BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat penelitian Tempat penelitian merupakan hal penting dalam suatu penelitian dimana dari tempat penelitian diperoleh data atau informasi. Penelitian ini akandilaksanakan di SMK Bhinneka Karya Surakarta, Jalan Letjend Suprapto No. 34 Surakarta. Pemilihan SMK Bhinneka Karya Surakarta sebagai tempat penelitian dikarenakan beberapa alasan, diantaranya: a. SMK Bhinneka Karya Surakarta merupakan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta yang sudah berdiri sejak tahun 1961. b. Program keahlian Teknik Otomotif merupakan salah satu program favorit yang banyak diminati oleh siswa baru. Hal ini ditunjukkan dari angka penerimaan siswa didik baru. Setiap tahunnya, peminat Program Teknik Otomotif lebih banyak daripada Program Teknik Pemesinan. c. Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melaksanakan program pengalaman lapangan (PPL). d. Adanya ijin dari pihak sekolah kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
2. Waktu penelitian Penelitian ini direncanakan kurang lebih selama 6 bulan, dari bulan Januari 2016 sampai Mei 2016. Jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.
34
35
B. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif
merupakan
Suatu
proses
menemukan
pengetahuan
yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui serta menyajikan masalah yang terjadi berdasarkan data data yang telah didapat. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Penelitian korelasi merupakan suatu penelitian yang digunakan untuk menentukan sejauh mana dua variabel saling berhubungan. Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, seberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu. Penelitian korelasional ini menitikberatkan pada upaya menemukan sebab akibat hubungan, menggambarkan variabel yang berperan dalam memberikan pengaruh terhadap suatu keadaan tertentu. Penelitian ini menggunakan taraf signifikansi (taraf kesalahan data) 5% supaya hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Pada
penelitian
korelasional
terdapat
variabel-variabel
yang
mempengaruhi besarnya hubungan yang terjadi. Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu: variabel bebas dan variabel terikat. Definisi operasional, simbol dari masing-masing variabel tersebut yaitu: a. Variabel bebas 1) Prestasi praktek kerja industri a) Definisi operasional Prestasi praktek kerja industri yaitu prestasi yang didapatkan siswa ketika sudah selesai melaksanakan kegiatan kurikuler yang dilakukan di dunia usaha/industri. Prestasi siswa pada praktek kerja industri dinilai melalui ketercapaian kompetensi yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah dan pihak industri. b) Simbol : X1
36
2) Sikap mandiri a) Definisi operasional Sikap mandiri adalah dorongan dalam pribadi manusia yang menggerakkan seseorang untuk melakukan pekerjaan dengan penuh percaya diri dan tidak menggantungkan diri pada orang lain didalam menghadapi dan memecahkan permasalahan yang ada. Pengertian sikap mandiri dalam penelitian ini yaitu perilaku siswa untuk belajar menggunakan kemampuan yang dimiliki dan mampu mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi ketika belajar. Indikator dari sikap mandiri yaitu sikap percaya diri, optimis, mental kreatif dan daya pikir maju, ulet dan sabar dalam menghadapi permasalah. b) Symbol : X2
b. Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kesiapan memasuki dunia kerja. 1) Definisi operasional Kesiapan memasuki kerja adalah keadaan dimana seseorang telah siap memasuki dunia kerja dengan berbekal pengetahuan,
keterampilan
dan
kemampuan
mengatasi
permasalahan yang ada. Kesiapan memasuki kerja pada penelitian ini yaitu kesiapan siswa SMK untuk memasuki dunia kerja
dengan
bekal
pengetahuan,
keterampilan,
dan
kemampuan mengatasi masalah yang sudah diajarkan di bangku sekolah. Kegiatan pendidikan di SMK dikelompokkan menjadi 3 tujuan yaitu: pengetahuan, keterampilan dan minat kerja, diman ketiga tujuan tersebut dapat mewujudkan kesiapan kerja siswa SMK. Indikator variabel kesiapan kerja adalah: kematangan
jiwa,
kesiapan
mental,
kesiapan
jasmani,
37
kematangan dalam merespon, kemampuan mental, dan keterampilan. 2) Symbol : Y C. Populasi dan sampel penelitian Populasi dan sampel yang akan menjadi obyek penelitian ini adalah: 1. Populasi penelitian Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Bhinneka Karya Surakarta yang berjumlah 132 siswa. Berikut rincian jumlah siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Bhinneka Karya Surakarta. Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas XII SMK Bhinneka Karya Surakarta Kelas
Jumlah siswa
XII TOA
33
XII TOB
32
XII TOC
34
XII TOD
33
Total
132
( Sumber : Tata Usaha SMK Bhinneka Karya Surakarta, 2015)
2. Sampel penelitian Sampel adalah wakil populasi yang diteliti. Sampel merupakan representasi dari populasi yang ada. Dilihat dari populasi penelitian, maka ukuran sampel yang akan diambil menggunakan teknik pengambilan sampel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael, untuk tingkat kesalahan 5%. Tabel dapat dilihat di lampiran 5. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 97 siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Bhinneka Karya Surakarta. Sampel yang digunakan untuk uji coba instrumen sejumlah 35 siswa dari keseluruhan populasi.
