BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Nuraeni (2014,hlm.7) Mengatakan bahwa “Penelitian tindakan kelas yang disingkat dengan PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar bisa memperbaiki dan meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara prefesional, oleh karena itu PTK terkait erat dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru”. Penelitian yang digunakan adaptasi Kemmis dan MC.Taggart dengan melakukan siklus model spiral. Siklus ini digunakan peneliti karena sesuai dengan tahap peneliti tindakan. Tahap-tahap ini diantarannya: a. Tahap persiapan dan perencanaan tindakan (planning) Pada tahap ini peleneliti merencanakan tidakan yang akan dilakukan agar memperbaiki aktivitas belajar peserta didik di kelas, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. b. Tahap pelaksanaan tindakan (acting) Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan sesuai dengan perencanaan sebagai implementasi dari rancangan-rancangan yang telah direncanakan dalam penelitian tindakan kelas.
c. Tahap observasi (observing) Tahap ini peneliti mengamati pelaksanaan tindakan dan membuat catatan lapangan sebagai pedoman pengamatan.
20
Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
21
d. Tahap refleksi (reflecting) Tahap refleksi adalah perbaikan dan penyempurnaan pada pemberian tindakan selanjutnya atau perbaikan dan penyempurnaan pada siklus selanjutnya. Keempat tahap dalam tindakan tersebut adalah untuk membuat siklus, yaitu putaran kegiatan yang berurutan yang kembali kelangkah semula jika hasil yang direncanakan belum tercapai. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunana rancangan sampai dengan tahap refleksi yang tidak lain adalah evaluasi Arikunto (2009,hlm.18)
REFLECT
REVISED PLAN
OBSERVE ACT
REFLECT
REVISED PLAN
OBSERVE ACT REVISED REFLECT OBSERVE ACT
Gambar 3.1 Tahap-tahap dalam PTK model spiral dari Kemmis dan Taggart Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
22
B. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Lebakwana kecamatan kramatwatu kabupaten serang sebanyak 24 siswa. Adapun pokok bahasanya adalah konsep uang. 2. Lokasi penelitian Penelitian bertempat di SD Negeri Lebakwana Kampung Cayur Desa Lebakwana Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang. 3. Waktu penelitian Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya pelaksanaan penelitian pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.
C. Definisi Operasional Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggukan judul „„Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Konsep Uang‟‟. Agar hasil penelitian ini tidak menimbulkan kesalahpahaman, maka istilah-istilah itu dijelaskan sebagai berikut: 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick Dalam penelitian ini di definisikan sebagai berikut: Metode Talking Stick yang diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu tongkat
berbicara.
Talking
Stick
merupakan
metode
yang
pembelajarannya menggunakan tongkat dan berkelompok yang terdiri dari 5 - 6 peserta didik dalam setiap kelompok. Dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Talking Stick dapat mendorong peserta didik agar bisa mengemukakan pendapat. Pembelajaran Talking Stick ini lebih dahulu diawali dengan penjelasan guru mengenai materi pokok yang akan dipelajari. Peserta didik diberikan waktu untuk lebih dahulu membaca materi didalam buku, berikan waktu yang cukup dalam Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23
aktivitas tersebut. Setelah itu guru memutarkan tongkat kepada peserta didik, dan yang mendapatkan bagian memegang tongkat, itulah yang harus menjawab pertannya dari guru dan mengemukakan pendapat. Didalam pembelajran kooperatif tipe Talking Stick ini adapun manfaatnya yaitu dapat melatih peserta didik dalam membaca, peserta didik dapat memahami materi dengan cepat, menguji kesiapan peserta didik, melatih membaca dan memahami pelajaran dengan cepat. Sedangkan kekurangan dari metode Talking Stick ialah peserta didik yang pandai lebih mudah menerima materi sedangakan peserta didik yang kurang pandai kesulitan menerima materi, guru kesulitan melakukan pengawasan, ketenangan kelas kurang terjaga dan membuat peserta didik senam jantung.
2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah suatu perubahan prilaku seseorang yang didalamnya terdapat pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Hasil belajar juga bisa dikatakan sebagai suatu perubahan dari kemampuan peserta didik yang berupa kognitif, efektif dan psikomotor secara menyeluruh. Pada penelitian ini hasil belajar peserta didik ditentukan melalui hasil testes soal yang diberikan setelah pembelajaran berlangsung. Dalam hasil belajar terdapat penilaian yang diberikan peserta didik untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan dari proses pembelajaran. Hasil belajar yang diharapkan oleh peneliti adalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPS di kelas III.
