d) Pengurus Badan Otonom NU (PMII) 2) Data sekunder Data sekunder diperoleh dari dokumen atau arsip yang berkaitan dengan penelitian. Dalam penelitian ini data dapat berasal dari arsip jurnal, surat kabar dan internet. Data tersebut diantaranya Profil DPC PKB Kota Tasikmalaya, hasil perolehan suara pada Pemilu
33
2004 dan Pemilu 2009, serta perolehan kursi DPRD Kota Tasikmalaya pada Pemilu 2004 dan Pemilu 2009.
B. Metode Analisis Data 1. Metode Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan semuanya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Metode analisa yang digunakan penulis adalah analisa data di lapangan Model Miles and Huberman. Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2007: 246), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
34
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data dilakukan sebagai berikut: a) Data Reduction (Reduksi Data) Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. b) Data Display (Penyajian Data) Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut. Penyajian data memberikan gambaran kepada peneliti untuk mengatur strategi tertentu maupun membantu peneliti untuk menyusun analisis dan tindakan yang berkaitan dengan pengetahuan yang telah peneliti peroleh sebelumnya. Kegiatan ini merupakan suatu aktifitas untuk merakit informasi secara sistematis dan teratur agar mudah dipahami sehingga bisa dijadikan sebagai sumber informasi yang lengkap dalam penelitian. c) Conclusion Drawing/ Verification Penarikan kesimpulan merupakan akhir dari hasil reduksi data dan penyajian data. Penarikan kesimpulan dapat dilakukan berdasarkan hasil
35
penelitian yang dilakukan dan telah ada dengan memperhatikan hasil wawancara, observasi, dan dokumen berupa data-data awal yang belum siap digunakan dalam analisis, setelah data tersebut direduksi dan disajikan.
Penarikan kesimpulan juga merupakan langkah untuk
meringkas data dalam bentuk kesimpulan sehingga peneliti dapat melihat data apa saja yang telah diperolehnya dan dapat mendukung penelitiannya serta menjawab permasalahan awal yang telah dirumuskan sebelumnya. Pengumpulan data
Penyajian data
Kesimpulan-kesimpulan Reduksi data
penarikan/verifikasi
Gambar 3. 1. Komponen Dalam Analisis Data Sumber: Miles and Huberman dalam Patilima (2007: 98) 2. Validitas Data Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Cara yang digunakan untuk validitas data adalah teknik triangulasi data. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
36
waktu. Wiliam Wiersa (dalam Sugiyono, 2007: 273-274) mengemukakan tiga
macam
triangulasi
sebagai
teknik
pengecekan
data
yang
memanfaatkan penggunaan sumber, pengumpulan data dan waktu. a. Triangulasi sumber Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Atasan
Teman
Bawahan Gambar 3.2. a Triangulasi sumber data. b. Triangulasi teknik Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Wawancara
Observasi
Kuesioner/ dokumen Gambar 3. 2. b Triangulasi teknik pengumpulan data.
37
c. Triangulasi waktu Dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Siang
Sore
Pagi Gambar 3. 2. c Triangulasi waktu pengumpulan data. Untuk menguji validitas data dalam penelitian ini adalah digunakan teknik triangulasi sumber. Menurut Patton (Moleong, 2007: 330-331) model ini dapat ditempuh dengan cara : a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara. b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan. e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berlainan dengan penelitian.
38
Melalui teknik ini diharapkan validitas data akan lebih terjamin. Adapun tahap yang digunakan dalam penelitian ini hanya berkisar pada teknik triangulasi sumber (menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber) dan membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara. Hal ini dilakukan mengingat keterbatasan biaya, tenaga, dan waktu sehingga tidak semua tahapan dapat dilakukan.