38
Uji coba instrumen dilakukan supaya instrumen yang akan digunakan peneliti untuk mengambil data sesuai dengan indikator-indikator dari setiap variabel penelitian, sehingga didapat hasil yang valid.
D. Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan sampel acak/sampel campur (random sampling). Random sampling merupakan penarikan sampel secara sederhana secara random/acak tanpa memperhatikan strata yang ada didalam populasi . Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas XII SMK Bhinneka Karya Surakarta yang berjumlah 132 siswa yang terbagi menjadi 4 kelas. Perincian pengambilan sampel dari setiap kelas disajikan dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.2Presentase Pengambilan Sampel Setiap Kelas No
Kelas
Jumlah Populasi
Ukuran Sampel
1
XII TOA
33
24
2
XII TOB
32
23
3
XII TOC
34
26
4
XII TOD
33
24
132
97
Jumlah
E. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data menggunakan metode tertentu. Teknik pengumpulan data yaitu carayang digunakan dalam mengumpulkan suatu data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data yaitu metode angket atau kuesioner dan dokumentasi 1. Kuesioner/ Angket
39
Angket adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner (daftar pertanyaan/isian) untuk diisi langsung oleh responden. Kuesioner berisi sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.
Dalam penelitian ini menggunakan metode angket karena mempunyai beberapa tujuan yaitu : a. Informasi yang didapat terarah dan relevan karena responden menjawab pertanyaan sesuai dengan kondisi diri sendiri. b. Waktu yang digunakan lebih singkat dibanding menggunakan metode yang lain. c. Mengarahkan pada penggunaan analisis kuantitatif. d. Membuat responden lebih cepat dalam memberikan jawaban. Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data dari variabel bebas sikap mandiri dan variabel terikat kesiapan memasuki dunia kerja. Matrik indikator dapat dilihat pada Lampiran 2, sedangkan kuesioner penelitian dapat dilihat pada Lampiran 3. Berikut ini dipaparkan kisi-kisi instrumen masing-masing variabel : 1) Sikap mandiri kisi-kisi indikator angket untuk mengukur variabel sikap mandiri dijelaskan pada tabel 3.3. Tabel 3.3. Kisi-Kisi Indikator Angket Sikap Mandiri No.
Indikator
Nomor butir
Jumlah
1.
Percaya diri.
Butir 1,6,10
3
2.
Memiliki inisiatif.
Butir 2,7,12,24
4
3.
Tidak bergantung kepada Butir 3,8,13,22
4
orang lain. 4.
Merasa puas dengan hasil Butir 4,9,15 pekerjaan sendiri.
3
40
5. 2) K
Memiliki tanggung jawab Butir pekerjaan.
5
5,11,14,17,25
e 6.
Bebas
s
keputusan
i 7.
Bebas melakukan penilaian. Butir 18,20,23,26
mengambil Butir 16,19,21
a Jumlah butir
3
4 26
p an memasuki dunia kerja kisi-kisi indikator angket untuk mengukur variabel kesiapan memasuki dunia kerja dijelaskan pada tabel 3.4. Tabel 3.4. Kisi-Kisi Indikator Angket Kesiapan Memasuki Dunia Kerja No.
Indikator
Nomor butir
Jumlah
1.
Kematangan jiwa.
Butir 3,5,11,12
4
2.
Kesiapan mental.
Butir 1,2,47,14,16
6
3.