D. Instrument Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi instrument penelitian atau alat penelitian adalah penelitian itu sendiri diperkuat dengan kutipan dari (Sugiono, 2013, hlm, 305) bahwa “Dalam penelitian kualitatif , yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah penelitian itu sendiri”. Oleh karena itu, Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24
peneliti bertindak sebagai instrument aktif karena dalam upaya untuk mengumpulkan data-data yang dilapangan. Sehingga data yang diperoleh peneliti itu benar. Dalam pembelajaran tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick, semua itu tercatat dalam instrument yang telah dibuat oleh peneliti. Adapun pedoman yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Tes hasil belajar Pengumpulan data yang digunakan adalah tes objektif untuk individu, yaitu dalam bentuk tes piihan ganda, adapun banyaknya soal yaitu 10 soal. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pedoman Soal Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester
: III (tiga) / 2 (dua)
Standar Kompetensi : 2. Mengenal sejarah uang dan penggunaan uang
KOMPETENSI
INDIKATOR
DASAR
K1
K2
K3
TINGKAT
(Pengetahuan)
(Pemahaman)
(Aplikasi)
KESUKARAN
PG
PG
PG
JUMLAH
2.4 Mengenal
Mengenal
MD
1
1
sejarah uang
sejarah uang
SD
2
1
dan
SK
penggunaan
Mengenal
MD
uang sesuai
penggunaan
SD
dengan
uang
SK
kebutuhan
Mengenal
MD
jenis - jenis
SD
uang
SK
Mengenal
MD
10 9
8
5
2
7
2
3
Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
25
manfaat
SD
menabung
SK
4 6
Jumlah
4
3
1 1
3
10
b. Lembar observasi Lembar observasi atau lembar pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung, kegiatan tersebut berkenaan dengan aktivitas yang dilakukan guru dan peserta didik pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick pada konsep uang. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pedoman Observasi LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK
No
Tahap
1
Tahap pertama
Aspek yang diamati
Indikator
No item
Penjelasan
Peserta didik menunjukan keterlibatan dalam kegiatan
1
materi oleh
pembelajaran.
Guru
Peserta didik dapat menyimak materi yang diberikan
2
oleh Guru.
2
Tahap kedua
Peserta didik mampu memahami materi.
3
Kemampuan
Peserta didik dapat berdiskusi dan berbagi jawaban
4
berdiskusi
dengan kelompok(masing-masing kelompok 2 orang). Peserta didik dapat kerjasama dengan teman kelompok.
5
Peserta didik menunjukan antusiasme dalam kelompok.
6
Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26
3
Tahap ketiga
Melakukan
Peserta didik dapat meyimak penjelasan guru mengenai
permainan
langkah-langakah model pembelajaran kooperatif tipe
Talking Stick
Talking Stick . Peserta didik ikut serta dalam bernyanyi saat permainan
7
8
Talking Stick dilakukan. Peserta didik menunjukan keaktifan saat pembelajaran
9
Talking Stick. 4
Tahap
Kemampuan
Peserta didik mampu menjawab pertanyaan saat tongkat
keempat
menjawab
berhenti dibangkunya.
pertanyaan
Peserta didik mampu menjawab pertanyaan dengan
10
11
jelas dan tepat. Peserta didik memberikan jawaban sesuai dengan yang
12
diharapkan. 5
Tahap kelima
Keberanian
Peserta didik berani berbicara didepan guru dan teman-
dalam berbica
temannya. Peserta didik menunjukan adanya kepercayaan diri yang
13
14
tinggi saat berbicara. Peserta didik menunjukan keaktifan dalam berbicara.
c. Wawancara Pedoman wawancara ini berisi daftar pertanyaan yang diajukan kepada guru dan peserta didik. Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk mengetahui respon atau tanggapan guru dan peserta didik mengenai pelaksanaan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dalam pembelajaran.
Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
15
27
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Narasumber : Peserta Didik Kelas III SDN Lebakwana No 1 Partisipasi
2
Motivasi
Aspek
Indikator Peserta didik mampu memahami materi sejarah uang dan kegunaan uang
Pertanyaan Apakah kamu memahami materi tentang sejarah uang dan penggunaan uang?
Peserta didik dapat mengikuti pembelajaran menggunakan metode talking stick
Apakah dengan model pembelajaran Talking Stick membuat kamu mudah memahami materi yang diajarkan?
Peserta didik semangat dalam belajar
Apakah dengan model pembelajar Talking Stick membuat kamu semangat dalam belajar?
Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28
3
Keaktifan
Peserta didik merasa senang saat pembelajaran berlangsung
Menurut kamu apakah pembelajaran dengan menggunakan metode Talking Stick menyenangkan?
Peserta didik berani dan bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh gurumu?
Bagaimana menurutmu setelah belajar IPS dengan menggunakan model Talking Stick , apakah kamu sekarang sudah berani berbicara didepan kelas?
E. Prosedur Penelitian a) Prasiklus 1. Rencana Pada tahap ini peneliti harus menentukan sekolah mana yang akan diadakan penelitian tentang masalah belajar yang ada dikelas, setelah dapat kemudian peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada sekolah bahwa kita akan melakukan penelitian, kemudian tentukan hari/tanggal berapa akan dilaksanakan. Lokasi tempat penulis melaksanakan penelitian adalah SDN Lebakwan Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 24 orang. Terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. 2. Tindakan Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29
Rencana tindakan ini yang akan dilakukan yaitu membuat soal untuk mengetahui perolehan nilai rata-rata peserta didik dan sejauh mana pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPS dengan materi uang. 3. Observasi Kegiatan observasi merupakan langkah awal untuk mencari masalah atau kekurangan dalam pembelajaran yang akan diteli untuk menjadi bahan tindakan pada siklus 1. Adapun proses pengamatan yang dilihat dari peneliti yaitu proses pembelajaran peserta didik, cara penyampaian guru dalam menyampaikan materi, dan media apa saja yang dipakai oleh guru saat pembelajaran berlangsung. Maka dari itu peneliti harus terjun langsung kelokasi penelitian untuk mengamati dan mengetahui kondisi awal pembelajaran peserta didik. 4. Refleksi Pada tahap ini, guru dan peneliti diskusi pada prasiklus tentang hal-hal yang diperoleh pada saat observasi. Temuan-temuan yang ditemukan atau kelemahannya dijadikan bahan revisi pelaksanaan pada siklus 1.
b) Siklus 1 1. Perencanaan Perencanaa peneliti sebagai berikut : 1) Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 2) Pembuatan pedoman observasi 3) Pembuatan pedoman wawancara 4) Membuat soal tes 2. Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan, kegiatan yang akan dilakukan adalah: Hal yang dilakukan dalam tahapan pelaksanaan tindakan ini yaitu melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan metode Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
pembelajaran Talking Stick memulai dari apersepsi, kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi), kegiatan akhir dan penutup termasuk evaluasi pembelajaran. 3. Observasi Pada tahap ini, yang dilakukan mengamati dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Adapun, observasi dilakukan terhadap aktivitas belajar dan kemampuan hasil belajar peserta didik. 4. Refleksi Pada tahap ini, dilakukan kegiatan menganalisis hasil pengamatan yang dilakukan dilapangan berupa lembar observasi, tes hasil belajar yang diperoleh pada akhir kegiatan pembelajaran sekolah. Kegiatan pembelajaran berlangsung, dan catatan-catatan yang ditemui dilapangan. Dari hasil refleksi dapat dijadikan acuan untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya menghasilkan perbaikan pada siklus II. Di dalam siklus II pada dasarnya sama saja dengan siklus I, yang membedakannya yaitu perencanaan yang berdasarkan pada hasil kegiatan refleksi didalam siklus I sehingga membuat perbaikan dalam pelaksanaan siklus I yang telah dilaksanakan
F. Tehnik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Tehnik Pengumpulan data 1) Obsevasi Teknik pengumpulan data yang peneliti akan lakukan adalah observasi
yang
mengidentifikasi
pengamatannya
langsung
ke
lapangan.
Serta
masalah-masalah yang terjadi. Menurut Arikunto
(2010, hlm, 199) mengatakan bahwa observasi dapat dilakukan melalui pengeliatan penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa yang dikatakan ini adalah pengamatan langsung. Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
2) Tes Teknik pengumpulan data melalui tes untuk melihat hasil yang signifikan pada penelitian yang akan dilakukan. Karena
seperti
pengertian teknik tes menurut Arikunto (2010 , hlm, 193) tes adalah seretan pertanyaan atau latihan untuk mengukur keterampilan. Adapun tes yang dilakukan peneliti adalah tes prestasi yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Soal tes terdiri dari banyak butir tes (item) yang masing-masing mengukur satu jenis variabel. Dalam hal ini tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda. 3) Wawancara Wawancara merupakan alat pengumpulan data yang ditujukan kepada guru bersangkutan sebagai narasumber pada penelitian ini. Instrumen ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik dan penelitian mengalami berbagai permasalahan, ataupun sebagai tolak ukur peneliti untuk melakukan refleksi atau perbaikan. Dalam wawancara yang dilakukan adalah wawancara langsung tanpa melalui perantara.