Kesiapan jasmani
Butir 6,8,9,13,15
5
4.
Kematangan
dalam Butir 24,25,26,27,28,29,30,31
8
merespon 5.
Kemampuan fisik
Butir 19,20,21,22
4
6.
Kemampuan mental
Butir
10
10,17,18,23,32,33,34,35,38,40 7.
keterampilan
Jumlah butir
2.
Butir 36,37,39
3 40
Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Data tersebut dapat bersumber dari arsip atau dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut.
41
Dokumentasi dalam penelitian digunakan untuk mendapatkan data nama-nama siswa kelas XII Teknik Otomotif serta nilai praktik kerja industri yang telah diolah oleh pihak sekolah untuk dijadikan nilai sertifikat kompetensi dari SMK Bhinneka Karya Surakarta. Data nilai prakerin dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran 4.
Tabel 3.5. Teknik Pengumpulan Data beserta Sumber Data No. 1
Variabel Prestasi Praktik Kerja Industri
Teknik Pengumpulan data Dokumentasi
Sumber data SMK Bhinneka Karya Surakarta Siswa kelas XII TO
2
Sikap Mandiri
kuesioner
SMK Bhinneka Karya Surakarta
Kesiapan 3
Memasuki Dunia Kerja
Siswa kelas XII TO kuesioner
SMK Bhinneka Karya Surakarta
F. Teknik validasi instrument penelitian Sebelum dilaksanakan analisis data, terlebih dahulu dilakukan pengujian instrumen penelitian untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian. 1. Uji validitas Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid memiliki validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid
42
berarti memiliki validitas rendah. Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan-pernyataan pada kuesioner yang harus diganti karena dianggap tidak relevan. Validitas untuk data yang bersifat kuantitatif, instrumen angket yang dibuat harus memenuhi validitas dan reliabilitas, serta memenuhi proses validasi (expert judgement) demi kestabilan dan konsistensi instrumen jika digunakan secara berulang-ulang untuk menjaring data penelitian, maka instrumen terlebih dahulu diujicobakan. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi Product Moment dari Pearson. Rumus korelasi Product Moment dari Pearson (Sugiyono: 2014), yaitu:
=
Σ { Σ
− (Σ )(Σ )
− (Σ ) }{ Σ
− (Σ ) }
Keterangan: = koefisien korelasi antara X dan Y = skor butir Y
= skor total
N
= jumlah responden
Σ
= jumlah kuadrat nilai X
Σ
= jumlah kuadrat nilai Y Kriteria item dinyatakan valid jika r
hitung>
r tabel .kriteria item dinyatakan
tidak valid jika r hitung ≤ r tabel untuk n = 35 adalah 0,334, sehingga r hitung> r tabel>
0,344. Tabel r dapat dilihat di lampiran 6 dan perhitungan uji validitas
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7, sedangkan ringkasan hasil uji coba instrumen pada penelitian ini sebagai berikut: a. Instrumen sikap mandiri
43
Hasil perhitungan dari uji coba instrumen sikap mandiri diperoleh dari sampel uji coba peserta didik kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif diperoleh hasil bahwa 4 butir dinyatakan gugur dari 26 butir yang ada, sehingga banyaknya butir item yang bisa diterima atau valid sebanyak 22 butir. Pemakaian butir-butir yang valid tanpa mengganti butir-butir yang gugur dikarenakan butir-butir tersebut sudah mewakili dari masing-masing indikator yang diukur. Adapun butir-butir yang gugur dan yang valid dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas Angket Sikap Mandiri Nomor butir No.
Indikator
1.
Percaya diri Memiliki inisiatif Tidak bergantung pada orang lain. Merasa puas dengan hasil pekerjaan sendiri. Memiliki tanggung jawab pekerjaan. Bebas mengambil keputusan Bebas melakukan penilaian. Jumlah
2. 3.
4.
5.
6.
7.
Jumlah Jumlah butir butir valid gugur 3 0
Valid
gugur
1,6,10
-
2,12,24
7
3
1
3,13,22
8
3
1
4,9,15
-
3
0
5,11,14,17,25
-
5
0
16,19
21
2
1
20,23,26
18
3
1
22
4
22
4
44
b. Instrumen kesiapan memasuki dunia kerja Hasil perhitungan dari uji coba instrumen kesiapan memasuki dunia kerja diperoleh dari sampel uji coba peserta didik kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif diperoleh hasil bahwa 10 butir dinyatakan gugur dari 40 butir yang ada, sehingga banyaknya butir item yang bisa diterima atau valid sebanyak 30 butir. Pemakaian butir-butir yang valid tanpa mengganti butir-butir yang gugur dikarenakan butir-butir tersebut sudah mewakili dari masing-masing indikator yang diukur. Adapun butirbutir yang gugur dan yang valid dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel 3.7 berikut:
Tabel 3.7. Hasil Uji Validitas Angket Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Nomor butir No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Indikator
Valid
Gugur
Kematangan 3,5,11,12 jiwa Kesiapan mental 2,4,7,14,16 1 Kesiapan 8,13 6,9,15 jasmani Kematangan 24,25,26,29,30 27,28,31 dalam merespon Kemampuan 19,20,21,22 fisik Kemampuan 17,18,32,33,35,38, 10,23,34 mental 40 keterampilan 36,37,39 30 10 Jumlah
Jumlah Jumlah butir butir valid gugur 4
0
5
1
2
3
5
3
4
0
7
3
3 30
0 10
2. Uji reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Keterandalan suatu instrumen dikatakan reliabel jika cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik,
45
tidak bersifat tendensius, dapat dipercaya, datanya memang benar sesuai dengan kenyataan hingga beberapa kalipun diambil hasilnya tetap sama. Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen dapat digunakan lebih dari satu kali, dengan responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Uji relibilitas dilakukan pada instrument data uji coba yang telah diuji validitas, dimana butir pernyataan yang dinyatakan valid selanjutnya diuji reliabilitasnya, sedangkan butir pernyataan yang tidak valid diabaikan. Uji reliabilitas dalam penelitian ini merujuk pada rumus Alpha Cronbach (Sugiyono, 2014:365).
Berikut ini adalah rumus untuk menghitung reliabilitas instrument : =
−1
1−
Σ
Keterengan: = reliabilitas instrumen Σ
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varian butir = varian total
Hasil uji alpha atau koefisien reliabilitas dapat dinyatakan reliabel jika nilai alpha > 0.05 dan diketahui kategorinya berdasarkan kriteria indeks reliabilitas dari Sugiyono yang dikutip oleh Kurniawan adalah : a. Antara 0,800 sampai dengan 1,00
: sangat tinggi
b. Antara 0,600 sampai dengan 0,799
: tinggi
c. Antara 0,400 sampai dengan 0,599
: cukup
d. Kurang dari 0,200
: sangat rendah
Perhitungan uji reliabilitas instrument selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8. Ringkasan hasil uji reliabilitas instrumen variabel sikap mandiri dan varibel kesiapan memasuki dunia kerja dapat dilihat pada tabel 3.8
46
Tabel 3.8. Reliabilitas Instrumen Sikap Mandiri dan Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Instrumen variabel
Alpha cronbach
Sikap mandiri
0,862
Reliabel
0,892
Reliabel
Kesiapan memasuki dunia kerja
keterangan
Hasil uji reliabilitas masing-masing instrumen menunjukkan nilai reliabilitas pada instrument sikap mandiri sebesar 0,862, dan kesiapan memasuki dunia kerja sebesar 0,892. Hasil perhitungan uji reliabilitas menyatakan kedua skala instrumen mempunyai nilai reliabilitas pada klasifikasi sangat tinggi.
G. Teknik analisis data Setelah pengolahan data kemudian dilakukan analisis data dengan analisis korelasi deskriptif dan hasil analisis statistik yang memberikan interpretasi secara statistik tentang hasil pengolahan data pada masing-masing uji statistik, yang disajikan dalam tabel dengan bantuan Program IBM SPSS versi 20.0. Adapun teknik analisi data yang digunakan adalah: 1. Uji Prasyarat Uji prasyarat dilakukan untuk menguji kelayakan data hasil angket penelitian apakah memenuhi syarat untuk dilakukan uji hipotesis. Pengujian prasyarat ini dilakukan melalui lima tahap, yaitu : a. Uji normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program IBM SPSS Versi 20.0. kriteria yang digunakan adalah jika responden ≥ 50, maka pembacaan hasil perhitungan menggunakan tabel kolmogrov smirnov pada harga pvalue atau signifikannya. Data akan memiliki distribusi normal jika pvalue ≥ 0.05. pada penelitian ini jumlah responden sebanyak 97 siswa. b. Uji Linearitas
47
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji ini sebagai prasyarat dalam analisis regresi linier. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan curve estimate, yaitu gambaran hubungan linier antara variabel X dan variabel Y.
Pengujian dilakukan dengan bantuan SPSS
menggunakan Test for Linearity pada taraf signifikansi f (linearity) < 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan linier bila signifikansi f (linearity) < 0,05. c. Uji multikolinearitas Multikolinieritas adalah salah satu uji prasyarat yaitu kondisi terdapatnya hubungan linier atau korelasi yang tinggi antara masing-masing variabel independen dalam model regresi. Multikolinieritas biasanya terjadi ketika sebagian besar variabel yang digunakan saling terkait dalam suatu model regresi. Oleh karena itu masalah multikolinieritas tidak terjadi pada regresi linier sederhana yang melibatkan satu variabel independen. Indikasi terdapat masalah multikolinieritas dapat dilihat dari kasuskasus berikut ini: 1). Nilai R2 yang tinggi (signifikan), namun nilai standar error dan tingkat signifikansi masing-masing variabel sangat rendah. 2). Perubahan kecil sekalipun pada data akan menyebabkan perubahan signifikansi pada variabel yang diamati. 3). Nilai koefisien variabel tidak sesuai dengan hipotesis, misalnya variabel yang seharusnya memiliki pengaruh positif (nilai koefisien positif), ditunjukkan dengan nilai negatif. Model regresi yang baik yaitu tidak terjadi multikolinearitas, Varibel dikatakan bebas multikolinearitas apabila: a) Jika nilai tolerance > 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas, jika nilai tolerance < 0,10 maka terjadi multikolinearitas. b) Jika nilai VIF (Variance Inflantion Factor) < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas, jika niai VIF > 10 maka terjadi multikolinearitas. d. Uji Autokorelasi
48
Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah antara pengganggu masing masing variabel bebas saling mempengaruhi. Untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan pendekatan D-W (Durbin Watson). Menurut Singgih Santoso yang dikutip kurniawan (2009: 53) kriteria autokorelasi ada tiga yaitu: a) Angka d< dL atau >( 4- dL) maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokoelasi. b) Jika d terletak antara dU dan (4-dU) maka hipotesisi nol diterima, yang berarti tidak terjadi autokorelasi. c) Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL) maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
e. Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas pada dasarnya bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan pada uji heteroskedastisitas yaitu: 1) Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka kesimpulannya tidak terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka kesimpulannya terjadi heteroskedastisitas.
2. Pengujian hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis, penelitian ini menggunakan analisis korelasi parsial dan analisis regresi ganda. Korelasi parsial digunakan untuk menganalisis bila peneliti bermaksud mengetahui pengaruh atau mengetahui hubungan antara variabel independen
49
dan dependen, dimana salah satu variabel independennya dibuat tetap atau dikendalikan. Jadi korelasi parsial merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih, setelah satu variabel yang diduga dapat mempengaruhi hubungan variabel tersebut tetap atau dikendalikan. Analisis korelasi parsial digunakan untuk menguji Hipotesis I yaitu hubungan prestasi praktik kerja industri dengan kesiapan memasuki dunia kerja dan untuk menguji Hipotesis II yaitu hubungan sikap mandiri dengan kesiapan memasuki dunia kerja. Analisis Regresi Ganda digunakan untuk menguji Hipotesis III yaitu hubungan prestasi praktik kerja industri dan sikap mandiri dengan kesiapan memasuki dunia kerja.
Hipotesis statistiknya disajikan berikut ini : a. Hipotesis I H : Tidak ada hubungan positif antara prestasi praktik kerja industri dengan kesiapan memasuki dunia kerja H : Ada hubungan positif antara prestasi praktik kerja industri dengan kesiapan memasuki dunia kerja b. Hipotesis II H :
Tidak ada hubungan positif antara sikap mandiri dengan kesiapan memasuki dunia kerja
H :
Ada hubungan positif antara sikap mandiri dengan kesiapan memasuki dunia kerja
c. Hipotesis III H : dan H : sikap
Tidak ada hubungan positif antara prestasi praktik kerja industri sikap mandiri dengan kesiapan memasuki dunia kerja. Ada hubungan positif antara prestasi praktik kerja industri dan mandiri dengan kesiapan memasuki dunia kerja. Penelitian ini ditentukan dengan melihat taraf kesalahan data 5%.
Kriteria untuk taraf kesalahan 5% apabila rhitung> rtabel, maka H ditolak
50
dan H diterima, sebaliknya bila rhitung< rtabel, H diterima dan H ditolak. Koefisien korelasi dinyatakan signifikan bila p
value<
0,05.Pengujian
Hipotesis III menggunakan analisis regresi ganda. Kriteria untuk taraf kesalahan 5%, apabila harga Fhitung > Ftabel, maka H ditolak dan H diterima. Koefisien regresi ganda dinyatakan signifikan bila p
value<
0,05. Perhitungan korelasi berganda dan F dilakukan dengan menggunakan program SPSS Versi 20.0. Model persamaan regresinya disajikan berikut : Y = bo+ b1 X1 + b2X2 Keterangan: Y
= variabel terikat (kesiapan memasuki dunia kerja)
X1
= variabel bebas (prestasi praktik kerja industri)
X2
= variabel bebas (sikap mandiri)
bo, b1 dan b2 = koefisien regresi linier ganda. H. Prosedur penelitian Prosedur penelitian yang telah dilaksanakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan dalam penelitian ini yaitu menyusun proposal skripsi kemudian melaksanakan seminar proposal. Setelah melaksanakan seminar, mengurus perijinan penelitian ke Wakil Dekan bagian Akademik, kemudian meminta izin kepada Kepala SMK Bhinneka Karya Surakarta. 2. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan dalam penelitian ini yaitu menyusun angket penelitian sikap mandiri dan angket penelitian kesiapan memasuki dunia kerja. 3. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan penelitian dimulai dengan meminta dokumentasi nilai praktik kerja industri kepada Wakil Kepala Sekolah Bagian Hubungan Industri SMK Bhinneka Karya. Angket yang telah divalidasi oleh dosen kemudian dilakukan uji coba kepada siswa sebanyak 35 siswa. Melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen sikap mandiri dan instrumen kesiapan kerja. Setelah melakukan pengujian validitas dan reliabilitas, melakukan
51
penelitian dengan menyebar angket penelitian kepada siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Bhinneka Karya Surakarta. 4. Tahap Analisis Prestasi praktik kerja industri, hasil angket sikap mandiri dan hasil angket kesiapan memasuki dunia kerja yang telah diperoleh kemudian dianalisis. Tahap analisis dalam penelitian ini dimulai dengan melakukan uji prasyarat analisis yaitu: uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Setelah uji prasyarat terpenuhi kemudian dilakukan uji hipotesis menggunakan analisis korelasi partial dan regresi linier ganda dengan bantuan program IBM SPSS versi 20.0. 5. Tahap Penulisan Laporan Tahap penulisan laporan dalam penelitian ini dimulai dengan melakukan
deskriptif
statistik
setiap
variabel
kemudian
melakukan
pembahasan setiap hipotesis hingga memperoleh suatu kesimpulan. Ringkasan prosedur atau langkah kerja dalam penelitian ini secara ringkas disajikan pada Gambar 3.1.
Mulai
Tahap Persiapan
1. Penyusunan proposal skripsi 2. Permohonan izin penelitian kepada Wakil Dekan bagian Akademik 3. Permintaan izin Kepala SMK Bhinneka Karya Surakarta
Tahap Perencanaan
1. Penyusunan instrumen angket sikap mandiri dan kesiapan kerja.
Tahap Pelaksanaan
1. Meminta dokumentasi nilai praktik kerja industri kepada WKS bidang hubungan industri 2. Melaksanakan uji coba instrumen kepada 35 Siswa 3. Melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen 4. Melaksakan penyebaran angket penelitian di kelas XII TO SMK BK
52
Tahap Analisis
Kesimpulan
1. Melakukan uji prasyarat analisis a. Uji normalitas b. Uji linieritas c. Uji multikolinieritas d. Uji Autokorelasi e. Uji Heteroskedastisitas 2. Melakukan uji hipotesis a. Korelasi partial b. Analisis regresi linier ganda
Selesai Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian (sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016)