2. Tehnik Analisis Data Tehnik analisis ini ditulis berdasarkan pedoman observasi, wawancara, dan hasil tes. Analisis data ini dilakukan dari awal sampai akhir pelaksanaan dari setiap siklus. Data tentang aktivitas belajar siswa terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dalam mata pelajaran IPS. Data yang diolah dan disajikan secara kualitatif destkriptif dengan prosedur sebagai berikut : Data mentah yang diperoleh dari hasil tes, kemudian diolah melalui cara penyekoran, dan menghitung nilai rata-rata kemampuan siswa untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai kondisi akhir Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32
siswa dalam memahami pelajaran IPS. Untuk menghitung nilai dan ratarata nilai siswa rumus yang digunakan sebagai berikut: a. Tehnik Analisis Data Hasil Tes 1) Penilaian Rumus menghitung nilai siswa:
S=
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐏𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧 𝐒𝐢𝐬𝐰𝐚 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐮𝐦
× 𝟏𝟎𝟎
Keterangan: S = Nilai (Purwanto,2012.hlm.112) Menghitung rata-rata nilai siswa X
𝐗
= 𝐍
Keterangan : X 𝐗 N
= Nilai rata-rat = Total nilai rata=rata = Jumlah siswa (Arikunto,2009.hlm.45)
2) Kategorisasi nilai Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Rentang Penilaian
Presentasi
Huruf mutu
90-99
90-99%
A (Baik Sekali)
80-89
80-89%
B (Baik)
70-79
70-79%
C (Cukup)
60-69
60-69%
D (Kurang)
Kurang dari 60
Kurang dari 60%
E (Tidak Lulus)
(Sudjana,2001.hlm.118) 3) Presentase Rumus menghitung presentase ketuntasan belajar siswa: Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
𝐏 =
𝐏 × 𝟏𝟎𝟎% 𝐍
Keterangan : P = Ketuntasan belajar 𝑷 = Jumlah siswa yang tuntas belajar 𝑵 = Jumlah Siswa 100% = Bilangan tetap (Arikunto,2009.hlm.236)
b. Teknik Analisis Data Hasil Observasi Adapun rumus presentase yang digunakan dalam pengamatan observasi ini adalah sebagai berikut : 1) Jumlah indikator = semua peserta didik × per-indikator 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓
2) 𝒑𝒓𝒆𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 = 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 ×𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 × 𝟏𝟎𝟎 =
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 × 𝟏𝟎𝟎 𝟐𝟒 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 × 𝟑 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓
=
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 × 𝟏𝟎𝟎 𝟕𝟐
3) Jumlah keseluruhan aspek : jumlah aspek =
4) Kriteria penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Skor nilai
90-100
: A (sangat aktif)
2. Skor nilai
80-89
: B (aktif)
3. Skor nilai
65-79
: C (cukup aktif)
4. Skor nilai
55-64
: D (kurang aktif)
Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
5. Skor nilai dibawah 55
: E (sangat kurang aktif)
5) Indikator keberasilan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas III SD Negeri Lebakwana Kecamatan Kramatwatu Kota Serang Tahun Ajaran 2014-2015 dapat di katakan berasil jika memenuhi indikator sebagai berikut : 1. Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick mendapatkan kriteria minimal “aktif” 2. Hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick mengalami ketuntasan belajar mencapai 80%
c. Teknik Hasil Wawancara Dari hasil wawancara dengan menggunakan analisis sesuai dengan jawaban, sehingga menafsirkan respon peserta didik terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan Talking Stick mengalami peningkatan atau tidaknya dilihat dari jawaban-jawaban peserta didik.
G. Validitas dan Rehabilitas Penelitian Validitas dan rehabilitas bertijuan untuk mengetahui keabsahan pada sebuah tes yang akan diujikan kepada peserta didik yang dapat dilakukan berkali-kali dengan hasil atau urutan yang sama. Adapun penjelasan tentang uji validitas dan rehabilitas menurut Sugiono (2013, hlm, 370-375) : a. Meningkatkan ketekunan ialah melakukan pengamatan secara
lebih
cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. b. Triangulasi dalam pengujian kreadibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data sebagai sumbe dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
c. Member Check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data.
Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu